Anda di halaman 1dari 7

BAB I KEWAJIBAN BERDAKWAH

A. Surah an-Nahl Ayat 125


1. Lafal Ayat


: .

2. Arti Mufradat
serulah
:

jalan Tuhanmu :
dengan hikmah :

pengajaran
berdekatlah dengan mereka :
sesat

3. Terjemahan Ayat

Segala (manusia)kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan


pengajaran yang baik,dan berdekatlah dengan mereka dengan cara
yang baik, sesungguhnya Tuhanmu. Dialah yang lebih mengetahui
siapa yang sesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk.(Q.S. an-Nahl :125)

4. Penjelasan Ayat

Pada ayat ini,Allah swt. memberikan petunjuk tentang cara-cara melakukan


dakwah serta sikap orang islam terhadap orang-orang di luar islam. Para nabi
dan rasul di dalam melaksanakan tugas dakwahnya banyak mendapatkan
tantangan, rintangan, hambatan, dan gangguan dari ummatnya. Banyak di
antara mereka yang tidak hanya menolak ajakan ke jalan kebenaran. Bahkan,
mereka juga mengadakan perlawanan.baik secara ideologis(aqidah) maupun
secara fisik.
Secara garis besar,ayat ini dapat di pahami bahwa berdakwah
terhadap cendekiawan yang memiliki pengetahuan tinggidi perintahkan
dengan hikmah. Kepada kaum awam, kita sebaiknya menerapkan cara
dakwah dengan mauizah hasanah. Adapun terhadap ahli kitab dan penganut
agama yang lain, kita berdakwah deengan jidal,artinya kita berdakwah
dengan melakukan perdebatan yang baik
Dalam ayat ini, ada tiga kata kunci yang harus di perhatikan dalam
melaksanakan dakwah

Pertama ,katama kata ini memiliki banyak pemahaman, di antaranya


yang paling utama dari segala sesuatau,baik pengetahuan atau perbuatan. Hikmah
merupakan pengetahuan atau tindakan yang bebas dari kesalahan atau kekeliruan.
Kata hikmah juga sering di artikan dengan bijaksana, kebijaksanaan dalam
berdakwah bukan saja di ucapkan dengan mulut, melainkan juga tendakan dan
sikap hidup.
Kedua, kata secara umum istilah, istilah ini di artikan sebagai
pengajaran atau pesan-pesan yang baik yang di sampaikan dengan nasehat. Kata
di ambil dari kata yang berarti nasehat. Mauizah adalah uraian yang
menyentuh hati dan mengantar pada kebaikan sehingga harus di sampaikan
dengan hasanah(baik). Langkah ini dapat di pahami bahwa dakwah di laksanakan
dengan cara memberikan pengajaran, pelajaran, dan nasehat yang baik.
Ketiga, kata kata ini berasal dari kata yang bermakna diskusi atau
bukti-bukti yang mematahkan alasan dari orang lain dengan diskusi. Jika terpaksa
timbul perbantahan atau pertukaran pikiran yang sudah tidak dapat di elakan lagi,
harus memilki jalan yang sebaik-baiknya,
yaitu
.Artinya, debatlah.
Perintah tersebut juga mengisyartkan bahwa jika di perlukan bantahan atau
diskusi, hendaklah di lakukan secara baik, sadar, dan damai. Seorang dai harus
mempunyai sikap yang tenang, sabar, berwibawa, dan tidak boleh bersikap egois.
Mutu penampilannya harus lebih tinggi dari pada orang yang diingatkan.

B. Surah asy-Syuara Ayat 214-216


1. Lafal Ayat

( )

() ( )
- :

2. Arti Mufradat
berilah peringatan
kerabat kerabatmu
terdekat
rendahkanlah
dirimu
mengikutimu
mendurhakaimu
terlepas(tidak bertanggung jawab) :

:
:
:
:
:
:
:

3. Terjemahan Ayat
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu(Muhammad)
yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang
yang yang beriman yang mengikutimu. Kemudian, jika mereka
mendurhakaimu, maka katakanlah (Muhammad), Sesunggunya
aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.
(Q.S. asy-Syuara/26:214-216)

4. Penjelasan Ayat
Diriwayatkan Imam Ahmad bahwa Abdullah Ibnu Abbas r.a.
berkata, Ketika ayat yang memerintahkan rasulullah saw.
menyampaikan peringtan (dakwah) kepada keluarga keluarga
terdekatnya, pergilah beliau ke bukit Safa, lalu naik ke atasnya.
Dari sana beliau berseru, Wahai seluruh keturunan Abdul Mutallip,
keturunan firh, keturuna Luay, bagaimana pendapat kamu jika aku
katakana kepadamu bahwa di balik bukit ini ada pasukan berkuda
hendak menyerang kamu, apakah kamu percaya kata-kata ini?
Mereka memercayainya. Kemudian, beliau bersbda , Aku member
peringatan kepada kalian terhadap siksa Allah yang besar
mengancam kamu sekalian, Mendengar itu , Abu Lahab berkata,

(Celakalah engkau wahai Muhammad, untuk
mendengar itukah kami kau kumpulkan kemari ?) .
Untuk itu, Allah swt. menurunkan ayat ( Binasalah
kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!).
Dalam Surat asy-Syuara Ayat 214, Allah swt. memerintah Nabi
Muhammad saw. berdakwah kepada kerabat terdekat. Dakwah
dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Setelah pengikutnya kuat,
dakwah dilakukan secara terang-terangan atu terbuka. Inilah awal
perintah Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. untuk berdakwah.
Dalam Ayat 215, Allah swt. memerintah Nabi Muhammad saw.
agar berlaku dan bersikap merendahkan diri, lemah lembut, peduli
dan tidak sombong kepada orang-orang yang mengikuti seruannya.
Pedoman dakwah yang di maksud adalah sebagai berikut:
a. Dakwah hendaknya di niatkan karena Allah swt. dan untuk
memperoleh rida-Nya
b. Dakwah hendaknya di lakukan dengan hikmah
c. Dakwah hendaknya di lakukan dengan lemah lembut, baik, dan
tidak menimbulkan kegelisahan serta ketakutan karena merasa
di paksa

d. Apabila dalam berdakwah terjadi perdebatan atau bantahan,


hendaklah menanggapi bantahan tersebut dengan baik
e. Menyerahkan segala usaha dan perjuangan kepada Allah karena
hanya Dialah Yangf Maha Mengetahui siapa yang akan mendapat
petunjuk. Tugas daI hanya menyampaikan ajaran agama, bukan
menentukan hasilnya
f. Dakwah hendaknya di lakukan dan tidak boleh berhenti karena
mengalami tantangan
Dalam Ayat 216, Allah swt. memberikan petunjuk kepada Nabi
Muhammad saw. dalam menjalankan dakwahnya. Apabila kerabat
dan keluarga dekat tidak mengindahkan seruannya, jangan merasa
kecewa karena mereka bukan tanggunganmu. Mereka akan di
ancam oleh Allah dengan azab yang sangat keras. Semua itu
sebagai balasan terhadap kedurhakaan mereka dan tidak
seorangpun yang mampu melepaskan diri dari azab itu.

C. Surah al-Hijr Ayat 94-96


1. Lafal Ayat


( )( )
- : ( )

2. Arti Mufradat
maka sampaikanlah secara terang-terangan :

di perintahkan
:

berpalinglah
:
kami memelihara engkau
:
orang yang memperolok-olok
:

3. Terjemahan Ayat
Maka sampaikanlah Muhammad secara terang-terangan segal
apa yang di perintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orangorang musyrik. Sesungguhnya kami memelihara engkau
(Muhammad) dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olok
kan (engkau), (yaitu) orang yang menganggap adanya tuhan selain
Allah; mereka kelak akan mengetahui (akibatnya). (Q.S. alHijr/15:94-96 )
4. Penjelasan Ayat
Kata pada ayat 94 berasal dari kata yang berarti
membelah. Kemudian berkembang maknanya menjadi
menampakkan atau terang-terangan. Di sisi lain, pembelahan
mengesankan kekuatan dan kesungguhan. Dari penegrtian ini,
perintah pada ayat ini menuntut adanya kesungguhan, upaya, dan
semangat yang kuat.
Perintah ini bukan berarti bersikap keras dan kasar yang
mengundang antipati, ia hanya menuntut kesungguhan untuk
menjelaskan hakikat ajaran islam dengan menyentuh hati,
mencerahkan pikiran, serta dengan kejelasan dan ketepatan
argumentasi .
Dengan keyakinan, sikap bijaksana, tutur bahasa yang baik dan
benar dalam berdakwah, serta pemaaf dan lemah lembut, maka
islam mendapat sambutan di mana-mana. Meskipun pada awal
mulanya Nabi Muhammad saw. selalu mendapat rintangan,
tantangan, hinaan, tetapi hari demi hari pengikut islam semakin
bertambah banyak. Bahkan, persatuan dan kesatuan pengikutnya
kokoh dan kuat. Terlebih lagi, setel;ah masuk islam nya dua tokoh.
Yaitu Hamzah bin Abdul Muttallib dan Umar bin Khattab. Kedua
tokoh ini sangat keras membela agama Islam. Akhirnya, syiar Islam
makin menyebar ke semenanjung Arabia.
Ayat 95-96 menegaskan kepada Nabi Muhammad saw. dan
pengikutnya bahwa Allah swt. akan menjaga dan memelihara
mereka dari orang-orang kafir Mekkah yang merehkan, menghina,
dan mengolok-olok serta mengotori kesucian Al-Quran. Di antara
yang meremehkan ajaran Al-Qurran adalah al-Wahid ibn al-Mugirah,
al-As ibn Wail, al-Haris ibn Qais, Aswad ibn Abdul jagut, dan Aswad
ibn Al-Muttallib.

Mutiara Hikmah




Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda,
Barang siapa yang mengajak pada kebaikan, dia akan memperoleh
pahala atas perbuatan baiknya itu serta pahala yang mengikuti
dan melaksanakan kebaikan dengan tampa di kurangi sedikitpun.
Sebaliknya, siapa yang mengajak pada kesesatan atau
kemungkaran, dia akan mendapat dosa sebagi balasan atas
perbuatanya sendiri (di tambah) dosa sebanyak dosa orang yang
mengikutinya tampa di kurangi sedikitpun. (H.R. Abu Dawud
no.3993 dan a-Tirmizi no. 2598)

D.Hadis tentang Perintah Berdakwah


1. Lafal Hadis

:



.

2. Arti Mufradat

sampaikanlah :
ceritakanlah
:
berdosa
:
berdusta
:
sengaja
:
tempat duduknya :

3. Terjemahan Hadis
Dari Abdullah ibn Amr bahwa Nabi saw. bersbda, Sampaikanlah
dariku walaupun hanya satu ayat. Cerikanlah apa yang telah aku
berikanlah mengenai Bani Israil kerena demikian itu tidak berdosa.
Barang siapa mengajak berdusta tentang aku, kelak tempatnya di
neraka. {H.R. al-Bukhari no.3202}

4. Penjelsan Hadis
Hadis ini menjelaskan tentang perintah Rasulullah saw. kepada
ummatnya untuk menyampaikan ajaran-ajaran beliau. Kata
menunjukkan bahwa dakwah di lakukan menurut kemampuan
masing-masing. Meskipun hanya satu ayat (sedikit ajaran Islam)
yang kita terima, kita mempunyai kewajiaban untuk menyampaikan
kepada orang lain.
Orang yang mau berdakwah akan mendapatkan keutamaan /
pahala yang besar, sebagimana sabda Rasulullah saw. berikut ini.

.


.


Artinya :
Barang siapa mengajak pada hidayah, dia akan memperoleh
bagian pahala itu seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya
tampa mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka. Barang siapa
mengajak kepada kesesatan, dia akan memperoleh dosa seperti
dosa-dosa orang yang mengikutinya tampa mengurangi sedikutpun
dosa-dosa mereka(yang mengikutinya). (H.R. Muslim dari Abu
Hurairah no. 4831)
Kata mengajak mengandung pengetian
meminta(menyilkan,menyuruh) supaya turut. Dalam meminta ,
harus ada unsut lemah lembut,dan tidak memaksa. Dengan
demikian, orang yang diajak akan senang hati mengikuti ajakn
tersebut. Kata hidayah sering di artikan sebagai petunjuk Allah,

yaitu agam Islam itu sendiri yang teringkas dalam rukun iman dan
rukun islam
Dalam mengajak khususnya, khususnya dalam hal agama,
unsusr utama yang paling penting adalah keteladanan. Dari
keteladanan inilah akan memunculkan kepercayaan. Jika sudah ada
kepercayaan, akan lebih memudahkan seseorang dalam mengajak
pada kebaikan. Ajakan kebaikan ini dalam bahasa lainya adalah
nasihat. Dalam beragama, praktik untuk melakukan nasihat
mendapatkan tempat yang sangat tinggi,

sebagaiman di jelaskan dalam hadis berikut ini .

Artinya:
Dari Tamim ad-Dari bahwa Rasulullah saw, bersabda, Agama itu
adlah nasihat. Kami bertanya, Bagi siapa? Beliau menjawab.
Bagi Allah, Bagi kitap-kitap-Nya, bagi Rasulnya, bagi para pemimpin
ummat Islam, dan bagi Ummat Islam pada umumya. (H.R.Muslim
no 82)
Nasihat bagi Allah dalam pengertian yang benar adalah
mengimani keesaan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun. Nasihat bagi kitapn-Nya adalah agar umat Islam
beregang teguh pada petunjuk petunjuk yang ada di dalamnya
dan mengaplikasikannya dalam kehidupan. Nasihat bagi Rasul
adalah mengimani kerasulannya, menegakkan ajaran-ajarannya,
dan mencintainya. Nasihat bagi para pemimpin ummat Islam bisa
di artikan sebagai seruan kepada manusia agar menaati mereka
selama sesuai dengan ajaran Islam. Nasihat itu juga berarti
mengontrol dan mengingatkan para pemimpin agar bersikap adil,
tegas dan bijaksana. Nasihat bagi umat Islam bisa berarti mengajak
mereka untuk senantiasa berada dalam jalan hidayah-Nya dengan
memerhatikan empat pokok nasihat sebelumnya.
Dari paparan di atas, dapat di pahami betapa beratnya tugas
yang di emban oleh para daI yang akan memperjuangkan
seruannya agar orang mau mengikuti hidayah Allah. Mereka tidak
hanya dituntut untuk mengemas dakwahnya lebih menarik, tetapi
juga dituntut menjadi teladan atas apa yang di dakwahnya. Orang
yang hanya pandai menyeru tampa melaksanakan apa yang di
serukan , dia akan memperoleh murka Allah, sebagiman firman-Nya
berikut ini :

()
( )
- : :
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman ! Mengapa kamu mengatakan
sesuatu yang tidak kamu kerjakan ? (Itu) sangatlah di benci di sisi
Allah jika kamu memgatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
(Q.S. as-Saf/61: 2-3)
Akhir hadis tentang perintah berdakwah di atas menjelaskan
tentang pokok-pokok meteri dakwah. Sebagai orang yang

berdakwah, kita harus menyampaikan ajaran-ajaran yang telah di


sampaikan Rasululllah saw. Kita tida boleh membuat-buat ajaran
mengatas namkan Rasulullah saw. padahal, ajaran itu tidak pernah
di sampaikan beliau. Ancaman bagi orang yang melakukannya
adalah neraka.

Anda mungkin juga menyukai