Anda di halaman 1dari 20

Metode Pembelajaran Efektif dan Sistematis untuk Meningkatkan Mutu

Mahasiswa yang Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan


Menggunakan Aplikasi Gorgeous Generation

Disusun Oleh:
1. Najunda Putri Iriani NIM 17.1.119
2. Anggraini Maulidiya Sary NIM 18.1.073
3. Safila Cahya Restia NIM 19. 2.002

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN


MALANG
2020

i
DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... .... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 5
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 5
BAB II GAGASAN ............................................................................................. 6
2.1 Kondisi Terkini ............................................................................................... 6
2.2 Solusi yang diterapkan .................................................................................... 7
2.3 Seberapa jauh kondisi pencetus ...................................................................... 9
2.4 Pihak-pihak yang dipertimbangkan................................................................. 9
2.5 Langkah strategis ........................................................................................... 10
BAB III KESIMPULAN ..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
LAMPIRAN ......................................................................................................... 14

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sejak akhir tahun 2019 komunitas dunia dikejutkan oleh suatu wabah
Coronavirus yang berasal dari kota Wuhan, Cina. Awalnya penyakit ini
dinamakan Novel Coronavirus (2019-nCOV), kemudian WHO mengumumkan
nama baru pada 4 Februari 2020 menjadi Coronavirus Disease (COVID-19) yang
disebabkan karena virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2
(SARS-COV-2) (WHO, 2020). Coronavirus adalah sekumpulan virus dari
subfamili Orthocronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales.
Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia,
termasuk manusia. Pada manusia, Coronavirus menyebabkan infeksi saluran
pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk
penyakit seperti; SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan
(Yunus, 2020). Pandemi COVID-19 merupakan krisis kesehatan yang pertama
dan utama di dunia saat ini, kasus ini pertama kali disebut dengan pneumonia
misterius. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai
provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan (Huang C, 2020).
Virus ini ditularkan dari manusia ke manusia melalui droplet yang keluar saat
batuk/bersin. Beberapa laporan kasus menunjukkan dugaan penularan dari karier
asimtomatis yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19
(Susilo, 2020 ).
Menanggapi wabah yang tingkat kejadiannya semakin pesat, pemerintah
Indonesia mengeluarkan dan menyediakan beberapa kebijakan antara lain
larangan berkumpul, larangan melakukan kegiatan di luar rumah, dan
menganjurkan untuk tinggal di rumah (stay at home), melakukan kegiatan dari
rumah (bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah). Hal ini
didukung dengan peraturan perundang-undangan yang tertuang dalam Undang-
Undang No. 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan (Yunus, 2020).
Organisasi Internasional yang bermarkas di New York, AS, menyatakan bahwa
pendidikan menjadi salah satu sektor yang begitu terdampak oleh Coronavirus.
Dalam hal ini, banyak negara yang memutuskan untuk menutup sekolah mulai
dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
menjadi gusar dengan adanya fakta tersebut (Purwanto, 2020). Dengan adanya
penutupan instansi pendidikan secara tiba-tiba di tengah pandemi COVID-19,
menyebabkan berkurangnya waktu mengajar dan dapat berdampak pada prestasi.
Hal ini menimbulkan permasalahan baru bagi pemerintah dan beberapa instansi
pendidikan di Indonesia, semua pihak berusaha untuk memecahkan permasalahan
tersebut dengan solusi yang tepat. Akhirnya, diterbitkan Surat Edaran (SE) dari
Kemendikbud terkait program yang wajib dilakukan oleh pendidik termasuk
dosen yaitu dengan Teaching From Home (TFH) (Kemendikbud, 2020). TFH
adalah program mengajar dari rumah yang dilakukan oleh dosen melalui media
2

elektronik khususnya internet dalam proses perkuliahan dengan mahasiswa


(Kemendikbud, 2020). Sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kampus
semua ditutup dan diganti dengan belajar dari rumah dengan menggunakan online
atau disebut E-Learning/Daring. Kuliah online TFH merupakan salah satu
implementasi dari program Merdeka Belajar yang dicetuskan oleh Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Nadhiem Anwar Makarim akhir Tahun 2019.
Program tersebut dilaksanakan sampai situasi kondusif untuk kuliah reguler
dengan tatap muka (Rini Mastuti, 2020). Tujuan pemberlakuan TFH tersebut
adalah untuk mendukung gerakan social distancing dalam rangka memutus dan
menurunkan laju penyebaran virus corona dengan tidak melakukan tatap muka
(berjumpa) di kampus sesuai dengan pedoman dari Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia (Kemenkes, 2020).
Terdapat beberapa alternatif yang dapat digunakan pendidik dalam
mendukung program TFH, diantaranya adalah dengan menggunakan aplikasi
pembelajaran seperti Learning Management System (LMS), Zoom, Edmodo,
Moodle, Google Meet, Google Classroom, Whats Up Group, You Tube, dan lain
sebagainya. Masing-masing dari aplikasi tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan. Belum ada kebijakan yang pasti dari pemerintah terkait dengan
penggunaan aplikasi/media pembelajaran yang efektif digunakan secara nasional
oleh Perguruan Tinggi di Indonesia (Rini Mastuti, 2020). Setelah mengamati dan
menganalisis dari beberapa hasil penelitian salah satunya Universitas Teuku
Umar, menyatakan bahwa dari 165 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi lebih
nyaman menggunakan aplikasi whatsapp (37%) dan google classroom (32%)
untuk digunakan dalam model pembelajaran daring. Sedangkan berdasarkan hasil
penelitian dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyatakan bahwa sebanyak
60% menggunakan Google Classroom sebagai media pembelajarannya dan
sebesar 30% menyatakan bahwa informasi yang diperoleh dalam perkuliahan
dengan menggunakan sistem daring ini kurang (Zhafira, 2020).
Dari pernyataan diatas didapatkan bahwa implementasi pembelajaran daring
yang diperlukan adalah media yang mudah digunakan agar cocok bisa dipakai
semua kalangan baik mahasiswa maupun dosen. Namun usaha tersebut belum
mencapai hasil maksimal karena adanya hambatan untuk menerapkan E-Learning,
misalnya internet jaringan tidak terpenuhi, siswa tidak terbiasa, guru/dosen juga
masih belum terbiasa (Zaharah, 2020). Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan
dan Kebudayaan PBB (UNESCO) mencatat, COVID-19 berdampak pada
pendidikan sekitar 577 juta pelajar di seluruh dunia (Zaharah, 2020). Berdasarkan
data yang diperoleh dari UNESCO, saat ini, ada total 39 negara menerapkan
penutupan instansi pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi,
dengan jumlah total peserta didik yang terpengaruh mencapai 1.084.728.409
pelajar (Huang, 2020).
Kegiatan pembelajaran melalui online dapat meningkatkan mutu pendidikan
di Indonesia, jika metode yang diterapkan sesuai dengan prinsip Tridharma
Perguruan Tinggi yang diantaranya adalah mencakup pendidikan, penelitian, dan
3

pengabdian masyarakat (Nurwandani, 2020). Belum ada aplikasi yang dapat


mencakup dari ketiga pilar tersebut. Kenyataan yang dirasakan oleh mahasiswa
pada umumnya adalah kurangnya pengertian mendalam terkait materi yang
disampaikan secara daring yang disebabkan oleh beberapa macam hal seperti
pengajar yang hanya mengirimkan soft file materi dalam bentuk Power Point,
teks, dan beberapa link video yang bisa diakses tanpa menjelaskan lebih detail
layaknya perkuliahan reguler biasanya. Ada juga yang melakukan pembelajaran
dengan sistem tatap muka melalui video conference tetapi banyak sekali gangguan
mulai dari kebisingan selama proses pembelajaran, tidak dapat fokus kepada apa
yang diterangkan oleh dosen pengampu dan materi yang dijelaskan tidak dapat
diakses lagi sebagai bahan review ulang untuk persiapan ujian nanti (Zhafira,
2020). Terdapat juga beberapa praktikum yang tidak dapat dilakukan secara
daring. Tentunya hal ini sangat berpengaruh pada akademik mahasiswa.
Kemudian adanya pengumpulan beberapa tugas take home yang diberikan dosen
pengajar untuk dikirim melalui e-mail, atau di upload ke platform yang telah
disediakan dosen di aplikasi tertentu. Hal ini tentu sangat tidak sistematis mulai
dari materi yang telah didapat, karena beragamnya media pembelajaran yang
digunakan oleh setiap dosen pengajar yang memilih beberapa alternatif berbeda-
beda. Hal tersebut sangat berdampak besar bagi mahasiswa atau pengajar yang
kurang mengerti mengenai teknologi. Tentu hal tersebut akan menghambat proses
pembelajaran yang ada (Purwanto, 2020).
Untuk mengatasi masalah diatas diperlukan penanganan yang dimana di
dalamnya mencakup tiga pilar dari perguruan tinggi. Dan diperlukan metode
belajar mengajar yang efektif serta sistematis bagi dosen maupun mahasiswa yang
nantinya dapat menunjang mutu dan memberikan efektivitas tersendiri bagi
pendidikan tinggi di Indonesia (Kurtanto, 2017). Oleh karena itu, dirancangnya
suatu gagasan baru yakni dengan menggunakan Aplikasi Gorgeous Generation
(Generasi Menawan). Aplikasi Gorgeous Generation (Generasi Menawan)
merupakan aplikasi yang dirancang untuk perguruan tinggi, yang di mana selama
menggunakan aplikasi ini diharapkan dapat mencetak generasi yang menawan
dari segi attitude, skill, dan intelektual. Sebelum masuk mendaftarkan diri sebagai
dosen atau mahasiswa dalam aplikasi ini, terlebih dahulu akan terdapat pemaparan
lebih lanjut terkait aplikasi ini serta pengenalan beberapa fitur yang ada di dalam
nya yang akan dijelaskan oleh ikon dari aplikasi ini yaitu GG (Jeje). GG di sini
berperan sebagai seorang sarjana cilik yang akan membantu pengguna selama
menggunakan aplikasi ini. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur yang dapat
membantu mahasiswa dan dosen dalam memudahkan proses belajar mengajar
baik secara offline maupun online yang tentunya perlu akses internet untuk
mengunduh materi terlebih dahulu agar bisa dibuka lagi secara offline.
Pokok utama yang terdapat dalam aplikasi ini adalah terdiri dari tiga pilar
yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat (Nurwandani, 2020).
Hal tersebut disesuaikan dengan tridharma perguruan tinggi. Dalam aplikasi ini
juga terdapat penilaian berupa poin yang dapat dikumpulkan oleh mahasiswa dan
4

tentunya hal ini dapat membantu dosen pengajar dalam menilai sejumlah
mahasiswa yang diajar. Mahasiswa dapat mendapatkan poin jika aktif dalam
memberi tanggapan pada setiap forum diskusi, kemudian tepat waktu dalam
memasuki forum diskusi (absensi), tepat waktu dalam pengumpulan assignment,
score dari post dan pre test, score ujian baik Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir
Semester, maupun praktikum, kemudian bisa juga dengan seringnya membuka
aplikasi dengan melakukan kegiatan seperti mengerjakan ulang post-test,
kemudian membaca artikel atau bacaan yang telah disediakan didalamnya. Hal ini
tentu akan sangat membantu penilaian dosen terhadap setiap mahasiswa, yang
dimana setiap akhir semester akan terdapat grafik report aktivitas mahasiswa
beserta poin yang terkumpul selama semester. Mahasiswa yang memiliki take
record tertinggi akan diumumkan dalam fitur “Highlights” yang terdapat dalam
aplikasi.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam aplikasi GG adalah mencakup
audio, visual, teks, video, dan animasi. Hal ini tentu dapat meningkatkan minat
belajar dan dapat memberi pengertian lebih secara detail layaknya perkuliahan
reguler. Dalam aplikasi ini terdapat forum diskusi yang dapat dibuat oleh dosen
pengajar dengan mengundang mahasiswa menggunakan kode akses yang telah
disediakan. Sebelum membuat kelas, dosen atau tenaga pengajar dapat membuat
materi ajar terlebih dahulu dalam opsi ikon “make a awesome presentation”, yang
dimana didalamnya kita dapat merancang presentasi sendiri sesuai dengan
kekreatifan masing-masing yang telah disediakan secara gratis. Selain itu, dalam
fitur ini memiliki ikon tanggapan di setiap slide presentasi yang telah dibuat,
tentunya hal ini akan memudahkan mahasiswa dalam menanggapi secara
langsung bagian dari slide yang mungin perlu ditanggapi lebih lanjut. Nantinya
semua tanggapan tersebut akan di list secara sistematis oleh GG agar
memudahkan dosen pengajar dalam menjawab tanggapan yang telah diberikan.
Sebelum memulai perkuliahan pasti akan terdapat pre dan post test yang
sebelumnya telah disediakan oleh dosen pengajar. Setiap materi yang telah
diunggah dalam aplikasi tersebut secara otomatis akan tersimpan kedalam fitur
“Materi-ku”, hal ini tentu akan memudahkan mahasiswa dalam mereview ulang
bahan ajar yang telah disampaikan, serta di dalam fitur ini kita dapat membuat
beberapa folder agar tersusun secara sistematis dan memudahkan proses belajar.
Di dalam aplikasi Gorgeous Generation (Generasi Menawan) ini kita juga bisa
melakukan UTS, UAS atau pun praktikum yang terdapat dalam fitur “Ujian-Ku”.
Selain itu tentunya pasti setiap dosen terkadang memberikan tugas take home
yang dapat kita kumpulkan dengan mengunggah di dalam fitur “Tugas-Ku”, hal
ini tentunya akan memudahkan mahasiswa dan dosen pengajar. Kemudian dalam
aplikasi ini juga terdapat icon “Highlights” yang di mana di dalamnya terdapat
update an terbaru seperti adanya perkuliahan terbaru, ujian, tugas, atau pun
beberapa artikel dari GG seputar tips-tips yang berkaitan di lingkungan Perguruan
Tinggi tentunya. Kemudian dalam fitur yang kedua yaitu penelitian dan
pengabdian masyarakat akan disediakan beberapa referensi maupun informasi
5

terkait penelitian dan pengabdian masyarakat yang tentunya akan memudahkan


mahasiswa dalam belajar menganai hal tersebut. Aplikasi GG ini tentunya
memiliki beberapa kelebihan seperti yang telah dipaparkan penjelasan di atas dan
tentunya dapat bermanfaat bagi kemajuan mutu perguruan tinggi di Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat dipaparkan dengan latar belakang yang telah
dijelaskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana inovasi Aplikasi Gorgeous Generation dapat meningkatkan
mutu mahasiswa di Indonesia yang sesuai dengan tridharma perguruan
tinggi?
2. Apakah inovasi Aplikasi Gorgeous Generation ini efektif digunakan
sebagai media pembelajaran yang efektif digunakan perguruan tinggi di
Indonesia?
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk memberikan
gagasan tentang apa yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan
pembelajaran daring di Indonesia dengan menggunakan metode pembelajaran
yang tetap aplikatif, menarik, dan sistematis.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu pendidikan mahasiswa di Indonesia yang sesuai
dengan tridharma perguruan tinggi.
2. Menjadi media pembelajaran yang efektif dan sistematis yang dapat
diterapkan mahasiswa di perguruan tinggi di Indonesia.
3. Membantu memudahkan sistem pembelajaran daring antara mahasiswa
dengan dosen pengajar.
1.4. Manfaat
Manfaat dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan rekomendasi untuk pemerintah dalam meningkatkan mutu
mahasiswa di Indonesia yang sesuai dengan tridharma perguruan tinggi.
2. Memberikan sumbangan pemikiran dan alternatif untuk pembelajaran
daring yang efektif dan sistematis yang dapat digunakan mahasiswa di
perguruan tinggi di Indonesia.
6

BAB II
GAGASAN
2.1. Kondisi Terkini
Dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19
pemerintah menerbitkan Surat Edaran (SE) dari Kemendikbud terkait program
yang wajib dilakukan oleh pendidik termasuk dosen yaitu dengan Teaching From
Home (TFH) (Kemendikbud, 2020). TFH merupakan program mengajar dari
rumah yang dilakukan oleh dosen melalui media elektronik khususnya internet
dalam proses perkuliahan dengan mahasiswa. Sehingga Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) di kampus semua ditutup dan diganti dengan belajar dari rumah
dengan menggunakan online atau disebut E-Learning/Daring. Tujuan
pemberlakuan TFH tersebut adalah untuk mendukung gerakan social distancing
dalam rangka memutus dan menurunkan laju penyebaran virus corona dengan
tidak melakukan tatap muka (berjumpa) di kampus sesuai dengan pedoman dari
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes, 2020). Terdapat beberapa
alternatif yang dapat digunakan pendidik dalam mendukung program TFH, di
antaranya adalah dengan menggunakan aplikasi pembelajaran seperti Learning
Management System (LMS), Zoom, Edmodo, Moodle, Google Meet, Google
Classroom, Whats Up Group, You Tube, dan lain sebagainya. Masing-masing dari
aplikasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan (Rini Mastuti, 2020).
Berdasarkan realita di lapangan, adapun kendala yang dirasakan oleh
mahasiswa pada umumnya antara lain :
1. Kurangnya penjelasan mendalam terkait materi yang disampaikan secara
Daring yang disebabkan oleh beberapa hal seperti pengajar yang hanya
mengirimkan soft file materi dalam bentuk Power Point, teks, dan beberapa
link video yang bisa diakses tanpa menjelaskan lebih detail layaknya
perkuliahan reguler biasanya.
2. Keterbatasan dari media pembelajaran yang digunakan misalnya dalam hal
pengumpulan beberapa tugas take home yang diberikan dosen pengajar
dikirim melalui e-mail atau di upload ke platform yang telah disediakan
dosen di aplikasi tertentu.
3. Pembelajaran dengan sistem tatap muka melalui video conference yang
terdapat banyak gangguan mulai dari kebisingan selama proses pembelajaran,
tidak dapat fokus pada materi yang dijelaskan oleh dosen pengampu dan
materi yang disampaikan tidak dapat diakses lagi sebagai bahan review ulang
untuk persiapan ujian.
4. Terdapat beberapa praktikum yang tidak dapat dilakukan secara daring.
7

2.2 Solusi yang diterapkan

2.3 Kondisi pencetus gagasan yang dapat diperbaruhi/dikembangkan jika


gagasan tersebut diimplementasikan
Kelebihan yang dimiliki aplikasi Gorgeous Generation (Generasi Menawan)
ini adalah antara lain:
1. Terdiri dari tiga pilar yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat yang disesuaikan dengan tridharma perguruan tinggi.
2. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur yang dapat membantu mahasiswa dan
dosen dalam memudahkan proses belajar mengajar baik secara offline
maupun online yang tentunya perlu akses internet untuk mengunduh materi
terlebih dahulu agar bisa dibuka lagi secara offline.
3. Terdapat penilaian berupa poin yang dapat dikumpulkan oleh mahasiswa dan
tentunya hal ini dapat membantu dosen pengajar dalam menilai sejumlah
mahasiswa yang diajar. Mahasiswa dapat mendapatkan poin jika aktif dalam
memberi tanggapan pada setiap forum diskusi, kemudian tepat waktu dalam
memasuki forum diskusi (absensi), tepat waktu dalam pengumpulan
assignment, score dari post dan pre test, score ujian baik Ujian Tengah
Semester, Ujian Akhir Semester, maupun praktikum, kemudian bisa juga
dengan seringnya membuka aplikasi dengan melakukan kegiatan seperti
mengerjakan ulang post-test, kemudian membaca artikel atau bacaan yang
telah disediakan di dalamnya.
4. Setiap akhir semester terdapat grafik report aktivitas mahasiswa beserta poin
yang terkumpul selama semester dalam memudahkan penilaian dosen dalam
melakukan evaluasi KBM. Mahasiswa yang memiliki take record tertinggi
akan diumumkan dalam fitur “Highlights” yang terdapat dalam aplikasi selain
memberikan update-an terbaru seperti adanya perkuliahan terbaru, ujian,
tugas, atau pun beberapa artikel dari GG seputar tips-tips yang berkaitan di
lingkungan Perguruan Tinggi.
5. Metode pembelajaran yang digunakan dalam aplikasi GG adalah mencakup
audio, visual, teks, video, dan animasi.
6. Fitur aplikasi Gorgeus Generation (Generasi Menawan) memiliki ikon
tanggapan di setiap slide presentasi yang telah dibuat, hal ini memudahkan
8

mahasiswa dalam menanggapi secara langsung bagian dari slide yang mungin
perlu ditanggapi lebih lanjut.
7. Sebelum memulai perkuliahan pasti akan terdapat pre dan post test yang
sebelumnya telah disediakan oleh dosen pengajar.
8. Setiap materi yang telah diunggah dalam aplikasi tersebut secara otomatis
akan tersimpan kedalam fitur “Materi-ku”.
9. Aplikasi Gorgeus Generation (Generasi Menawan) dapat digunakan untuk
melakukan UTS, UAS atau pun praktikum yang terdapat dalam fitur “Ujian-
Ku”. Selain itu tentunya pasti setiap dosen terkadang memberikan tugas take
home yang dapat kita kumpulkan dengan mengunggah di dalam fitur “Tugas-
Ku”.
10. Aplikasi ini terdapat fitur penelitian dan pengabdian masyarakat yang
menyediakan beberapa referensi maupun informasi terkait penelitian dan
pengabdian masyarakat yang tentunya akan memudahkan mahasiswa dalam
belajar menganai hal tersebut.
Kemudian dampak yang terjadi di kalangan perguruan tinggi adalah
meningkatnya minat mahasiswa dalam melakukan pembelajaran daring dengan
menggunakan aplikasi tersebut, kemudian dampak selanjutnya adalah mahasiswa
akan merasa nyaman dan dapat belajar seperti saat dilaksanakannya perkuliahan
reguler. Dampak selanjutnya adalah meningkatnya nilai akademik mahasiswa
karena fitur pembelajaran yang diterapkan telah mencakup apa yang dibutuhkan
dari mahasiswa dan telah sesuai dengan tridharma perguruan tinggi.
2.4 Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu
mengimplementasikan gagasan
Dalam merealisasikan aplikasi Gorgeous Generation (Generasi Menawan) ini
diperlukan beberapa pihak yang dibutuhkan untuk ikut andil berkontribusi dan
membantu baik secara pemikiran maupun materil, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Bekerja sama dengan institusi kampus Poltekkes RS dr. Soepraoen Malang
terkait dengan bimbingan dalam merealisasikan gagasan ini serta dukungan
materil.
2. Bekerja sama dengan institusi kampus Politeknik Negeri Malang terkait
dengan bimbingan dalam merealisasikan gagasan ini dan rekomendasi
mahasiswa IT yang dapat membantu dalam proses pembuatan aplikasi ini.
3. Bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan
perijinan untuk merealisasikan gagasan yang akan dibnguat serta adanya
dukungan materil.
4. Bekerja sama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI)
terkait dengan rencana merealisasikan aplikasi GG dan adanya dukungan
materil.
5. Bekerja sama dengan beberapa institusi perguruan tinggi seperti Universitas
Brawijaya Malang, Universitas Negeri Malang, Politeknik Kesehatan Negeri
Malang, dan lain sebagainya.
9

6. Bekerja sama dengan beberapa perusahaan terkait dengan beasiswa yang


dapat diapply oleh pengguna aplikasi GG. Dalam hal ini GG aplication
menyediakan beberapa sumber informasi serta rekomendasi beasiswa baik
dalam negeri maupun luar negeri seperti Djarum Foundation, XL Futures,
PPA, LPDP, dan lain sebagainya.
2.5 Langkah-langkah strategis yang diperhatikan
3.
Persiapan Pelaksanaan Monitoring & Evaluasi

1. Meminta persetujuan 4. Pre-Test 6. Post-test pengetahuan


dan sosialisasi rencana pengetahuan mahasiswa dan dosen
penelitian kepada mahasiswa dan terkait pembelajaran
Kementrian Pendidikan dosen terkait daring.
dan Kebudayaan, pembelajaran 7. Evaluasi dari keefektifan
Lembaga Layanan daring. penggunaan aplikasi
Pendidikan Tinggi 5. Seminar tentang Gorgeous Generation.
(LLDIKTI). pembelajaran 8. Rencana tindak lanjut
2. Mengajukan proposal daring dan dari Kementrian
pengajuan dana dan pengaplikasian Pendidikan dan
kerja sama kepada Gorgeous Kebudayaan.
semua pihak yang Generation 9. Pengajuan pengesahan
terkait. Application. aplikasi Gorgeous
3. Pembuatan aplikasi Generation kepada
Gorgeous Generation. Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
10

BAB III
KESIMPULAN
Aplikasi Gorgeous Generation (Generasi Menawan) merupakan aplikasi yang
dirancang untuk perguruan tinggi dengan ikon seorang sarjana bernama GG (Jeje)
yang fungsinya akan membantu pengguna menggunakan fitur dalam aplikasi
Gorgeous Generation (Generasi Menawan). Diharapkan setelah menggunakan
aplikasi ini Indonesia dapat mencetak generasi yang menawan dari segi sikap,
keterampilan, dan intelektual. Aplikasi Gorgeous Generation (Generasi Menawan)
terdiri dari tiga pilar dalam tridharma perguruan tinggi yakni pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat. Aplikasi ini memiliki beberapa
keunggulan di antaranya memiliki fitur yang dapat membantu siswa dan pengajar
dalam memfasilitasi proses belajar mengajar secara offline dan online.
penggunaan sistem poin pada setiap kegiatan mahasiswa di aplikasi GG
membantu pengajar dalam menilai mahasiswa, tersedia grafik laporan aktivitas
siswa yang terkumpul selama satu semester sebagai evaluasi KBM, penggunaan
metode pembelajaran yang meliputi audio, visual, teks, video, dan animasi, serta
tersedia pre dan post test yang sebelumnya telah disediakan oleh dosen pengajar
sebelum melakukan KBM.
Selain keunggulan di atas, terdapat beberapa keunggulan penunjang lain yang
belum dapat ditemui pada aplikasi sebelumnya di antaranya yaitu setiap materi
yang telah diunggah dalam aplikasi GG akan otomatis disimpan ke dalam fitur
Materi-ku, terdapat pula fitur Ujian-Ku dan Tugas-Ku untuk melakukan ujian
maupun praktikum dan pemberian sampai dengan pengumpulan tugas mahasiswa.
Aplikasi ini juga menyajikan fitur penelitian dan pengabdian masyarakat yang
menyediakan beberapa referensi atau informasi terkait penelitian dan pengabdian
masyarakat, sehingga memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam belajar
mengenai hal tersebut. Diharapkan dari metode pembelajaran melalui aplikasi ini
kegiatan belajar mengajar di Indonesia melalui sistem Daring dapat lebih efektif
guna meningkatkan mutu pendidikan berbasis iptek di Indonesia dan dapat
meningkatkan minat maupun semangat mahasiswa dalam melaksanakan
pembelajaran berbasis online yang mudah, efektif, dan menyenangkan.
11

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. (2020). Pedoman
Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19) . Jakarta :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Huang C, W. Y. (2020). Clinical features of Patients Infected with 2019 Novel
Coronavirus in Wuhan, China. Lancet, 2020 : 395 (10223) : 497-506, 498.
Huang, R. H. (2020). Handbook of Facilitating Flexible Learning During
Educational Disruption : The Chinese Experience in Maintaning
Undisrupted Learning in COVID-19 Outbreak . Beijing: Smart Learning
Institute of Beijing Normal University .
Kemendikbud. (2020, Mei 20). Mendikbud Luncurkan Empat Kebijakan Merdeka
Belajar : Kampus Merdeka. Diambil kembali dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan :
https://www.kemendikbud.go.id/main/blog/2020/01/mendikbud-
luncurkan-empat-kebijakan-merdeka-belajar-kampus-merdeka
Kemendikbud. (2020). Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-
19) di Perguruan Tinggi . Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kemenkes . (2020, Mei 20). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease COVID-19. Diambil kembali dari
https://infeksiemergine.kemkes.go.id/download/REV-
03_Pedoman_P2_COVID-19_Maret2020.pdf
Kurtanto, E. (2017). Keefektifan Model Pembelajaran Daring dalam Perkuliahan
Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Journal Indonesian Language
Education and Literature Vol. 3, No. 1, Desember 2017,
http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php.jeill/ , DOI : http://
dx.doi.org/10.24235/ileal.v3il.1820, 99-110.
Nurmila, N. M. (29020). Optimalisasi Pembelajaran Daring di UIN SGD
Bandung dalam Upaya Menghentikan Persebaran Virus Corona.
Bandung: Program Pascasarjana UIN SGD Bandung.
Nurwandani, P. (2020). Kampus Merdeka. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Purwanto, A. R. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap
Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCounsJournal-
Journal of Education, Phychology and Counseling, Volume 2 Nomor 1
(2020) ISSN Online : 2716-4446, 1-2.
Rini Mastuti, d. (2020). TEACHING FROM HOME : dari Belajar Merdeka
menuju Merdeka Belajar. Dalam d. Rini Masuti, TEACHING FROM
HOME : dari Belajar Merdeka menuju Merdeka Belajar (hal. 6-34).
Jakarta : Yayasan Kita Menulis.
Susilo, A. C. (2020 ). Tinjauan Pustaka Coronavirus Disease 2019 : Tinjauan
Literatur Terkini Coronavirus Disease 2019 : Review of Current
Literatures. Jurnal Penyakit Dalam Vol. 7, No. 1 , 44-65.
12

WHO. (2020, Mei 20). Naming The Coronavirus Disease (COVID-19) and The
Virus That Cause It. Diambil kembali dari World Health Organization:
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-
2019/technical-guidance/naming-the-coronavirus-disease-(covid-2019)-
and-the-virus-that-causes-it
Yunus, N. R. (2020). Kebijakan Pemberlakuan Lockdown Sebagai Antisipasi
Penyebaran Corona Virus Covid-19. SALAM ; Jurnal Sosial & Budaya
Syar'i FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Vol. 7 No. 3 (2020), pp 227-
238, DOI : 10.15408/sjsbs.v7i3.15083, 228.
Zaharah, G. I. (2020). Impact of Corona Virus Outbreaks Toward Teaching and
Learning Activities in Indonesia . SALAM ; Jurnal Sosial & Budaya Syar'i
FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Vol. 7 No. 3 (2020), pp. 269-282,
DOI : 10.15408/sjsbs.v7i3.15104, 271.
Zhafira, N. H. (2020). Persepsi Mahasiswa Terhadap Perkuliahan Daring Sebagai
Sarana Pembelajaran Selama Masa Karantina COVID-19. Jurnal Bisnis
dan Kajian Strategi Manajemen Volume 4 Nomor 1, 2020 ISSN : 2614-
2147, 37-44.
13

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Najunda Putri Iriani
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi D3 Keperawatan
4. NIM 171119
5. Tempat dan Tanggal Jombang, 10 Oktober 1999
Lahir
6. Alamat E-Mail najundaputriiriani@gmail.com
7. Nomor Telepon/Hp 082399584728
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan
Tempat
1. Hima Keperawatan Sekbid Keagamaan Malang, 2017
2. LKIM HRD Malang, 2018
3. DENKESMA Humas Malang, 2018
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1. Yudisium Tingkat 1 Poltekkes RS dr. Soepraoen 2018
Semester Genap TA
2017/2018 - Peraih IP
Tertinggi Angkatan 2017
D3 Keperawatan
2. Lomba Puisi Tingkat DEMA Fakultas Ilmu 2018
ASEAN – Contributor Tarbiyah dan Keguruan
3. Lomba Essai Tingkat HIMA Prodi Pendidikan 2018
Nasional dalam BISTIC Biologi Universitas
III atau Biology Muhammadiyah Malang
Scientific Writing
Competition 2018 –
Peserta
3. Pemilihan Mahasiswa Poltekkes RS dr. Soepraoen 2019
Berprestasi Diploma
Poltekkes RS dr.
Soepraoen Malang Tahun
2019- Juara 1
4. Yudisium Tingkat 2 Poltekkes RS dr. Soepraoen 2019
14

Semester Genap TA
2019/2020 - Peraih IP
Tertinggi Angkatan 2017
D3 Keperawatan
5. Yudisium Tingkat 3 Poltekkes RS dr. Soepraoen 2020
Semester Ganjil TA
2020/2021 - Peraih IP
Tertinggi Angkatan 2017
D3 Keperawatan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudiaan hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam Lomba Gagasan Tertulis LLDIKTI.

Malang, 04 Juni 2020


Ketua

(Najunda Putri Iriani)


NIM.17.1.119
15

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Anggraini Maulidiya Sary
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Keperawatan
4. NIM 181073
5. Tempat dan Tanggal Malang, 20 Juni 2000
Lahir
6. Alamat E-Mail Sarylidya206@gmail.com
7. Nomor Telepon/Hp 0812-4901-0821
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan
Tempat
1. LKIM Ketua Malang, 2019
2. DENKESMA Anggota Malang, 2018
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1. Lomba menulis essai Poltekkes RS dr. Soepraoen 2019
bidang kesehatan dengan Malang
tema “Wujudkan SDGs
(Sustainable
Development Goals)
Pembangunan
Berkelanjutan dalam
Kesehatan” – Juara
Harapan 2
2. Lomba Karya Tulis Himpunan Mahasiswa 2019
Ilmiah Nasional “Biology Prodi Biologi “lumba-
Innovation and Research lumba” Fakultas Keguruan
Competition” (LKTIN dan Ilmu Pendidikan
BORN) 4 – Semifinalis Universitas Jember
3 Pemilihan Mahasiswa Institut Teknologi Sains 2020
Berprestasi Diploma dan Kesehatan RS dr.
Institut Teknologi Sains Soepraoen Malang
dan Kesehatan RS dr.
Soepraoen Malang Tahun
2020- Juara 1
16

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudiaan hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam Lomba Gagasan Tertulis LLDIKTI.

Malang, 04 Juni 2020


Anggota

(Anggraini Maulidiya Sary)


NIM. 18.1.073
17

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Safila Cahaya Restia
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Kebidanan
4. NIM 192002
5. Tempat dan Tanggal Pasuruan, 17 Desember 2000
Lahir
6. Alamat E-Mail Safilaacha477@gmail.com
7. Nomor Telepon/Hp 082331401018
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan
Tempat
1. HIMA Kebidanan Sie Bimbingan Prestasi 2019, Malang
Akademik dan Ilmiah
2.
3.
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1.

2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudiaan hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam Lomba Gagasan Tertulis LLDIKTI.

Malang, 04 Juni 2020


Anggota

(Safila Cahaya Restia)


NIM. 19.2.002
18

Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Tim

Anda mungkin juga menyukai