: .
2. Arti Mufradat
serulah
:
jalan Tuhanmu :
dengan hikmah :
pengajaran
berdekatlah dengan mereka :
sesat
3. Terjemahan Ayat
4. Penjelasan Ayat
( )
() ( )
- :
2. Arti Mufradat
berilah peringatan
kerabat kerabatmu
terdekat
rendahkanlah
dirimu
mengikutimu
mendurhakaimu
terlepas(tidak bertanggung jawab) :
:
:
:
:
:
:
:
3. Terjemahan Ayat
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu(Muhammad)
yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang
yang yang beriman yang mengikutimu. Kemudian, jika mereka
mendurhakaimu, maka katakanlah (Muhammad), Sesunggunya
aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.
(Q.S. asy-Syuara/26:214-216)
4. Penjelasan Ayat
Diriwayatkan Imam Ahmad bahwa Abdullah Ibnu Abbas r.a.
berkata, Ketika ayat yang memerintahkan rasulullah saw.
menyampaikan peringtan (dakwah) kepada keluarga keluarga
terdekatnya, pergilah beliau ke bukit Safa, lalu naik ke atasnya.
Dari sana beliau berseru, Wahai seluruh keturunan Abdul Mutallip,
keturunan firh, keturuna Luay, bagaimana pendapat kamu jika aku
katakana kepadamu bahwa di balik bukit ini ada pasukan berkuda
hendak menyerang kamu, apakah kamu percaya kata-kata ini?
Mereka memercayainya. Kemudian, beliau bersbda , Aku member
peringatan kepada kalian terhadap siksa Allah yang besar
mengancam kamu sekalian, Mendengar itu , Abu Lahab berkata,
(Celakalah engkau wahai Muhammad, untuk
mendengar itukah kami kau kumpulkan kemari ?) .
Untuk itu, Allah swt. menurunkan ayat ( Binasalah
kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!).
Dalam Surat asy-Syuara Ayat 214, Allah swt. memerintah Nabi
Muhammad saw. berdakwah kepada kerabat terdekat. Dakwah
dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Setelah pengikutnya kuat,
dakwah dilakukan secara terang-terangan atu terbuka. Inilah awal
perintah Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. untuk berdakwah.
Dalam Ayat 215, Allah swt. memerintah Nabi Muhammad saw.
agar berlaku dan bersikap merendahkan diri, lemah lembut, peduli
dan tidak sombong kepada orang-orang yang mengikuti seruannya.
Pedoman dakwah yang di maksud adalah sebagai berikut:
a. Dakwah hendaknya di niatkan karena Allah swt. dan untuk
memperoleh rida-Nya
b. Dakwah hendaknya di lakukan dengan hikmah
c. Dakwah hendaknya di lakukan dengan lemah lembut, baik, dan
tidak menimbulkan kegelisahan serta ketakutan karena merasa
di paksa
( )( )
- : ( )
2. Arti Mufradat
maka sampaikanlah secara terang-terangan :
di perintahkan
:
berpalinglah
:
kami memelihara engkau
:
orang yang memperolok-olok
:
3. Terjemahan Ayat
Maka sampaikanlah Muhammad secara terang-terangan segal
apa yang di perintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orangorang musyrik. Sesungguhnya kami memelihara engkau
(Muhammad) dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olok
kan (engkau), (yaitu) orang yang menganggap adanya tuhan selain
Allah; mereka kelak akan mengetahui (akibatnya). (Q.S. alHijr/15:94-96 )
4. Penjelasan Ayat
Kata pada ayat 94 berasal dari kata yang berarti
membelah. Kemudian berkembang maknanya menjadi
menampakkan atau terang-terangan. Di sisi lain, pembelahan
mengesankan kekuatan dan kesungguhan. Dari penegrtian ini,
perintah pada ayat ini menuntut adanya kesungguhan, upaya, dan
semangat yang kuat.
Perintah ini bukan berarti bersikap keras dan kasar yang
mengundang antipati, ia hanya menuntut kesungguhan untuk
menjelaskan hakikat ajaran islam dengan menyentuh hati,
mencerahkan pikiran, serta dengan kejelasan dan ketepatan
argumentasi .
Dengan keyakinan, sikap bijaksana, tutur bahasa yang baik dan
benar dalam berdakwah, serta pemaaf dan lemah lembut, maka
islam mendapat sambutan di mana-mana. Meskipun pada awal
mulanya Nabi Muhammad saw. selalu mendapat rintangan,
tantangan, hinaan, tetapi hari demi hari pengikut islam semakin
bertambah banyak. Bahkan, persatuan dan kesatuan pengikutnya
kokoh dan kuat. Terlebih lagi, setel;ah masuk islam nya dua tokoh.
Yaitu Hamzah bin Abdul Muttallib dan Umar bin Khattab. Kedua
tokoh ini sangat keras membela agama Islam. Akhirnya, syiar Islam
makin menyebar ke semenanjung Arabia.
Ayat 95-96 menegaskan kepada Nabi Muhammad saw. dan
pengikutnya bahwa Allah swt. akan menjaga dan memelihara
mereka dari orang-orang kafir Mekkah yang merehkan, menghina,
dan mengolok-olok serta mengotori kesucian Al-Quran. Di antara
yang meremehkan ajaran Al-Qurran adalah al-Wahid ibn al-Mugirah,
al-As ibn Wail, al-Haris ibn Qais, Aswad ibn Abdul jagut, dan Aswad
ibn Al-Muttallib.
Mutiara Hikmah
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda,
Barang siapa yang mengajak pada kebaikan, dia akan memperoleh
pahala atas perbuatan baiknya itu serta pahala yang mengikuti
dan melaksanakan kebaikan dengan tampa di kurangi sedikitpun.
Sebaliknya, siapa yang mengajak pada kesesatan atau
kemungkaran, dia akan mendapat dosa sebagi balasan atas
perbuatanya sendiri (di tambah) dosa sebanyak dosa orang yang
mengikutinya tampa di kurangi sedikitpun. (H.R. Abu Dawud
no.3993 dan a-Tirmizi no. 2598)
:
.
2. Arti Mufradat
sampaikanlah :
ceritakanlah
:
berdosa
:
berdusta
:
sengaja
:
tempat duduknya :
3. Terjemahan Hadis
Dari Abdullah ibn Amr bahwa Nabi saw. bersbda, Sampaikanlah
dariku walaupun hanya satu ayat. Cerikanlah apa yang telah aku
berikanlah mengenai Bani Israil kerena demikian itu tidak berdosa.
Barang siapa mengajak berdusta tentang aku, kelak tempatnya di
neraka. {H.R. al-Bukhari no.3202}
4. Penjelsan Hadis
Hadis ini menjelaskan tentang perintah Rasulullah saw. kepada
ummatnya untuk menyampaikan ajaran-ajaran beliau. Kata
menunjukkan bahwa dakwah di lakukan menurut kemampuan
masing-masing. Meskipun hanya satu ayat (sedikit ajaran Islam)
yang kita terima, kita mempunyai kewajiaban untuk menyampaikan
kepada orang lain.
Orang yang mau berdakwah akan mendapatkan keutamaan /
pahala yang besar, sebagimana sabda Rasulullah saw. berikut ini.
.
.
Artinya :
Barang siapa mengajak pada hidayah, dia akan memperoleh
bagian pahala itu seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya
tampa mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka. Barang siapa
mengajak kepada kesesatan, dia akan memperoleh dosa seperti
dosa-dosa orang yang mengikutinya tampa mengurangi sedikutpun
dosa-dosa mereka(yang mengikutinya). (H.R. Muslim dari Abu
Hurairah no. 4831)
Kata mengajak mengandung pengetian
meminta(menyilkan,menyuruh) supaya turut. Dalam meminta ,
harus ada unsut lemah lembut,dan tidak memaksa. Dengan
demikian, orang yang diajak akan senang hati mengikuti ajakn
tersebut. Kata hidayah sering di artikan sebagai petunjuk Allah,
yaitu agam Islam itu sendiri yang teringkas dalam rukun iman dan
rukun islam
Dalam mengajak khususnya, khususnya dalam hal agama,
unsusr utama yang paling penting adalah keteladanan. Dari
keteladanan inilah akan memunculkan kepercayaan. Jika sudah ada
kepercayaan, akan lebih memudahkan seseorang dalam mengajak
pada kebaikan. Ajakan kebaikan ini dalam bahasa lainya adalah
nasihat. Dalam beragama, praktik untuk melakukan nasihat
mendapatkan tempat yang sangat tinggi,
Artinya:
Dari Tamim ad-Dari bahwa Rasulullah saw, bersabda, Agama itu
adlah nasihat. Kami bertanya, Bagi siapa? Beliau menjawab.
Bagi Allah, Bagi kitap-kitap-Nya, bagi Rasulnya, bagi para pemimpin
ummat Islam, dan bagi Ummat Islam pada umumya. (H.R.Muslim
no 82)
Nasihat bagi Allah dalam pengertian yang benar adalah
mengimani keesaan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun. Nasihat bagi kitapn-Nya adalah agar umat Islam
beregang teguh pada petunjuk petunjuk yang ada di dalamnya
dan mengaplikasikannya dalam kehidupan. Nasihat bagi Rasul
adalah mengimani kerasulannya, menegakkan ajaran-ajarannya,
dan mencintainya. Nasihat bagi para pemimpin ummat Islam bisa
di artikan sebagai seruan kepada manusia agar menaati mereka
selama sesuai dengan ajaran Islam. Nasihat itu juga berarti
mengontrol dan mengingatkan para pemimpin agar bersikap adil,
tegas dan bijaksana. Nasihat bagi umat Islam bisa berarti mengajak
mereka untuk senantiasa berada dalam jalan hidayah-Nya dengan
memerhatikan empat pokok nasihat sebelumnya.
Dari paparan di atas, dapat di pahami betapa beratnya tugas
yang di emban oleh para daI yang akan memperjuangkan
seruannya agar orang mau mengikuti hidayah Allah. Mereka tidak
hanya dituntut untuk mengemas dakwahnya lebih menarik, tetapi
juga dituntut menjadi teladan atas apa yang di dakwahnya. Orang
yang hanya pandai menyeru tampa melaksanakan apa yang di
serukan , dia akan memperoleh murka Allah, sebagiman firman-Nya
berikut ini :
()
( )
- : :
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman ! Mengapa kamu mengatakan
sesuatu yang tidak kamu kerjakan ? (Itu) sangatlah di benci di sisi
Allah jika kamu memgatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
(Q.S. as-Saf/61: 2-3)
Akhir hadis tentang perintah berdakwah di atas menjelaskan
tentang pokok-pokok meteri dakwah. Sebagai orang yang