Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

DAMPAK PENDIDIKAN DIMASA PANDEMI

Disusun Oleh :
Nama : Devi Agriyanti Wulansari
NPM : 20090017

PROGRAM STUDI SASTRA INGRIS


FAKULTAS ILMU SASTRA
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
2020/20
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul MAKALAH BAHASA
INDONESIA DAMPAK PENDIDIKAN DIMASA PANDEMI ".
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu/Bapak selaku Dosen Pembimbing pada bidang studi Bahasa Indonesia Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang MAKALAH BAHASA
INDONESIA DAMPAK PENDIDIKAN DIMASA PANDEMI bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu/Bapak selaku Dosen Pembimbing
pada bidang studi Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Putri hijau, Juni 2021


Penulis

Devi Agriyanti Wulansari


20090017

I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................l
Daftar Isi........................................................................................................................ll
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Latar Belakang Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat............................................................................................3
D. Metode ................................................................................................................3
BAB II Pembahasan .......................................................................................................4
BAB III PENUTUP .......................................................................................................7
A. Kesimpulan........................................................................................................7
B. Saran..................................................................................................................7
Daftar Pustaka.................................................................................................................8

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dunia saat ini sedang marak-maraknya wabah coronavirus. Coronavirus itu sendiri
adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat.
Ada setidaknya dua jenis corona virus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat. Coronavirus Diseases 2019 (COVID19) adalah penyakit jenis baru
yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gelaja umum infeksi
COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Masa inkubasi rata-rata 5- 6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada tanggal 30
Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang
meresahkan dunia. Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus konfirmasi COVID-
19 sebanyak 2 kasus. Sampai dengan tanggal 16 Maret 2020 ada 10 orang yang dinyatakan
positif corona. (Yurianto, Ahmad, Bambang Wibowo, 2020)
Dengan adanya virus COVID-19 di Indonesia saat ini berdampak bagi seluruh
masyarakat. Menurut kompas, 28/03/2020 dampak virus COVID-19 terjadi diberbagai bidang
seperti sosial, ekonomi, pariwisata dan pendidikan. Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan
pemerintah pada 18 Maret 2020 segala kegiatan didalam dan diluar ruangan di semua sektor
sementara waktu ditunda demi mengurangi penyebaran corona terutama pada bidang pendidikan.
Pada tanggal 24 maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID, dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses
belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar di rumah dapat difokuskan
pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19.
Pembelajaran yang dilasanakan pada sekolah dasar juga menggunakan pembelajaran
daring/jarak jauh dengan melalui bimbingan orang tua. Menurut Isman pembelajaran daring
merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran
daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Siswa

1
dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi seperti classroom, video
converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group.
Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan
ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari suatu model ataupun media
pembelajaran tergantung dari karakteristik peserta didiknya. Sebagai mana yang diungkapkan
oleh Nakayama bahwa dari semua literatur dalam elearning mengindikasikan bahwa tidak semua
peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online. Ini dikarenakan faktor lingkungan belajar
dan karakteristik peserta didik. (Nakayama M, Yamamoto H, 2007) Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendapatkan informasi mengenai dampak COVID-19 terhadap implementasi
pembelajaran daring di sekolah dasar. Apakah pembelajaran daring pada sekolah dasar bisa
dilakukan dengan baik dan efektif.
Virus corona atau COVID-19 pertama kali muncul atau ditemukan di kota Wuhan, China
pada akhir 2019 lalu. Virus ini belum juga ditemukan penawarnya hingga kini tidak terkendali.
Sudah lebih dari 200 negara yang ada di dunia melaporkan adanya kasus virus corona (Yunita,
2020). Pandemi COVID-19 merupakan musibah yang memilukan bagi seluruh penduduk bumi.
Seluruh kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali pendidikan. Banyak negara
memutuskan menutup sekolah, perguruan tinggi maupun universitas, termasuk negara Indonesia
(Syah, 2020). Coronavirus atau virus corona adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Ada banyak orang
terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya (Fadli, 2020). Penyebaran virus corona
ini pada awalnya sangat berdampak bagi dunia ekonomi yang mulai lesu, dan akhirnya kini
berdampak juga dirasakan oleh dunia pendidikan. Kebijakan yang sudah diambil oleh banyak
negara dan termasuk Indonesia juga dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, dan
membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif untuk proses pendidikan
bagi peserta didik maupun mahasiswa yang sekarang tidak bisa melaksanakan proses
pembelajaran atau proses pendidikan pada suatu lembaga pendidikan (Dewi, 2020).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Penerapan pembelajaran daring di Dunia Pendidikan?
2. Bagaimana tahapan dan pelaksanaan pembelajaran daring di Dunia Pendidikan?

2
3. Bagaimana Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran daring di Dunia
Pendidikan?
C. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan peneliti adalah untuk Mengetahui dan mendeskripsikan penerapan pembelajaran
dalam dunia pendidikan selama pandemi Covid-19.
b. Manfaat
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta dapat dijadikan bahan
kajian bagi para pembaca, khususnya Penerapan Pembelajaran Dalam Jaringan
(daring) Untuk Anak Usia Dini yang tepat dan seharusnya.
2. Bagi peserta didik, untuk meningkatkan pengetahuan dan semangat dalam belajar
melalui Pembelajaran Dalam Jaringan (daring).
3. Bagi pendidik, untuk lebih berinovasi dan kreatif dalam memberikan kegiatan kepada
peserta didik melalui penerapan pembelajaran dalam jaringan.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan yang berkaitan dengan penerapan pembelajaran dalam jaringan selama
pandemi Covid-19 ini.
D. Metode Penelitian
A. Observasi
Dalam penelitian, Penulis Melakukan Pengamatan Secara langsung Mengenai
Dampak dan ikut Merasakan dari Pandemi Covid-19 Pada saat sekarang ini.
B. Linteratur
Dalam Penulisan makalah ini Penulis Banyak Mendengar dan membaca
perkembangan Pandemi Covid-19 dari Media Sosial Maupun dari informasi Media
Masa dan Televisi yang harus di Update Oleh Kantor Gugus Tugas Covid-19.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dampak Pandemi bagi dunia Pendidikan
Pandemi COVID-19 merupakan musibah yang memilukan bagi seluruh penduduk bumi.
Seluruh kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali pendidikan. Banyak negara
memutuskan menutup sekolah, perguruan tinggi maupun universitas, termasuk negara Indonesia.
Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi
saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus
ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya (Fadli, 2020). Pada masa pandemi COVID-19 ini siswa
belajar di sekolah dialihkan dengan belajar dari rumah. Meskipun belajar dari rumah siswa tetap
berlajar seperti di sekolah. Cuma media yang digunakan menggunakan via Zoom, Google Meet
atau teleconference lainnya. Pada saat pembelajaran dari rumah siswa juga diberikan materi
seperti belajar di sekolah yang berbeda hanya jam belajarnya saja untuk yang lainnya masih
sama. Pembelajaran daring dapat dijadikan solusi pembelajaran jarak jauh ketika terjadi bencana
alam. Seperti yang terjadi saat ini ketika pemerintah menetapkan kebijakan social distancing.
Social distancing diterapkan oleh pemerintah dalam rangka membatasi interaksi manusia dan
menghindarkan masyarakat dari kerumunan agar terhindar dari penyebaran virus COVID-19
(Syarifudin, 2020,p.31). Pemerintah menganjurkan seluruh siswasiswa untuk belajar di rumah di
bawah pengawasan orang tua. Pertama, anak tetap belajar, dengan menggunakan metode yang
dibuat sementara pembelajaran. Pengembangan program pembiasaan perilaku baik di rumah dan
orang tua wajib melaporkan tugas yang diberikan setiap harinya dengan video atau foto
(Contesa, 2020). Untuk menggunakan media pada saat pembelajaran daring ini tergantung pihak
sekolah untung menggunakan media apa, ada beberapa sekolah yang menggunakan media Zoom
untuk melakukan pembelajaran daring bersama siswanya. Ada juga yang menggunakan media
Google Meet untuk melakukan pembelajaran daring bersama siswa. Untuk media Google Form
biasanya digunakan sebagai alat untuk mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas. Meskipun
belajarnya dengan pembelajaran daring tetapi siswa juga tetap semangat tidak mengeluh dan juga
tidak bosan, tetapi ada kalanya siswa bosan dengan pembelajaran ini tapi harus diikuti oleh siswa
karena jika tidak mengikuti pembelajaran daring dianggap tidak masuk sekolah. Dari 8 siswa
yang mengisi form, ada 5 siswa atau 62,5% yang merasakan kebosanan mengikuti pembelajaran
daring. Untuk 3 orang atau 37,5% lainnya masih dalam keadaan yang santai atau tidak

4
mengalami kebosanan pada saat mengikuti pembelajaran daring. Pembelajaran daring tidak
berbeda dengan pembelajaran seperti di sekolah, tugas juga masih ada mungkin tidak seperti
pada waktu belajar di sekolah hanya saja dikurangi sedikit beban tugasnya. Siswa juga tetap
mengerjakan tugas yang diberikan gurunya untuk dikerjakan sebagai pengambilan nilai setiap
hari tetapi tugas yang diberikan pun juga tidak setiap hari. Dilihat juga dari kondisi dan situasi
pada saat itu jika memungkinkan untuk diberikan tugas bisa diberikan tugas yang sesuai dengan
materi jika tidak memungkinkan maka tidak diberikan tugas. Siswa juga harus memperhatikan
guru pada saat memberikan materi kepada siswa, agar siswa mengetahui materi apa yang akan
diterima pada waktu pembelajaran tersebut. Atau bisa juga dicatat agar tidak lupa. Pembelajaran
daring yang diterapkan lebih cenderung pada bentuk penugasan via aplikasi. Siswa diberikan
tugas-tugas untuk diselesaikan kemudian dikoreksi oleh guru sebagai bentuk penilaian dan
diberikan komentar sebagai bentuk evaluasi (Syarifudin, 2020).
Pada saat proses pembelajaran daring ini siswa didampingi oleh orang tua dan dibantu
oleh orang tua. Ada juga yang tidak di dampingi oleh orang tua dikarenakan bekerja atau
kesibukkan lainnya dan siswa tetap melakukan proses pembelajaran daring sendiri. Ketika
mendapatkan kesulitan dari materi yang diberikan oleh guru, jika tidak didampingi oleh orang
tua, siswa bisa melakukan browsing materi yang didapat untuk membantunya pada saat proses
pembelajaran jika itu diijinkan oleh gurunya.
Selama masa pandemic COVID-19 pembelajaran dirumah atau online menjadi solusi
melanjutkan sisa semester. Pembelajaran online didefinisikan sebagai pengalaman transfer
pengetahuan menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks, perangkat lunak (Basilaia &
Kvavadze, 2020) dan dengan dukungan jaringan internet (Zhu & Liu, 2020). Ini merupakan
modifikasi transfer pengetahuan melalui forum website (Basilaia & Kvavadze, 2020) dan tren
teknologi digital sebagai ciri khas dari revolusi industry 4.0 untuk menunjang pembelajaran
selama masa pandemic COVID-19. Integrasi teknologi dan ragam inovasi ciri dari pembelajaran
online (Banggur et al., 2018). Selain itu, yang terpenting adalah kesiapan pendidik dan peserta
didik untuk berintereaksi secara online. Selama masa pandemic COVID-19 pembelajaran
dirumah atau online menjadi solusi melanjutkan sisa semester. Pembelajaran online didefinisikan
sebagai pengalaman transfer pengetahuan menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks,
perangkat lunak (Basilaia & Kvavadze, 2020) dan dengan dukungan jaringan internet (Zhu &
Liu, 2020). Ini merupakan modifikasi transfer pengetahuan melalui forum website (Basilaia &

5
Kvavadze, 2020) dan tren teknologi digital sebagai ciri khas dari revolusi industry 4.0 untuk
menunjang pembelajaran selama masa pandemic COVID-19. Integrasi teknologi dan ragam
inovasi ciri dari pembelajaran online (Banggur et al., 2018). Selain itu, yang terpenting adalah
kesiapan pendidik dan peserta didik untuk berintereaksi secara online.
Belajar online menuntut peran pendidik mengevaluasi efektivitas dan disesuaikan dengan
kebutuhan belajar. Ini penting dilakukan untuk tetap memenuhi aspek pembelajaran seperti
proses pengetahuan, moral, keterampilan, kecerdasan dan estetika (Dai & Lin, 2020; Zhu & Liu,
2020). Mengingat bahwa perubahan ke pembelajaran online secara tidak langsung berpengaruh
pada daya serap peserta didik (Dewi, 2020). Penting untuk diperhatikan yakni komunikasi orang
tua dan pendidik untuk mewujudkan kemandirian belajar peserta didik selama masa pandemic
COVID-19. Ragam manfaat yang diperoleh, tentu memiliki kendala yang dirasakan pendidik
maupun peserta didik dalam pembelajaran online. Kendala yang dihadapi yakni kondisi wilayah
di Indonesia yang beragam menyebabkan tidak semua wilayah terjangkau oleh layanan internet
dan sebaran jaringan internet yang lamban sewaktu-waktu (Khasanah et al., 2020). Ini juga
memungkinkan penggunaan internet yang tinggi berpengaruh pada kesehatan peserta didik.
Kendala lain yang ditemukan yakni kemampuan orang tua untuk memberikan fasilitas
pendidikan online (Obiakor & Adeniran, 2020) seperti penggunaan jaringan internet yang
membutuhkan biaya (Jones & Sharma, 2019; Purwanto et al., 2020).
Pada mahasiswa kabupaten Batang, kendala terjadi karena 2 faktor. Kesatu, adalah faktor
dari dalam. Mahasiswa bingung dan kurang percaya diri untuk memulai mencoba
mengoperasikan tuweb. Kedua, faktor dari luar. Beberapa mahasiswa kabupaten Batang tinggal
di daerah sulit jaringan internet. Hal itu diperparah oleh keadaan alam, saat terjadi hujan atau
cuaca buruk, jaringan tidak hanya buruk, tetapi bisa hilang sama sekali. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa awal kebijakan disosialisasikan, mahasiswa di kabupaten Batang banyak
yang belum mengetahui tentang tuweb. Keluhan dan harapan muncul dari mahasiswa.
Merupakan hal baru dan pertama kali, pasti menimbulkan rasa khawatir apabila tidak mampu
melakukannya. Keluhan tentang signal yang jelek dan kuota yang dipakai juga mengiringi isu
pokok yaitu tidak bisa dalam penggunaan teknologi. Pada saat dosen dan tutor menjelaskan dan
memberikan bimbingan tutorial penggunaan tuweb dengan memanfaatkan aplikasi microsoft
Teams, barulah sedikit demi sedikit mahasiswa menerima modus baru yang akan dilakukannnya.
Mahasiswa juga belajar mandiri dari berbagai sumber literasi dan mempraktikannya.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, bahwa dampak dari pandemi Covid-19 ini terhadap
implementasi pembelajaran didunia Pendidikan dapat dilakukan dengan baik, walaupun bnyak
kendalanya. Covid-19 begitu besar dampaknya terhadap dunia pendidikan. Dan berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan melalui teknik pengumpulan data yang berupa wawancara
yang telah dilakukan pada guru, bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan guru berubah
yang biasanya pembelajaran dilaksanakan secara langsung menjadi pembelajaran dalam jaringan
(daring).
B. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
pada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

7
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Fatma Wahyu Aji, Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di
Sekolah Dasar.Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 1 April 2020 Halm 55-61.
Yunita Sari Ria, Hanifah Umi. Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar Siswa
pada Masa COVID-19 , Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 3 Tahun 2020 Halm 232
– 243.
Devi Luv, Nurhasanah Dkk,Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19,Jurnal Teknologi
Pendidikan Vol. 22, No. 1, April 2020
Khasanah, Pramudibyanto, Widuroyekt, Pendidikan Dalam Masa Pandemi Covid-19,Jurnal
Sinestesia, Vol. 10, No. 1, April 2020

Anda mungkin juga menyukai