Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19

Disusun Oleh:
Nama :Winny Oktavia
NIM : 045108859

Universitas Terbuka UPBJJ Semarang

1
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah memberikan rahmat, taufik, dan
hidayah- Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tutorial 2 mata kuliah Bahasa
Indonesia yaitu membuat Makalah yang berjudul E-learning Pada Masa Pandemi Covid-19
dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa sholawat dan salam kita haturkan kepada suri tauladan
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang semoga mendapatkan syafaatnya besok di Yaumul
Kiyamah.

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Selain itu, makalah ini juga juga bertujuan untuk menambah wawasan saya sendiri sebagai
penulis dan bagi para pembaca.
Saya selaku penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwasanya makalah ini jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Rembang, 5 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR........................................................................................... 2

DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan.......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian E-learning................................................................................... 6
B. Kelebihan dan Kekurangan E-learning........................................................ 7
C. Strategi belajar selama masa pandemi Covid-19......................................... 7
D. Dampak belajar E-learning untuk mahasiswa.............................................. 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................. 12
B. Saran............................................................................................................ 12
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................ 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pada saat ini dunia sedang menghadapi masalah besar yaitu pandemi covid-19.
Pandemi ini berawal dari munculnya wabah penyakit yang disebabkan oleh suatu virus yaitu
virus corona atau biasa kita sebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). Yang mana
menimbulkan perubahan yang signifikan hampir pada semua aspek dalan kehidupan. Negara
kita Indonesia menjadi salah satu di antara negara yang terinfeksi pandemi Covid-19. Pandemi
ini mengakibatkan perekonomian di dunia menjadi lemah, hubungan sosial semakin menurun
yang menyebabkan kurangnya interaksi dan kepedulian terhadap sesama.

Semuanya telah merasakan dampak dari virus Covid-19 ini. Karena adanya virus ini,
aktivitas masyarakat di berbagai belahan dunia menjadi terganggu, sehingga mengharuskan
masyarakat di dunia untuk tetap berdiam di rumah dalam beraktivitas seperti bekerja, belajar,
dan sebagainya yang bertujuan untuk memutus mata rantai virus corona ini supaya tidak
semakin menyebar. Lalu perekonomian di berbagai dunia juga semakin menurun karena
adanya virus ini. Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi
nasional hanya sebesar 2.5% pada tahun 2020 atau terpangkas setengahnya setelah pada tahun
2019 tumbuh 5,0%. Hal ini disebabkan oleh pandemi virus corona yang menjangkiti berbagai
wilayah Nusantara.

Pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait pandemi ini, salah


satunya meliburkan aktivitas (tatap muka) seluruh lembaga-lembaga pendidikan, hal ini
dilakukan sebagai upaya-upaya pencegahan penularan virus corona atau Covid-19 ini. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim telah mengeluarkan beberapa
kebijakan untuk mengatur kegiatan pembelajaran selama masa pandemi ini. Melalui Surat
edaran Nomor 4 Tahun 2020, yaitu tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), tertanggal 24 Maret 2020. Salah satu
kebijakan yang paling mendasar dari pemerintah mengubah cara belajar mengajar siswa dan
guru atau mahasiswa dan dosen dengan belajar dari rumah. Hal ini tentunya berdampak besar
pada perkembangan pendidikan anak, yang saat ini dituntut untuk belajar mandiri, belajar
secara daring (dalam jaringan). Pembelajaran daring atau online merupakan sistem
pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara dosen dan mahasiswa ataupun guru
dengan murid, akan tetapi pembelajaran ini dilakukan melalui jaringan internet. Hal ini
merupakan tantangan besar bagi seorang dosen atau guru karena dalam kondisi seperti ini

4
dosen atau guru dituntut untuk bisa mengelola, mendesain media pembelajaran (media online)
sedemikian rupa guna untuk mencapai tujuan pembelajaran dan untuk mencegah atau
mengantisipasi kebosanan mahasiswa atau murid dalam pembelajaran daring tersebut. Maka
dari itu, makalah ini akan membahas tentang upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah
ketidakpahaman setiap pembelajaran dalam model daring dan juga memberikan inovasi baru
dalam proses pembelajaran. Pembahasan ini sangat penting mengingat kegiatan E-learning
akan terus dilakukan selama masa pandemi Covid-19 ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan pembelajaran dalam bentuk E-learning?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran E-learning bagi
mahasiswa?
3. Bagaimana strategi yang diterapkan dalam pembelajaran E-learning selama masa
pandemi Covid-19?
4. Apa dampak dari pembelajaran E-learning pada masa pandemi Covid-19 ini?

C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memberikan wawasan yang lebih kepada para
pembaca dalam hal upaya mengembangkan E-learning di masa pandemi Covid-19 ini. Di
karenakan E-learning merupakan salah satu cara proses pembelajaran yang bisa dilakukan di
masa pandemi ini. Sehingga, penerapan E-learning harus lebih diinovasikan supaya tidak
berdampak buruk kepada mahasiswa.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN E-LEARNING
Perkembangan dunia teknologi digital berdampak pada dunia pendidikan di dunia,
salah satunya Indonesia. Salah satunya adalah munculnya metode pembelajaran E-
learning atau pembelajaran elektronik yang berbasis online. Penerapan E-learning
sendiri sudah populer sejak beberapa tahun belakangan dan mulai diterapkan di
beberapa institusi serta perusahaan di tanah air.

E-Learning adalah sebuah metode pembelajaran berbasis internet atau online yang
harus dijalani semua siswa-siswi hingga mahasiswa-mahasiswa di Indonesia bahkan
seluruh wilayah didunia yang terpapar pandemi Covid-19 guna menyambung proses
belajar tatap muka yang terkendala karena social distancing atau tidak berkerumun
untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19.Di Indonesia, E-learning merupakan
konsep atau metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi digital. Di samping
itu, para pakar pendidikan mendefinisikan E-learning sebagai proses pembelajaran
jarak jauh dengan menggabungkan prinsip pembelajaran yang dipadu dengan
teknologi. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan
dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam
bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang
lebih luas yaitu internet. Penyajian E-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih
interaktif. Sistem dari E-learning ini tidak memiliki keterbatasan dalam mengakses,
itulah mengapa duniai perkuliahan dapat dilakukan. Menurut Rosenberg, M.J. (2001)
karakteristik E-learning tersebut bersifat jaringan yang membuatnya mampu untuk
dapat memperbaiki dengan secara cepat, menyimpan atau juga memunculkan kembali,
mendistribusikan, serta juga sharing pembelajaran dan juga informasi.

Menurut Nursalam (2008:135) E-learning memiliki karakteristik di antaranya yaitu:


1. Memanfaatkan suatu keunggulan komputer (digital media satu juga komputer
networks)

6
2. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) yang
kemudian disimpan di dalan komputer sehingga bisa diakses oleh dosen
maupun mahasiswa kapan saja dan dimanapun.
3. Memanfaatkan suatu jasa teknologi elektronik.
4. Memanfaatkan suatu jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar,
serta hal-hal yang berkaitan dengan suatu administrasi pendidikan yang dapat
dilihat pada setiap komputer

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-LEARNING

E-Learning memiliki kekurangan dan kelebihannya. Di antara beberapa


kelebihan e-learning (L. Tjokro, 2009:187), yaitu sebagai berikut:
1. Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar,
teks, animasi, suara, dan video.
2. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum
audiensi, bisa di mana saja, bisa kapan saja, dan murah.
3. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok
bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
4. Tersedia 24 jam, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya
serap mahasiswa ataupun siswa, yang mana bisa dimonitor, ataupun diuji dengan e-test.

Berdasarkan kelebihan tersebut kita dapati secara sederhana kelebihan E-


learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui
berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 : 253 ).

Akan tetapi, E-learning juga mempunyai kekurangan. Kekurangan E-learning


(Nursalam, 2008:140) di antaranya sebagai berikut:
1) Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu
sendiri.
2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
membuat tumbuhnya aspek bisnis atau komersial.
3) Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
4) Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
menggunakan ICT (information, communication, dan technology).
5) Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.
6) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan
masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).

7
7) Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
8) Akses pada komputer yang kurang memadai dapat menjadi masalah tersendiri
bagi peserta didik.
9) Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan
video karena peralatan yang tidak memadai.
10) Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga panduan dan
fitur pertanyaan sangat diperlukan.
11) Mahasiswa ataupun siswa bisa merasa terisolasi.

C. STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN E-LEARNING

Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus


dikerjakan dosen dan mahasiswa supaya tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Pada era global ini, internet merupakan media yang sangat cepat
dalam perkembangannya. Semua informasi tersedia di internet dan bisa diakses oleh
siapa saja dengan mudah, fleksibel, cepat, dan akurat. Hal inilah yang melandasi ide
untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran dalam rangka memajukan
pendidikan di Indonesia.

Walaupun pada dasarnya banyak sekali metode, media, strategi pembelajaran


yang ditawarkan oleh para peneliti pembelajaran atau para ilmuwan dalam rangka agar
proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan tepat waktu dan hasil
pembelajarannya pun mencapai kompetensi yang telah ditentukan baik pihak satuan
pendidikan ataupun pihak yang menyelenggarakan pendidikan tersebut atau
pemerintah.

Dari sekian banyak strategi pembelajaran yang diterapkan oleh dosen di dalam
perkuliahan, akan tetapi yang paling cocok pada masa pandemi Covid-19 ini adalah
strategi dengan memanfaatkan E-learning. Yaitu strategi dengan pemanfaatan alat
elektronik yang terakses internet ini dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan
sesuatu (bahan pelajaran) melalui alat-alat elektonik atau yang sering disebut dengan
E-learning, strategi ini mempunyai tujuan untuk membantu dosen dan mahasiswa
dalam melakukan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dilakukan
meskipun pada masa pandemi Covid-19. Di batasinya ruang dalam bertatap muka,
membentuk mahasiswa untuk memanfaatkan alat elektroniknya baik itu berupa laptop
atau handphone sebagai alat untuk melakukan proses pembelajaran.

Maka dari itu, hal ini harus menjadi perhatian dan pemikiran lebih bagi dosen
supaya bisa mengatasi masalah dalam melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat
ini. Mencari faktor penyebab, mencari solusi pemecahan masalah saat ini yang dialami
pada masa pandemi Covid-19 serta mengupayakan perbaikan dengan penerapan
inovasi pembelajaran untuk mengembangkan proses pembelajaran yang lebih baik lagi

8
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara maksimal.
Upaya yang dilakukan dosen adalah dengan memanfaatkan E-learning pada masa
pandemi Covid-19 ini.

Munculnya wabah Covid-19 di belahan bumi, mengakibatkan sistem


pendidikan pun mulai mencari suatu strategi untuk proses kegiatan belajar mengajar di
antaranya yaitu:
1. Pembelajaran secara daring, baik secara interaktif maupun non interaktif. Hal ini
perlu dilakukan meskipun tidak semua mahasiswa dapat melakukan itu karena faktor
infrastruktur. Dalam hal ini, yang paling penting adalah pembelajaran harus terjadi
meskipun di rumah.
2. Tenaga pengajar harus memberikan pendidikan kepada mahasiswa tentang
kecakapan hidup, yakni pendidikan yang bersifat kontekstual sesuai kondisi rumah
masing-masing, terutama pengertian tentang Covid-19 mengenai karakteristik, cara
menghindarinya dan bagaimana cara agar seseorang tidak terinfeksi virus tersebut.
3. Pembelajaran di rumah harus disesuaikan dengan minat dan keadaan setiap anak.
Sehingga tidak menyamaratakan semua mahasiswa, untuk harus memperhatikan semua
kondisi lingkungan mahasiswa, termasuk akses terhadap internet.
4. Untuk para dosen, tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa tidak harus dinilai
seperti biasanya ketika di kampus, akan tetapi penilaian lebih banyak kualitatif yang
sifatnya memberi motivasi kepada mahasiswa.

D. DAMPAK DARI E-LEARNING


E-Learning mempunyai beberapa dampak positif dan negatif dalam
penerapannya.
Adapun dampak positifnya antara lain seperti:

1. E-Learning menciptakan solusi belajar formal dan informal


Kebanyakan orang menganggap bahwa e-learning hanya digunakan ketika
belajar secara formal. Misalnya hanya digunakan untuk khursus tertentu.
Namun faktanya, saat ini elearning sudah digunakan 80% dalam pembelajaran
yang berbentuk informal. Misalnya banyak orang yang beraktivitas sehari-hari
mengalami masalah sehingga membutuhkan solusi yang tepat dan cepat,
sehingga digunakanlah E- Learning tersebut.
2. E-Learning menyediakan akses ke berbagai macam sumber pembelajaran baik
konten maupun manusia
Sebenarnya E-learning merupakan sebuah aktivitas sosial yang menyediakan
pengalaman belajar melalui komunitas online sesama pengguna. Karena
manusia adalah makhluk sosial. Maka banyak kesempatan mereka untuk belajar
bersama, baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi ilmu dan
membentuk sebuah komunitas online yang dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung. Sehingga menumbuhkan interaksi antara penggunanya.

9
3. E-Learning mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama.
4. E-learning bukan hanya untuk aktivitas individu saja melainkan juga
mendukung sekelompok orang atau grup dalam belajar bersama, berkomunikasi
dan lainnya.
5. Menghemat waktu proses belajar mengajar.
6. Dalam hal ini pembelajaran e-learning dapat menciptakan suasana kelas yang
efektif dan efisien tanpa menghabiskan waktu yang sia-sia.
7. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan.
8. Menjangkau wilayah geografis yang cukup luas.
9. Jangkauan pembelajaran E-learning sangat luas sehingga memudahkan untuk
berkomunikasi atau mencari informasi baik di tempat terdekat maupun jauh.
10. Melatih pelajar yang lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
11. Dalam pembelajaran E-learning ini mahasiswa dapat belajar secara mandiri
sehingga rasa keingintahuannya dapat dicari menggunakan layanan internet
yang sudah digunakan sesuai prosedur yang ada.
12. Pembelajaran E-learning dapat meminimalisir pengeluaran biaya yang cukup
banyak.

Di mana ada dampak positif pasti mempunyai dampak negatif. Adapun dampak
negatif dari E-learning antara lain seperti:

1. Membutuhkan Infrastruktur yang memadai


Meskipun saat ini banyak orang yang menggunakan smartphone, media sosial,
dan laptop. Namun pada kenyataannya masih cukup banyak orang yang tidak
memiliki akses internet, PC, dan smartphone. Walaupun memiliki komputer di
rumah, mereka belum tentu memiliki kemampuan untuk memulai kursus E-
learning. Dengan adanya fakta seperti di atas, itu berarti E-learning belum bisa
diakses dan digunakan oleh semua orang. Mereka juga harus menyediakan
infrastruktur seperti akses internet yang lancar, komputer, atau laptop untuk
mendukung proses pembelajaran tersebut.

2. Hasil Pembelajaran yang akan didapatkan


Banyak E-learning yang mengharuskan mahasiswa untuk berada di depan layar
seperti untuk menonton video, membaca materi kuliah, dan mengerjakan tugas.
Hal yang tidak disadari bahwa proses pembelajaran seperti ini terlalu cepat dan
mahasiswa belum banyak mempelajari materi yang bermanfaat. E- learning
masih terbatas untuk bisa mengajarkan keterampilan praktis, tidak memiliki
kemampuan untuk menjawab pertanyaan mahasiswa secara langsung, dan
interaksinya yang terbatas.

3. Membutuhkan dosen yang nyata


Untuk belajar tidak cukup rasanya apabila kita hanya membaca dan menonton
video saja. Mahasiswa membutuhkan ruang kelas untuk berdiskusi, dan belajar

10
secara kelompok, latihan secara langsung, melakukan presentasi, dan bertanya
dengan dosen.

4. Hasil belajar tergantung dari mahasiswa yang mengikuti


Mahasiswa harus mau mengikuti program E-learning sesuai jadwal yang sudah
ditentukan, memiliki motivasi untuk terlibat dalam proses pembelajaran, dan
juga tidak melakukan kecurangan dalam tes yang diadakan. Jika seorang
mahasiswa yang belajar dengan menggunakan metode E-learning memiliki
motivasi tinggi untuk mencapai tujuan, maka cara pembelajaran seperti ini bisa
bermanfaat sangat baik. Namun, bagi mahasiswa yang tidak termotivasi untuk
meningkatkan pengetahuan atau keterampilan, maka E-learning tidak akan bisa
diselesaikan dengan benar.

5. E-Learning tidak bisa menyesuaikan gaya belajar setiap orang


Dalam proses pembelajaran, setiap individu memiliki gaya belajar yang
berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Beberapa orang bisa
berkonsentrasi dengan belajar sendiri, ada juga yang belajar dengan membaca
teori, melihat gambar atau menonton video, dan yang lainnya lebih suka belajar
dengan berbicara dan mendengarkan. E-learning tidak dapat menyesuaikan
gaya belajar dengan individualitas setiap mahasiswa yang berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan semua mahasiswa mengikuti
program pembelajaran yang didesain sama dan hanya mendukung satu atau dua
gaya belajar.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa memang sulit untuk
melanjutkan proses belajar tatap muka di masa pandemi seperti ini. Sehingga pemilihan
metode E-learning merupakan langkah yang tepat untuk saat ini. Namun, proses
pembelajaran online tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan pendidikan mahasiswa
karena banyak kendala, baik dari segi ekonomi maupun dari gaya belajar masing-
masing individu, maka dari itu perlu strategi baru dalam pembelajaran E-learning
selama masa pandemi Covid-19.

B. SARAN

Saran yang dapat saya berikan antara lain sebagai berikut:


a. Jika E-learning digunakan dalam pembelajaran, seharusnya dosen atau guru
meluangkan banyak waktu untuk mempelajari teori dan praktik teknis yang
terkait dengan E-learning. Misalnya seperti cara upload bahan ajar, menguasai
fitur-fitur yang tersedia dalam E-learning, menyusun materi E-learning dan
validasi materi.
b. Memastikan peralatan yang diperlukan untuk pembelajaran online seperti
komputer dan laptop, akses internet yang baik dan latihan teknis penggunaan
komputer untuk E-learning bagi mahasiswa.
c. Mempertimbangkan pembelajaran E-learning secara lebih mendalam, tajam,
dan holistik dengan menilai kecukupan waktu, kesiapan peralatan dan akses
internet, serta motivasi mahasiswa untuk belajar menggunakan E-learning.

12
DAFTAR RUJUKAN

Kemendikbud, Surat edaran Nomor 4 Tahun 2020, yaitu tentang Pelaksanaan


Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-
19), tertanggal 24 Maret 2020
Rosenberg, M.J. (2001) E-Learning: Strategies for Delivering Knowledge in the
Digital Age. McGraw-Hill, New York.
L. Tjokro, Sutanto, 2009. Presentasi yang Mencekam. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan, Jakarta:
Salemba Medika.
Sujana. Janti Gristinawati dan Yuyu Yulia. 2005. Perkembangan Perpustakaan
diIndonesia Bogor: IPB Press
https://unigal.ac.id/index.php/teorema/issue/download/104/37
http://digilib.uinsby.ac.id/9101/4/bab2.pdf
https://e-resources.perpusnas.go.id/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-e-learning/

13

Anda mungkin juga menyukai