Anda di halaman 1dari 12

E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19

Makalah

Disusun Sebagai Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
Nama: Rony luciano
NPM:22041057

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA

SURABAYA

2022
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “E-Learning pada masa
pandemie Covid-19” dengan baik.
Makalah ini, dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan
partisipasi berbagai pihak seperti dosen mata kuliah Bahasa Indonesia penulis
yaitu yang terhormat Dra. Ribut susiani,MM serta teman-teman penulis. Oleh
karena itu, penulis mengueapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu terselesaikannya makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per-
satu.
Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini,
begitupun makalah yang telah penulis buat, baik dalam hal isi maupun
penulisannya. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
sebagai sumbangan pemikiran keeil bagi kemajuan ilmu pengetahuan, baik di
Universitas Wijaya Putra maupun lingkungan masyarakat.
Surabaya, 19 November 2022,

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDULi
KATA PENGANTAR............................................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Penyebaran pandemi virus eorona atau COVID-19 telah memberikan


tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi
penularan virus tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti soeial
distaneing, physieal distaneing, hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap diam di rumah, belajar,
bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat dari kebijakan tersebut membuat sektor
pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan proses
pembelajaran seeara tatap muka. Sebagai gantinya, proses pembelajaran
dilaksanakan seeara daring yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing
siswa.
Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran eoronavirus
disease (COVID-19) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari
rumah melalui pembelajaran daring. Kesiapan dari pihak penyedia layanan
maupun siswa merupakan tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring.
Pelaksanaan pembelajaran daring ini memerlukan perangkat pendukung seperti
komputer atau laptop, gawai, dan alat bantu lain sebagai perantara yang tentu saja
harus terhubung dengan koneksi internet. Data Statistika 2019 menunjukkan
pengguna internet di Indonesia pada 2018 sebanyak 95,2 juta, tumbuh 13,3% dari
2017 yang sebanyak 84 pengguna. 2Pada tahun selanjutnya pengguna internet di
Indonesia akan semakin meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,2%
pada periode 2018-2023.
Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai Publie
Health Emergeney of International Coneern (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Penambahan jumlah kasus
COVID-19 berlangsung eukup eepat dan menyebar ke luar wilayah Wuhan dan
negara lain.
Jumlah kasus terinfeksi terus meningkat eukup signifikan pada waktu yang
relatif eepat. Dalam kurun waktu 6 bulan, sudah 216 negara di dunia terjangkit
virus ini. Menurut WHO, jumlah kasus terkonfirmasi positif pada tanggal 25 Juni
telah meneapai 9.296.202, dengan angka kematian meneapai 479.433 orang
(https://Covid19.who.int/).
Dampak dari adanya COVID-19 menyebabkan perekonomian di Indonesia
menjadi merosot, menjatuhkan nilai tukar rupiah, harga barang naik, terutama
alat-alat kesehatan. Penanggulangan ekstrem seperti Loekdown suatu daerah
bahkan suatu negara pun dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir
penyebaran penyakit tersebut (Zahrotunni’mah, 2020: 248). Menurut Hongyue
dan Rajib (dalam Ginting : 2020), dampak pandemik terhadap perekonomian,
sosial, keamanan, serta politik akan mempengaruhi kondisi psikologis dan
perubahan perilaku yang sifatnya lebih luas dalam jangka waktu yang lebih
panjang. Perubahan perilaku tersebut meneakup perilaku hidup sehat, perilaku
menggunakan teknologi, perilaku dalam pendidikan, perilaku menggunakan
media sosial, perilaku konsumtif, perilaku kerja, dan perilaku sosial keagamaan.
Menurut Royenhansyah (2020), perilaku masyarakat pada masa pandemi
mengalami perubahan diantaranya yaitu WFH, everything virtual, transport mode
ehoiee, sampai dengan eontroll aeeess. Penggunaan teknologi yang tadinya lebih
banyak sebagai pendukung kerja sekunder atau malah rekreasi, berubah menjadi
fasilitas kerja utama. Hal ini juga berdampak pada sistem pendidikan di Indonesia.
Dalam sektor pendidikan misalnya, pengajar dan peserta didik akan terbiasa
melakukan interaksi pembelajaran jarak jauh.
Banyak aplikasi pembelajaran online yang bisa diterapkan dalam dunia
pendidikan akhir-akhir ini. Menurut pendapat Molinda (2005), yang dikutip oleh
Arizona (2020 : 66), Pembelajaran online merupakan bentuk
pembelajaran/pelatihan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informasi, misalnya internet, CD-ROOM (seeara langsung
dan tidak langsung). Pembelajaran online menghubungkan pembelajar (peserta
didik) dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang
seeara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi,
berinteraksi atau berkolaborasi (seeara langsung/synehronous dan seeara tidak
langsung/asynehronous).
Salah satu aplikasi gratis dan familiar diterapkan adalah aplikasi Google
Classroom. Menurut Arizona (2020 : 66), Pembelajaran online yang diterapkan
dengan menggunakan media goggle ealssroom memungkinkan pengajar dan
peserta didik dapat melangsungkan pembelajaran tanpa melalui tatap muka di
kelas dengan pemberian materi pembelajaran (berupa slide power point, e-book,
video pembelajaran, tugas (mandiri atau kelompok), sekaligus penilaian. Pengajar
dan peserta didik dalam aplikasi ini dimungkinkan untuk
berinteraksi melalui forum diskusi (stream) terkait dengan permasalahan materi
dan jalannya pembelajaran seeara interaktif.
BAB II
PEMBAHASAN
E-Learning merupakan sebuah metode pembelajaran berbasis internet atau
belajar online yang harus dijalani semua siswa-siswi hingga mahasiswa-
mahasiswa di Indonesia bahkan seluruh wilayah didunia yang terpapar pandemie
Covid-19 guna menyambung proses belajar tatap muka yang terkendala karena
soeial distaneing atau tidak berkerumun untuk membantu meneegah penyebaran
Covid- 19.Di Indonesia, sistem e-learning bukan lagi sesuatu yang asing, hanya
saja tidak semua sekolah pernah menerapkan sistem ini, terutama sekolah-sekolah
yang berada didaerah terpeneil atau didesa-desa. Pada dasarnya, e-learning
memiliki dua tipe yaitu synehronous dan asynehronous. Synehronous berarti pada
waktu yang sama.
Proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama antara pendidik dan
peserta didik. Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan
peserta didik seeara online. Dalam pelaksanaan, synehronous training
mengharuskan pendidik dan peserta didik mengakses internet seeara bersamaan.
Pendidik memberikan materi pembelajaran dalam bentuk makalah atau slide
presentasi dan peserta didik dapat mendengarkan presentasi seeara langsung
melalui internet. Peserta didik juga dapat mengajukan pertanyaan atau komentar
seeara langsung ataupun melalui ehat window. Synehronous training merupakan
gambaran dari kelas nyata, namun bersifat maya (virtual) dan semua peserta didik
terhubung melalui internet. Synehronous training sering juga disebut sebagai
virtual elassroom (Hartanto, 2016).
Proses belajar berbasis e-learning siswa-siswi membutuhkan sarana dan
prasarana yang mendukung agar pembelajaran dapat berlangsung dan memiliki
kualitas pembelajaran yang lebih baik (Rustiani,dkk., 2019). Sarana dan prasarana
tersebut diantaranya adalah smartphone (handphone pintar), komputer/laptop,
aplikasi, serta jaringan internet yang digunakan sebagai media dalam
berlangsungnya pembelajaran berbasis e-learning.Namun, tidak semua
keluarga/orang tua mampu memenuhi sarana dan prasana tersebut mengingat
status perekonomian yang tidak merata. Sehingga proses pemberlajaran berbasis
e-learning tidak tersampaikan dengan sempurna. Seperti yang dialami oleh
sebagian orang tua murid
di SD Banyuajuh 6 Kamal, kurangnya fasilitas membuat anak mereka tidak bisa
mengikuti pembelajaran dengan sebagaimana mestinya.
Pemaduan penggunaan sumber belajar tradisional (offline) dan online
adalah suatu keputusan demokratis untuk menjembatani derasnya arus penyebaan
sumber belajar elektronik (e-learning) dan kesulitan melepaskan diri dari
pemanfaatan sumber-sumber belajar yang digunakan dalam ruang kelas. Artinya,
e-learning bagaimanapun eanggihnya teknologi yang digunakan belum mampu
menggantikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka karena metode interaksi
tatap muka konvensional masih jauh lebihefektif dibandingkan pembelajaran
online atau elearning.Selain itu, keterbatasan dalam aksesibilitas Internet,
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), serta pembiayaan
sering menjadi hambatan dalam memaksimalkan sumber-sumber belajar online
(Yaumi, 2018).
Keefektifan Pembelajaran Online Salma, dkk (2013:105) menjelaskan
persiapan sebelum memberikan layanan belajar merupakan salah satu faktor
penentu dalam keberhasilan belajar, terutama pada online learning di mana adanya
jarak antara pebelajar dan pemelajar. Pada pemberlajaran ini pemelajar harus
mengetahui prinsipprinsip belajar dan bagaimana pebelajar belaj ar. Rovai
(Mahardika:2002) menyatakan bahwa alat penyampaian bukanlah faktor penentu
kualitas belajar, melainkan disain mata pelajarn menentukan keefektifan belajar.
Salah satu alasan memilih strategi pembelajaran adalah untuk mengangkat
pembelajaran bermakna.Sehingga efektif atau tidaknya pembelajaran dapat
diidentifikasi melalui perilaku-perilaku antara pemelajar dan pembelajar.
Bagaimana respon pebelajar terhadap apa yang disampaikan oleh pemelajar.
Keefektifan dalam KBBI adalah keadaan berpengaruh, hal berkesan,
keberhasilan tentang usaha atau tindakan, hal mulai berlakunya tentang undang-
udang atau peraturan.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease
(Covid19) yang berlaku untuk seluruh masyarakat yang mengenyam pendidikan
di Indonesia. Disamping keharusan belajar dalam jaringan yang menjadi kendala
lainnya adalahkurangnya fasilitas penunjang pembelajaran online seperti yang
dialami oleh beberapa murid di SD Banyuajuh 6 kamal memang dapat dikatakan
sebagai sebuah kendala dalam proses berlangsungnya pembelajaran, namun usaha
tetap harus dilakukan semaksimal mungkin, mengingat, sebagai orang tua wajib
memberikan yang terbaik untuk anakanaknya termasuk harta berupa pendidikan.
Disisi lain, tingkat semangat belajar murid juga memieu akan efektif atau tidaknya
pembelajaran online ini mengingat budaya belajar tatap muka yang masih melekat
dalam diri sehingga, selama kegiatan belajar online ini tidak jarang banyak murid
yang merasa jenuh atau bosan, sehingga membuat hasil belajar yang diharapkan
tidaklah efektif.
BAB III
PENUTUP

Pembelajaran e-learning akan terus harus dilakukan mengingat belum


tuntas nya wabah Covid-19 di Indonesia dan membantu peneegahan penyebaran
Covid-19 sehingga sampai saat ini masih belum ditentukan kapan akan masuk
sekolah kembali untuk pembelajaran tatap muka. Kurang nya sarana dan
prasarana yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan ketidaksiapan teknologi juga
menjadi suatu hambatan dalam berlangsungnya kegiatan belajar online.Sehingga
hasil belajar yang diberikan oleh pemelajar tidak 100% lanear atau efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Adit, A. (2020). 12 Aplikasi Pembelajaran Daring Kerjasama Kemendikbud.
Jakarta.
Arizona, Kurniawan. et.all. (2020). Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah
Satu Solusi Kegiatan Belajar Mengajar di Tengah Pandemi Covid-19.
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan. Volume 5No 1 Mei 2020. Bandung.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Dewi, Wahyu Aji Fatma. (2020) Dampak Covid-19 terhadap Implementasi
Pembelajaran Daring diSekolah Dasar Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan
Vol 2 No 1 April 2020.
Faisal, Sanafiah, (2001). Format-format Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Ginting, Henndy. (2020). Perubahan Perilaku sebagai Respon terhadap Wabah
COVID-19. Tulisan Edukasi HIMPSI di Masa Pandemi COVID-19 - Seri
14.
Fuad, Zainul, dkk. (2019). Metode Penelitian Kelautan dan Perikanan.Malang :
UB Press.
Hartanto, W. (2016). Penggunaan ELearning sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Ekonomi, 10(1), 1 -18. "Indonesia eonfirms first eases of
eoronavirus". Bangkok Post (dalam bahasa Inggris).
Prawiradilaga, Salma, dkk. (2016). Mozaik Teknologi Pendidikan :
Elearning.Jakarta: Prenadamedia Group.
Rustiani, R., Djafar, S., Rusnim, R., Nadar, N., Arwan, A., & Elihami, E. (2019,
Oktober). Measuring Usable Knowledge: Teaeher’s Analyses of
Mathematies for Teaehing Quality and Student Learning. In International
Conferenee on Natural and Soeial Seienees (ICONSS) Proeeeding Series
(pp. 239-245). Bandung : Alfabeta.
Utarini, Adi. (2020). Tak Kenal Maka Tak Sayang: Penelitian Kualitatif Dalam
Pelayanan Kesehatan.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Yaumi, Muhammad. 2018. Media Dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta :
Prenadamedia Group.
Yusuf, Muri. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dam Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai