Anda di halaman 1dari 11

Perecanaan Strategi Humas Terhadap Kegiatan Humas Satgas

Covid-19 Kementerian Kesehatan RI

Agis Defani

E-mail: agisdefaniii@gmail.com

Abstrak. Perencanaan strategis yang dilakukan oleh pemerintah sebagai langkah awal untuk
memecahkan suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu. Taktik komunikasi yang digunakan
berguna untuk menyebarluaskan informasi terkait Covid-19 yang sedang mewabah di Indonesia.
Sebagai tindakan peduli kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah, Kementerian Kesehatan
melakukan kegiatan pembagian masker dan edukasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memberi
infornasi kepada masyarakat tentang cara mencegah tertular Covid-19 yang sedang mewabah di
Indonesia.
Kata Kunci. Perencanaan, Strategis, Taktik ,Humas, Covid-19,Kementerian Kesehatan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan langkah awal yang diambil untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.Perencanaan adalah serangkaian kegiatan dimana keputusan yang dibuat dituangkan
dalam bentuk tindakan.
Sedangkan strategi ada proses penentuan rencana yang berfokus pada tujuan jangka
panjang yang disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai.
Humas adalah upaya organisasi untuk meraih kerjasama dengan sekelompok orang dan
membantu organisasi berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan public.
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber daya untuk
mencapai strategi.
Salah satu perencanaan strategi humas dalam mengatasi Covid-19 yaitu dengan
mengadakan kegiatan membagikan masker dan memberi edukasi kepada masyarakat yang
dilakukan oleh Satuan Gugus Tugas Kementerian Kesehatan. Kegiatan ini dilakukan sebagai
bentuk pencegahan dan pemutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Kajian Riset Formatif
a. Analisis Situasi
Proses analisis situasi terdiri dari analisis situasi internal dan analisis situasi ekternal.
Analasis yang digunakan dalam kasus ini yaitu, analisis situasi eksternal, karena
pemerintah melakukan tinjauan ulang secara sistematis melalui pengamatan dan
suvei dan melakukan kampanye untuk hidup menjadi lebih sehat.
b. Analisis Organisasi
Organisasi dalam kasus ini yaitu Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kementerian
Kesehatan RI yang dibentuk oleh pemerintah pusat untuk mengatasi penyebaran
Covid-19 lebih luas dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengikuti
imbauan atau kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah.
c. Analisis Publik
Sebagai upaya untuk mencegah kegagalan kebijakan yang telah dibuat oleh
pemerintah, masyarakat diimbau untuk mengikuti kebijakan kebijkan yang telah
dibuat untuk mempermudah dalam pemutusan rantai penyebaran dan mengatasi
Covid-19 di Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hubungan Masyarakat
Humas didefinisikan oleh Public Relations Sosiety of America (PRSA) adalah upaya
organisasi untuk meraih kerja sama dengan sekelompok orang, dan membantu organisasi
berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan publik utama mereka.
 Fungsi Humas
Cutlip dan Center menyebutkan fungsi humas sebagai berikut:
a) Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
b) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari
perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada perusahaan.
c) Melayani publik dan memberi nasehat kepada pimpinan perusahaan untuk kepentingan
umum.
d) Membina hubungan kerja sama yang harmonis antara perusahaan .
 Hubungan Masyarakat dalam Organisasi
Hubungan masyarakat mempunyai dua pengertian yang biasa dikenal sebagai
technique of communication atau “teknik komunikasi”, dan sebagai methode of
communication atau “metode komunikasi”.
a) Hubungan masyarakat sebagai teknik komunikasi
Hubungan masyarakat merupakan kegiatan melaksanakan hubungan dengan
publik di luar dan di dalam organisasi dengan jalan berkomunikasi. Komunikasi yang
dilakukan tidak sembarangan, melainkan dengan cara-cara disertai seni-seni
komunikasi tertentu yang merupakan objek studi ilmu komunikasi. Humas
merupakan tugas semua pimpinan organisasi, apakah organisasi itu berbentuk
jawatan, perusahaan dan sebagainya. Yang memiliki publik intern dan publik ekstern
sebagai sasaran kegiatan.
Dalam sebuah organisasi yang tidak dilengkapi dengan bagian Humas, tidak
berarti tidak ada kegiatan kehumasan. Ada, yang melakukannya adalah pimpinan
organisasi itu sendiri.
b) Hubungan Masyarakat sebagai metode komunikasi
Humas sebagai metode komunikasi sering disebut humas sebagai lembaga
(public relations as state of being). Humas sebagai lembaga umumnya hanya terdapat
pada organisasi-organisasi besar karena kegiatan berkomunikasi dengan publik tidak
mungkin dilakukan oleh si pemimpin organisasi sendiri.
Kegiatan Humas sebenarnya harus dilaksanakan oleh pemimpin organisasi
sendiri. Akan tetapi, oleh karena publik yang menjadi sasaran kegiatannya terlalu
banyak jumlahnya, baik yang berada di dalam maupun diluar organisasi, maka
dibentuklah suatu bagian khusus untuk melaksanakan kegiatan itu, dengan nama
bagian Humas, seksi Humas, biro Humas, urusan Humas, atau istilah-istilah lain
sesuai dengan struktur organisasi bersangkutan. Jadi, teknik-teknik komunikasi yang
seharusnya dilakukan oleh pemimpin 12 organisasi, kini dilembagakan dengan
seseorang yang ditugaskan untuk mengepalainya, dan lazim disebut Kepala
Hubungan Masyarakat yang disingkat sebagai Kahumas, terjemahan dari Public
Relations Officer yang biasa disingkat PRO.10 Dalam organisasi yang kecil, tugas
Humas dilaksanakan oleh pimpinan sendiri atau sekretaris pimpinan. Dalam usaha
komersial, humas merupakan bagian dari pemasaran. Selain itu masih banyak lagi
bentuk humas yang mungkin terjadi.
B. Rencana Strategi Humas
Strategi Humas memiliki arti rencana jangka panjang untuk menyusun berbagai rencana
teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan kehumasan dengan
memperhatikan jumlah anggaran dan waktu kegiatannya.
Strategi yang dilakukan oleh Humas pada dasarnya mengacu pada visi misi organisasi
dan harus sejalan dengan strategi perusahaan, sehingga strategi yang dibuat harus
berhubungan dengan perencanaan tersusun jangka panjang yang berhubungan dengan tujuan
perusahaan.

Humas menjalankan fungsi manajemen dengan ciri kegiatan yang direncanakan dan
dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi dan lembaga umum dan
swasta dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati, dan
dukungan dari mereka terkait cara mengevaluasi opini publik dengan tujuan untuk sedapat
mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan guna memenuhi kepentingan
bersama yang lebih efisien dengan kegiatan penerangan yang berencana dan tersebar luas.

Ada empat langkah dan proses yang lazim dilakukan humas dalam melaksanakan
kegiatannya (Cutlip, dkk, Ibid., 1982, h 169). Adapun keempat kegiatan tersebut adalah:

1. Fact Finding and Feedback


Pada tahapan ini dilakukan penemuan fakta di lapangan atau hal-hal yang berkaitan
dengan opini, sikap, dan reaksi publik dengan kebijaksanaan pihak organisasi atau perusahaan
yang bersangkutan. Setelah menemukan fakta di lapangan, maka data, fakta, dan informasi
tersebut dievaluasi untuk dapat dijadikan pedoman pengambilan keputusan berikutnya.

Pada tahapan ini yang paling diperlukan adalah kepekaan humas dalam mendengarkan
dan menemukan fakta yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan atau organisasi.
Tahap ini juga dinamakan tahapan analisis situasi.

2. Planning and Programming


Tahapan perencanaan dan penyusunan program kerja merupakan upaya yang dilakukan
untuk menentukan langkah selanjutnya yang sejalan dengan kepentingan publik.

3. Action and Communicating


Proses ini merupakan tidak lanjut setelah melakukan perencanaan. Humas harus bisa
melakukan tindakan berdasarkan rencana matang yang sudah dibuat. Tindakan dilakukan
sesuai fakta yang ada sehingga dapat menyampaikan pesan efektif yang bisa mempengaruhi
opini publik

4.Evaluation
Evaluasi merupakan tahap penilaian hasil dari riset awal hingga perencanaan program,
serta keefektifan dari proses manajemen dan bentuk komunikasi yang digunakan. Tahapan ini
dikatakan sebagai tahap penafsiran hasil kerja.

C. Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang kesehatan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kesehatan menyelenggarakan fungsi: perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan kefarmasian dan alat kesehatan; koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan; pengelolaan barang milik negara yang
menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan; pelaksanaan penelitian dan pengembangan
di bidang kesehatan; pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di
bidang kesehatan serta pengelolaan tenaga kesehatan; pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Kesehatan di daerah; pengawasan atas
pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan; dan pelaksanaan dukungan
substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.
D. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini adalah Peran Humas (Public Relations) dalam Komunikasi
Organisasi. Karena perkembangan karakter publik yang semakin beragam, baik interal dan
eksternal, memerlukan penanganan khusus dalam berkomunikasi dengan mereka. Kegiatan
komunikasi organisasi merupakan kegiatan komunikasi strategis yang perlu dijalankan oleh
organisasi. Kegiatan komunikasi ini melibatkan manajemen sebagai pengambil keputusan
penting dalam organisasi. Melalui humas kegiatan komunikasi strategis organisasi dapat
berjalan dengan baik. Public relations harus memiliki dukungan penuh dari manajemen untuk
dapat melaksanakan tugas.
Dalam penelitian selanjutnya yang dibahas yaitu Peran Humas Dalam Membentuk Citra
Pemerintah. Dalam penelitian ini membahas tentang peran humas pemerintah dalam
membentuk citra positif dilaksanakan secara tidak langsung atau berada dibalik layar. Karena
humas memberikan informasi- informasi mengenai pembangunan cenderung satu arah melalui
media massa. Hal ini menyebabkan citra positif yang ingin dibentuk oleh humas belum dapat
terlaksana secara optimal, sehingga eksistensi Humas di mata publik sebagai lembaga
pemerintah dalam menyebarluaskan informasi mengenai pembangunan tidak representatif
dalam menampung aspirasi masyarakat.
Dan dalam penelitian selanjutnya yaitu Peran dan Strategi Humas(Public Relation) Dalam
Mempromosikan Prodouk Perusahaan. Dalam penelitian ini membahas peran dan fungsi
utama humas, yaitu: Images maker, Communicater/ Mediator, Backup Management.

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kementerian Kesehatan


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah kementerian dalam Pemerintah
Indonesia yang membidangi urusan kesehatan. Kementerian Kesehatan berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945 yang
didasari hukum Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015.
Kementerian Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang kesehatan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kesehatan menyelenggarakan fungsi: perumusan,
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan kefarmasian dan alat kesehatan; koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan; pengelolaan barang milik negara yang
menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan; pelaksanaan penelitian dan pengembangan
di bidang kesehatan; pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di
bidang kesehatan serta pengelolaan tenaga kesehatan; pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Kesehatan di daerah; pengawasan atas
pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan; dan pelaksanaan dukungan
substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.
B. Strategi, Taktik dan Implementasi Humas Dalam Kegiatan Humas Satgas
Covid-19 Kementerian Kesehatan RI
Dalam menghadapi situasi seperti ini, Pemerintah Pusat mengungkapkan empat strategi
dalam mengatasi Covid-19, yaitu:
 Strategi pertama sebagai penguatan strategi dasar itu adalah dengan gerakan masker
untuk semua yang mengampanyekan kewajiban memakai masker saat berada di
ruang publik atau di luar rumah.

 Strategi kedua adalah penelusuran kontak (tracing) dari kasus positif yang dirawat
dengan menggunakan Rapid Test atau tes cepat. Di antaranya adalah pada orang
terdekat, tenaga kesehatan yang merawat pasien COVID-19, serta pada masyarakat
di daerah yang ditemukan kasus banyak.

 Strategi ketiga adalah edukasi dan penyiapan isolasi secara mandiri pada sebagian
hasil tracing yang menunjukan hasil tes positif dari rapid tes atau negatif dengan
gejala untuk melakukan isolasi mandiri.

 Strategi keempat adalah isolasi Rumah Sakit yang dilakukan kala isolasi mandiri
tidak mungkin dilakukan, seperti karena ada tanda klinis yang butuh layanan definitif
di Rumah Sakit.

Taktik komunikasi yang dipakai dalam penelitian ini terdapat enam taktik, yaitu:
komunikasi konvensial, komunikasi strategis, media organisasi, media berita, media
periklanan dan promosi.

 Komunikasi Konvensial
Lembaga yang menangani kasus ini khususnya Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia telah menggunakan manajemen media massa yang cukup baik. Lembaga yang
menangani memanfaatkan media komunikasi yang dapat mereka tentukan sendiri
pesannya, dan menjadi satu-satunya sumber informasi yang akan diterima publik.
Kementerian Kesehatan juga bekerja sama dengan perusahaan media
pemberitaan nasional untuk menyebarluaskan informasi- infomasi yang diberikan. Selain
itu Kementerian Kesehatan juga menggunakan fasilitas media massa nasional untuk
menayangkan siaran perkembangan data kasus Covid-19 melalui Press-Connference.
Terbukti penggunaan metode ini berhasil karena masyarakat sangat mudah mencari
informasi resmi tentang perkembangan kasus ini.
 Komunikasi Strategis
Kegiatan yang diadakan oleh Kementrian Kesehatan RI ini, bisa dikaji dengan
menggunakan teknik komunikasi antarpribadi (interpersonal). Didalam teknik
komunikasi interpersonal yang harus diperhatikan yaitu keterlibatan individu,
keterlibatan organisasi, dan keterlibatan audiens.
 Media Organisasi
Didalam kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat agar mencegah tertular
virus Covid-19 menggunakan media poster, audio dan digital.
 Media Berita
Dalam situasi seperti ini, pemerintah khususnya Satgas Covid-19 telah
menggunakan media berita sebagai alat untuk menyebarluaskan informasi didukung
dengan jangkauan luas berita yang digunakan.
Selain itu, dengan menggunakan media berita sebagai strategi menyebarkan
sebuah informasi Satgas Covid-19 membuat informasi yang disampaikan oleh Humasnya
menjadi semakin kredibel, karena media berita sudah memiliki sifat sebagai media yang
dipercaya oleh masyarakat.

 Media Periklanan dan Promosi


Pemerintah Pusat membuat iklan edukasi tentang virus yang sedang mewabah di
dunia khususnya di Indonesia saat ini. Selanjutnya iklan tersebut akan dipromosikan
melalui media cetak, media elektronik, dan media periklanan luar rumah.

Implementasi Rencana strategi pemerintah dalam penanganan kasus Covid-19 adalah


suatu tindakan yang dilakukan baik individu maupun kelompok didalam pemerintah atau
swasta, yang diarahkan pada tercapainya tujuan- tujuan yang telah atau sudah ditentukan
dalam keputusan kebijakan menurut Solichin Abdul Wahab (1997:63). Dalam kasus Covid-
19 yang melanda Indonesia, Pemerintah memiliki 4 strategi untuk atasi Covid-19, yaitu
gerakan menggunakan masker, melakukan tracing menggunakan Rapid Test, edukasi dan
penyiapan isolasi mandiri, melakukan isolasi Rumah Sakit apabila isolasi mandiri tidak
mungkin dilakukan.
Strategi ini kemudian diterapkan oleh Kementerian Kesehatan beserta jajarannya dengan
cara membagikan masker sebanyak 6000 kepada masyarakat yang berada di Zona Merah,
yaitu di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang. Pembagian masker kain ini
dilakukan karena masih banyak masyarakat yang masih menggunakan masker khusus untuk
perawat dan bahkan banyak masyarakat yang mengabaikan penggunaan masker saat
beraktivitas diluar rumah. Selain itu, pembagian masker kain juga dilakukan sebagai langkah
antisipasi penularan virus mengingat masih ada kasus positif Covid-19 ditengah masyarakat
yang tidak menunjukkan gejala.
Selain membagikan masker kain, Kementerian Kesehatan juga memasang spanduk
edukasi seputar Covid-19 di area publik dan membagikan flayer berisikan edukasi untuk
mencegah tertular Covid-19 seperti Cuci Tangan Pakai Sabun setidaknya 20 detik, tidak
keluar rumah kecuali mendesak, menggunakan masker, jaga jarak dan hindari kerumunan. Ini
dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat serta mendukung
gerakan Semua Pakai Masker sebagai upaya untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Dengan adanya pembagian masker kain dan juga edukasi dari Kementerian Kesehatan,
pemerintah juga menghimbau agar masyarakat mengikuti anjuran yang telah dikeluarkan
oleh pemerintah untuk mengurangi resiko tertular dan mengatasi virus Covid-19 ini.

*Grafik Kasus Covid-19 di Indonesia Bulan Mei 2020*


*Situasi Indonesia Per 29 Mei 2020*

SIMPULAN

Perencanaan strategis yang dilakukan oleh pemerintah sebagai langkah awal untuk
memecahkan suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu.
Taktik komunikasi yang digunakan berguna untuk menyebarluaskan informasi terkait Covid-
19 yang sedang mewabah di Indonesia.
Sebagai tindakan peduli kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah, Kementerian
Kesehatan melakukan kegiatan pembagian masker dan edukasi. Kegiatan ini dilakukan untuk
memberi infornasi kepada masyarakat tentang cara mencegah tertular Covid-19 yang sedang
mewabah di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Aswad Ishak, (2012) Peran Public Relation dalam Komunikasi Organisasi, Jurnal Komunikasi,
Vol. 1, No.4, Januari 2012; 373-380
Ronald D. Smith (2002) Strategic Planning For Public Relations, Lawrence Erlbaum Associates,
USA, Hal. 9-11

Evawany Elysa Lubis, (2012), Peran Humas Dalam Membentuk Citra Pemerintah, Jurnal Ilmu
Administrasi Negara, Vol. 12, No. 1, Juli 2012; 1-73

Scott M Cutlip, Allen H Centre and Glen M Broom, (1982), Effective Public Relation, Prentice-
Hall, New Jersey; 169

T.E. Ardhoyo, (2013), Peran dan Strategi Humas (Public Relations) Dalam Mempromosikan
Produk Perusahaan, Jurnal Ilmiah WIDYA, Vol. 1, No. 1, Mei- Juni 2013; 15-21

Pace, R. Wayne & Faules, Don F, (1998), Komunikasi Organisasi : Strategi Meningkatkan
Kinerja Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung

Anda mungkin juga menyukai