NIM : 1908302085
Kelas/Semester : KPI 4C
Menurut Onong Uchjana Effendy (1998:153), merumuskan bahwa fungsi public relations
sebagai berikut:
Artinya bahwa fungsi public relations adalah mengabdi pada kepentingan publik,
memelihara komunikasi yang baik, dan kegiatan public relations yang dijalankan
haruslah menitikberatkan pada moral dan tingkah laku yang baik. Dengan begitu,
tujuan organisasi yang berhubungan dengan publik akan tercapai dan citra/image
positif organisasi akan tetap terjaga.
Sedangkan Kegiatan dan sasaran public relation yang disebutkan oleh H. Fayol,
meliputi:
1. Membangun identitas dan citra positif perusahaan (building corporate identity and
image), dengan sasaran:
a. Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif;
b. Mendukung kegiatan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
berbagai pihak.
2. Menghadapi krisis (facing crisis). Sasaran kegiatannya adalah:
a. Menangani keluhan (complaint);
b. Menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan PR
recovery of image guna memperbaiki lost of image and damage.
3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public causes) yang meliputi
beberapa sasaran, yaitu:
a. Mempromosikan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan publik;
b. Mendukung kegiatan kampanye, misalnya kampanye anti rokok, kampanye
anti narkoba, kampanye anti kekerasan pada anak dan perempuan, dan
sebagainya.
1. Press Relation
Tujuan hubungan dengan pers ialah untuk memberikan informasi yang layak
atau pantas di muat di surat kabar agar dapat menarik perhatian publik
terhadap seseorang, produk, barang, jasa, ataupun organisasi.
2. Product publicity
Aktivitas ini meliputi berbagai usaha untuk mempublikasikan produk-produk
tertentu.
3. Corporate communication
Kegiatan ini meliputi komunikasi internal dan eksternal, serta
mempromosikan pemahaman mengenai organisasi.
4. Lobbying
Ialah usaha untuk bekerja sama dengan pembuat undang-undang dan pejabat
pemerintah sehingga perusahaan memperoleh informasi-informasi penting
yang berharga. Bahkan terkadang juga dimaksudkan untuk mempengaruhi
keputusan yang akan diambil oleh pemerintah.
5. Counseling
Kegiatan ini di lakukan dengan cara memberi saran dan pendapat kepada manajemen
tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan publik dan mengenai posisi serta
citra perusahaan. Kegiatan yang sudah di sebutkan di atas tidak seluruhnya
mendukung tujuan pemasaran. Oleh sebab itu, dalam departemen public relation
umumnya di bentuk seksi khusus yang disebut marketing public relation (MPR).
Yang bertujuan agar departemen pemasaran dan departemen public relation dapat
berjalan bersama. Melalui (MPR) banyak kegiatan (PR) yang di selaraskan dengan
situasi-situasi pemasaran yang ada, seperti membantu repositioning produk-produk
mature (produk yang sudah masuk ke tahap kedewasaan dalam PLC),
mempertahankan produk yang bermasalah dengan masyarakat, membangun citra
perusahaan dengan sedemikian rupa sehingga menguntungkan produksinya,
mempengaruhi kelompok-kelompok sasaran tertentu.