Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID 19

Disusun Oleh :

SRI AGUSTIA

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI - UPBJJ MEDAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022

i
KATA PENGATAR

Dengan segala kerendahan hati, Penulis panjatkan segala puji dan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih karunianya yang telah memampukan Menyelesaikan
Makalah “ E-learning pada masa pandemic covid 19” dengan baik. Makalah ini ,dapat
diselesaikan dengan baik karena ada dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena
itu, saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesainya makalah ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per-satu.

Saya menyadari bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini,begitupun makalah yang
telah saya buat,baik dalam isi maupun penulisannya. Akhir kata, saya berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat sebagai pemikiran kecil bagi kemajuan ilmu pengetahuan ,baik
di Universitas Terbuka maupun lingkungan masyarakat.

Penulis,

Sri Agustia

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................................. 1


Kata pengantar................................................................................................ 2
Daftar isi ......................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah memberikan tantangan


tersendiri bagi lembaga pendidikan Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut
pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti sosial distancing, phycial distancing, hingga
Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk
tetap diam dirumah,belajar,bekerja, dan beribadah dirumah. Akibat kebijakan tersebut
membuat sektor pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan proses
pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya,proses pembelajaran dilaksanakan secara
daring ( dalam jaringan) yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing siswa.

Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan
kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus disease. (COVID 19)
menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari rumah melalui pembelajaran daring.
Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun siswa merupakan tuntunan dari pelaksana
pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran daring ini memerlukan perangkat pendukung
seperti computer atau laptop, gawai, dan alat bantu lainnya sebagai perantara yang tentu saja
harus terhubung dengan koneksi internet. Data Statistika 2019 menunjukkan pengguna
internet di Indonesia pada 2018 sebanyak 95,2 juta, tumbuh 13,3% dari 2017 yang sebanyak
84 pengguna . pada tahun selanjutnya pengguna internet di Indonesia akan semakin
meningkat dengan rata - rata pertumbuhan sebesar 10,2 % pada periode 2018-2023.

Pada tanggal 30 Januari 2020 , WHO menetapkan Covid – 19 sebagai Public Health
Emergency of International Concren (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
Meresahkan Dunia ( KKMMD). Penambahan jumlah kasus Covid -19 berlangsung cukup
cepat dan menyebar ke luar wilayah Wuhan dan Negara lain. Jumlah kasus terinfeksi terus
meningkat cukup signitifikan pada waktu yang relatif cepat. Dalam kurun waktu 6 bulan ,
sudah 216 negara didunia terjangkit virus ini. Menurut WHO, jumlah kasus terkonfirmasi
positif pada tanggal 25 juni telah mencapai 9.296.202, dengan angka kematian mencapai
479.433 orang (https : Covid19.who.int/.)

Dampak dari adanya COVID-19 menyebabkan perekonomian di Indonesia menjadi


merosot,menjatuhkan nilai tukar rupiah,harga barang naik, terutama alat-alat kesehatan.

4
Penanggulangan ekstrem seperti lockdown suatu daerah bahkan suatu Negara dilakukan
sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran penyakit tersebut ( Zahrotunni’mah, 2020 :
248). Menurut Hongyue dan Rajib ( dalam Ginting : 2020), dampak pandemic terhadap
perekonomian,sosial,keamanan, serta politik akan mempengaruhi kondisi psikologis dan
perubahan perilaku yang sifatnya lebih luas dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Perubahan prilaku tersebut mencakup perilaku hidup sehat,perilaku menggunakan teknologi,
perilaku dalam pendidikan, perilaku menggunakan media sosial, perilaku konsumtif,perilaku
kerja,dan perilaku keagamaan . Menurut Roychansyah (2020),perilaku masyarakat pada masa
pandemi mengalami perubahan diantaranya yaitu WFH, everthing virtual , transport mode
choice, sampai dengan control access. Pengunanan teknologi menjadi fasilitas kerja utama .
Hal ini juga berdampak pada sistem pendidikan di Indonesia. Dalam sektor pendidikan
misalnya, pengajar dan peserta didik akan terbiasa melakukan interaksi pembelajaran jarak
jauh.

Banyak aplikasi pembelajaran online yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan
akhir-akhir ini. Menurut pendapat Molinda (2005),yang dikutip oleh Arizona (2020 : 66),
pembelajaran online merupakan bentuk pembelajaran / pelatihan jarak jauh dengan
memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya internet, CD- ROOM (
secara langsung dan tidak langsung). Pembelajaran online menghubungkan pembelajar (
peserta didik) dengan sumber belajarnya (database,pakar/instruktur,perpustakaan) yang
secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi ,berinteraksi,
atau berkolaborasi ( secara langsung/ synchronous dan secara tidak langsung / asynchronous).

Salah satu aplikasi gratis dan familiar diterapkan adalah aplikasi Google Classroom.
Menurut Arizona ( 2020 : 66), Pembelajaran online yang diterapkan dengan menggunakan
media google classroom memungkinkan pengajar dan peserta didik dapat melangsungkan
pembelajaran tanpa melalui tatap muka dikelas dengan pemberian materi pembelajaran (
berupa slide power point, e-book,video pembelajaran,tugas (mandiri atau
kelompok),sekaligus penilaian. Pengajar dan peserta didik dalam dalam aplikasi ini
dimungkinkan untuk berinteraksi melalui forum diskusi (stream) terkait dengan permasalahan
materi dan jalannya pembelajaran secara interaktif.

5
BAB II

PEMBAHASAN

E-learning merupakan sebuah metode pembelajaran baerbaris internet atau belajar


online yang harus dijalani semua siswa-siswi hingga mahasiswa-mahasiswa di Indonesia,
bahkan seluruh wilayah didunia yang terpapar pandemi Covid-19 guna menyambung proses
belajar tatap muka yang terkendala karena sosial distancing atau tidak berkerumun untuk
membantu mencegah penyebaran Covid-19 . Di Indonesia , sistem e-learning bukan lagi
sesuatu yang asing, hanya saja tidak semua sekolah pernah menerapkan sistem ini, terutama
sekolah-sekolah yang berada didaerah terpencil atau didesa-desa. Pada dasarnya , e-learning
memiliki dua tipe yaitu synchronous dan asynchronous. Synchronous berarti pada waktu
yang sama.

Proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama antara pendidik dan peserta didik.
Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik secara online.
Dalam pelaksanaan, synchronous training mengharuskan pendidik dan peserta didik
mengakses internet secara bersamaan. Pendidik memberikan materi pembelajaran dalam
bentuk makalah atau slide presentasi dan peserta didik dapat mendengarkan presentasi secara
langsung melalui internet. Peserta didik juga dapat mengajukan pertanyaan atau komentar
langsung ataupun melalui chatwindow. Synchronous training merupakan gambaran kelas
nyata,namun bersifat virtual dan semua peserta didik terhubung melalui internet.
Synchronous training sering juga disebut sebagai virtual classroom ( Hartanto,2016).

Proses belajar berbasis e-learning siswa-siswi membutuhkan sarana dan prasarana


yang mendukung agar pembelajaran dapat berlangsung dan memiliki kualitas pembelajaran
yang lebih baik ( Rustiani,dkk.,2019). Sarana dan prasarana tersebut diantaranya adalah
smartphone (hp), computer/laptop,aplikasi, serta jaringan internet yang digunakan sebagai
media dalam berlangsungnya pembelajaran berbasis e-learning. Namun tidak semua keluarga
/orangtua mampu memenuhi sarana dan prasarana tersebut mengingat status perekonomian
yang tidak merata. Sehingga proses pembelajaran berbasis e-learning tidak tersampaikan
dengan sempurna. Seperti yang dialami oleh sebagian orang tua murid di SD Banyuajuh 6
kamal, kurangnya fasilitas membuat anak mereka tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan
sebagaimana mestinya.

6
Pemaduan penggunaan sumber belajar tradisional (offline) dan online adalah sesuatu
keputusan demokratis untuk menjembatani derasnya arus penyebaan sumber belajar
elektronik ( e-learning) dan kesulitan melepaskan diri dari pemanfaatan sumber-sumber
belajar yang digunakan dalam ruang kelas. Artinya, e-learning bagaimanapun canggihnya
teknologi yang digunakan belum mampu menggantikan pelaksanaan pembelajaran tatap
muka karena metode interaksi tatp muka konvesional masih jauh lebih efektif dibandingkan
pembelajaran online atau elearning. Selain itu, keterbatasan dalam aksebilitas
internet,perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), serta pembiayaan sering
menjadi hambatan dalam memaksimalkan sumber-sumber belajar online (Yaumi,2018).

Keefektifan Pembelajaran Online Salma,dkk (2013 :105) menjelaskan persiapan


sebelum memberikan layanan belajar merupakan salah satu faktor penentu dalam
keberhasilan belajar, terutama pada online learning dimana adanya jarak antara pebelajar dan
pemelajar. Pada pembelajaran ini pemelajar harus mengetahui prinsip-prinsip belajar dan
bagaimana pebelajar belajar. Rovai (Mahardika :2002) menyatakan bahwa alat penyampaian
bukanlah faktor penentu kualitas belajar, melainkan disaat mata pelajaran menentukan
keefektifan belajar.salah satu alasan memilih strategi pembelajaran adalah untuk mengangkat
pembelajaran bermakna. Sehingga efektif atau tidaknya pembelajaran dapat diindentifikasi
melalui perilaku-perilaku antara pemelajar dan pembelajar. Bagaimana respon pebelajar
terhadap apa yang disampaikan oleh pemelajar.

Keefektifan dalam KBBI adalah keadaa berpengaruh , hal berkesan ,keberhasilan


tentang usaha dan tindakan , hal ini mulai berlakunya tentang undand-undang atau peraturan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor
4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Coronavirus Disease (COVID 19) yang berlaku untuk seluruh masyarakat yang mengeyam
pendidikan di Indonesia. Disamping keharusan belajar dalam jaringan yang menjadi kendala
lainnya adalah kurangnya fasilitas penunjang pembelajaran online seperti yang dialami oleh
beberapa murid SD Banyuajuh 6 kamal memang dapat dikatakan sebagai sebuah kendala
dalam proses berlangsungnya pembelajaran , namun usaha tetap harus dilakukan semaksimal
mungkin ,mengingat sebagai orang tua wajib memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya
termasuk harta berupa pendidikan. Disisi lain, tingkat semangat belajar murid juga memicu
akan efektif atau tidaknya pembelajaran online ini mengingat budaya belajar tatap muka yang

7
masih melekat dalam diri sehingga,selama kegiatan belajar online ini tidak jarang banyak
murid yang merasa jenuh atau bosan, sehingga membuat hasil belajar yang diharapkan
tidaklah efektif.

8
BAB III

PENUTUP

Pembelajaran e-learning akan terus harus dilakukan mengingat belum tuntasnya


wabah Covid 19 di Indonesia dan membantu pencegahan penyebaran Covid 19 sehingga
sampai saat ini belum ditentukan kapan akan masuk sekolah kembali untuk pembelajaran
tatap muka. Kurang nya sarana dan prasarana yang mempengaruhi oleh faktor ekonomi dan
ketidaksiapan teknologi juga menjadi suatu hambatan dalam berlangsungnya kegiatan online.
Sehingga hasil belajar yang diberikan oleh pembelajar tidak 100 % lancar dan efektif.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Adit, A. (2020). 12 Aplikasi Pembelajaran Daring Kerjasama Kemendikbud, Gratis!


https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/22/123204571/12-aplikasi-pembelajaran-
daring-kerjasama-kemendikbud-gratis?page=all
2. Arizona, Kurniawan. et.all. (2020). Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah Satu
Solusi Kegiatan Belajar Mengajar di Tengah Pandemi Covid -19. Jurnal Ilmiah
Profesi Pendidikan. Volume 5 No 1 Mei 2020.
https://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/111
3. Dewi, Wahyu Aji Fatma. (2020) Dampak Covid-19 terhadap Implementasi
Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1
April 2020.
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/89/pdf
4. Faisal, Sanafiah,(2001). Format-format Penelitian, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada,
5. Ginting,Henndy. (2020). Perubahan Prilaku Sebagai Respon terhadap Wabah Covid-
19. Tulisan Edukasi HIMPSI di Masa Pandemi COVID-19 – Seri 14.
https://himpsi.or.id/blog/materi-edukasi-covid-19-5/post/perubahan-perilaku-sebagai-
respon-terhadap-wabah-covid-19-12
6. Arikunto. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT renika
cipta. Fuad, Zainul, dkk. 2019. Metode penelitian kelautan dan perikanan. Malang:
UB Press. Hartanto W. (2016). Penggunaan e-learning sebagai media pembelajaran.
Jurnal pendidikan ekonomi, 10(1), 1-8."Indonesia confirms first of coronavirus".
Bangkok post (dalam bahasa Inggris).Reuters.2 Maret 2020.
7. Prawiradilaga, Salma dkk. 2016. MOZAIK TEKNOLOGI PENDIDIKAN : E-
LEARNING. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP. Ratcliffe Rebecca (2 Maret
2020)
" First coronavirus cases confirmed in indonesia amis fearsnation is ill-prepared for an
outbreak".
8. Sugiono. 2011. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Rustiani, R, Djafar,
S.,Rusmin,R., Nadar, N.,Arwan, A., & Elihami, E. (2019,Oktober). Measuring Usable
Knowledge : Teacher's analyses of Mathematics for Teaching Quality and Student
Learning. In International conference of Natural and Social Sciences (ICONSS)

10
Proceeding Series (PP.239-245). Bandung: Alfabeta. Utarini,Adi.2020. Tak Kenal
Maka Tak Sayang : Penelitian Kualitatif Dalam Pelayanan Kesehatan . Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
9. Yaumi, Muhammad. 2018. MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN .
Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP. Yusuf,Muri.2017.Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan penelitian Gabungan .Jakarta : KENCANA.

11

Anda mungkin juga menyukai