macam-macamnya
Penulis: Anang Khoironi Pada June 04, 2016
Adapun macam-macam
Kalimat Thayyibah adalah
sebagai berikut:
1. Bismillahirrokhmaanirrohim
Kalimat Basmalah yang artinya: ”Dengan menyebut Nama Allah yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang” ini diucapkan setiap kali kita akan mengawali
suatu pekerjaan atau perbuatan. Dengan membaca Basmalah dimaksudkan agar
pekerjaan yang akan kita lakukan dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan
keberkahan dari Allah Swt. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang artinya,
“Tiap-tiap urusan penting menjadi putus berkahnya jika tidak dimulai dengan
ucapan Bismillâhir-rahmânir-rahîm.”(HR. ar-Rahawy).
2. Assalamu'alaikum
Salam berarti keselamatan, jadi memberi doa kepada orang lain agar selamat.
Makna salam adalah mendoakan kepada orang lain agar selamat di manapun
berada, dalam kondisi apa pun juga tidak terbatas waktunya bukan untuk waktu
siang, sore atau malam saja.
Jadi, bagi orang yang memberi salam disunnahkan untuk mengucap:
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Artinya: "Kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah semoga dilimpahkan
kepadamu"
Jadi, intinya semakin sempurna kita mengucapkan salam, maka semakin besar
pula pahala yang akan diterima.
3. Subhanallah
Harus kita yakini dengan keyakinan yang kuat bahwasanya Allah tidak sama
dengan makhluk-Nya. Kita tidak boleh memikirkan bagaimana bentuk Allah,
apakah Allah mempunyai tangan, kaki, wajah, dan lain-lain. Yang harus kita
lakukan hanyalah meyakini Allah itu ada, melalui tanda-tanda kebesaran-Nya
yaitu seluruh
alam semesta ini.Kita meyakini nama-nama Allah dan sifat-Nya yang terdapat di
dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Dengan mengucap kalimat tasbih kita akan selalu ingat kebesaran Allah. Alam
yang ada disekitar kita seperti gunung yang menjulang tinggi, lautan nan luas dan
langit adalah sebuah tanda yang menunjukkan tanda kebesaran Allah.
Kalimat zikir ini merupakan pengakuan terhadap kefanaan manusia dan ke-Maha
Kuasaannya Allah ini diucapkan ketika seseorang mengambil keputusan
(ber'azam). Kalimat thayyibah ini adalah pancaran dari sikap tawakal seseorang.
Setelah berupaya nyata mempertimbangkan, maka ketika keputusan diambil,
dilanjutkan dengan tawakal kepada Allah, yang dinyatakan dalam sikap menerima
resiko apapun yang terjadi nantinya akibat diputuskannya keputusan tadi. (QS
7:159).
5. Laailaahaillallah
Bahkan disebutkan pula bahwa kalimat ini merupakan kunci pintu surga. Apabila
seseorang mengucapkan dzikir ini sembari mengupas hikmahnya, sungguh nikmat
dan manfaatnya akan diperoleh tiada habis-habisnya. Karena penjabaran arti dari
kalimat ini begitu luasnya. Dan manfaatnya pun bisa dirasakan di setiap waktu
dan dalam kondisi apapun. Intinya satu; mengingat kebesaran Allah SWT.
Salah satu dari kalimat tayyibah itu adalah " Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un ".
Kalimat ini disebut dengan kalimat tarji'. Ketika kita mendengar atau
mendapatkan teman, saudara, atau tetangga kita terkena musibah, maka di
anjurkan membaca kalimat tarji'. Misalnya jika ada orang meninggal dunia atau
sakit keras, terkena, kecelakaan, atau musibah lainnya.
Arti dari kalimat tarji' sendiri adalah'sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah
dan kepada-Nyalah kita akan kembali. Dengan menghayati makna kalimat
tersebut, maka kita akan menjadi sadar bahwa semua makhluk akan mati dan akan
kembali kepada Sang Pencipta, tak terkecuali diri kita. Kita harus sadar bahwa
nyawa kita adalah titipan Allah yang suatu saat akan diminta kembali oleh
pemiliknya.
Adapun keutamaan atau manfaat membaca kalimat tarji', terdapat di dalam Al-
Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 156-157, yang artinya :
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: Inna Lillahi
wa inna ilaihi raji'un. (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami
kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya,
dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Q.S Al-Baqarah/2 :
156-157)
7. Astaghfirullah
Dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 135 Allah menyatakan prihal orang- orang
yang mendapat mendapat kenikmatan setelah mereka bertaubat, "Orang orang
yang berbuat kekejian atau menzalimi dirinya lalu ingat kepada Allah, maka minta
ampunlah untuk mereka atas dosa-dosa yang dilakukan." Sungguh Maha Suci
Allah Yang Maha Sempurna, setelah Ia ciptakan manusia sebagai makhluk hidup
yang secara sunnatullah bisa berbuat khilaf, sekaligus Ia berikan penawar bagi
kekhilafan tersebut. Bagi manusia yang pandai mengunakan penawar ini, maka
manusia tidak akan terserang penyakit hati yang serius.
Allah Maha Pengampun, terutama bagi siapapun yang segera bertobat begitu
sadar telah berbuat khilaf. Orang-orang yang selalu membasahkan bibir mereka
dengan istighfar, maka noda-noda berupa dosa yang sempat menempel sedikit
demi sedikit setiap hari tidak segera menumpuk menjadi noktah hitam yang tebal.
Semakin lama noda-noda ini tertumpuk, akan menjadi semakin sulit untuk
menghilangkannya.