Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Assalamu‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Syukur Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianyaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Dan salawat beserta salam kita kirimkan kepada Nabi kita Muhammad
SAW yang telah mengantarkan manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang
berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

Dalam proses pembuatan makalah ini juga, kami tak lupa mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing kami Dra. Desnita,
M.si, yang selama ini telah membimbing kami untuk dapat menyelesaikan makalah
tentang e-learning hingga hal-hal yang mungkin selama ini kami tidak mengetahuinya
dan tidak menghiraukannya..

Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan memohon maaf jika terdapat
kesalahan dalam makalah ini.Karena sesungguhnya kesalahan itu hanya milik
manusia dan kesempurnaan itu adalah milik Allah SWT semata.Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua terkhususnya bagi kami pribadi.Amin.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Padang, Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
C. TUJUAN.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
A. PENGERTIAN E- LEARNING................................................................................3
B. KARAKTERISTIK E-LEARNING..........................................................................4
C. FUNGSI PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING......................................5
a. Tambahan (suplement).................................................................................................5
b. Pelengkap (complement)..............................................................................................5
c. Pengganti (substitution)................................................................................................6
D. BAGAIMANA E-LEARNING DILAKSANAKAN.................................................7
E. JENIS – JENIS E-LEARNING.................................................................................9
a. CBT(Computer Based Training)..............................................................................9
b. LMS (Learning Management System)..................................................................9
F. MODEL PENYELENGGARAAN E- LEARNING.................................................9
a. Model e-Learning tutorial...........................................................................................10
b. Model Computer Supported Collaboration Learning.................................................10
G. PENDEKATAN PEDAGOGIK DALAM ELEARNING..................................13
H. KEUNTUNGAN MEMANFAATKAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-
LEARNING DAN KEKURANGANNYA......................................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................................21
A. Kesimpulan................................................................................................................21
B. Saran..........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................22
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi


banyak membawa dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan dewasa
ini.Pendidikan formal.Informal, dan non formal dapat menikmati fasilitas teknologi
informasi dari yang sederhana sampai kepada yang canggih.

Teknologi komputer dan internet, mulai dari perangkat lunak maupun perangkat
keras memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan untuk
menunjang proses pembelajaran para peserta didik. Keunggulan yang ditawarkan
bukan saja terletak pada faktor kecepatan untuk mendapatkan informasi, namun juga
fasilitas multi media yang dapat membuat belajar lebih menarik mellalui visual secara
interaktif.Sejalan dengan perkembangan teknologi internet, banyak kegiatan
pembelajaran yang dapat dilakukan dengan memanfaatka teknologi ini.

Dan Teknologi Informasi menawarkan metode pendidikan baru yang


dinamakan metode E-Learning.Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran
(Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses
belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar
(learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak
setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat
mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya
yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.

E-learning merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang


dipersepsikan bersifat student centered. Pemanfaatan e-learning diharapkan dapat
memotivasi peningkatan kualitas pembelajaran dan materi ajar, kualitas aktivitas dan
kemandirian mahasiswa, serta komunikasi antara dosen dengan mahasiswa maupun
antar mahasiswa.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dengan e-learning
2. Bagaimana karakteristik e-learning
3. Apa fungsi pembelajaran berbasis e-learning

4. Apa saja yang termasuk jenis – jenis e-learning


5. Apa saja yang termasuk model penyelenggaraan e- learning
6. Bagaimana Pendekatan pedagogik dalam elearning
7. Apa manfaat dari pembelajaran yang berbasis e- learning

C. TUJUAN
1. Memahami pengertian e-learning
2. Memehami dan mengetahui karakteristik e-learning
3. Memhami dan mengetahui apa saja fungsi pembelajaran berbasis e-learning
4. Memahami dan mengetahui apa saja yang termasuk jeni-jenis e-learning
5. Memhami dan mengetahui apa saja yang termasuk model penyelenggaraan e-
learning
6. Memahami bagaimana pendekatan pedagogok dalam e-learning
7. Mengetahui apa saja manfaat dari pembelajaran yang berbasis e-learning
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN E- LEARNING

E-learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari
‘electronic’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti
pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya
perangkat komputer.Karena itu, maka e-learning sering disebut pula dengan ‘online
course’.

Henderson dalam Horton (2003) menjelaskan e-learning merupakan


pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari internet.

Kumar (2002) mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pembelajaran


menggunakan rangkaian elektronik (Local Area Network (LAN), Wide Area
Network (WAN), atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau
bimbingan.

Kamarga (2000) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar yang


disampaikan melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar
yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dengan demikian maka e-learning atau pembelajaran melalui online adalah


pembelajaran yang pelaksaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio,
videotape, transmisi satelit atau komputer.Dalam perkembanganya, komputer dipakai
sebagai alat bantu pem-belajaran, karena itu dikenal dengan istilah (CBL) atau
computer assistedlearning (CAL). Saat pertama kali komputer mulai diperkenalkan
khu-susnya untuk pembelajaran, maka komputer menjadi popular di kalanganat
dengan bantuan komputer tersebut. Maka setelah itu teknologi pembelajaran terus
berkembang dan dikelompokkan menjadi dua yaitu :
- Technology-based learning
- Technology-based Web-learning
- Technology based-learning ini pada prinsipnya terdiri dari dua, yaitu audio (audio
tape, radio, voice mail, telepon) anvideo information technologies (video tape, video
text, video messaging). Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya
adalah data information technologies (bulletin board, internet, email, tele-
collaboration).
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah
kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data,
audio/video). Teknologi ini juga sering dipakai pada pendidik-an jarak jauh,
dimaksudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan
teknologi e-learning ini.

B. KARAKTERISTIK E-LEARNING

Karakteristik e-learning antara lain adalah:

- Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; dimana guru dan siswa, siswa dan sesama
siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi de-ngan relatif mudah dengan
tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokelor;
- Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disim-pan di
komputer sehinga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja dan
yang bersangkutan memerlukanya; dan
- Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal
yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dili-hat setiap saat di komputer.
Menurut Miarso, Pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa internet.
Karena teknik pembelajaran yang tersedia di internet begitu lengkap, maka hal ini
akan mempengaruhi tugas guru dalam proses pem-belajaran. Dahulu, proses belajar-
mengajar didominasi oleh peranan guru, karena itu disebut the era of teacher. Kini,
proses belajar-mengajar, banyak didominasi oleh peran guru dan buku (the era of
teacher and book) dan pada masa mendatang proses belajar mengajar akan
didominasi oleh guru, buku, dan teknologi (the era of teacher, book, and technology).

C. FUNGSI PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING

Setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran Berbasis Komputer dan Jaringan


terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu sebagai
suplement yang sifatnya pilihan/opsional, pelengkap (complement), atau pengganti
(substitution) (Siahaan, 2002).

a. Tambahan (suplement)
Dikatakan berfungsi sebagai tambahan (supplement), apabila peserta didik
mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran
elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/ keharusan bagi peserta
didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional,
peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan
atau wawasan.

b. Pelengkap (complement)
Dikatakan berfungsi sebagai pelengkap (complement) apabila materi
pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang
diterima siswa di dalam kelas (Lewis, 2002).Sebagai pelengkap berarti materi
pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan
(reinforcement) atau perbaikan (remedial) bagi peserta didik di dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran konvensional.

Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada


peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang
disampaikan guru secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk
mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus
dikembangkan untuk mereka.Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat
penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan guru di dalam
kelas.

Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang


mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan guru secara tatap
muka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi
pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk
mereka.Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi
pelajaran yang disajikan guru di kelas.

c. Pengganti (substitution)
Beberapa sekolah/ perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan
beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para peserta
didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola
kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari
mahasiswa. Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta
didik, yaitu:

a. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional)

b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan

c. Sepenuhnya melalui internet.

Alternatif model pembelajaran mana pun yang akan dipilih mahasiswa tidak
menjadi masalah dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian materi perkuliahan
mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Jika peserta didik dapat
menyelesaikan program perkuliahannya dan lulus melalui cara konvensional atau
sepenuhnya melalui internet, atau bahkan melalui perpaduan kedua model ini, maka
institusi penyelenggara pendidikan akan memberikan pengakuan yang sama. Keadaan
yang sangat fleksibel ini dinilai sangat membantu mahasiswa untuk mempercepat
penyelesaian perkuliahannya.

D. BAGAIMANA E-LEARNING DILAKSANAKAN


Konsep pembelajaran dengan menggunakan Komputer dan Jaringan
memungkinkan proses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadi di dalam
ruangan kelas saja dimana guru secara terpusat memberikan pelajaran secara searah,
tetapi dengan bantuan peralatan komputer dan jaringan, para siswa dapat secara aktif
dilibatkan dalam proses belajar-mengajar.

Mereka bisa terus berkomunikasi dengan sesamanya kapan dan dimana saja
dengan cara akses ke sistem yang tersedia secara online. Sistem seperti ini tidak saja
akan menambah pengetahuan seluruh siswa, akan tetapi juga akan turut membantu
meringankan beban guru dalam proses belajar-mengajar, karena dalam sistem ini
beberapa fungsi guru dapat diambil alih dalam suatu program komputer.

Disamping itu, hasil dari proses dan hasil dari belajar-mengajar bisa disimpan
datanya di dalam bentuk database, yang bisa dimanfaatkan untuk mengulang kembali
proses belajar-mengajar yang lalu sebagai rujukan, sehingga bisa dihasilkan sajian
materi pelajaran yang lebih baik lagi.

Sebagai bagian dari perkembangan e-Learning, Web merupakan salah satu


teknologi internet yang telah berkembang sejak lama dan yang paling umum dipakai
dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh (e-Learning) tersebut. Secara
umum aplikasi komunikasi di internet terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Synchronous System
Aplikasi yang berjalan secara real time dimana seluruh pemakai bisa
berkomunikasi pada waktu yang sama, contohnya: chatting, video conference, dan
sebagainya.
b. Asynchronous System

Aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dimana seluruh pemakai bisa
mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan dengan
waktunya masing-masing, contohnya: e-mail, dan sebagaian.

Di Indonesia, kalaupun perkembangan pemanfaat konsep ini terbilang berjalan


lamban, Dengan fasilitas jaringan yang dimiliki oleh berbagai lembaga pendidikan
atau institusi di Indonesia baik intranet maupun internet, sebenarnya sudah sangat
mungkin untuk diterapkannya sistem pendukung e-Learning berbasis Web dengan
menggunakan sistem synchronous atau asynchronous, secara mandiri atau
digabungkan, walaupun pada dasarnya kedua sistem diatas biasanya digabungkan
untuk menghasilkan suatu sistem yang lebih efektif karena masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangannya.

Dibeberapa negara yang sudah maju dengan kondisi infrastruktur jaringan


kecepatan tinggi akan sangat memungkinkan penerapan teknologi multimedia secara
real time seperti video conference untuk kepentingan aplikasi e-Learning, tetapi untuk
kondisi umum di Indonesia dimana infrastruktur jaringannya masih relatif terbatas
akan mengalami hambatan dan menjadi tidak efektif. Namun demikian walaupun
tanpa teknologi multimedia tersebut, sebenarnya dengan kondisi jaringan internet
yang ada sekarang di Indonesia sangat memungkinkan, terutama dengan
menggunakan sistem asynchronous ataupun dengan menggunakan sistem
synchronous seperti chatting yang disesuaikan dengan sistem pendukung pendidikan
yang akan dikembangkan.

Tugas-tugas otomatisasi yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan koneksi ini


adalah:

a) Pemasukan informasi pengumuman oleh pengajar


b) Pengiriman file-file tugas kuliah (file uploading)
c) Autentifikasi pengguna situs web

E. JENIS – JENIS E-LEARNING

Berdasarkan teknologi yang digunakan, elearning dibagi atas basis teknologi yaitu:

a. CBT(Computer Based Training)


Era dimana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC
standalone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi berupa materi dalam bentuk
tulisan maupun multimedia (video dan audio) dalam format MOV, MPEG-1 atau
AVI

b. LMS (Learning Management System)


Learning Management System atau biasa disingkat dengan LMS.
Perkembangan LMS yang semakin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi
masalah interoperability antar LMS yang ada dengan suatu standard.Standard yang
muncul misalnya adalah standard yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT
Committee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
Aplikasi E-learning Berbasis Web Perkembangan LMS menuju ke aplikasi
e-learning berbasis Web secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun
administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs portal
yang pada saat ini boleh dikata menjadi barometer situs-situs informasi, majalah, dan
surat kabar dunia. pilihan format data yang lebih standard, berukuran kecil dan stabil.

F. MODEL PENYELENGGARAAN E- LEARNING

Sebagaimana dijelaskan diatas, bahwa e-Learning memungkinkan


pembelajaran tidak hanya berlangsung secara formal dikelas, tetapi dengan bantuan
peralatan komputer dan jaringan, para siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam
proses belajar-mengajar, dalam suatu bentuk sistem pembelajaran jarak jauh tanpa
terkendala oleh kondisi geografis, ruang dan waktu, berikut ini di paparkan 2 model
dari banyak model penyelenggaraan e-Learning dalam pembelajaran :

a. Model e-Learning tutorial


Model ini telah diaplikasikan oleh Universitas Terbuka Online, berdasarkan
jenis aplikasi komunikasi yang di dilakukan dapat di bagi lagi menjadi dua, yaitu (a).
Tutorial e-Learning dengan memanfaatkan aplikasi e-mail internet dan (b). Tutorial
dengan memanfaatkan aplikasi fax-internet.

Bimbingan belajar elektronik memanfaatkan aplikasi email Internet.Sistem


belajar berbasis Internet yang dapat dikembangkan dapat berupa suatu sistem yang
memanfaatkan aplikasi Internet yang bernama mailing-list. Pada tutorial via Internet
ini pengajar akan membahas materi atau tugas secara tertulis dan kemudian tulisan
tersebut didistribusikan pada seluruh mahasiswa melalui email. Untuk kemudian,
ketika mahasiswa membuka Internet dan memeriksa surat elektronik/ emailnya, maka
mereka dapat membaca tulisan pengajar serta memberi jawaban, komentar ataupun
mengajukan pertanyaan terhadap tugas yang diberikan b. Tutorial Elektronik via Fax-
Internet.

Integrasi Fax-Internet dalam sistem bimbingan belajar via Internet ini akan
memperluas titik akses bagi peserta didik. Dalam konsep tutorial Fax-Internet, peserta
didik mengirim atau menerima pesan melalui fax dan pengajar/ guru akan menerima
atau mengirim balasan surat tersebut melalui email. Ketika menerima fax dari peserta
didik, pengajar atau guru menerima fax tersebut dalam bentuk attachment (lampiran)
pada surat elektronik

b. Model Computer Supported Collaboration Learning


Collaboration didefinisikan sebagai kerjasama antar peserta dalam rangka
mencapai tujuan bersama.Collaboration tidak hanya sekedar menempatkan para
pesertake dalam kelompok-kelompok studi, tetapi diatur pula bagaimana
mengkoordinasikan mereka supaya bisa bekerjasama dalam studi.

Saat ini penelitian di bidang kolaborasi melalui internet dikenal dengan istilah
CSCL (Computer Supported Collaborative Learning), dimana pada prinsipnya CSCL
berusaha untuk mengoptimalkan pengetahuan yang dimiliki oleh para peserta dalam
bentuk kerjasama dalam pemecahan masalah.Kenyataannya kolaborasi antar peserta
cenderung lebih mudah dibandingkan dengan kolaborasi antara peserta dengan guru.

Pemakai terdiri dari siswa dan guru yang membimbing, dimana siswa itu
sendiri terbagi menjadi siswa dan siswa lain yang bertindak sebagai collaborator
selama proses belajar. Para peserta saling berkolaborasi dengan tool yang tersedia
melalui jaringan intranet atau internet, dimana guru mengarahkan jalannya kolaborasi
supaya mencapai tujuan yang di inginkan, sebagaimana yang diharapkan, untuk
melakukan kerjasama antar siswa dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan
materi pelajaran. Kolaborasi ini bisa diwujudkan dalam bentuk diskusi atau tanya-
jawab dengan memanfaatkan fasilitas internet yang umum dipakai misalnya: e-mail,
chatting, dikembangkan sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang akan dibuat.

Dalam pelaksanaan sistem e-Learning, kolaborasi antar siswa akan menjadi


faktor yang essensial, terutama pada sistem asynchronous dimana para siswa tidak
secara langsung bisa mengetahui kondisi siswa lain, sehingga seandainya terjadi
masalah dalam memahami makalah yang disediakan, akan terjadi kecenderungan
untuk gagal mengikutinya dikarenakan kurangnya komunikasi antar siswa, sehingga
timbul kecenderungan terperangkap pada kondisi standstill, sehingga menyebabkan
hasil yang tidak diharapkan.

Ada 5 hal essensial yang harus diperhatikan dalam menjalankan kolaborasi


lewat internet, yaitu sebagai berikut :
a) Clear, positive interdependence among students (Jelas/bersih,hal
positif interdependece antar para siswa)
b) Regular group self-evaluation (evaluasi diri kelompok secara reguler).
c) Interpersonal behaviors that promote each member’slearning and
success

(perilaku hubungan antar pribadi yangmempromosikan masing-masing sukses


dan pelajaran anggota)

a) Individual accountability and personal responsibility (tanggung-jawab


individu dan tanggung jawab pribadi).
b) Frequent use of appropriate interpersonal and small groupsocial skills
(penggunaan yang sering dari kelompokkecil dan hubungan antar
pribadi sesuai ketrampilan sosial)

Dalam proses kolaborasi antar siswa, guru bisa saja terlibat didalamnya secara
tidak langsung, dalam rangka membantu proses kolaborasi dengan cara memberikan
arahan berupa message untuk memecahkan masalah. Sehingga diharapkan proses
kolaborasi menjadi lebih lancar.

Beberapa perangkat yang diperlukan untuk menjalankan metode CSCL


adalah: Database, untuk menyimpan materi pelajaran dan record-record yang
berkaitan dengan proses belajar-mengajar khususnya proses kolaborasi. Web
Server,merupakan bagian mengatur akses ke sistem dan mengatur tampilan yang
diperlukan dalam proses pendidikan. Termasuk pula pengaturan keamanan sistem.
Pengembang aplikasi seperti ini bisa dilakukan dengan menggunakan software
sebagai berikut :

Platform Open Source Linux

Web Server Apache+Tomcat


Programming Java

Script Java Server Page

Database MySQL / Postgress

Frame Work Struts

Development Tool Eclipse

Keuntungan menggunakan software diatas yaitu seluruhnya merupakan Open


Source yang bisa di download secara gratis dari web site masing-masing, sehingga
dalam implementasinya bisa ditekan biaya serendah mungkin, tanpa mengurangi
realibilitas sistem itu sendiri. Keuntungan lainnya yaitu untuk akses ke sistem seperti
ini tidak tergantung pada suatu platform operating system.

Oleh karena itu, dengan penerapan berbagai Software Open Source seperti ini,
diharapkan akan dicapai suatu sistem e-Learning yang aman, terpercaya, performance
tinggi, multiplatform, dan biaya rendah.

G. PENDEKATAN PEDAGOGIK DALAM ELEARNING

Menurut Griffith University yang telah melakukan sejumlah riset di bidang


ini, ada 6 (enam) model atau domain pembelajaran yang biasa terjadi dalam
sebuah kelas masing-masing adalah sebagai berikut:

1. Melalui tatap muka


Dalam pembelajaran klasik pembeajaran berlangsung dalam tatap
muka,namun dalam E-Learning pembelajaran antara guru dan siswa tidak
terjadi bertemu secara fisik atau tatap muka,melainkan melalui teleconference
atau webcast dosen dan mahasiswa dapat berinteraksi melalui dunia siber dan
di bantu oleh teknologi multimedia secara stimulan (sinkronus).Kemudian
dosen dapat pula merekam perkuliahan dalam bentuk file multimedia yang
nantiny dapat di akses oleh semua siswa kapan saja (asinkronus)
2. Melalui Komunikasi Luar Kelas
Melalui pembelajaran klasik komunikasi luar kelas dapat di lakukan
secara informal atau atau diskusi di ruang guru.Namun dengan E-Learning
dapat melakukan komunikasi luar kelas melalui Email, Forum Diskusi, Online
chat ,Announcement board atau model komunikasi elektronik lainnya.
3. Sumber Daya Pendidikan
Dalam pembelajaran klasik sumber belajar berupa buku
pelajaran,bahan bacaan, diktat,model presentasi,silabus dan panduan
laboratorium.Sedangkan dalam pembelajaran E-Learning sumber belajar
sangat lah tidak terbatas,yang mana mahasiswa dapat di akses melalui
internet,mobile phon,notebook dan sumber lainnya.
4. Aktivitas Mandiri yang Dilaksanakan
Dalam pembelajaran biasa nya ktivitas mandiri dapat di lakukan
dengan membaca jurnal atau membaca buku yang berhubungan dengan materi
belajar namun dalam penggunaan E-Learning aktivitas belajar dapat di
lakukan dengan memanfaatkan mesin pencari dan juga dapat memanfaatkan
sumber belajar di seluruh dunia,atau pun wikipedia,e=book atau pun
perpustakaan online.
5. Melalui Interaksi Komunikasi Dan Kolaborasi Antar Mahasiswa.
Dalam pembelajaran klasik mahasiswa berdikusi dalam mengerjakan
tugas kelompok,atau berdebat atau dapat juga bekerjasama dalam proyek
penugasan namun dalam pembelajaran dengan E-Learning dapat di lakukan di
amilling list.berdebat di virtual classroom dengan cara live chatting,kolaborasi
dengan memperbaiki konten wikipedia atau berbgi sumber belajar dengan
media sosial.
6. Kegiatan Evalusia Proses Hasil Pembelajaran
Melalui pembelajaran klasik ujian dapat di lakukan dalam ruang kelas
melalui bebrpa soal,atau ujian secara lisan atau mengerjakan proyek
pembelajaran namun dalam penggunaan E-Learning dapat di lakuka dengan
memanfaatkan teknologi seperti tes secara online,melakukan wawancara
melalui vidio conference,mengunduh atau mengunggah dokumen lewat
internet,atau membuat catatan di blog atau wiki dan sebagainya.

H. KEUNTUNGAN MEMANFAATKAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-


LEARNING DAN KEKURANGANNYA

1. KUNTUNGAN

E-Learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi


pelajaran.Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur
maupun antara sesama peserta didik.Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau
pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan
pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-
bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat
tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan
kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat
diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula
(Website Kudos, 2002).

Secara lebih rinci, manfaat e-Learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut
peserta didik dan guru:

a. Dari Sudut Peserta Didik


Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas
belajar yang tinggi.Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap
saat dan berulang-ulang.Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen
setiap saat.Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan
penguasaannya terhadap materi pembelajaran.

Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi


telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan
memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik yang

a) Belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti


mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya,
b) Mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk
mempelajarii materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para
orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer,
c) Merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit
maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan
pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang
berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan
d) Tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.

b. Dari Sudut Guru/Dosen

Dengan adanya kegiatan e-Learning (Soekartawi, 2002a,b), beberapa manfaat


yang diperoleh guru/dosen/instruktur antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur
dapat:

a) lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi


tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang
terjadi,
b) Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan
wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak,
c) Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru/dosen/instruktur juga
dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari,
berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari
ulang,
d) Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah
mempelajari topik tertentu, dan
e) Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada
peserta didik.

Sedangkan manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates,


1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:

a) Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru


atau instruktur (enhance interactivity).

Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat


meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan
guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan
bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang
bersifat konvensional.Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi.Mengapa?

Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada


atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab
sangat terbatas.Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi
oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian
ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun
yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan
pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau
mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus, 2001).

b) Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja


(time and place flexibility).

Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia
untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat
melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja
(Dowling, 2002).Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat
diserahkan kepada guru/dosen/instruktur begitu selesai dikerjakan.Tidak perlu
menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur.Peserta didik tidak
terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional.

Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet


sebagai metode/media penyajian materi.Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia
(UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan.Pada
tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja
atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik” (Anggoro, 2001).

c) Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a


global audience).

Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat
dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau
meluas

Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan.Siapa saja, di
mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar.Interaksi dengan sumber belajar
dilakukan melalui internet.Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa
saja yang membutuhkan.
d) penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of
content as well as archivable capabilities).

Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak
yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar
elektronik.Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar
sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara
periodik dan mudah.Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi
pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari
peserta didik maupun atas hasil penilaian guru/dosen/ instruktur selaku penanggung-
jawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri.

Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini


perlu dikuasai terlebih dahulu oleh guru/dosen/instruktur yang akan mengembangkan
bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan
pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari guru/dosen/ instruktur yang akan
memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus secara
teratur memotivasi peserta didiknya, kegiatan ini sebenarnya bermuara pada upaya
untuk tetap mengendalikan kualitas proses itu sendiri

2. KEKURANGAN

Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga


tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritikantara lain dapat disebutkan
sebagai berikut:

1) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu sendiri.
Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses
belajar-mengajar.
2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
3) Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada
pendidikan.
4) Berubahnya peran guru dan yang semula menguasai teknik pembelajar-an
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
menggunakan ICT.
5) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
E-learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari
‘electronic’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti
pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya
perangkat komputer.Karena itu, maka e-learning sering disebut pula dengan
‘online course’.Fungsi pembelajaran berbasis E-lerning juga dapat sebagai
tambahan maksud nya siswa bisa memilih menggunakannya atau tidak,kemudian
sebagai pelengkap karena materi yang programkan dalam E-lerning untuk
melengkapi pembeajaran siswa di kelas, dan sebagai pengganti sebagai model
pembelajaran lain.
Dan berdasarkan pendekatan pedagogik model pembelajaran dapat di lakukan
pembelajaran antara guru dan siswa tidak terjadi bertemu secara fisik atau tatap
muka,melainkan melalui teleconference, dapat melakukan komunikasi luar kelas
melalui Email, Forum Diskusi,sumber belajar sangat lah tidak terbatas,aktivitas
belajar dapat di lakukan dengan memanfaatkan mesin pencari dan juga dapat
memanfaatkan sumber belajar di seluruh dunia,dapat di lakukan di amilling
list.berdebat di virtual classroom , dapat di lakuka dengan memanfaatkan teknologi
dan sebagainya.

B. Saran

Makalah yang penulis nuat ini masih ada kekurangan dari beberapa hal dan
diharapkan pembaca bisa memberikan saran atau tambahan untuk kelengkapan
makalh ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach.Yogjakarta: Pustaka Pelajar

Budi, Brian Nurjayanti. 2012. Pengembangan Metode Pembelajaran Online Berbasis


E-Learning (Studi Kasus Mata Kuliah Bahasa Pemrograman). Jurnal Sains
Terapan Edisi II Vol-2 (1): 103 – 113.

Gredler, M.E. (2011). Learning and instruction: Teori dan aplikasi. Terjemahan Tri
Wibowo B.S. edisi keenam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Hasibuan, Zainal A., dan Harry B. Santoso. 2005. “The Use of E-Learning towards
New Learning Paradigm: Case Study Student Centered E-Learning
Environment at Faculty of Computer Science - University of
Indonesia”:Taiwan. ICALT Conference.

Sudirman Siahaan; E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu


Alternatif Kegiatan Pembelajaran, (http://www.Depdiknas.go.id)

Anda mungkin juga menyukai