Pandemi Covid-19
Oleh
Agis Defani
NIM 6662180110
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi kita semua, karena adanya pandemi
Covid-19 melanda seluruh negeri di belahan dunia termasuk Indonesia. Covid-19
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus
2 (serever acute resipiratory syndrome coronavirus 2 atau SARSCoV -2). Virus ini
merupakakan keluarga Coronavirus yang dapat menyerang hewan dan manusia.
Ketika menyerang manusia, Coronavirus biasanya menyebabkan penyakit infeksi
saluran pernapasan, seperti flu, MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan SARS
(Serever Acute Resipiratory Syndrome). COVID-19 sendiri merupakan coronavirus jenis
baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019 (Ilmiyah, 2020; Hui, et
al., 2020).
Kasus Covid-19 diIndonesia terdeteksi pada tanggal 2 Maret 2020, ketika dua
orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang. Hingga Kamis 29 Oktober
2020, jumlah kasus positif virus Corona di Indonesia telah mencapai 60.569 pasien.
Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Kamis pukul 12.00 WIB, ada 3.565
kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan itu menyebabkan total ada
404.048 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden
Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Jumlah penambahan tersebut didapatkan dari hasil
pemeriksaan terhadap 34.317 spesimen dalam 24 jam terakhir. Spesimen tersebut
didapatkan dari 25.393 orang. Selain itu, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di
Indonesia kini berjumlah 329.778 orang. Angka itu merupakan akumulasi setelah ada
tambahan pasien sembuh sebanyak 3.985 orang dalam 24 jam terakhir. Sementara itu,
jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 juga masih terus bertambah.
Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis (29/10/2020) pukul 12.00 WIB, terjadi
penambahan 89 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Dengan demikian, total
pasien yang meninggal dunia menjadi 13.701 orang.
Pemerintah juga masih melakukan pemantauan terhadap pasien suspek.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), suspek
merupakan istilah pengganti untuk pasien dalam pengawasan (PDP). Seseorang disebut
suspek Covid-19 jika mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal. Istilah suspek juga merujuk
pada orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19.
Covid-19 banyak membawa dampak baik maupun buruk bagi semua mahkluk
hidup dan alam semesta. Wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) yang telah
melanda 215 negara di dunia, memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan,
khususnya Perguruan Tinggi. Segala daya dan upaya sudah dilakukan pemerintah guna
memperkecil kasus penularan Covid-19. Tak terpungkiri salah satu nya adalah kebijakan
belajar online, atau dalam jaringan (daring) untuk seluruh siswa/i hingga mahasiswa/i
karena adanya pembatasan sosial.
b. Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain
mengenai pandemic Covid-19;
c. Aktivitas dan tugas pembeljaran belajar dari rumah dapat bervariasi antarsiswa,
sesuai minat dan kondisi masing-masng, termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses/fasilitas belajar dirumah;
d. Bukti atau prosuk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.