Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN JARAK JAUH MASA PANDEMI

Oleh

Asep Radiansyah
NIM: 043609766

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRODI ILMU KOMUNIKASI
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................2

KATA PENGANTAR.....................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................4

PEMBAHASAN.............................................................................................

Apa itu covid-19 ................................................................................5

E-Learning..........................................................................................6

Manfaat e-learning pada pembelajaran Daring...................................7

KESIMPULAN...............................................................................................8

DAFRTAR PUSTAKA...................................................................................9
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul pemanfaatan e-
learning dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh masa pandemi ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Vita
Ika Sari pada tugas Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang E-learning pada masa pandemi covid-19 bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Vita Ika Sari, selaku dosen Bahasa
Indonesia prodi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Jakarta, 30 November 2021

Asep Radiansyah
PENDAHULUAN

Sejak Pandemi Coronavirus Disiase 2019 atau yang lebih dikenal dengan sebutan
COVID-19 masuk ke Indonesia dengan temuan kasus positif pertama pada 2 Maret
2020 lalu, sejumlah kebijakan atau langkah-langkah terkait dengan penanganan dan
pencegahan wabah mematikan ini, diterapkan Pemerintah Indonesia. Mulai dari
penerapan Social Distancing, Physical Distancing, Pembatasan Selektif, hingga
penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dilakukan.
Tujuannya tak lain, agar mata rantai penyebaran COVID19 ini dapat segera diputus.
Khusus di Dunia Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) sendiri sudah meminta kepada seluruh Perguruan Tinggi Beri
Kemudahan Pembelajaran Di Masa Darurat Covid-19. Membantu Pemerintah dan
masyarakat untuk melakukan pembelajaran dari rumah, bekerja dari rumah, serta
melakukan pembatasan sosial untuk memutus mata rantai penyebaran Coronavirus
Disease (Covid-19).
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), juga mengimbau agar perguruan
tinggi dengan otonomi yang dimilikinya dapat memberikan fleksibilitas dalam
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di masa darurat Covid-19. Salah satunya dengan
menerapkan sistem Home Learning atau belajar dirumah.Beragam metode tidak
konvensional bisa dijadikan pilihan, seperti dalam bentuk penugasan, esai, kajian
pustaka, analisa data, proyek mandiri, dan lain-lain dengan memanfaatkan berbagai
macam media pembelajaran seperti e learning, google zoom dan aplikasi lainnya.
Media pembelajaran elektronik (Elearning) adalah bukti kemajuan luar biasa dari
peradaban manusia.
Kementerian Pendidikan memberikan sejumlah acuan untuk pelaksanaan belajar
dari rumah selama masa pandemi ini. Tidak ada batasan spesifik materi belajar apa
saja yang harus dilakukan oleh siswa di rumah. Hal ini karena akses atau fasilitas
belajar yang dimiliki masing-masing siswa di rumah tidaklah sama. Untuk menunjang
proses kegiatan belajar dari rumah ini kemendikbud sudah melakukan kerja sama
dengan beberapa provider telekomunikasi seperti, Indosat, Telkomsel dan XL untuk
memberikan kuota edukasi untuk mengakses aplikasi ataupun website belajar.
Apa itu Covid-19?
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-
2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya
pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan
penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan
gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti
demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi
terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia,
sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Pada tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru
coronavirus. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut
sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia
(KKMMD)/Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) dan pada
tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi.
Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke berbagai
negara dalam waktu singkat. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020, WHO melaporkan
11.84.226 kasus konfirmasi dengan 545.481 kematian di seluruh dunia (Case Fatality
Rate/CFR 4,6%). Indonesia melaporkan kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020.
Kasus meningkat dan menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia. Sampai
dengan tanggal 9 Juli 2020 Kementerian Kesehatan melaporkan 70.736 kasus
konfirmasi COVID-19 dengan 3.417 kasus meninggal (CFR 4,8%).
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pencegahan virus ini menurut
(Kementerian Dalam Negeri, 2020) yaitu melakukan kebersihan tangan menggunakan
hand sanitizer jika tangan tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun jika
tangan terlihat kotor, menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut, terapkan etika
batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan lengan atas bagian dalam
atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah, pakailah masker medis jika memiliki
gejala pernapasan dan melakukan kebersihan tangan setelah membuang masker,
menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang yang mengalami gejala gangguan
pernapasan(Kementrian, 2020).

Dampak dari adanya COVID-19 tersebut, menyebabkan perekonomian di


Indonesia menjadi merosot, menjatuhkan nilai tukar rupiah, harga barang naik,
terutama alat-alat kesehatan. Hal ini juga berdampak pada sistem pendidikan di
Indonesia. Hasil keputusan dari menteri pendidikan bahwa seluruh kegiatan
pembelajaran baik di sekolah maupun perguruan tinggi dilaksanakan di rumah
masing-masing melalui aplikasi yang tersedia. Menteri pendidikan mengeluarkan
Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2O2O Tentang Pencegahan Corona Virus Disease
(COVID-l9) Pada Satuan Pendidikan yang menyatakan bahwa meliburkan sekolah dan
perguruan tinggi (Kemdikbud, 2020).

E-Learning
E-learning adalah pembelajaran yang disusun ialah dengan tujuan menggunakan
suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga mampu untuk mendukung suatu
proses pembelajaran. Saat ini dunia pendidikan di Indonesia semakin mengalami
perkembangan yang sangat signifikan. Perkembangan ini terlihat dari semakin
banyaknya metode pembelajaran yang digunakan. Metode yang digunakan banyak
memanfaatkan berbagai media untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran.
Perkembangan berbagai media pembelajaran ini seiring dengan adanya kemajuan
teknologi yang semakin pesat. Dinamika teknologi saat ini mencapai akselerasi yang
luar biasa. Teknologi yang dipelajari beberapa tahun yang sudah lalu mulai
tergantikan dengan teknologi yang baru termasuk berbagai cara pembelajaran secara
konvensional.
Bentuk perkembangan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran adalah menggunakan e-learning. E-learning merupakan inovasi yang
dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, tidak hanya dalam penyampaian
materi pembelajaran tetapi juga perubahan dalam kemampuan berbagai kompetensi
Mahasiswa. Melalui e-learning, Mahasiswa tidak hanya mendengarkan uraian materi
dari pendidik saja tetapi juga aktif mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan
sebagainya. Materi bahan ajar dapat divirtualisasikan dalam berbagai format sehingga
lebih menarik dan lebih dinamis sehingga mampu memotivasi Mahasisa untuk lebih
jauh dalam proses pembelajaran.
Pemanfaatan teknologi telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran di perguruan
tinggi di Indonesia semakin kondusif dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri
Departemen Pendidikan Nasional (SK Mendiknas) tahun 2001 yang mendorong
perguruan tinggi konvensional untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (dual
mode). Dengan iklim yang kondusif ini, beberapa perguruan tinggi telah melakukan
berbagai persiapan, seperti penugasan para dosen untuk (a) mengikuti pelatihan
tentang pengembangan bahan belajar elektronik, (b) mengidentifikasi berbagai
platform pembelajaran elektronik yang tersedia, dan (c) melakukan eksperimen
tentang penggunaan platform pembelajaran elektronik tertentu untuk menyajikan
materi perkuliahan.

Manfaat e-learning pada pembelajaran Daring


Penggunaan e-learning memiliki banyak manfaat bagi pembelajaran daring saat
pandemi ini. Mulai dari waktu yang sangat fleksibel hingga Mahasiswa dapat
mengakses informasi terkait proses pembelajaran. Ketika mereka memiliki waktu
luang ataupun ketika dalam keadaan semangat belajar tinggi. Ketika mereka sedang
berada pada tempat yang nyaman untuk belajar, mereka juga dapat mengakses e-
learning pada saat itu meskipun tempatnya jauh.
Memudahkan Mahasiswa untuk mengulang materi jika ada materi yang menurut
mereka kurang dipahami, bahkan kualitas penjelasan sama seperti awal dijelaskan
tanpa ada kurang sedikitpun. Karena pada saat pembelajaran biasanya mereka tidak
dengan mudah untuk mengulang materi dengan kualiatas penjelasan yang sama
dikarenakan faktor suasana hati atau kondisi sekitar gurunya. Ditambah biaya yang
lebih hemat dibandingkan dengan pembelajaran biasa yang memerlukan biaya
tambahan seperti kendaraan, uang saku, buku paket, serta tempat tingga bagi peserta
didik yang tinggal jauh dari sekolah.
Dengan adanya e-learning ternyata banyak informasi terkait bahan ajar dan sumber
belajar yang dapat diperbaharui. Pada saat ini peningkatan kualitas bahan ajar dituntut
untuk lebih update karena berkembangannya pengetahuan dan keilmuan yang sangat
cepat. Seperti yang dinyatakan oleh Rohmah (2016) bahwa secara umum dengane-
learning para guru akanlebih dipermudah dalam melakukan tanggung jawabnya
sebagai guru dengan selalu memutakhirkan bahan-bahan belajar sesuai dengan
tuntutan perkembangan keilmuan yang luar biasa saat ini.Selain memperbaharui
sumber belajar, guru juga layaknya harus mengembangkan diri dengan melakukan
penelitian untuk menemukan metode yang tepat dalam belajar dan meningkatkan
wawasan para pendidik (Rohmah,2016). Jadi para pendidik yang professional
sebaiknya selalu memperbaharui pengetahuan dengan melakukan dan menciptakan
karya ilmiah. Karena karya ilmiah juga menjadi salah satu syarat administrasi bagi
pendidik khususnya.
Apalagi dimasa pandemi ini sektor ekonomi termasuk yang berdampak signifikan
terhadap orang tua peserta didik. Jadi dianggap sangat tepat menggunakan e-learning
untuk meringankan beban orang tua dalam menyekolahkan anaknya. Manfaat e-
learning pada dunia pendidikan juga dijelaskan oleh Rohmah (2016) yang menyatakan
bahwa e-learning lebih luwes terkait waktu dan tempat, lebih bebas dalam menentukan
kapan harus memulai, menyelesaikan, dan menentukan materi yang harus dipelajari,
hemat biaya, materi dapat diulang kapan saja jika belum dipahami tanpa mengurangi
kualitas pengajarannya, dapat diakses kapan saja, serta dapat menyimpan data
informasi terkait pelajaran dan data terkait proses belajar.

Kesimpulan

E-learning merupakan inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses


pembelajaran, tidak hanya dalam penyampaian materi pembelajaran tetapi juga
perubahan dalam kemampuan berbagai kompetensi Mahasiswa. Melalui e-learning,
Mahasiswa tidak hanya mendengarkan uraian materi dari pendidik saja tetapi juga
aktif mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Chandrawati, Rahayu, Sri. (2010). Pemanfaatan E-learning Dalam Pembelajaran.


Jurnal Cakrawala Kependidikan, 8(2),172-181

Cisco. (2001). E-learning: Combines Communication, Education, Information, and


Training. Avaliabe at [Online]http://www.cisco.com/warp/public/10/ wwtraining/e-
learning.
Karwati, E. (2014). Pengaruh Pembelajaran Elektronik (E-Learning) terhadap Mutu
Belajar Mahasiswa. Jurnal Penelitian Komunikasi, 17(1), 41–54.
https://doi.org/10.20422/jpk.v17i1.5
Kesehatan, K. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
(COVID-19).
Tafiardi. (2005). Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning. Pendidikan
Penabur.
Kumar, J. (2002). Aplikasi E-Learning dalam Pengajaran dan Pembelajaran di Sekolah
Malaysia

Anda mungkin juga menyukai