Oleh : WAHYUNI
NIM : 201712071
i
ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP NY.A UMUR 25 TAHUN P1A0
3 HARI POSTPARTUM DENGAN PENATALAKSANAAN PUTING
SUSU LECET DENGAN PEMBERIAN AIR DAUN PEPPERMINT
DI PMB LISNANI ALI, S.ST
TELUK BETUNG TIMUR
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2020
Oleh : WAHYUNI
NIM : 201712071
Oleh :
WAHYUNI NIM :
201712071
Menyetujui,
Pembimbing Akademik
Mengetahui,
3
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir
Oleh
WAHYUNI NIM
: 201712071
Penguji I Penguji II
Mengetahui :
Ketua Sidang
4
SURAT PERNYATAAN
Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan plagiat, maka saya
akan menerima sanksi yang telah ditetapkan
WAHYUNI
NIM : 201712071
v
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Wahyuni
Tempat Tanggal Lahir : Kisam jaya suoh 26 Oktober 1998
Agama : Islam
Alamat : Desa Sinar Harapan, Kecamatan Talang
Padang, Kabupaten : Tanggamus
Provinsi : Lampung
No. Telpon : 082289002020
E-mail : wahyuni.26.1998@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
1. SDN 2 Sinar Semendo (Desa Sinar Semendo Kecamatan Talang Padang
Kabupaten Tanggamus, Tahun 2011)
2. SMPN 2 Talang Padang (Desa Negri Agung Kecamatan Talang Padang
Kabupaten Tanggamus, Tahun 2014)
3. SMAN 1 Talang Padang (Desa Banjar Sari Kecamatan Talang Padang
Kabupaten Tanggamus, Tahun 2017)
4. Saat ini penulis sedang mengikuti pendidikan semester VI Program Studi
DIII Kebidanan STIKES Adila di Kota Bandar Lampung Tahun 2019/2020.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat dan rahmat-Nya
sehingga dapat menyelesaikan Proposal Tuga Akhir yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Terhadap Ny.A Umur 25 Tahun P1A0 3 Hari Postpartum Dengan
Penatalaksanaan Puting Susu Lecet Dengan Pemberian Air Daun Peppermint Di
PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk betung Timur Bandar Lampung Tahun 2020”,
sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada
Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar
Lampung.
Dalam hal ini penulis dapat mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu
pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :.
1. Ibu Sutriningsih, S.ST.,M.Keb Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Adila
2. Ibu Yuhelva Destri, SKM.,M.Kes selaku Ketua Program Studi DIII
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila yang telah memberikan
kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir ini, sekaligus Pembimbing
yang telah memberikan bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan.
3. Ibu Lisnani Ali, S.ST yang telah memberikan izin tempat pengambilan
kasus dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir di PMB Lisnani Ali Teluk
Betung Timur Bandar Lampung.
4. Kedua Orang Tua yang telah membiayai dan memberikan dukungan
sehingga penulis dapat melaksanakan pendidikan dengan baik
5. Robby Triwahyudi seseorang yang selalu memberikan semangat dan
dukungan serta motivasi dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
6. Rekan seangkatan dan pihak-pihak yang terkait dan banyak membantu
dalam penyusunan proposal tugas akhir ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal
baik yang telah diberikan dan semoga proposal tugas akhir ini berguna bagi
semua pihak yang memanfaatkan.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C. Tujuan...................................................................................................... 4
D. Manfaat.................................................................................................... 6
viii
G. Jadwal Pelaksanaan ................................................................................. 35
BAB V PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................................. 66
B. Saran........................................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
MmHg : Milimeter Hidrogenium
Mg : Miligram
O2 : Oksigen
TBJ : Tafsiran Berat Janin
TD : Tekanan Darah
TP : Tafsiran Persalinan TTD
: Tablet Tambah Darah PMS :
Penyakit Menular Seksual PUS :
Pasangan Usia Subur
PX : Prosesus Xiphoideus
PPV : Perdarahan Per Vaginam
RS : Rumah Sakit
SOAP : Subjektif, Objektif, Assesment, Planning
TBC : Tubercullosis
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TT : Tetanus Toxoid
TTV : Tanda-Tanda Vital
UUK : Ubun-Ubun Kecil
USG : Ultrasonografi
WHO : World Health Organization
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASI sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat diberikan
oleh seorang ibu pada anak yang baru dilahirkan. Komposisinya berubah
sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap saat, yaitu kolostrum pada hari 1-3
(Prawirohardjo, 2016)
1,5 juta bayi meninggal dunia karena tidak diberi ASI secara eksklusif yaitu
2015)
Data cakupan bayi mendapat ASI Eksklusif sebesar 61,33%. Angka tersebut
sudah melampaui targer Renstra tahun 2017 yaitu 44%. Persentase tertinggi
Proses mulai menyusui terbanyak terjadi pada 1-6 jam setelah kelahiran
(35,2%) dan kurang dari 1 jam (inisiasi menyusu dini) sebesar 34,5%.
setelah kelahiran yaitu sebesar 3.7%. mengacu pada target restra pada tahun
1
2
2015 yang sebesar 39%, maka secara nasional cakupan pemberian ASI
ekslusif pada bayi usia kurang dari enam bulan sebesar 55,7% belum
Puting susu lecet terjadi pada masa nifas hari ketiga, masa nifas atau masa
(42 hari) setelah itu. Periode pasca persalinan meliputi masa transisi krisis
bagi ibu, bayi, dan keluarga nya secara fisiologis, emosional dan sosial.
(Prawirohardjo, 2016)
Penyebab puting susu lecet yaitu teknik menyusui yang tidak benar, puting
susu terpapar oleh sabun, krim, alkohol atau pun zat iritan lain saat ibu
membersihkan puting susu, moniliasis pada mulut bayi yang menular pada
puting susu ibu, bayi dengan tali lidah pendek (frenulum lingue), cara
Terjadi nya puting susu lecet merupakan masalah yang sering terjadi saat
celah. Biasanya keadaan ini terjadi dalam minggu pertama setelah bayi lahir
dengan insiden sekitar 31% ibu primipara dan 23% ibu multipara.
Masalah ini dapat hilang dengan sendirinya jika ibu merawat payudara
sejak hari pertama. Kontak kulit antara ibu dan bayi sesegra mungkin setelah
3
kelahiran bayi, setidaknya dalam satu atau dua jam pertama, akan
Penggunaan air daun peppermint secara topikal pada ibu menyusui lebih
menyusui dengan terjadinya lecet puting susu pada ibu nifas”, hal ini
Air Daun Peppermint Di PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung Timur
B. Rumusan Masalah
Lecet Dengan Air Daun Peppermint Di PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung Timur Bandar Lampung Tahun 2020
2. Tujuan Khusus
kebidanan yang telah dilakukan pada ibu nifas terhadap Ny.A Umur
Tahun 2020.
6
D. Manfaat Penelitian
lecet
c. Bagi Masyarakat
d. Bagi penulis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Masa Nifas
Masa Nifas atau puerpurium berasal dari bahasa latin yaitu dari kata
“puer” yang artinya bayi dan “parous” yang berarti melahirkan. Definisi
masa nifas adalah masa dimana tubuh ibu melakukan adaptasi pasca
sebelum hamil. Masa ini dimulai setelah plasenta lahir, dan sebagai
penanda berakhirnya masa nifas adalah ketika alat alat kandungan sudah
(Astuti, 2015)
ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
sebagai berikut:
7
8
lama.
sebagai berikut :
lecet
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayinya. Oleh karena itu ibu nifas dengan
sebagai berikut.
b) Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara
administrasi.
kunjungan yang dilakukan hal ini untuk menilai status ibu dan bayi baru
perdarahan berlanjut.
uteri.
harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam
keadaan stabil.
b. 6 hari persalinan
ada bau.
12
abnormal.
istirahat.
dan tali pusat, serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari.
pasca persalinan
pasca persalinan
a) Puerperium Dini
b) Puerperium Intermediate
c) Remote Puerperium
(Rukiyah, 2014)
beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram, dan saat
yang lainnya.
1) Kauda Aksilaris
2) Areola
terbenam (inverted).
1) Aveoli.
laktiferus).
2) Duktus laktiferus
3) Ampulla
(Soetjiningsih, 2013)
b. Proses Laktasi
1) Melihat bayi
3) Mencium bayi
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan
1. ASI
2. Komposisi ASI
makanan.
infeksi
yaitu :
a. Reflex prolaktin
membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu yang menyusui akan
prolaktin.
21
1. Melihat bayi
3. Mencium bayi
Pada saat air susu keluar dari putting susu, akan disusul dengan
infeksi
menyebabkan alergi
g. Manfaat Menyusui
disebabkan trauma pada puting susu saat menyusui, selain itu dapat pula
(Soetjiningsih, 2013).
23
Dapat juga karena teknik menyusui yang tidak benar, puting susu
terpapar oleh sabun, krim, alkohol atau pun zat iritan lain saat ibu
pada puting susu ibu, bayi dengan tali lidah pendek (frenulum lingue)
c. Pencegahan
(Soetjiningsih, 2014)
d. Penatalaksanaan
Saat putting susu dalam kedaan lecet dan kadang-kadang retak- retak
kurang lebih 1x24 jam dan biasanya akan sembuh sendiri dalam
(Marmi, 2016).
11) Tetap mengeluarkan ASI lalu oleskan pada puting yang lecet
puting susu menjadi lecet dan ASI tidak keluar secara optimal
enggan menyusu.
12) Telinga dan lengam bayi terletak pada satu garis lurus.
14) Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang
4. Jurnal terkait
menyusui.
obat.
26
putting susu lecet pada ibu postpartum yang diberi peppermint adalah
benar dan cara merawat payudara yang baik. Maka untuk mencegah
dan mengatasi kejadian lecet puting susu pada ibu nifas, upaya
2015)
3. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Puting Susu Lecet Di BPM
(Erda,
2017)
27
2018).
kondisi pasien.
f. Pelaksanaan perencanaan
g. Evaluasi
a) Data Subjektif
atau masalah.
b) Data Objektif
pemeriksaan fisik.
d) Perencanaan
C. Alur Pikir
Masa Nifas
Masalah
Teratasi
BAB III
dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu yang terdiri dari
unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berarti satu orang, sekelompok
mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan kasus itu
2018) Laporan tugas akhir ini menggunakan jenis laporan case study
(Studi penelaah kasus), karena dalam proposal tugas akhir ini hanya
meneliti suatu kasus, yang terdiri dari unit tunggal yaitu terhadap
Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilakukan oleh peneliti dalam
31
32
C. Subjek Penelitian
(Sugiyono, 2017) Subjek dalam laporan tugas akhir ini adalah Ny.A
D. Jenis Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
1. Wawancara
a) Auto Anamnesis
b) Allo Anamnesis
2. Observasi
tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologis, dua diantara yang
2017).
34
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah data yang berkaitan dengan kajian teoritis dan
referensi lain yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang
Dalam Laporan Tugas Akhir ini studi pustaka yang dipakai oleh penulis
Dalam laporan tugas akhir ini studi pustaka yang dipakai oleh penulis
4. Studi Dokumentasi
Dokumen asli tersebut dapat berupa gambar, tabel, atau daftar periksa
Dalam laporan tugas akhir ini peneliti mengambil data yang berasal
5. Pemeriksaan Fisik
F. Analisis Data
G. Jadwal Pelaksanaan
Waktu
No Kegiatan
April Mei Juni Juli Agust Sep
Oleh : Wahyuni
Tanggal : 16 Agustus 2020
Pukul : 15:00 wib
I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Identitas
a. Biodata
Istri Suami
Lampung
3. Riwayat kesehatan
36
37
DM : Tidak ada
DM : Tidak ada
DM : Tidak ada
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat obstetrik
a. Riwayat haid
38
Menarche : 14 tahun
Siklus : 30 hari
Lama : 8 hari
50 cm Berat badan :
Baik
a. Pola nutrisi
Makan: ibu makan 3 kali sehari dengan porsi ½ centong nasi, sayur
b. Pola eliminasi
d. Pola istirahat
g. Psikososial
B. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
TTV
Nadi : 72 x/ menit
Pernapasan : 22 x/ menit
0
Suhu : 37,0 C
40
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Wajah
b. Mata
Simetris : Ya
Sklera : Putih
c. Hidung
Simetris : Ya
Kebersihan : Bersih
d. Mulut
Lidah : Bersih
e. Telinga
Simetris : Ya
f. Leher
g. Dada
Payudara
Simetris : Ya
Pembesaran : Ada
Pengeluaran : Ada
h. Abdomen
Uterus
Kontraksi : Baik
i. Anogenital
Bau : Amis
42
j. Ekstremitas
Atas
Bentuk : Simetris
Bawah
Bentuk :Simetris
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Darah
HB : Tidak dilakukan
2) Urine
a. Ibu
Penolong : Bidan
Lama persalinan
43
Catatan waktu
Kala II : 30 menit
Kala IV : 2 jam +
9 jam 15 menit
Plasenta
Ukuran : 20 cm
b. Bayi
Nilai apgar :9
Dasar
Data subjektif : Ibu mengatakan ini kelahiran anak pertamanya dan tidak
pernah keguguran.
44
celah
Data objektif :
TTV :
Suhu : 37,0 C
Tidak ada
Tidak ada
45
V. Perencanaan
3. Ajarkan kepada ibu cara melakukan tenik menyusui yang baik dan
benar
5. Anjurkan ibu untuk mengonsumsi nutrisi serta cairan yang cukup dan
7. Cara penyembuhan putting susu lecet dari jurnal yaitu dengan cara
mengoleskan secara topical air daun peppermint pada puting yang lecet
VI. Pelaksanaan
cukup seperti tidur pada malam hari sebanyak 5-6 jam dan pada siang
3. Mengajarkan kepada ibu cara tehnik menyusi yang baik dan benar
b) Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, kemudian duduk dan
d) Jangan hanya leher dan bahunya saja. Kepala dan tubuh bayi lurus
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, dan bibir bawah bayi
membuka lebar.
4. Memberitahu ibu untuk tetap menyusui bayinya yaitu setiap 2 jam dan
selama menyusui.
dengan cara doble boiler, tunggu air dingin setelah itu oleskan di bagian
Agustus 2020
VII. Evaluasi
3. Ibu sudah mengerti tentang tehnik menyusui yang baik dan benar
5. Ibu sudah mengerti tentang kebutuhan nutrisi serta cairan dan makanan
yang bergizi
yang lecet
2020
48
MATRICK
PNC II
Tgl/jam
Kunjungan Data Subjektif Data objektif Analisis dan interpretasi Perencanaan
16 Agustus 2020/ 1. Ibu mengatakan 1. Pemeriksaan umum Diagnosis : Ny.A Umur 1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
15:00 wib payudara masih Keadaan umum: baik 25 tahun P1A0 4 hari
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu
lecet dan masih kesadaran: postpartum dengan
terasa nyeri composmentis keadaan putting susu lecet masih mengalami putting susu lecet namun keadaanya
emosional: stabil
sudah sedikit membaik.
2. Ibu mengatakan 2. TTV Masalah : Puting susu
asinya sudah keluar TD: 110/70 mmHg lecet Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
namun masih sedikit P: 20 X/menit 2. Mengkaji ibu tentang tehnik menyusui yang baik dan
N: 84 x/ menit Kebutuhan :
0 benar.
S: 36, 5 C Memperbaiki teknik Ibu mengatakan telah melakukan tehnik menyusui yang
3. Terdapat lecet pada menyusui yang benar baik dan benar dengan cara:
bagian putting susu ibu dan pemberian air daun
Areola: peppermint a. Sebelum ibu menyusui cuci tangan yang bersih
hiperpigmentasi dengan sabun
4. Kontraksi uterus: b. perah sedikit ASI dan oleskan disekitar
5. baik TFU: 3 jari di putting, kemudian duduk dan berbaring dengan santai.
bawah pusat c. Bayi diletakan menghadap ke ibu dengan posisi
6. Pengeluaran menyanggah
pervaginam: lochea d. jangan hanya leher dan bahunya saja. Kepala dan tubuh
sanguinolenta warna
bayi lurus
merah kekuningan
e. hadapkan bayi kedada ibu, sehingga hidung bayi
berhadapan dengan puting susu. Dekatkan tubuh bayi
ke tubuh ibu
f. menyentuh bibir bayi ke putting susunya dan
menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
49
Matrick
PNC III
Tgl/jam kunjungan Data Subjektif Data objektif Analisis dan interpretasi Perencanaan
17 Agustus 2020/ 1. Ibu mengatakan 1. Pemeriksaan umum Diagnosis : Ny.A Umur 1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
10:00 wib payudara masih Keadaan umum: baik 25 tahun P1A0 4 hari
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
terasa nyeri kesadaran: composmentis postpartum dengan putting
2. Ibu mengatakan keadaan emosional: stabil susu lecet ibu masih mengalami putting susu lecet namun
asinya sudah 2. TTV keadaanya sudah sedikit membaik.
namun belum TD: 110/80 mmHg Masalah : Puting susu
lancar P: 22 X/menit lecet Ibu sudah mengetahui hasil
N: 84 x/ menit pemeriksaan.
0
S: 36,5 C Kebutuhan : Memperbaiki 2. Mengkaji ibu tentang tehnik menyusui yang baik
3. Masih terdapat lecet teknik menyusui yang
pada bagian putting benar dan pemberian air dan benar. Ibu mengatakan telah melakukan
susu ibu daun peppermint tehnik menyusui yang baik dan benar dengan cara:
Areola: hiperpigmentasi
4. TFU: pertengahan pusat dan a. Sebelum ibu menyusui cuci tangan yang bersih
simpisis dengan sabun
5. Pengeluaran pervaginam: b. Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar
lochea sanguinolenta warna putting, kemudian duduk dan berbaring dengan
merah kekuningan, tidak ada santai.
tanda-tanda infeksi c. Bayi diletakan menghadap ke ibu dengan
posisi menyanggah
d. Jangan hanya leher dan bahunya saja. Kepala
dan tubuh bayi lurus
e. Hadapkan bayi kedada ibu, sehingga hidung
bayi berhadapan dengan puting susu. Dekatkan
tubuh bayi ke tubuh ibu
f. Menyentuh bibir bayi ke putting susunya dan
menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
g. Segera dekatkan bayi kepayudara sedemikian
rupa, sehingga bibir bawah bayi terletak
52
57
53
Matrick
PNC IV
B. PEMBAHASAN
Dalam Studi kasus ini penulis akan membahas tentang manajemen Asuhan
Kebidanan pada masa nifas Ny.A P1A0 yang diakukan pada tanggal 16
a. Pengkajian
Data subjektif
1) Keluhan utama
yang disebabkan trauma pada puting susu saat menyusui, selain itu
(Soetjiningsih, 2018).
a) Tinjauan kasus
b) Pembahasan
Data objektif
a. Keadaan umum
1) Tinjauan teori
a) Tekanan darah
postpartum
b) Suhu badan
Satu hari (24 jam) postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,5-
0
38 C) sebagai akibat infeksi akibat sumbatan pada payudara
c) Nadi
d) Pernapasan
dan denyut nadi. Bila suhu tidak normal, pernapasan juga akan
napas.
2) Tinjauan Kasus
O
Kunjungan 3 hari postpartum TD Ny. A 100/80 mmHg, S:37,8 C,
N: 72 x/ m, RR: 22 x/ m.
O
Kunjungan 4 hari postpartum TD Ny. A 110/80 mmHg, T: 37,8 C,
O
Kunjungan 5 hari postpartum TD Ny. A 110/90 mmHg, T: 37,8 C,
3) Pembahasan
b. Pemeriksaan fisik
1) Payudara
a) Tinjauan Teori
b) Pembahasan
yang ada dan didapatkan hasil ibu mengalami puting susu lecet
b. Interpretasi Data
1) Anamnesa
a) Tinjauan teori
b) Tinjauan kasus
lecet.
c) Pembahasan
2) Masalah
a) Tinjauan teori
b) Tinjauan kasus
teratasi
59
c) Pembahasan
3) Kebutuhan
a) Tinjauan teori
b) Tinjauan kasus
peppermint
peppermint
teratasi
c) Pembahasan
1) Tinjauan teori
2) Tinjauan kasus
3) Pembahasan
1) Tinjauan teori
Pada langkah ini dilakukan tindakan segera oleh bidan atau dokter
tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Biasanya pda
2) Tinjauan kasus
peppermint.
3) Pembahasan
e. Perencanaan
1) Tinjauan teori
Hidayat, 2013)
2) Tinjauan kasus
cukup
dan benar
dan benar
bergizi.
3) Pembahasan
sesuai dengan kebutuhan Ny.A pada masa nifas supaya masa nifas
f. Pelaksanaan
1) Tinjauan teori
2) Tinjauan kasus
yang cukup seperti tidur pada malam hari sebanyak 5-6 jam dan
d) jangan hanya leher dan bahunya saja. Kepala dan tubuh bayi
lurus
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, dan bibir bawah bayi
membuka lebar.
yang cukup dan makanan yang bergizi seperti nasi, sayur hijau,
d) Jangan hanya leher dan bahunya saja. Kepala dan tubuh bayi
lurus
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, dan bibir bawah bayi
membuka lebar
66
cukup dan makanan yang bergizi seperti nasi, sayur hijau, buah-
17 Agustus 2020
cukup dan makanan yang bergizi seperti nasi, sayur hijau, buah-
yang cukup seperti tidur pada malam hari sebanyak 5-6 jam dan
3) Pembahasan
g. Evaluasi
1) Tinjauan teori
2014)
2) Tinjauan kasus
cukup
3. Ibu sudah mengerti tentang tehnik menyusui yang baik dan benar
2. Ibu sudah mengerti tentang tehnik menyusui yang baik dan benar
Agustus 2020
cukup
3) Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
puting susu luka/lecet dan sedikit terasa perih dan data objektif puting
susu ibu terlihat retak dan terbentuk celah, kunjungan II data subjektif
ibu mengatakan puting susu sudah sedikit membaik dan puting susu
yang terasa perih sudah sedikit berkurang dan data objektif puting susu
ibu sudah sedikit sembuh, dan kunjungan III data subjektif ibu
postpartum
70
71
postpartum
Masalah : Teratasi
pada kunjungan I dan kunjungan II yaitu, puting susu lecet dan pada
B. SARAN
diklinik bersalin.
3. Bagi Pasien
4. Bagi Peneliti
Astuti,S.Judistiani,D.T.Rahmiati,LdanSusanti,I.A.(2015).AsuhanKebidananNifas
& Menyusui.Erlangga:Bandung
DSAK,Soetjiningsih.(2013).SerigiziklinikASIpetunjukuntuktenagakesehatan.Pust
aka nasional:Jakarta.
Eliyanti,E.Mudhawaroh,danWidada,H.j.(2017),“asuhankebidananpadaibunifas
denganputting
susulecetdiBPMsuhartiniSST.Kecamatandiwekkabupatenjombang”,
jurnalilmiahkebidanan,Vol.3No.2september,hlm[4-5].
Maritalia.D.(2014),AsuhanKebidananNifasdanMenyusui.PustakaPelajar,Yogyaka
rta.
Notoatmodjo,S.(2018),MetodologiPenelitianKesehatan,RinekaCipta,Edisike-
3,Jakarta.
Rukiyah,A.Y,Yuliana,L.danLiana,M.
(2014).AsuhanKebidananIIINifas, TransInfoMedia, Jakarta.
Sutanto,A.(2018).AsuhanKebidananNifasDan
Menyusui,PustakaBaruPress,Yogyakarta.
Sulistyawati,A, (2016), Asuhan Kebidanan DalamMasaNifas, Salemba Medika.
Yogyakarta.
Oleh :
Tanggal :
Pukul :
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien
Istri Suami
Nama :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/bangsa :
Alamat :
1. Keluhan utama :
2. Riwayat Kesehatan
4. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan :
Lamanya pernikahan :
5. Riwayat Obstetric
a. Riwayat Haid
Menarche :
Siklus :
Lama :
Keluhan :
Volume :
Sifat :
Dismenore :
HPHT :
Jenis persalinan :
Tanggal :
Jam :
Jenis kelamin :
Panjang badan :
Berat badan :
Keadaan bayi :
d. Riwayat KB
No Jenis Mulai memakai Berhenti/ganti cara
Kontrasepsi Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alasan
1 - - - - - - - - -
Pola nutrisi :
Pola eliminasi :
Pola aktivitas :
Pola istirahat :
Pola Seksual :
7. Psikososial
Pengambila keputusan :
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum :
Keadaan emosional :
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah :
Nadi :
Suhu :
Pernafasan :
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Bentuk :
Warna rambut :
Kebersihan :
Rontok :
b. Mata
Simetris :
Kelopak mata :
Konjungtiva :
Sklera :
c. Hidung
Simetris :
Polip :
Kebersihan :
d. Mulut
Bibir :
Lidah :
Gigi :
Gusi :
e. Telinga
Simetris :
Gangguan pendengaran:
Leher
f. Dada
Payudara
Simetris :
Pembesaran :
Puting susu :
Areola mamae :
Benjolan :
Pengeluaran :
Simetris :
Nyeri ketuk :
g. Abdomen
Benjolan :
Konsistensi :
Kandung kemih :
TFU :
Kontraksi :
Anogenital
Labia mayor/minor :
Kelenjar Bartholini :
Pengeluaran pervaginam
Jenis lochea :
Warna :
Bau :
Perineum :
Anus :
Ekstremitas bawah
Oedema :
Kemerahan :
Varices :
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah
HB :
Golongan darah :
b. Urine
Protein urine :
Glukosa urine :
4. Data Penunjang
1. IBU
Tempat melahirkan :
Penolong :
Jenis persalinan :
Lama persalinan :
Catatan Waktu
Kala I :
Kala II :
Kala III :
Kala IV :
Plasenta
Lahir Secara :
Kotiledon :
Berat :
Tebal :
Perineum :
2. BAYI
Lahir tanggal/pukul :
Nilai APGAR :
Jenis kelamin :
Cacat Bawaan :
Masa gestasi :
Diagnosa :
Ds :
Do :
Masalah :
Kebutuhan :
V. PERENCANAAN
VI. PELAKSANAAN
VII. EVALUASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 35 Menit
Penyuluhan/Pembicara : Wahyuni
Peserta/Sasaran : Ny. A
Jumlah : 1 orang
Materi : Terlampir
Media : Leafleat
KEGIATAN
No Waktu Kegiatan
Lampiran Materi
1. Pendahuluan
ASI sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat
diberikan oleh seorang ibu pada anak yang baru dilahirkan. Komposisinya
berubah sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap saat, yaitu kolostrum
pada hari 1-3 berwarna kekuningan dan agak kental, dilanjutkan dengan
terdapat 1 sampai 1,5 juta bayi meninggal dunia karena tidak diberi
ASI secara eksklusif yaitu sebanyak 35 kasus atau sebesar (58,3%) dari
Proses mulai menyusui terbanyak terjadi pada 1-6 jam setelah kelahiran
(35,2%) dan kurang dari 1 jam (inisiasi menyusu dini) sebesar 34,5%.
setelah kelahiran yaitu sebesar 3.7%. mengacu pada target restra pada
tahun 2015 yang sebesar 39%, maka secara nasional cakupan pemberian
ASI ekslusif pada bayi usia kurang dari enam bulan sebesar 55,7% belum
Puting susu lecet terjadi pada masa nifas hari ketiga, masa nifas atau masa
(42 hari) setelah itu. Periode pasca persalinan meliputi masa transisi krisis
bagi ibu, bayi, dan keluarga nya secara fisiologis, emosional dan sosial.
(Prawirohardjo, 2016)
Penyebab puting susu lecet yaitu teknik menyusui yang tidak benar,
puting susu terpapar oleh sabun, krim, alkohol atau pun zat iritan lain saat
ibu membersihkan puting susu, moniliasis pada mulut bayi yang menular
pada puting susu ibu, bayi dengan tali lidah pendek (frenulum lingue),
Terjadi nya puting susu lecet merupakan masalah yang sering terjadi saat
bayi lahir dengan insiden sekitar 31% ibu primipara dan 23%
ibu multipara. Masalah ini dapat hilang dengan sendirinya jika ibu
sejak hari pertama. Kontak kulit antara ibu dan bayi sesegra mungkin
setelah kelahiran bayi, setidaknya dalam satu atau dua jam pertama, akan
Penggunaan air daun peppermint secara topikal pada ibu menyusui lebih
2. Materi
a) Pengertian Puting Susu Lecet
Dapat juga karena teknik menyusui yang tidak benar, puting susu
terpapar oleh sabun, krim, alkohol atau pun zat iritan lain saat ibu
pada puting susu ibu, bayi dengan tali lidah pendek (frenulum lingue)
(Soetjiningsih, 2014)
retak atau luka, ibu dapat melakukan beberapa cara, antara lain:
waktu, kurang lebih 1x24 jam dan biasanya akan sembuh sendiri
11) Tetap mengeluarkan ASI lalu oleskan pada puting yang lecet
a) Kesimpulan
Putting susu lecet terjadi karena ASI tidak disusu dengan on demend ,
zat- zat lain nya. Sebaiknya untuk melepaskan putting susu dari lepasan
putting susu dari isapan bayi pada saat bayi selesai menyusui, tidak
b) Saran
Semoga ibu dapat memahami tentang putting susu lecet dan dapat
NO LANGKAH/TUGAS
PERSIAPAN
1 Mempersiapkan alat dan bahan Alat dan
perlengkapannya:
a. Tempat : aman, nyaman,
bersih,tenang. b. Alat :
1. Kursi yang menyangga punggung
2. Kursi kecil (dingklik)
3. Bantal besar 2 atau selimut
2 Menyapa ibu dan memberitahu ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
PELAKSANAAN
3 Mencuci tangan dengan air mengalir dan keringkan
4 Memberitahukan pada ibu untuk duduk santai dikursi yang menyangga punggung, lebih
baik punggung diberi bantal untuk sandaran ke kursi
0
7 Cara duduk ibu akan terlihat membentuk sudut 90
8 Sebelum menyusui , keluarkan ASI sedikit, oleskan pada putting susu dan areola
disekitarnya sebagai disifektan dan mmenjaga untuk kelembapan putting
9 Memegang belakang bahu bayi dengan satu lengan, kepala bayi terletak dilengkung siku
ibu, tahan bokong bayi dengan telapak tangan, usahakan perut bayi menempel pada
badan ibu dengan kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala
bayi)
10 Lengan bayi yang lebih dekat dengan ibu diusahakan melingkari tubuh ibu agar tidak
menghalangi mulut bayi ketika menghisap putting
11 Memberikan bayi rangsangan membuka mulut dengan cara menyentuh pipi atau sisi mulut
bayi dengan putting. Setelah bayi membuka mulut yang paling besar, segera
dekatan putting ke mulut
12 Memasukan payudara kemulut bayi dengan memegang payudara dengan ibu jari diatas
dengan jari lain menopang dibawahnya jangan menekan putting susu dan areola saja
Memastikan bayi tidak hanya menghisap putting, tetapi seluruh areola masuk ke dalam
13 mulutnya, jika bayi hanya menghisap bagian putting, kelenjar- kelenjar susu tidak
akan mengalami tekanan
Menggunakan jari untuk menekan payudarah dan menjauhkan hidung bayi agar pernapasan
14 tidak terngangu
Jika bayi berhenti menyusu, tetapi bertahan payudarah jangan menariknya dengan kuat
15 karena akan menimbulkan luka. Pertama tama menghentikan hisapan bayi dengan
menekan payudara atau meletakan jari anda pada ujung mulut bayi agar ada udara yang
masuk
Selama menyusui tataplah bayi dengan penuh kasih sayang
16
Jangan khawatir jika bayi belum terampil menghisap karena baik ibu maupun bayi masih
17 belajar. Di butuhkan ketenanggan, kesabaran, dan latihan agar proses menyusui
menjadi lancer
Menyusukan pada payudara kiri dan kanan masing masing ( 15 – 20 menit) atau on demad
18 (sesui dengan keinginan bayi )
Setelah menyusui keluarkan sedikit ASI, oleskan pada sekitar putting susu
19
Menyendawakan bayi dengan cara ;
20 a. Meletakanbayi tegak lurus pada bahu dan perlahan pungung bayi di usapkan
sambil sendawa. Bilabayi tertidur baringkan miring kanan atau tengkurap. Udara
akan keluar dengan sendirinya atau
b. Menyendawakan bayi dengan cara bayi di letakan secara tengkurap
dalam pangkuan ibunya dari tepuk tepuk alus pada punggung bayi sampai
bersendawa
LEMBAR SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
NIM : 201712071
Saya telah meminta dan memberikan izin untuk melibatkan diri saya untuk
berperan serta sebagai responden dalam penelitian yang berjudul : Asuhan
Kebidanan Terhadap Ny.A Umur 25 Tahun P1A0 3 Hari Postpartum Dengan
Penatalaksanaan Puting Susu Lecet Dengan Penggunaan Air Daun Peppermint Di
PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung Timur Bandar Lampung Tahun 2020.
Saya mengerti bahwa resiko yang akan terjadi sangat kecil dengan saya. Apabila
asuhan yang diberikan menimbulkan ketidak nyamanan atau berakibat negative
bagi diri saya, saya berhak untuk menghentikan atau mengundurkan diri dari
penelitian ini tanda adanya sanksi.
Saya mengerti bahwa catatan atau data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan.
Kerahasiaan peneliti hanya dipergunakan untuk pengelolahan data dan bila
peneliti sudah selesai akan dimusnahkan.
Dengan secara sukarela dan tanpa unsure paksaan dari siapapun saya bersedia
berperan serta dalam penelitian ini.
Responden
NASKAH PENJELASAN PENELITIAN UNTUK MENDAPATKAN
INFORMED CONSENT
Saya adalah mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Adila akan melakukan kegiatan
penelitian. Saya meminta kesediaan Ny. A untuk berpartisipasi sebagai responden
dalam penelitian ini secara sukarela. Sebagai responden berhak untuk menentukan
sikap dan keptusan untuk tetap berpartisipasi dalam penelitian ini atau
mengundurkan diri karena alas an tertentu.
Berikut saya jabarkan beberapa hal yang terkait dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas
terhadap Ny. A dengan Puting susu lecet di PMB Lisnani Ali, S.ST Teluk Betung
Timur Bandar Lampung Tahun 2020.
Manfaat penelitian ini secara garis besar adalah untuk memberikan asuhan tentang
penanganan pada Ny. A dengan masalah puting susu lecet.
Hal-hal yang akan dialami peserta yaitu peserta bersedia untuk diberikan asuhan
tentang penanganan payudara bengkak sampai masalah teratasi. Ny. A berhak
menolak berpartisipasi dalam kegiatan ini dan mempunyai hak mengundurkan diri
setiap saat bila merasakan hal-hal yang kuranh berkenan tanpa ada sanksi apapun
dari saya.
Data yang diperoleh dari kegiatan ini akan diperlakukan secara rahasia. Hanya
peserta dan peneliti yang bertanggung jawab atas kegiatan ini yang dapat
diperoleh dari informasi yang didapatkan.