PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
melibatkan pengamatan perilaku orang lain, yang disebut model, dan kemudian
meniru perilaku model tersebut.
Baik anak-anak maupun orang dewasa belajar banyak hal dari
pengamatan dan imitasi (peniruan) ini. Anak muda belajar bahasa,
keterampilan sosial, kebiasaan, ketakutan, dan banyak perilaku lain dengan
mengamati orang tuanya atau anak yang lebih dewasa. Banyak orang belajar
akademik, atletik, dan keterampilan musik dengan mengamati dan kemudian
menirukan gueunya. Menurut psikolog Amerika Serikat kelahiran Kanada
Albert Bandura, pelopor dalam studi tentang belajar melalui pengamatan, tipe
belajar ini memainkan peran yang penting dalam perkembangan kepribadian
anak.
3
Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah
laku orang lain (model), hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara
menghubungkan pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya atau
mengulang-mengulang kembali. Dengan jalan ini memberi kesempatan kepada
orang tersebut untuk mengekspresikan tingkah laku yang dipelajari.
Berdasarkan pola perilaku tersebut, selanjutnya Bandura mengklasifikasi
empat fase belajar dari pemodelan, yaitu :
1. Fase Atensi
Fase pertama dalam belajar pemodelan adalah memberikan perhatian pada
suatu model.Pada umumnya seseorang memberikan perhatian pada model-model
yang menarik, popular atau yang dikagumi.Dalam pembelajaran guru yang
bertindak sebagai model bagi siswanya harus dapat menjamin agar siswa dapat
memberikan perhatian kepada bagan-bagian penting dari pelajaran. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara menyajikan materi pelajaran secara jelas dan menarik,
memberikan penekanan pada bagian-bagian penting, atau dengan
mendemonstrasikan suatu kegiatan. Di samping itu suatu model harus memiliki
daya tarikn (Woolfolk, 1993).Misalnya untuk menjelaskan bagian-bagian bola
mata guru seharusnya menggunakan gambar model mata, dengan variasi warna
yang bermacam-macam sehingga bagian-bagian mata tersebut tampak jelas dan
siswa termotivasi untuk mempelajarinya.
2. Fase Retensional
Menurut Gredler, (dalam Sudibyo, E. 2001:5), fase ini bertanggung jawab
atas pengkodean tingkah laku model dan menyimpan kode-kode itu di dalam
ingatan (memori jangka panjang). Pengkodean adalah proses pengubahan
pengalaman yang diamati menjadi kode memori. Arti penting dari fase ini adalah
bahwa si pengamat tidak akan dapat memperoleh manfaat dari tingkah laku yang
diamati ketika model tidak hadir, kecuali apabila tingkah laku itu dikode dan
disimpan dalam ingatan untuk digunakan pada waktu kemudian.
4
Untuk memastikan terjadinya retensi jangka panjang guru dapat
menyediakan waktu pelatihan, yang memungkinkan siswa mengulang
keterampilan baru secara bergiliran, baik secara fisik maupun secara
mental.Misalnya mereka dapat menvisualisasikan sendiri tahap-tahap yang telah
didemonstrasikan dalam menggunakan busur, atau penggaris sebelum benar-benar
melakukannya.
3. Fase Reproduksi
Dalam fase ini kode-kode dalam memori membimbing penampilan yang
sebenarnya dari tingkah laku yang baru diamati. Derajat ketelitian yang tertinggi
dalam belajar mengamati adalah apabila tindakan terbuka mengikuti pengulangan
secara mental. Fase reproduksi dipengaruhi oleh tingkat perkembangan individu.
Fase reproduksi mengizinkan model untuk melihat apakah komponen-komponen
urutan tingkah laku sudah dikuasai oleh si pengamat (pebelajar).Pada fase ini juga
si model hendaknya memberikan umpan balik terhadap aspek-aspek yang sudah
benar ataupun pada hal-hal yang masih salah dalam penampilan.
4. Fase Motivasional
Pada fase ini si pengamat akan termotivasi untuk meniru model, sebab
mereka merasa bahwa dengan berbuat seperti model, mereka akan memperoleh
penguatan. Memerikan penguatan untuk suatu tingkah laku tertentu akan
memotivasi pengamat (pebelajar) untuk berunjuk perbuatan. Aplikasi fase
motivasi di dalam kelas dalam pembelajaran pemodelan sering berupa pujian atau
pemberian nilai.
5
Tindakan untuk menjembatani yaitu, memungkinkan peserta didik untuk
mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan
dan pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil
bekerja.Bentuk belajar sosial Albert Bandura adalah menekankan tentang
pentingnya peserta didik mengolah sendiri pengetahuan atau informasi yang
diperoleh dari pengamatan model di sekitar lingkungan. Peserta didik mengatur
dan menyusun semua informasi dalam kode-kode tertentu. Proses penyusunan
setiap kode dilakukan berulang-ulang, sehingga peserta didik kapan saja dengan
tepat dapat memberi tanggapan aktual. Perilaku belajar peserta didik adalah hasil
dari kemampuan peserta didik memaknai suatu pengetahuan atau informasi,
memaknai suatu model yang ditiru, kemudian mengolah secara kognitif dan
menentukan tindakan sesuai tujuan yang dikehendaki. Peserta didik didorong agar
berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk
melahirkan alternatif pemecahan masalah.
6
Kelebihan
1. Berfokus pada situasi yang mempengaruhi perilaku
7
bagaimana cara pengembangan teori mempengaruhi pemahaman peristiwa
sosial anak-anak Berkenaan dengan pertanyaan ini, jawaban Bandura adalah
perkembangan kognitif pengertian sosial dengan cara berikut ketika anak-
anak menjadi semakin terampil dalam mengambil keputusan, mewakili
peristiwa secara simbolis, menggunakan strategi memori dan menyusun
kembali pengetahuan yang lalu, hal ini menjadi lebih efisien pada
pemahaman perilaku yang mereka amati.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-teori-belajar-sosial-atau-
social-learning-theory/4692. Diakses Tanggal 13 Maret 2022
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2017/01/16/teori-belajar-sosial-albert-
bandura/#:~:text=Berbeda%20dengan%20penganut%20Behaviorisme%2C
%20Teori,pada%20pola%20belajar%20sosial%20ini. Diakses Tanggal 13 Maret
2022
https://carlz185fr.wordpress.com/2013/04/23/kelemahan-dan-kelebihan-teori-
albert-bandura-teori-belajar-sosial/ Diakses Tanggal 13 Maret 2022
http://yessynovitasari.blogspot.com/2014/10/makalah-belajar-dan-pembelajaran-
teori_6.html Diakses Tanggal 13 Maret 2022
https://www.coursehero.com/file/p32ii5r/Untuk-mengetahui-Kelemahan-dan-
Kelebihan-Teori-Albert-Bandura-9-Untuk/ Diakses Tanggal 13 Maret 2022
10