PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
SAIMAH
NPM : 210102100P
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
SAIMAH
NPM : 210102100P
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………. ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………..... iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. Latar Belakang………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 5
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………... 5
E. Ruang Lingkup Penelitian…………………………………………... 6
ii
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 30
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Defenisi Operasional…………………………………………… 30
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Teori Penelitian…………………………………… 20
Gambar 2. 2 Kerangka Konsep Penelitian…………………………………. 21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masih sangat tinggi, sekitar 810 wanita meninggal akibat komplikasi terkait
kehamilan atau persalinan di seluruh dunia setiap hari, dan sekitar 295 000 wanita
meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Angka kematian ibu di
maju sebesar 11/100.000 kelahiran hidup (WHO, 2020). Angka kematian bayi (AKB)
turun dalam tahun-tahun terakhir. Pada tahun 2017 Angka Kematian Bayi sebanyak
29 kematian per 1000 kelahiran hidup dan Secara global 2,4 juta anak meninggal
pada bulan pertama kehidupan pada tahun 2019. Ada sekitar 6.700 kematian bayi
baru lahir setiap hari, sebesar 47% dari semua kematian anak di bawah usia 5 tahun,
naik dari 40% pada tahun 1990. pada Sub-Sahara afrika memiliki tingkat kematian
neonatal tertinggi pada tahun 2019 dengan 27 kematian per 1.000 kelahiran hidup,
diikuti oleh Asia Tengah dan Selatan dengan 24 kematian per 1.000 kelahiran hidup.
Seibu anak yang lahir di Afrika sub-Sahara atau di Asia Selatan 10 kali lebih
mungkin meninggal pada bulan pertama daripada seibu anak yang lahir di negara
berpenghasilan tinggi.
2002 mencapai 307 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan penurunan mortalitas
maternal di tahun 2007 yaitu 228 per 100.000 KH. Namun angka tersebut masih jauh
1
dari yang diharapkan untuk mencapai target. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional tahun 2010- 2014 yaitu 118/100.000 KH dan target MDGs
adanya upaya dan komitmen yang kuat serta terpadu untuk memenuhi target tesebut
(KemenKes, 2018).
Angka kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup
walaupun terjadi kecenderungan penurunan angka kematian ibu, namun tidak berhasil
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.Dimana jumlah kematian ibu menurut
provinsi pada tahun 2018-2019 terdapat penurunan dari 4226 menjadi 4221 kematian
perdarahan (1280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1066 kasus), infeksi (207
kasus) (Kemenkes RI, 2020). Menurut Saragih 2011 Angka kematian di Indonesia
masih tinggi di bandingkan dengan Negara berkembang lainya, angka kematian bayi (
AKB ) adalah 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka ini
merupakan salah satu indikator derajat kesehatan bangsa. Tingginya angka kematian
bayi ini dapat menjadi petunjuk bahwa pelayanan maternal dan neonatal kurang baik,
2
Indonesia (SDKI), terlihat cenderung menurun dari 43 per 1000 Kelahiran Hidup
tahun 2002 menjadi 30 per 1000 Kelahiran Hidup di tahun 2012.Namun demikian,
angka ini belum mencapai target yang diharapkan dalam MDGs (Dinkes Provinsi
Lampung, 2016).
berdasarkan data Dinas Kesehatan 2020 sebanyak 10 kasus kemataian, untuk AKB
Tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi disebabkan oleh
infeksi (biasanya setelah persalinan), komplikasi dari persalinan, aborsi tidak aman
(protein dalam airkemih) atau edema (penimbunan cairan) yang terjadi pada
(Ratnawati,2018).
Hasil penelitian Anggun dkk (2017) tentang kematian janin intrauterin dan
terjadinya IUFD yaitu faktor ibu, faktor janin, dan faktor tali pusat. Faktor penyakit
ibu salah satunya preeklampsia dipercaya berperan penting dalam kejadian kematian
berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang
3
ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang terjadi setelah umur
nutrisi ke Janin yang dapat mengganggu pertumbuhan janin hingga kematian janin
dalam kandungan.
sebanyak 1399 ibu bersalin, sedangkan di tahun 2021 pada bulan januari samapai
dengan bulan September sebanyak 982 ibu bersalin. Berdasarkan data tersebut ibu
bersalin di RSUD Mayjed H.M. Ryacudu kotabumi tahun 2021 bulan januari sampai
dan yang mengalami IUFD sebanyak 34 kasus (3,4% ). Pada tahun 2020 ibu bersalin
IUFD sebanyak 40 kasus ( 36 % ). Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah hubungan preeklamsia dengan kejadian intra uterine fetal death di ruang
C. Tujuan Penelitian
4
1. Tujuan Umum
2020-2021.
2. Tujuan Khusus
Tahun 2020-2021.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
5
2. Manfaat Praktis
Kotabumi.
kejadian IUFD.
selanjutnya.
6
Adapun yang menjadi ruang lingkup penelitian tentang hubungan preeklamsia
dengan kejadian intra uterine fetal death ini yaitu jenis penelitian analitik dimana
objek penelitiannya adalah hubungan preeklamsia dengan kejadian intra uterine fetal
death. Subjek penelitian adalah ibu-ibu yang melahirkan di RSUD Mayjend H.M
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Kematian janin dalam rahim (KJDR) atau Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
adalah keadaan kematian yang terjadi pada janin dengan batasan usia kehamilan
20 minggu keatas atau berat badan janin 500 gram atau lebih (Maryanti, 2019).
dapat menghambat invasi arterispiralis ibu oleh trofoblas sampai batas tertentu
dilahirkan atau kematian janin saat proses persalinan. IUFD berbeda dengan
atau lebih. Secara medis, IUFD kadang disebut juga dengan istilah stillbirth.
Sementara itu, istilah abortus digunakan untuk kematian janin pada usia
8
Berdasarkan waktunya, IUFD dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Early IUFD, yaitu kematian janin yang terjadi pada usia kehamilan 20–27
minggu.
b. Late IUFD, yaitu kematian janin yang terjadi pada usia kehamilan 28–36
minggu.
c. Aterm IUFD, yaitu kematian janin yang terjadi pada usia kehamilan 37
2. Etiologi
IUFD merupakan kematian janin yang terjadi tanpa sebab yang jelas, yang
kematian janin jika terjadi pada janin yang telah berusia 22 minggu atau lebih,
dan bila terjadi pada usia di bawah usia 20 minggu disebut abortus (Mattingly
et.al., 2014)
9
3. Predisposisi IUFD
Penyebab kematian janin 25-60% kasus tidak jelas. Kematian janin dapat
(Wiknjosastro, 2014).
a. Faktor maternal antara lain adalah post term (>42 minggu), diabetes
b. Faktor fetal antara lain hamil kembar, hamil tumbuh terlambat, kelainan
c. Faktor plasenta antara lain kelainan tali pusat, lepasnya plasenta, KPD,
vasa previa.
usia>40 tahun, pada ibu infertil, kemokonsentrasi pada ibu, riwayat bayi
4. Manifestasi Klinis
meliputi :
10
b. Tidak lagi dirasakan gerakan janin.
USG).
rontgen).
6. Diagnosis IUFD
11
dialami (mual, sering berkemih, kepekaan pada payudara). Pada usia
kunjungan ANC (antenatal care) setelah usia gestasi 12 minggu atau tidak
secara berlebihan dan adanya gas didalam janin. Meskipun demikian, foto
USG saat ini merupakan baku emas untuk mengkonfirmasi IUFD dengan
minggu. Temuan sonografi lain mencakup edema kulit kepala dan maserasi janin.
12
7. Patofisiologi IUFD
Kematian janin dalam pada kehamilan yang telah lanjut, maka akan
a. Stadium maserasi I
b. Stadium maserasi II
Terjadi kira-kira 3 minggu setelah anak mati badan janin sangat lemas
kulit.
8. Komplikasi IUFD
janin yang telah mati selama lebih dari 3 minggu maka akan mengalami
13
9. Pengelolaan IUFD
Menurut Nugroho (2012), janin yang mati dalam rahim sebaiknya segera
dikeluarkan secara:
b. Persalinan anjuran :
kantong amnion.
6) Ujung kateter diikat dengan tali, kemudian lewat katrol ujung tali
8) Infus oksitosin
14
11) Induksi prostaglandin
5 jam. Pg-E 2 diberikan dalam bentuk suntikan im 400 mg. Pg-E 2,5
mg/ml dalam larutan NaCL 0.9 %, dimulai 0,625 mg/ml dalam infus.
aterm adalah bila ibu merasa gerakan janin menurun, tidak bergerak atau
B. Preeklampsia
1. Pengertian
usia kehamilan diatas 20 minggu. Edema tidak lagi dipakai sebagai kriteria
15
normal (POGI, 2014). Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai
persalinan.
ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan
terdapat ≥ 300 mg/dl dalam urin tampung 24 jam ≥ 300 mg/dl dalam
spesimen yang diambil urin secara acak yang terjadi setelah 20 minggu usia
2. Gejala
kenaikkan 20 mmHg atau lebih, ini sudah dapat dibuat sebagai diagnosa.
Penentuan tekanan darah dilakukan minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam
pada keadaan istirahat. Tetapi bila diastolik sudah mencapai 100 mmHg ini
preeklampsia (Rozikhan,2007) :
16
b. Sakit pada ulu hati karena regangnya selaput hati oleh
3. Klasifikasi preeclampsia
a. Preeklampsia ringan
protein urin ≥ 300 mg/24 jam atau ≥+1 dipstik, rasioprotein : kreatinin ≥
30 mg/mol.
b. Preeklampsia berat
17
5. Paru : edema paru dan gagal jantung kongestif.
4. Komplikasi
pembuluh arteri yang membawa darah menuju plasenta. Jika plasenta tidak
mendapat cukup darah, maka janin akan mengalami kekurangan oksigen dan
nutrisi sehingga pertumbuhan janin melambat atau lahir dengan berat kurang.
b. Lepasnya plasenta
maupun ibunya.
c. Sindrom HELLP
Elevated liver enzym dan low platelet count (meningkatnya kadar enzim
dalam hati dan rendahnya jumlah sel darah dalam keseluruhan darah).
Gejalanya, pening dan muntah, sakit kepala serta nyeri perut atas.
18
5. Penatalaksanaan
a. Preeklampsia ringan
b. Preeklampsia berat
C,Penelitian Terkait
2. Dalam jurnal ilmiah bidan Elvi Nola Gerungan, Meildy Pascoal dan Anita
19
3.Dalam jurnal kesehatan Eni Subiatutik, Syiska Atik M dan Shofiyatul
terhadap kejadian resiko tinggi pada bayi baru lahir yaitu bayi baru lahir dari
hubungan dengan kolerasi yang rendah atau lemah tapi pasti yaitu bersalin
D. Kerangka Teori
Tanpa kerangka teori yang biak penelitian ini tidak akan sampai pada tujuan
utama penelitian itu sendiri, yaitu menemukan dan menjelaskan kebenaran untuk
20
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian
Faktor maternal
a. Post term [ > 42 minggu ]
b. DM tidak terkontrol
c. InfeksI
d. Hipertensi
e. Preeklamsia
f. Eklamsia
g. Umur ibu tua
h. Penyakit rhesus
i. Kematian ibu
Faktor fetal :
a. Hamil kembar
b. IUGR
IUFD
c. Kelaianan congenital
d. Kelainan genetic
e. Infeksi
Faktor plasenta :
a. Kelainan tali pusat
b. Lepasnya plasenta
c. Ketuban pecah dini
d. Vasa previa Sumber : Prawiroharjo, 2014
21
E.Kerangka Konsep
Kerangka konsep menurut Notoadmojo,2010 adalah suatu hubungan atau
kaitan antara konsep - konsep atau variabel - variabel yang akan diamati atau (diukur)
melalui penelitian yang dilakukan.Variabel independent pada penelitian ini adalah
preeklamsia. Sedangkan variabel dependent atau variabel yang dipengaruhi pada
penelitian ini adalah intra uterine fetal death. Adapun kerangka konsep Hubungan
Antara Preeklamsia Dengan Kejadian Intra Unteri Fetal Death di RSUD Mayjed
H.M.Ryachudu Kotabumi KabuPaten Lampung Utara Tahun 2020-2021 dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
Variabel independent Variabel dependent
Pp
Preeklamsia
IUFD
F. Hipotesis
Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah
terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenaranya. ( Nur Alfi dkk,2021 )
Ha :Ada hubungan antara preeklamsia dengan kejadian inra uterine fetal death
di RSUD Mayjed H.M. Ryachudu Kotabumi Kabupaten Lampung Utara
Tahun 2020 – 2021.
Ho :Tidak ada hubungan antara preeklamsia dengan kejadian inra uterine fetal
death di RSUD Mayjed H.M. Ryachudu Kotabumi Kabupaten Lampung
Utara Tahun 2020 – 2021.
22
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Penelitian
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
Utara
C. Rancangan Penelitian
intra uterine fetal death. Pendekatan ini menggunakan pendekatan cross sectional,
D. Subjek Penelitian
1. Populasi
23
peneliti ( Nur Alfi dkk, 2021). Adapun populasi target dalam penelitian ini
2. Sampel
populasi ( Nur Alfi dkk,2021). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang
N
n=
N ( d )2 + 1
Keterangan:
N = Besar populasi
n = Besar sampel
2111
n= 2
2111 ( 0,1 ) + 1
2111
n=
22,11
n=95,4
n=95
24
Dari rumus di atas, didapatkan jumlah sampel yang berjumlah 95 orang. Agar
tidak terjadi missing data maka perlu ditambah 10% dari sampel, jadi jumlah
3. Teknik Sampling
random sampling, yaitu dengan cara membagi jumlah atau anggota populasi
dengan jumlah perkiraan jumlah sampel yang diinginkan dan hasilnya adalah
interval sampel. Sampel diambil dengan membuat daftar elemen atau anggota
populasi secara acak antara satu sampai dengan banyaknya anggota populasi.
interval adalah X, maka yang terkena sampel adalah setiap kelipatan dari X
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota - anggota suatu
2010). Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel independent dan
dan variabel dependent pada penelitian ini adalah intra uterine fetal death.
F. Definisi Operasional
25
yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur).Adapun defenisi
operasional dalam penelitian ini adalah seperti yang tercantum dalam Tabel 3.1.
kehamilan 20 kehamilan ≥
minggu atau lebih 20minggu
sesuai yang tercatat
di rekam medik.
G. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dan data yang diambil
adalah data sekunder dengan menggunakan alat ukur, yaitu lembar ceklist dengan
H. Pengolahan Data
26
a. Editing
dilakukan pengecekan apakah telah terisi sesuai data yang ada atau
belum.
b. Coding
Preeklemasia:
1 = jika preeklemasia
1 = jika IUFD
c. Entry
Pada tahap ini data yang sudah ada dipisahkan dimasukkan ke dalam
excel.
27
d. Tabulating
dengan teliti dan teratur lalu dihitung dan dijumlahkan, kemudian ditulis
I. Analisa Data
1. Analisan Univariat
Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan
F
P= x 100%
N
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi responden
(Budiarto, 2002:37).
28
2. Analisa Bivariat
variabel dependen serta mencari korelasi antara 2 variabel yang diteliti. Uji untuk
Fetal Dealth.
( 0−E )2
X 2 =∑
E
Keterangan:
X2 = Chi kuadrat
terdapat hubungan dan jika X2 hitung < X2 tabel atau diperoleh P > 0,05 berarti
29
30
DAFTAR PUSTAKA
31
KARTU BIMBINGAN
NAMA : Saimah
NPM : 210102100P
KELAS :A
Pembimbing Skripsi : Yona Desni Sagita, S.ST.,M.Kes
JUDUL : Hubungan Preeklamsia Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal
Death di RSUD MAYJEND. HM. Ryacudu Kotabumi
Lampung Utara Tahun 2020-2021
No. Hari/Tanggal Catatan Pembimbing Paraf
1 Sabtu, 07 agus 2021
Bab I Teknik penulisan mhn dikaji kembali buka buku
panduan nya ya bu
BAB I jumlah kasus rsud Sertakan persennya ya bu
BAB 1 rumusan masalh Langsng ya bu tidak pakai
Tujuan khusus Untuk mengetahui karan belum penelttian
Ruang lingkup Bentuk narasi
Bab II Perbaiki teknik penulisan
Penlitian terkait Lihat buku panduan
Kerangka teori Hindari mnggunaka bullet atau strip
gunakan 123 atau abcd
Table DO Tabel itu spasi 1
Rumus Setiap rumus didalam kotak
2 Kamis, 19 agustus Daftar isi itu spasi 1
2021 Perbaiki teknik penulisan ibu ya liat buku panduannn ini
mash bnyk yg salah, contoh paragrraf, paragraph isi bab
itu spasi 2 bu bkan 1,5
Bab 1Data terbaru ya bu
Yang terbaru ya bu
Ini tujuan untuk bivariatnya mana
Hindari kata diharapkan
Tanda panah keluar bu, rapikan bagannya
Pastikan di bab 2 sesuai dan sudh dijabarkan
Tipe huruf ganti
Tipe huruf ganti
Pringsewu, 2021
Pembimbing
32