Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH INOVASI PEMBELAJARAN

‘’PENGEMBANGAN INOVASI DALAM PENDIDIKAN PASCA COVID-19’’

DOSEN PENGAMPU :Dr. Henny Zainal,.S.Pd,.M,Pd.I

Di susun Oleh:
Mujahidin : 21801055

PROGRAM STUDI S1PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat yang
luar biasa,keteguhan,serta kekuatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat
serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita semua, Nabi Muhammad SAW.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin, tentunya
dengan bantuan dari berbagai sumber, sehingga dapat memperlancar penyusunan makalah ini,
sebagai bentuk tanggung jawab kami untuk keberlangsungan akademik dalam mata kuliah
“Inovasi Pembelajaran.
Berikut kami akan sajikan hasil makalah kami, ketika ada kemudian kritik atau saran
akan kami jadikan bahan perbaikan kedepan. Sekian dan terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang.....................................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5

A. Pengaruh Covid-19 Terhadap Pendidikan............................................................................................5

B. Inovasi Pendidikan Pasca Pandemi....................................................................................................10

C. Inovasi Pendidikan Dalam Konsep Blended Learning Pasca Pandemi.............................................15

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................20

A. Kesimpulan........................................................................................................................................20

B. Saran..................................................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang luar biasa bagi tatanan kehidupan
manusia, tidak hanya di Indonesia tapi hampir di seluruh negara di dunia. Seluruh aspek
kehidupan menjadi berubah, termasuk juga dalam aspek pendidikan. ada empat cara Covid-19
mengubah cara kita mendidik generasi masa depan. Pertama, bahwa proses pendidikan di seluruh
dunia semakin saling terhubung. Kedua, pendefinisian ulang peran pendidik. Ketiga,
mengajarkan pentingnya keterampilan hidup di masa yang akan datang. Dan keempat, membuka
lebih luas peran teknologi dalam menunjang pendidikan.
Selain itu, pandemi Covid-19 menyebabkan tiga perubahan mendasar di dalam
pendidikan global. Pertama, mengubah cara jutaan orang dididik. Kedua, solusi baru untuk
pendidikan yang dapat membawa inovasi yang sangat dibutuhkan. Ketiga, adanya kesenjangan
digital menyebabkan pergeseran baru dalam pendekatan pendidikan dan dapat memperluas
kesenjangan. Dunia pendidikan kemudian terpaksa mengubah cara belajar berbasis perjumpaan
tatap muka menjadi pembelajaran daring. Transformasi digital secara terpaksa ini adalah cara
yang paling aman untuk memutus penyebaran wabah akibat virus corona. Sebab, hak para siswa
untuk mendapatkan pendidikan tetap menjadi prioritas tanpa mengabaikan kesehatan dan
keselamatan jiwa.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana Pengaruh covid-19 terhadap pendidikan?


2. Jelaskan Inovasi Pendidikan Pasca Pandemi?
3. Bagaimana sistem pembelajaran konvensional terhadap model Pembelajaran Blended
learning?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengaruh covid-19 terhadap pendidikan

Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi pandemi Covid-19. Penyakit
Corona virus 2019 COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom
pernapasan akut corona virus 2 SARS-CoV-2. Sudah hampir 12 bulan stay at home ( tinggal
dirumah ) dan Work From Home ( bekerja dari rumah) serta E-Learning bagi Mahasiswa sesuai
dengan program pemerintah untuk memutus rantai pandemi covid-19 ( corona virus disease )
yang sangat mematikan orang kalau sudah kena virus tersebut, Bukan hanya di Indonesia tapi
diseluruh dunia. Banyak menafsirkan bahwa Covid-19 ini adalah sebagai teguran kepada umat
manusia agar semua kembali peduli terhadap ciptaan Tuhan, Indonesia merupakan salah satu
negara yang terinfeksi pandemi Covid-19. Penyakit Corona virus 2019 ( COVID-19 ) adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona virus 2 (SARS-CoV-2).
Penyakiti ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, ibukota provinsi Hubei
China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemic korona virus 2019-2020
yang sedang berlangsung. Gejala umum termasuk demam ,batuk, dansesaknapas. Gejala lain
mungkin termasuk nyeriotot, diare, sakit tenggorokan , kehilangan bau , dan sakit perut.
Sementara sebagian besar kasus mengakibatkan gejala ringan, beberapa berkembang menjadi
pneumonia virus dan kegagalan multi-organ.

Karena adanya virus ini, aktivitas masyarakat di berbagai Negara jadi terganggu sehingga
membuat masyarakat di dunia harus tetap diam dirumah untuk memutus mata tantai virus corona
agar tidak semakin menyebar. Lalu perekonomian di berbagai dunia juga semakin menurun
karena adanya virus ini. Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi
nasional hanya sebesar 2,5% pada tahun 2020 atau terpangkas setengahnya setelah pada tahun
2019 tumbuh 5,0%. Hal ini disebabkan oleh pandemi virus corona yang menjangkiti berbagai
wilayah nusantara. Akibat dari pandemi covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya berbagai
kebijakan untuk memutus mata rantai
penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia
salah satunya dengan menerapkan himbauan kepada masyarakat agar melakukan physical
distancing yaitu himbauan untuk menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi aktivitas dalam
segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan
banyak orang. Upaya tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat dilakukan untuk memutus
rantai penyebaran pandemi covid-19 yang terjadi saat ini.

Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan


inimerupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala
pekerjaan di rumah. Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak
akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian
Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan
mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam
jaringan (daring). Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang
muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran yang
belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya. Hal
tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak.

Permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara online ini adalah akses
informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses
informasi. Siswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai.
Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru. Belum
lagi bagi guru yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada siswa, membuat ruang
penyimpanan gadget semakin terbatas. Penerapan pembelajaran online juga membuat pendidik
berpikir kembali, mengenai model dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Yang
awalnya seorang guru sudah mempersiapkan model pembelajaran yang akan digunakan,
kemudian harus mengubah model pembelajaran tersebut.
Di balik masalah dan keluhan tersebut, ternyata juga terdapat berbagai hikmah bagi
pendidikan di Indonesia. Diantaranya, siswa maupun guru dapat menguasai teknologi untuk
menunjang pembelajaran secara online ini. Di era disrupsi teknologi yang semakin canggih ini,
guru maupun siswa dituntut agar memiliki kemampuan dalam bidang teknologi pembelajaran.
Penguasaan siswa maupun guru terhadap teknologi pembelajaran yang sangat bervariasi, menjadi
tantangan tersendiri bagi mereka. Dengan adanya kebijakan Work From Home (WFH), maka
mampu memaksa dan mempercepat mereka untuk menguasai teknologi pembelajaran secara
digital sebagai suatu kebutuhan bagi mereka. Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat mereka
dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di kelas
secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam
pembelajaran. Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun dicoba dan digunakan. Sarana yang
dapat digunakan sebagai media pembelajaran online antara lain, e-learning, aplikasi zoom,
google classroom, youtube, maupun media sosial whatsapp. Sarana- sarana tersebut dapat
digunakan secara maksimal, sebagai media dalam melangsungkan pembelajaran seperti di kelas.
Dengan menggunakan media online tersebut, maka secara tidak langsung kemampuan
menggunakan serta mengakses teknologi semakin dikuasai oleh siswa maupun guru.

Setelah pendidik mampu menguasai berbagai sarana pembelajaran online, maka akan
tercipta pemikiran mengenai metode dan model pembelajaran lebih bervariasi yang belum
pernah dilakukan oleh pendidik. Misalnya, guru membuat konten video kreatif sebagai bahan
pengajaran. Dalam hal ini, guru lebih persuasif karena membuat peserta didik semakin tertarik
dengan materi yang diberikan oleh guru melalui video kreatif tersebut. Peserta didik tentu akan
dapat memahami apa yang dijelaskan oleh guru melalui video kreatif yang dibuat oleh guru
tersebut. Sehingga dengan adanya penerapan model pembelajaran di rumah ini, membuat siswa
tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran secara online.

Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas pada siswa, juga dapat menimbulkan
kreativitas dikalangan siswa dalam mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki.
Dengan metode pembelajaran yang bervariasi dari guru, mereka
dapat menciptakan suatu produk pembelajaran kreatif yang dapat mengembangkan pemikiran
melalui analisis mereka sendiri, tanpa keluar dari pokok bahasan materi yang telah disampaikan
oleh guru. Adanya pandemi covid-19 juga memberikan hikmah yang lainnya. Pembelajaran yang
dilakukan di rumah, dapat membuat orang tua lebih mudah dalam memonitoring atau mengawasi
terhadap perkembangan belajar anak secara langsung. Orang tua lebih mudah dalam
membimbing dan mengawasi belajar anak dirumah. Hal tersebut akan menimbulkan komunikasi
yang lebih intensif dan akan menimbulkan hubungan kedekatan yang lebih erat antara anak dan
orang tua. Orang tua dapat melakukan pembimbingan secara langsung kepada anak mengenai
materi pembelajaran yang belum dimengerti oleh anak. Dimana sebenarnya orang tua adalah
institusi pertama dalam pendidikan anak. Dalam kegiatan pembelajaran secara online yang
diberikan oleh guru, maka orang tua dapat memantau sejauh mana kompetensi dan kemampuan
anaknya. Kemudian ketidakjelasan dari materi yang diberikan oleh guru, membuat komunikasi
antara orang tua dengan anak semakin terjalin dengan baik. Orang tua dapat membantu kesulitan
materi yang dihadapi anak.

Walaupun pendidikan di Indonesia ikut terdampak adanya pandemi covid-19 ini, namun
dibalik semua itu terdapat hikmah dan pelajaran yang dapat diambil. Adanya kebijakan
pemerintah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh melalui online, maka dapat memberikan
manfaat yaitu meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan
mengatasi permasalahan proses pendidikan di Indonesia.

Saat ini sangat diperlukan media social pemerintah seperti TVRI bergeser fungsi dari
hiburan menjadi ruang pembelajaran secara nasional dan tv swasta, bisa dimanfaatkan agar anak
didik makin mendapatkan ilmu yang banyak dengan kualitas yang sama dikota maupun di desa.
Generasi milenial, sekarang mungkin sudah lebih aman belajar dirumah, daripada repot dengan
segudang peraturan jika keluar rumah. Oleh karena itu pemerintah segera bertindak memberikan
kelonggaran untuk memberikan pulsa murah untuk pelajar, agar mereka bisa online setiap saat,
ini juga sekaligus mengurangi beban orang tua. Karena bagi kaum milenial pulsa/paket lebih
penting daripada makan atau jajan lainnya.
Dari sisi orang tua memang paling berat, karena memikirkan biaya untuk kehidupan sehari-
hari ditambah harus memperhatikan mendampingi anak-anak untuk belajar, mungkin harus
menambah biaya untuk pulsa, agar anak-anak tetap jalan belajar dengan daring. Orang tua harus
mampu bertransformasi dan berdaptasi terlebih dahulu, sehingga orang tua mampu menjadi
pendamping atau mentor perubahan bagi anak- anaknya di rumah. Dimasa pandemi ini menjadi
sebuah peluang untuk menyadarkan setiap orang tua bahwa beban pendidikan anak tidak bisa
hanya diserahkan pada guru/dosen semata. Pembelajaran sesungguhnya merupakan proses
pengubahan sikap dan perilaku seseorang melalui upaya pengajaran dan pelatihan.Orang tua
yang menjadi mentor dan pendamping di rumah merupakan role model perubahan sikap bagi
siswa dalam berperilaku dan menghadapi permasalahan saat ini. Orang tua harus mampu belajar
kembali bersama anak-anak di rumah. Sekaligus, menanamkan pola berpikir yang positif
sehingga menghadapi pandemi ini, sebagai sebuah pola hidup baru yang harus dibiasakan untuk
dijalani karena menjadi New Normal walaupun dengan protokoler yang ketat.
kegiatan proses pembelajaran di sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena mengantisipasi
gangguan ancaman dari pandemi Covid-19 bagi dunia pendidikan khususnya bagi peserta proses
belajar tersebut. Kegiatan belajar dialihkan menjadi metode pembelajaran jarak jauh dengan
menggunakan sistem daring. Penglihan ini tentu memiliki dampak yaitu dari proses belajar di
sekolah kemudian dialihkan menjadi pembelajaran dari rumah. Ada kerugian mendasar bagi
murid ketika terjadi penutupan sekolah ataupaun kampus, banyak ujian yang mestinya dilakukan
oleh murid pada kondisi normal sekarang dengan mendadak karena dampak covid19, maka ujian
dibatalkan maupun ditunda. Penilaian internal bagi sekolah barangkali dianggap kurang urgent
tetapi bagi keluarga murid informasi penilaian sangat penting.
Salah satu kendala yang dapat disebutkan adalah keterbatasan penguasaan teknologi
informasi oleh guru dan siswa. Kondisi guru di Indonesia tidak seluruhnya paham penggunaan
teknologi, ini bisa dilihat dari guru-guru yang lahir tahun sebelum 1980- an. Kendala teknologi
informasi membatasi mereka dalam menggunakan media daring. Begitu juga dengan siswa yang
kondisinya hampir sama dengan guru-guru yang dimaksud dengan pemahaman penggunaan
teknologi. Oleh sebab itu menurut pendapat
saya sebagai calon guru/pendidik guru yang sudah tua atau senior harus juga bisa mengikuti
perkembangan jaman dan mengikuti pembaharuan teknologi agar guru tersebut bisa menguasai
teknologi terbaru, disaat pendemi seperti saat ini peran teknologi sangat di utamakan dan guru
dituntut harus bisa menggunkan atau mengaplikasikan teknologi tersebut.

B. Inovasi Pendidikan Pasca Pandemi


Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan, karena perannya
meliputi soal pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan kelompok yang diturunkan dari suatu
generasi ke generasi selanjutnya melalui beberapa metode seperti
pengajaran, penelitian dan pelatihan. Sesuai dengan pernyataan berikut pendidikan
kerap berfungsi sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki individu atau
kelompok serta juga dapat merubah watak dan kepribadian peserta didik menjadi lebih
bermartabat dengan menyesuaikan perkembangan pendidikan. Selain itu tujuan pendidikan lebih
jelas yang dapat kita lihat yaitu mempersiapkan peserta didik yang harus bisa mencari mata
pencarian sendiri dengan sesuai dengan perkembangan pendidikan yang sedang berada di eranya.
Selain itu juga pendidikan dapat membawa kepada pengembangan minat dan bakat seseorang
demi kepuasan pribadi dan kepentingan secara umum.
Seiring perkembangan zaman, pendidikan kerap kali mengalami perubahan yang harus
menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Zaman dahulu nenek moyang kita kerap mengajari
kita untuk bisa memegang tombak dan berburu untuk bisa bertahan hidup. Kemudian di era
sekarang kita tidak perlu lagi berburu demi bisa hidup. Berkat pendidikan kita dapat mengetahui
banyak hal sehingga bisa terjadi perubahan bertahan hidup. Secara sederhana pendidikan melalui
metode pengajaran, penelitian dan pelatihan dapat merubah budaya manusia menjadi lebih baik.

Menurut Amrullah, pendidikan merupakan pengalihan kebudayaan yang jangkauannya


merentang sejak masa lampau sampai masa depan dan tak terbatas selama masih ada manusia.
Pendidikan harus dilaksanakan dengan cara terbaik, oleh
tenaga terlatih dan dalam lembaga yang teratur. Sedangkan menurut Dwianti, Rekha, &
Rahayu,Pendidikan ialah rangkaian pembelajaran untuk siswa agar mampu mengerti, paham,
serta menciptakan manusia semakin kritis dalam berpikir. Pendidikan digunakan semacam salah
satu cara yang teratur untuk memperoleh tingkatan kehidupan yang semakin baik. Hal ini
bertujuan untuk menciptakan generasi yang lebih baik di era yang akan datang. Memiliki sikap
kritis akan membentuk karakter manusia yang akan berfikir secara utuh demi kemajuan
peradaban di masa yang akan datang. Kehidupan yang lebih baik tercipta melalui sistem
pendidikan yang baik pula.

pada kenyataanya pendidikan di dunia mengalami perubahan setelah terjadi wabah


Covid-19 di tahun 2020 yang mengharuskan untuk kita tidak bertemu satu sama lain agar
menghindari penyebaran virus. Pembelajaran yang dahulu dilakukan dengan tatap muka atau luar
jaringan demi mendapatkan ilmu yang ingin dipelajari kini sudah berkembang ke arah yang lebih
maju dengan melakukan pembelajaran melalui jarak jauh atau dalam jaringan. Melalui
perubahan yang terjadi, pendidikan dapat diakses dimanapun dan kapanpun dengan mudah.
Kemudian hal ini menjadi suatu langkah baru bagi manusia untuk bisa mengalami perubahan
secara utuh.

Peserta didik haruslah memiliki tanggung jawab dalam melakukan pembelajaran dengan
kesadaran demi memulihkan sistem pendidikan yang ada. Peserta didik harus dapat mengenali
bagaimana yang diinginkan dirinya agar dapat mengetahui langkah apa yang harus diambil demi
membantu peran elemen pendukung kesuksesan pendidikan yang ada. Urgensi peserta didik
dalam membantu menerapkan pendidikan yang ada adalah sebagai pemegang peran vital dan
bertugas untuk memberikan efek ke generasi selanjutnya.

Beberapa faktor pendukung pemulihan pendidikan di Indonesia di atas harus didasari


melalui inovasi-inovasi yang diberikan agar mempermudah sistem pendidikan yang dapat
membangun kesejahteraan. Inovasi yang dihasilkan juga merupakan hasil dari dampak keresahan
yang ada sehingga dihadirkan inovasi pada pendidikan. Arah inovasi pendidikan juga haruslah
jelas dan perlu manajemen yang baik sesuai dengan
inovasi dilakukan memerlukan kekuatan kepemimpinan dan manajemen yang inovatif untuk
menciptakan situasi yang lebih baik dalam organisasi. Manajemen sangat diperlukan dalam
melakukan inovasi. Manajemen yaitu proses merencanakan, mengorganisir, memimpin,
mengevaluasi pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

Berikut ini inovasi pendidikan pasca pandemi covid-19:


1. Inovasi pendidikan dalam bidang tekhnologi
Lembaga pendidikan sangat terpukul terlebih negara-negara yang belum siap menggunakan
fasilitas internet untuk menunjang pendidikan berjalan dengan baik dan pemanfaatan teknologi
menjadi Bagi dunia pendidikan, Corona atau COVID-19 memberikan sebuah dampak yang
sangat besar dalam penggunaan teknolgi terlebih negara yang belum membiasakan pengguanaan
tenologi sebagi salah satu pengembangan pendidikan, pemicuan dan konidisi sekarang
meningkatkan masyarakat bawah melakukan pembelajaran dengan teknologi, peran keluarga
sangat besar sejak terjadinya pandemi COVID-19. Peran pemerintah dalam penggunakaan
teknologi sangat penting, kebiajakan tersebut merubah pemahaman yang dulu ketika pendidikan
hanya menggunakan LCD sekarang tenaga pendidik atau guru sudah harus mulai paham dalam
pengguanaan teknologi untuk melancarkan proses belajar mengajar dinegara lain penggunaan
teknologi sudah terbiasa sehingga pendidikan di neagra lain mungkin saja sudah tidak ada lagi
kendala dalam menggunakan tenologi artinya penguaan aplikasi baru seperti google meet, Zoom
meting sudah terbiasa apalagi dalam Industri 4.0 yang sudah memaksimalkan penggunaan
teknologi dalam pendidikan. Dan ini sangat penting bagi masyarsakat yang belum bisa
memaksimalkan teknologi
Terlebih terdengar kabar terkait rencana yang akan dilaksanakan Kementrian pendidikan
dan Kebudayaan yang akan mengganti sistem pendidikan baru pada tahun 2021 tentang Ujian
nasional yang akan menggunakan sistem Asesmen Nasional menjadi tiga bagian prinsip yang
pertama Asessmen kompetensi kedua survei karakter dan yang ketiga survei lingkungan. Dalam
proses tersebut pasti banyak terjadi siklus pendidikan dimana paradigma evaluasi pendidikan
menjadi bagian terpenting dalam penerapan kebijakan merdeka Belajar.
Pembelajaran sangat efektif dan maksimal apabila dalam penggunaan media terukur
sebab penggunaan media sangat berarti jika media bisa memberikan manfaat yang lebih, dengan
adanya media peserta didik lebih teangsang dalam melaksankan pendidikan Analisis kebutuhan
pendidikan tersebut kebih utama mengingat kondisi pandemi COVID-19 agar secara kebutuhan
peserta didik tercukupi pertama inisiasi pengembangan Pembelajaran Daring, deskripsi dari
kebutuhan atau permintaan untuk Pembelajaran Daring. Kedua dalam mengidentifikasi
stakeholder, definisi sasaran dan menganalisis permintaan bagi peserta didik.

2. Inovasi pendidikan terhadap kurikulum


Pandemi COVID-19, menyebabkan perubahan pada kurikulum sekolah sebagai panduan dalam
proses pembelajaran di UUsekolah. Hal ini sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Setiap terjadi perubahan pada kurikulum, guru harus
mampu beradaptasi, mulai dari prinsip pembelajaran sampai pada proses asesmen, serta kerja
sama yang baik antara siswa, guru, dan juga orang tua agar implementasi kurikulum dapat
berjalan dengan optimal (Megandarisari, 2021). Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan bahwa
pada hakikatnya kurikulum itu ada pada guru, jika guru tidak bisa mendalami kurikulum yang
berlaku, maka tujuan pendidikan yang diinginkan tidak akan tercapai sehingga kemampuan guru
dalam beradaptasi menjadi suatu hal yang penting meskipun memerlukan waktu.
Dampak pandemi salah satunya adalah ketertinggalan pembelajaran dan kesenjangan
pembelajaran. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain kondisi geografis,
demografis, strategi, kebijakan, dan keadaan sekolah itu sendiri sebelum adanya pandemi. Selain
itu keberadaan pandemi juga menyebabkan learning gap di mana keadaan siswa, kondisi
keluarga, dan juga kondisi ekonomi menjadi faktor lain penyebab learning gap di masa pandemi
COVID-19,Untuk mengantisipasinya, Kementerian Pendidikan pada tahun 2020 menerbitkan
kurikulum darurat dalam kondisi khusus di satuan pendidikan. Kurikulum darurat dalam kondisi
khusus ini pada intinya merupakan penyederhanaan dari kurikulum nasional. Pada kurikulum
darurat dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga guru dan
siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan
pembelajaran di tingkat selanjutnya, sehingga kurikulum darurat digambarkan memiliki
fleksibilitas yang tinggi dengan memberikan ruang kepada satuan pendidikan untuk mendesain
struktur kurikulum, kegiatan pembelajaran, dan media pembelajaran.
Pada Kurikulum Merdeka, mengedepankan konsep “Merdeka Belajar” bagi siswa yang
dirancang untuk membantu pemulihan krisis pembelajaran yang terjadi akibat adanya pandemi
COVID-19. Penggunaan teknologi dan kebutuhan kompetensi di era sekarang ini, menjadi salah
satu dasar dikembangkannya Kurikulum Merdeka. Pemanfaatan teknologi yang semakin masif
serta program lain yang direncanakan oleh pemerintah seperti Sekolah Penggerak, Guru
Penggerak, SMK Pusat Keunggulan dan sebagainya menjadi salah satu upaya yang dilakukan
oleh pemerintah dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka untuk pemulihan krisis pembelajaran.

3. Inovasi pendidikan peserta didik berkebutuhan khusus


Untuk keberlangsungan pembelajaran pasca era pandemi, kemampuan pendidik dalam
mendesain pembelajaran yang fleksibel untuk anak berkebutuhan khusus menjadi tantangan.
Pembelajaran secara daring bukan la-gi hal yang mustahil dalam· menjadikan pilihan yang
strategis untuk pemberian layanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus di masa-masa
mendatang.
Langkah selanjutnya yang dapat ditempuh sekolah adalah
membuat mekanisme dan kebijakan yang mendukung pemenuhan hak peserta didik
berkebutuhan khusus dalam mengakses pendidikan dalam tataran micro maupun meso. Beberapa
contoh diantaranya adalah kebijakan sekolah membebaskan SPP bagi peserta didik yang
terdampak Covid-19 dan memberikan kebijakan aksesibilitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Kebijakan sekolah yang tidak kalah penting adalah membangun
jejaring melalui berbagai organisasi profesi guru (misal: KKG) untuk menghimpun sumber
belajar maupun akses layanan khusus (misal: terapi wicara dan fisioterapi) secara kolektif
dengan metode daring dalam lingkup lokal maupun regional yang menghubungkan antar sekolah
untuk saling mendukung satu satu lain. Layanan pendidikan di era pandemi menjadi suatu
momentum bagi setiap institusi pendidikan untuk tanggap terhadap segala situasi yang di luar
dugaan. Setiap pendidik maupun peserta didik merasakan dampak nyata yang mempengaruhi
proses belajar
mengajar. Tidak ada satu solusi yang dapat menjawab setiap permasalahan yang dihadapi oleh
setiap sekolah, namun setidaknya framework yang berisi 3 langkah dalam artikel ini dapat
dijadikan acuan dengan berpatokan pada situasi dan kondisi di daerah masing-masing.
Komunikasi dan pemberian dukungan· di lingkup keluarga dan sekolah menjadi solusi dengan
tetap mengedepankan keselamatan semua warga sekolah dan mengoptimalkan kesempatan
belajar bagi peserta didik berkebutuhan khusus.

C. Inovasi Pendidikan Dalam Konsep Blended Learning Pasca Pandemi


Setiap hasil yang ditemukan menghasilkan 2 tema besar, yaitu: Digitalisasi pendidikan
dan platform media bladed learning. Digitalisasi Pendidikan perlu adanya penguatan terhadap
fasilitas pembelajaran berupa teknologi informasi. Melalui teknologi informasi pembelajaran
dapat dilakukan secara daring. Pembelajaran secara daring telah menjadi tuntutan dunia
pendidikan. Pembelajaran tatap muka dianggap tertutup dan merupakan model pembelajaran
yang tradisional, sehingga dibutuhkan fasilitas pembelajaran yanglebih baik dengan pemanfaatan
teknologi informasi. Melalui pembelajaran daring akan terbentuk suatu lingkungan belajar
modern. Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin modern ini, mendorong dunia
pendidikan untuk memanfaatkan beberapa Platform media pembelajaran untuk mendukung
berlangsungnya proses pembelajaran dengan model Blended Learning. Blended Learning sendiri
merupakan perpaduan antara tatap muka secara face to face baik menggunakan aplikasi ataupun
secara langsung di kelas. Dengan banyaknya platform media pendidikan yang dapat
dimanfaatkan melalui sosial media dan aplikasi, maka pendidik dan peseta didik akan semakin
mudah berkomunikasi dan dapat menimbulkan kemandirian belajar pada peserta didik.
Hidup di zaman yang katanya zamannya generasi Z di mana generasi ini terbiasa
mendapatkan informasi beragam dalam waktu yang sangat singkat, hanya dengan “pencet
tombol ini, maka lihat apa yang akan terjadi” Model pembelajaran Blended Learning ini
merupakan cara belajar yang murah dan efektif. Model pembelajaran ini bisa diterapkan kepada
siapa saja, terutama untuk mereka yang mempunyai mobilitas tinggi dan sulit untuk terus
bertatap muka secara langsung dengan
pendidik atau dosen. Alasan lain adalah sebagai sarana belajar bersama untuk mereka yang
merasa membutuhkan materi tambahan. Mereka kurang puas dengan pembelajaran konvensional
di kelas, karena dengan blended learning mereka bisa dengan mudah men-dapatkan materi-
materi baru bahkan lebih up to date dari berbagai sumber bahkan pakar dari seluruh belahan
dunia.
Inovasi lain adalah Pembelajaran campuran (blended learning), pembelajaran campuran
(blended learning) merupakan program pendidikan formal yang memungkinkan peserta didik
melalui konten dan petunjuk yang disampaikan secara daring dengan kendali mandiri terhadap
waktu, tempat, urutan, maupun kecepatan belajar. Dengan kata lain, Blended Learning
merupakan perpaduan pembelajaran kelas tradisional dengan pembelajaran berbasis teknologi
modern. Blended
learning merupakan suatu sistem belajar yang memadukan antara belajar secara face to face
bertatap muka/klasikal dengan belajar secara online (melalui penggunaan fasilitas/media
Internet). Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat didefinisikan blended learning merupakan
sebuah strategi belajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan
cara memadukan pembelajaran berbasis tatap muka dengan pembelajaran berbasis Informasi dan
Teknologi yang dilakukan secara daring.
Secara teknis pengembangan pembelajaran model blended learning, merupakan
kombinasi model pembelajaran yang menggunakan beberapa model tatap muka yang
dilakukan dalam konteks online dan offline. Tidak hanya strategi pengorganisasian dan
penyampaian pengajaran yang memiliki peran penting pada proses pembelajaran, akan tetapi
kualitas pengajaran juga memiliki peran belajar siswa yang kinestetik mungkin tidak akan
mencapai hasil yang diharapkan serta komunikasi dan interaksi antar siswa dan antara siswa
dengan guru yang dilakukan secara berulang atau terus menerus baik di sekolah maupun di
luar sekolah akan membangun jiwa sosialisasi yang baik. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut perlu adanya strategi pengorganisasian pengajaran, penyampaian pengajaran, dan
kualitas pengajaran yang tidak meninggalkan pembelajaran
tatap muka di kelas (face-to-face) dan dapat memanfaatkan
perkembangan teknologi yang tersedia. Dengan begitu daya tarik dari proses pembelajaran
tersebut akan muncul dan memperoleh hasil sesuai dengan harapan untuk
guru dan juga siswa. Blended learning model merupakan model pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi komputer khususnya internet. Pelaksanaan pembelajaran blended
learning merupakan model berbasis internet sebagai sumber belajar. Proses belajar mengajar
menggunakan blended learning merupakan pembelajaran model baru dan jarang digunakan di
Indonesia. Hal ini dikarenakan pembelajaran tidak terpusat pada guru sehingga kreativitas siswa
dapat berkembang, selain itu juga akan tercipta proses belajar mengajar yang efektif, sehingga
dapat memperbesar minat dan hasil belajar siswa. Penggunaan media berbasis teknologi
memungkinkan pembelajaran dilakukan lebih bervariasi sehingga tidak membosankan.
Jadi Blended Learning dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang memanfaatkan
berbagai macam pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai macam
media dan teknologi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Blended Learning adalah
pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara konvensional,
dimana antara peserta didik dan pendidik saling berinteraksi secara langsung, masing-masing
dapat bertukar informasi mengenai bahan-bahan pengajaran), belajar mandiri (belajar dengan
berbagai modul yang telah disediakan) serta belajar mandiri secara online. Penerapan Blended
Learning tidak terjadi begitu saja. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan yaitu karakteristik
tujuan pembelajaran yang ingin kita capai, aktifitas pembelajaran yang relevan serta memilih dan
menentukan aktifitas mana yang relevan dengan konvensional dan aktifitas mana yang relevan
untuk online learning.
Salah satu bagian penting dari Pengembangan blended Learning yaitu bahan ajar yang
digunakan. Bahan ajar yang digunakan salah satunya berupa buku/modul/bahan ajar berbentuk
elektronik. Dalam pembelajaran daring modul elektronik disebut juga dengan istilah bahan ajar
mandiri atau bahan ajar yang disusun untuk digunakan untuk peserta didik belajar di rumah. Di
dalam modul elektronik berisi, latihan soal, serta evaluasi yang harus diselesaikan oleh peserta
didik untuk mengukur perkembangan belajarnya. Dalam pembelajaran blended, selain bahan ajar
elektronik, juga menggunakan bagian dari pertemuan online. Pengembangan bahan ajar
media/teknologi merupakan salah satu bagian dari inovasi model pembelajaran Blended Learning
dengan memanfaatkan teks, audio, video dan multimedia. Penggunaan teks, audio, video dan
multimedia digunakan untuk pengayaan materi dan penguatan materi peserta didik dalam proses
pembelajaran salah satu topik yang ditentukan oleh pendidik. Dalam pembelajaran blended
Learning, pengemasan dilakukan secara digital dan diakses dengan memanfaatkan media
teknologi. Pemanfaatan teks, audio, video dan multimedia dilaksanakan pada saat belajar di
rumah dengan bimbingan dari pendidik. Penggunaan media teknologi sebagai sarana proses
pembelajaran terpenting dalam pembelajaran online yang dikembangkan blended learning.
Penggunaan media teknologi digunakan dalam pembelajaran untuk melakukan tatap muka,
penyimpanan file, diskusi, dan pemantauan. Dengan menggunakan media dan teknologi
diharapkan porsi waktu masa belajar di rumah lebih banyak dibandingkan dengan tatap muka
baik offline maupun online.
Adapun karakteristik dari Blended Learning yaitu:
1) Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pendidikan, gaya
pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
2) Sebagai sebuah kombinasi pendidikan langsung (face to face), belajar mandiri, dan belajar
mandiri via online.
3) Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara
mengajar dan gaya pembelajaran.
4) Pendidik dan orangtua peserta didik
memiliki peran yang sama penting, pendidik sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai
pendukung
tujuan Blended Learning diantaranya;
1.)Membantu pendidik untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar, sesuai dengan gaya
belajar dan preferensi dalam belajar.
2) Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi guru dan pendidik untuk pembelajaran secara
mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang.
3) Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi pendidik, dengan menggabungkan aspek terbaik
dari tatap muka dan instruksi online. Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para
siswa dalam pengalaman interaktif. Sedangkan kelas online memberikan pendidik, sedangkan
porsi online memberikan para siswa dengan konten
multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja selama pendidik
memiliki akses internet.
Peran pendidik sangat penting terhadap kesuksesan pelaksanaan pembelajaran model
Blended Learning karena hal ini memerlukan proses transformasi pengetahuan isi dan blended
learning sebagai alat. Dengan makin baiknya sistem ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,
maka penduduk dunia akan semakin banyak pula, oleh karena itu perlu dilakukan pembelajaran
yang efisien dalam pemanfaatan sumber daya, pembelajaran berbasis blended learning
merupakan suatu keniscayaan untuk dilaksanakan dalam sistem pembelajaran, khususnya di
Indonesia. Kunci dari semua ini terletak pads peran pendidik yang mengusai kompetensi untuk
mengelola pembelajaran berbasis blended learning.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi pandemi Covid-19. Penyakit
Corona virus 2019 COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom
pernapasan akut corona virus 2 SARS-CoV-2. Sudah hampir 12 bulan stay at home ( tinggal
dirumah ) dan Work From Home ( bekerja dari rumah) serta E-Learning bagi Mahasiswa sesuai
dengan program pemerintah untuk memutus rantai pandemi covid-19 ( corona virus disease )
yang sangat mematikan orang kalau sudah kena virus tersebut, Bukan hanya di Indonesia tapi
diseluruh dunia.
Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan, karena perannya
meliputi soal pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan kelompok yang diturunkan dari suatu
generasi ke generasi selanjutnya melalui beberapa metode seperti
pengajaran, penelitian dan pelatihan.

B. Saran

Pendidikan hari ini telah melewati fase yang sangat berat. Di mana pandemi covid telah
melumpuhkan segala sektor kehidupan manusia termasuk dunia pendidikan. Oleh karena itu
inovasi demi inovasi harus terus di kembangkan untuk memperbaharui sistem dan kurikulum
pendidikan untuk mengajak ke arah yang lebih baik kedepan. Konsep blended learning adalah
salah satu inovasi yang sesuai dengan konteks zaman atas bentuk tindak lanjut dari sistem
pembelajaran masa pandemi ke pasca pandemi dan harus senantiasa untuk di kembangkan. Agar
pendidikan semakin maju dan mempunyai fasilitas yang memudahkan untuk mengaksesnya demi
memajukan suatu bangsa dan negara.
DAFTAR PUSTAKA

Darmalaksana, W.,Hambali, Masrur, A., & Muhlas. (2020). Analisis Pembelajaran Online
Masa WFH Pandemic Covid-19 sebagai Tantangan Pemimpin Digital Abad 21.
karya
Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work From Home (WFH) Covid-19 UIN Sunan Gunung Djati
Bandung Tahun 2020, 1(1), 1–12.
Dwi Irmawati, Sriyono, A. B. S. J. (2012). Studi Eksperimen Pemanfaatan Blended
Learning
Model Berbasis Web Sebagai Sumber Belajar Geografi. Edu Geography, 1(2). Hartono,
Marhadi Saputro, D. F. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Blended

Learning.
Pendidikan Matematika Indonesia, 4(September), 84–89.
Hayati, N., & Wijaya, M. (2018). Pengelolaan Pembelajaran melalui Blanded Learning Husni, I.
(2011). Pembelajaran Model Blended Learning. Jurnal Iqra’, 5(1), 61–73.

Anda mungkin juga menyukai