MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas mata kuliah Teori Belajar
Dosen pengampu Feida Noorlaila Istiadah, M.Pd.
Oleh :
Kelompok 4 ( BK 2C)
Yesi Mutiara C2286201145
Dini Anggraeni C2286201086
Senja Maulana C2286201047
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah “ Teori
Belajar Sosial Albert Bandura”. Tidak lupa sholawat serta salam, semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya, sahabatnya, dan
semoga kepada kita selaku umatnya.
Dalam penyusunan makalah ini, Kami tidak berjalan sendiri tetapi di bantu
oleh beberapa pihak yang membawa kami mendapatkan jalan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami sampaikan terimakasih banyak
kepada semua pihak yang telah membantu.
Makalah dengan judul “Teori belajar sosial Albert Bandura” ini disusun
sebagai bahan pembelajaran bagi semua. Kami menyadari sepenuhnya makalah
ini masih sangat jauh dari sempurna serta banyak sekali kesalahan. Maka, kami
memohon maaf atas hal tersebut serta mengharapkan kritik dan saran pembaca
sehingga dapat menjadi bahan refleksi bagi kami melakukan yang lebih baik lagi.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Semakin pesatnya perkembangan teknologi menuntut manusia
supaya mampu beradaptasi menggunakan perubahan yang ada.
manusia wajib bersifat dinamis dalam menghadapi setiap perubahan
tersebut. Pada upaya menghadapi perubahan, manusia melakukan
suatu proses yang disebut belajar. Belajar ialah suatu proses perubahan
di dalam kepribadian manusia, serta perubahan tersebut ditampakkan
dalam bentuk peningkatan kualitas serta kuantitas tingkah laku seperti
peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir, serta kemampuan lainnya. ada banyak teori
tentang bagaimana insan dapat belajar suatu hal. keliru satunya adalah
teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura. Teori
Bandura yang sangat populer merupakan Teori Pembelajaran Sosial
(Social Learning Theory) yg menekankan di komponen kognitif
berasal
pikiran, pemahaman, dan penilaian.
Bandura menciptakan teori yang valid, yang bertentangan dengan
sudut pandang di mana individu dipandang sebagai penanggap pasif
terhadap rangsangan eksternal atau korban dorongan bawah sadar.
Penulis menunjukkan bahwa perilaku dijelaskan dalam hal
interaktivitas timbal balik yang berkelanjutan, di mana faktor-faktor
pribadi, situasional dan perilaku berinteraksi satu sama lain sebagai
penentu yang saling bergantung. Dalam pendekatan ini, proses
simbolik, tidak langsung dan pengaturan diri memainkan peran yang
paling penting.
Sejak awal karir ilmiahnya, Albert Bandura memberikan perhatian
khusus pada peran besar pemodelan simbolik dalam pembentukan dan
penyebaran bentuk-bentuk baru perilaku dan hubungan sosial. Dengan
perkembangan teknologi komunikasi, lingkungan simbolik memainkan
peran yang semakin meningkat dalam penyebaran ide, nilai, dan
perilaku.
Dari sudut pandang pembelajaran sosial, pemodelan
mempengaruhi pembelajaran terutama melalui fungsi informatif Jika
orang dibimbing dalam kehidupan sehari-hari hanya dengan coba-
coba, maka belajar akan sangat melelahkan, belum lagi proses yang
berisiko. Tetapi, dalam kebanyakan kasus, mengamati orang lain, kita
belajar dari contoh, bahkan perkiraan, dan oleh karena itu kita
menghindari banyak kesalahan. V Isu yang paling kontroversial dalam
pembelajaran observasional adalah peran penguatan. Konsekuensi
diasumsikan secara otomatis memperkuat perilaku, tanpa keterlibatan
struktur kognitif. Namun, dalam proses belajar, para ilmuwan sampai
pada kesimpulan bahwa ketika pembelajaran terjadi secara tidak sadar,
maka itu sangat lambat dalam waktu dan tidak efektif. Paling sering,
penguatan dialami secara langsung atau tidak langsung. Namun, selain
penguatan langsung dan tidak langsung, orang mengatur perilaku
mereka sendiri melalui penguatan diri. Penguatan diri terjadi ketika
orang mempertahankan kinerja tingkat tinggi dan memberi
penghargaan atau menghukum diri mereka sendiri untuk pencapaian
dan kegagalan. Orang dapat melatih semacam kontrol kognitif atas
perilaku, motivasi, dan lingkungan mereka sendiri. Dalam konteks
penguatan diri, Albert Bandura memperkenalkan istilah pengaturan
diri dan menunjukkan bagaimana perilaku manusia dimotivasi dan
diatur oleh standar internal dan tanggapan evaluasi diri.
Self-efficacy adalah pusat pemikiran Bandura. Ketika orang
menyadari keefektifan mereka sendiri dalam situasi tertentu, mereka
mulai mengerahkan lebih banyak usaha, mereka dapat menahan
rintangan lebih lama, mereka bertahan dalam keadaan yang tidak
bersahabat dan pengalaman yang tidak menyenangkan. Efikasi diri
yang tinggi terkait dengan harapan sukses biasanya mengarah pada
hasil yang baik dan dengan demikian meningkatkan harga diri.
Sebaliknya, efikasi diri yang rendah menyebabkan kegagalan dan
harga diri yang rendah. Seseorang terus-menerus mencoba
mengendalikan situasi yang tidak terduga dan dengan demikian
mencoba melakukan kontrol atas berbagai aspek keberadaan.
Bandura menganggap perilaku sebagai aktivitas yang cukup
bertujuan, dan efektivitas niat dalam perilaku yang diatur sebagian
ditentukan oleh seberapa jauh tujuan diarahkan ke masa depan
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep teori belajar menurut bandura ?
2. Apa saja ciri pemodelan teori bandura ?
3. Bagaimana aplikasi teori bandura dalam pembelajaran ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan teori bandura ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep teori belajar bandura
2. Untuk mengetahui ciri pemodelan teori bandura
3. Untuk mengetahui aplikasi teori bandura dalam pembelajaran
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori bandura
BAB II
PEMBAHASAN