Anda di halaman 1dari 4

KEHILANGAN / BERDUKA

1. Pengertian

Kehilangan dan berduka merupakan bagian integral dari kehidupan. Kehilangan

adalah suatu kondisi yang terputus atau terpisah atau memulai sesuatu tanpa hal yang

berarti sejak kejadian tersebut. Kehilangan mungkin terjadi secara bertahap atau

mendadak, bisa tanpa kekerasan atau traumatik, diantisispasi atau tidak diharapkan/

diduga, sebagian atau total dan bisa dikembali atau tidak dapat kembali. Kehilangan

adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu sebelumnya ada,

kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan.

Kehilangan merupakan pengalaman yang dialami oleh setiap individu dalam rentang

kehidupan. Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan

mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda. Kehilangan merupakan

suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada dari

sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah di miliki.

Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang

dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan

lain-lain.

2. Penyebab

Perasaan kehilangan dan berduka dapat muncul dikarenakan berbagai alasan

diantaranya :
a. Kehilangan seseorang/ seseorang yang dicintai

Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau orang yang

berarti adalah salah satu yang paling membuat strees dan mengganggu tipe-tipe

kehilangan, yang mana harus ditanggung oleh seseorang.

Kematian juga membawa dampak kehilangan bagi orang yang dicintai. Karena

keintiman, intensitas dan ketergantungan dari ikatan atau jalinan yang ada.

Kematian pasangan suami atau istri atau anak biasanya membawa dampak

yang luar biasa dan juga tidak dapat ditutupi.

b. Kehilangan yang ada pada diri sendiri

Bentuk klien dari kehilangan adalah kehilangan diri atau anggapan tentang

mental seseorang. Anggapan ini meliputi perasaan terhadap keaktrifan, diri

sendiri, kemampuan fisik dan mental, peran dalam kehidupan, dan dampaknya.

Kehilangan aspek diri mungkin sementara atau menetap, sebagian atau komplit.

Berbagai aspek lain yang dapat kehilangan diri seseorang misalnya kehilangan

pendengaran, ingatan, usia muda, fungsi tubuh.

c. Kehilangan objek eksternal

Kehilangan ini misalnya kehilangan milik sendiri atau bersama-sama, perhiasan,

uang atau pekerjaan. Kedalam berduka yang dirasakan seseorang terhadap

benda yang hilang tergantung pada arti dan kegunaan benda tersebut.

d. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal

Kehilangan diartikan dengan terpisahnya diri dengan lingkungan yang sangat

dikenal termasuk dari kehupan latar belakang keluarga dalam waktu satu periode
atau bergantian secara permanen. Misalnya pindah ke kota lain, maka akan

memiliki tetangga yang baru dan proses penyesuaian yang baru.

3. Tanda dan Gejala

- Ungkapan kehilangan

- Menangis

- Gangguan tidur

- Kehilangan nafsu makan

- Kesulitan berkonsentrasi

- Karakteristik berduka yang berkepanjangan, yaitu :

a. Mengingkari kenyataan kehilangan terjadi dalam waktu yang lama

b. Sedih berkepanjangan

c. Adanya gejala fisik yang berat

d. Keinginan untuk bunuh diri

E. Cara mengatasi kehilangan dan berduka

1. Menerima kenyataan akan merasa kehilangan, melibatkan proses penerimaan

individu atau objek tersebut telah pergi dan tidak akan kembali.

2. Melewati rasa nyeri akan berduka, individu memberikan reaksi berupa kesedihan,

kesendirian, keputusasaan, atau penyesalan dan akan bekerja melalui perasaan

nyeri menggunakan mekanisme adaptasi paling dikenal dan nyaman bagi

mereka.

3. Beradaptasi dengan lingkungan, dimana orang tersebut meninggal. Seorang

individu tidak menyadari sepenuhnya dampak dari rasa kehilangan selama


minimal 3 bulan. Anggota keluarga atau teman memberikan sedikit perhatian

kepada individu yang merasa kehilangan dalam jangka waktu yang sama.

Sebagai mana akhir dari rasa kehilangan menjadi kenyataan.

4. Melanjutkan jalannya roda kehidupan

F. Proses Keluarga Dalam Merawat Pasien

1. Berpartisipasi dalam memberi perawatan dan sharing dengan petugas kesehatan.

2. Memberi support kepada klien. Dengan support klien bisa melewati kesedihan,

denial. Support bisa digunakan sebagai koping dengan perubahan yang terjadi.

3. Berdoa sesuai kepercayaan agar mendapatkan kekuatan dari Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai