Anda di halaman 1dari 13

ONLINE LEARNING (WEB-BASED INSTRUCTION, DISTANCE

LEARNING, HYBRID LEARNING, DAN E-LEARNING)

NAMA :MAULIDIYAH AZIZAH RAHMAH


NIM :105311103319
KELAS :6 B
MATA KULIAH:
KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN:
NURINDAH, S.Pd, M.Pd

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah swt. karena telah


menyelesaikan makalah yang berjudul “Online Learning (Web-Based Instruction,
Distance Learning, Hybrid Learning, Dan E-Learning)”. Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Kawasan Teknologi Pendidikan yang
diajarkan oleh Ibu Nurindah, S.Pd, M.Pd. Makalah ini tidak akan selesai tepat
pada waktunya tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Ucapan terima kasih saya sampaikan pada seluruh orang yang berkaitan
dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini tentu ada kurang dan salahnya,
sehingga saya memiliki harapan besar kepada pembaca agar memberikan kritikan
yang membangun. Kekurangan dan kesalahan hanyalah milik saya seorang dan
kebenaran hadirnya dari Tuhan Yang Maha Esa.

Makassar, 18 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
1. Definisi Online Learning...........................................................................3
2. Web-Based Instruction..............................................................................4
3. Distance Learning......................................................................................5
4. Hybrid Learning.........................................................................................6
5. E-Learning.................................................................................................7

BAB III PENUTUP...............................................................................................9


A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi dalam bidang pendidikan pada zaman sekarang
perkembangannya semakin maju pesat. Pengembangan teknologi ini ditujukan
untuk meningkatkan fasilitas yang mampu membuat pendidikan menjadi lebih
baik. Salah satu teknologi pendidikan yang banyak dikembangkan adalah Online
Learning.
Salah satunya pemanfaatan teknologi komputer dalam kegiatan belajar
mengajar adalah program online learning yang telah menjadi salah satu kebutuhan
bagi civitas akademika, baik pendidik maupun peserta didik.
Perubahan paradigma strategi pembelajaran dari teacher-centered ke
student-centered mendorong civitas akademika untuk menggunakan online
learning sebagai salah satu metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat
student centered. Pemanfaatan online learning diharapkan dapat memotivasi
peningkatan kualitas pembelajaran dan materi ajar, kualitas aktivitas dan
kemandirian peserta didik, serta komunikasi antara pendidik dengan peserta didik
maupun antar peserta didik.
Online learning juga dapat digunakan unuk mengatasi keterbatasan ruang
kelas serta hambatan jarak dan waktu di dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar. Dengan menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi
tersebut. Adanya alat-alat itu dapat mengubah pikiran manusia, mengubah cara
kerja dan cara hidupnya. Demikian juga, pendidikan tidak terlepas dari pengaruh
teknologi.Kejadian ini dapat diidentifikasikan sebagai kemajuan ilmu
pengetahuan teknologi, informasi dan komunikasi.
Online learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan
bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta
didik.Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-
bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu
peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran.

1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi tentang online learning!
2. Jelaskan yang dimaksud dengan web-based instruction!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan distance learning!
4. Jelaskan yang maksud dengan hybrid learning!
5. Jelaskan yang dimaksud dengan e-learning!
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui definisi tentang online learning
2. Mengetahui penjelasan tentang web-based instruction
3. Mengetahui penjelasan tentang distance learning
4. Mengetahui penjelasan tentang hybrid learning
5. Mengetahui penjelasan tentang e-learning

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Online Learning
Banyak istilah yang digunakan untuk mendefinisikan online learning
sehingga menyulitkan untuk mengembangkan definisi yang generik. Carliner
(1999) mendefinisikan online learning sebagai materi pembelajaran yang
disajikan dengan komputer. Khan (1997) mendefinisikan online learning sebagai
pendekatan inovatif untuk memberikan instruksi kepada peserta didik yang
berjarak jauh dan menggunakan web sebagai media perantara. Ketentuan yang
bersifat umum yang digunakan termasuk e-learning, internet learning, distributed
learning,networked learning, tele-learning, virtual learning, computer assisted
learning, web based learning, dan distance learning. Semua istilah ini menyiratkan
bahwa pelajar berada pada suatu jarak tertentu dengan guru atau instruktur dan
menggunakan beberapa bentuk teknologi (umumnya komputer) untuk mengakses
bahan ajar serta untuk berinteraksi dengan tutor atau instruktur dan peserta didik
lainnya.
Salah satu perhatian pendidikan yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan
adalah berkaitan dengan kualitas pendidikan, khususnya kualitas
pembelajaran. Dari berbagai kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat
dilakukan untuk peningkatan kualitas tersebut adalah mengembangkan
pembelajaran yang berorientasi pada pembelajar. Pembelajaran
yangberorientasi pada pembelajar dapat dilakukan dengan membangun sistem
pembelajaran yang memungkinkan pembelajar memiliki kemampuan untuk
belajar lebih menarik, interaktif, dan bervariasi. Pembelajar harus mampu
memiliki kompetensi yang berguna bagi masa depannya. Seiring dengan
perkembangan teknologi berikut infrastruktur penunjangnya, upaya peningkatan
kualitas pembelajaran dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi tersebut
dalam suatu sistem yang dikenal dengan onlinelearning. Online learning
merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi pembelajar belajar lebih luas,
lebih banyak, dan bervariasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem
tersebut, pembelajar dapat belajar kapan dan dimana saja tanpa terbatas oleh jarak,

3
ruang dan waktu. Materi pembelajaran yang dipelajari lebih bervariasi, tidak
hanya dalam bentuk verbal, melainkan lebih bervariasi seperti visual, audio, dan
gerak.
2. Web-Based Instruction
a. Pengertian web-based instruction
Davidson-Shivers (2006) mengemukakan bahwa web-based instruction
(WBI) merupakan instruksi melalui internet, intranet dan web. Konvensi
internasional menyebutkan bahwa e-learning meliputi berbagai aplikasi
elektronik termasuk WBI, CBT, dan multimedia lainnya yang dapat
didistribusikan menggunakan WEB, CD atau DVD. Karena web based
instruction berbasiskan web dan merupakan program yang terintegrasi antara
teks dan multimedia (gambar, suara dan video), akibatnya program ini banyak
yang dimanfaatkan sebagai media untuk belajar. Beberapa pakar web base
instruction menyampaikan pendapat yang nyaris sama, yaitu bahwa salah satu
sarana dalam pelaksanaan e-learning berbasiskan web dan internet, dimana
keduanya harus terhubung dengan jaringan. Dengan demikian lembaga
pendidikan yang memanfaatkan web based instruction wajib mempunyai
hubungan internet, intranet baik di tingkat lembaga maupun mahasiswa.
b. Keuntungan dan kerugian Web-Based Instruction
Ada beberapa keuntungan dan kerugian pembelajaran menggunakan web-
based, baik webbased learning, web-based instruction, maupun web-based
training. Keuntungan-keuntungan bagi pembelajar antara lain adalah (a) dapat
mengerjakan materi sesuai waktu, tempat dan kemampuannya, (b) dapat
mengikuti rute materi mereka sendiri; (c) dapat digunakan untuk banyak
pembelajar; (d) dapat menggunakan berbagai unsur berbasis CD-ROM
ditambah dengan komunikasi; (e) materi pembelajaran relatif mudah
diperbaharui; (f) dapat membuat sumber-sumber yang selalu tersedia di
internet; (g) dapat membuat menggunakan teknologi berbasis web; (h)
termasuk multimedia seperti teks, grafik/gambar, suara, video dan animasi
Sedangkan kerugiannya adalah (a) pembelajar masih enggan emanfaatkan
teknologi WBI, (b) pengembangan materi memerlukan waktu relatif lama, (c)

4
ketergantungan pada PC dan internet, (d) beberapa paket pembelajaran
membutuhkan seni berkomputer, (e) beberapa paket menunjukkan kelebihan
semangat (over-acting) pada efek teknik, akibatnya pembelajar kehilangan
pandangan (Henderson, 2002).
3. Distance Learning
a. Pengertian Distance Learning
Distance Learning juga disebut pembelajaran jarak jauh, e-learning, dan
pembelajaran online, merupakan bentuk pendidikan di mana unsur-unsur
utama termasuk terpisahnya guru dan siswa secara fisik selama pengajaran dan
penggunaan berbagai teknologi untuk memfasilitasi komunikasi siswa-guru
dan siswa-siswa (Berg, 2016). Pembelajaran jarak jauh mulanya berfokus pada
siswa nonreguler, seperti pekerja penuh waktu, personel militer, dan perantau
atau individu di daerah terpencil yang tidak dapat menghadiri pembelajaran
kelas. Namun, pembelajaran jarak jauh telah menjadi bagian yang mapan dari
dunia pendidikan, dengan tren yang menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan. 
b. Karakteristik Distance Learning
Ada empat karakteristik membedakan pembelajaran jarak jauh dengan
pembelajaran konvensional (Robert J. Blake, 2008).
1) Pembelajaran jarak jauh secara definisi dilakukan melalui institusi; ini
bukan belajar mandiri atau lingkungan belajar nonakademik. Lembaga-
lembaga tersebut mungkin atau mungkin juga tidak menawarkan
pengajaran berbasis kelas konvensional, tetapi mereka memenuhi syarat
untuk akreditasi oleh lembaga yang sama dengan mereka yang
menggunakan metode konvensional.
2) Pemisahan geografis melekat dalam pembelajaran jarak jauh, dan waktu
juga dapat memisahkan siswa dan guru. Aksesibilitas dan kenyamanan
adalah keuntungan penting dari model pendidikan ini. Program yang
dirancang dengan baik juga dapat menjembatani perbedaan intelektual,
budaya, dan sosial antara siswa.
3) Telekomunikasi interaktif menghubungkan individu-individu dalam
kelompok belajar dan guru. Paling sering, komunikasi elektronik, seperti e-

5
mail, chat platform sosmed digunakan, tetapi bentuk komunikasi
tradisional, seperti sistem pos, juga dapat berperan untuk pengumpulan
tugas-tugas secara fisik. Apa pun medianya, interaksi sangat penting untuk
pendidikan jarak jauh, seperti halnya untuk pendidikan apa pun. Koneksi
peserta didik, guru, dan sumber daya pengajaran menjadi kurang
tergantung pada kedekatan fisik karena sistem komunikasi menjadi lebih
canggih dan tersedia secara luas; akibatnya, Internet, ponsel, dan e-mail
berkontribusi terhadap pertumbuhan pembelajaran jarak jauh yang cepat.
4) Pendidikan jarak jauh, seperti halnya pendidikan apa pun, membentuk
kelompok belajar, kadang-kadang disebut komunitas belajar, yang terdiri
dari siswa, guru, dan sumber daya pengajaran seperti, buku, audio, video,
dan tampilan grafik yang memungkinkan siswa untuk mengakses isi
instruksi. Banyak platform yang memfasilitasi kelas-kelas virtual untuk
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (distance learning) seperti: google
class room, canvas, moodle, dls.
4. Hybrid Learning
a. Pengertian Hybrid Learning
Menurut Snart, J.A (2010) Hybrid learning, merupakan sebuah metode
yang menggabungkan dua jenis pembelajaran, yaitu daring (PJJ) dan tatap
muka (PTM). Artinya, proses pembelajaran dilaksanakan dengan cara
membagi siswa ke dalam dua kelompok, belajar di rumah secara daring dan di
sekolah secara langsung. Demi melancarkan prosesnya, hybrid learning
seringkali memanfaatkan alat-alat pendukung seperti Zoom yang dapat
menghubungkan siswa di rumah dan di sekolah. Jadi saat belajar, siswa yang di
sekolah melakukan video streaming sehingga teman-temannya yang berada di
rumah bisa ikut menyimak materi yang disampaikan guru. Akan tetapi dalam
penerapannya, hybrid learning memerlukan penyesuaian antara kondisi tempat
tinggal siswa dengan sekolah.
b. Kelebihan dan kekurangan hybrid learning
Kelebihan:
- Siswa masih tetap dapat berinteraksi sosial

6
- Siswa lebih memahami pelajaran
- Mengusir kejenuhan siswa
- Lebih fleksibel
Kekurangan:
- Ketidaksiapan semua pihak yang terkait
- Keraguan orang tua dan kesiapan pihak sekolah
- Membutuhkan peran ekstra orang tua
- Siswa kesulitan membuat jadwal untuk belajar
5. E-Learning
a. Pengertian E-Learning
E-learning merupakan singkatan dari elektronic learning, yaitu proses
pembelajaran yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai
sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Bullen & Janes
(2007:176) mendefinisikan e-learning sebagai pembelajaran yang terjadi ketika
teknologi internet digunakan untuk memfasilitasi, menyampaikan, dan
memungkinkan proses pembelajaran dengan jarak yang jauh. Definisi yang
lebih umum dikemukakan oleh Freire & Pereira (2008) yaitu e-learning
merupakan pembelajaran pada program pendidikan atau pelatihan melalui
sarana elektronik.
b. Karakteristik E-Learning
1) Interactivity (Interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih
banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau
messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list
atau buku tamu.
2) Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu,
tempat, pengajar, dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran
menjadi lebih terpusat kepada siswa(student-centered learning).
3) Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah
di akses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang

7
lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran
konvensional.
4) Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran,presentasi materi kuliah
dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan
perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan
animasi.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Carliner (1999) mendefinisikan online learning sebagai materi pembelajaran
yang disajikan dengan komputer. Khan (1997) mendefinisikan online learning
sebagai pendekatan inovatif untuk memberikan instruksi kepada peserta didik
yang berjarak jauh dan menggunakan web sebagai media perantara. Davidson-
Shivers (2006) mengemukakan bahwa web-based instruction (WBI) merupakan
instruksi melalui internet, intranet dan web. Distance Learning juga disebut
pembelajaran jarak jauh, e-learning, dan pembelajaran online, merupakan bentuk
pendidikan di mana unsur-unsur utama termasuk terpisahnya guru dan siswa
secara fisik selama pengajaran dan penggunaan berbagai teknologi untuk
memfasilitasi komunikasi siswa-guru dan siswa-siswa. Menurut Snart, J.A (2010)
Hybrid learning, merupakan sebuah metode yang menggabungkan dua jenis
pembelajaran, yaitu daring (PJJ) dan tatap muka (PTM). Artinya, proses
pembelajaran dilaksanakan dengan cara membagi siswa ke dalam dua kelompok,
belajar di rumah secara daring dan di sekolah secara langsung. E-learning
merupakan singkatan dari elektronic learning, yaitu proses pembelajaran yang
menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem
pembelajarannya.
B. Saran
Kiranya kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dalam
penulisan dan penyusunannya, maka dari itu saran dan kritik dari semua pembaca
yang sangat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan atau
perubahan yang lebih baik lagi kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Terry & Fathi Elloumi. (2004). Theory and Practice of Online
Learning. Athabasca University.

Berg, G. A. & M. S. (2016). Distance Learning. In Encyclopædia Britannica.


Retrieved from

Davidson-Shivers, G. V., Karen L. Rasussen (2006). Web-based Learning:


design, implementation, and evaluation. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

10

Anda mungkin juga menyukai