Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH E-LEARNING TERHADAP PENDIDIKAN

NASIONAL DI INDONESIA

Disusun Oleh :

DEVITA MIRANDA RAMADHANI

PROGRAM STUDI ILMU

KOMUNIKASI

UNIVERSITAS TERBUKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah- Nya sehingga saya bisa sampai di Tugas 2 untuk praktek menulis makalah. Seperti yang sudah
kita tahu E-Learning memiliki dampak yang besar terhadap di masa pandemi COVID-19 Hal ini
menciptakan sejarah tersendiri di dunia pendidikan. Semuanya perlu dibahas jika memang E-Learning
adalah satu-satunya pilihan yang tersedia untuk tetap menjalani Pendidikan dengan sistematis dan
sesuai dengan aturan-aturan yang sudah berlaku.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang keberadaan Peran E-Learning dalam tujuan
Pendidikan Nasional. Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini bisa menjadi syafaat untuk siapapun
yang ingin terus belajar. Saya sangat menyadari akan masih ada kekurangan atau hal-hal yang keliru
dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan guna kesempurnaan
makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Riki Nasrullah selaku Tutor mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Serta kepada pihak yang sudah menolong dan turut serta dalam penyelesaian
makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan banyak terima kasih.

i
DAFTAR ISI

CONTENTS
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I ....................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................................... 2
BAB II ...................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
2.1 Pandemi Covid-19 ...................................................................................................................... 3
2.2 Pengertian E-Learning ................................................................................................................ 3
2.3 E-Learning Sebagai Sistem Pendidikan Nasional ......................................................................... 4
BAB III ..................................................................................................................................................... 6
PENUTUP ............................................................................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 6
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................................................... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia semasa pandemi memiliki gaya hidup yang berbeda, awalnya masyarakatnya yang guyub dan
senang berkumpul kini harus mengisolasi diri dirumah demi kemaslahatan bersama. Di masa pandemi
sektor ekonomi melesu karena daya beli yang minim, aktivitas-aktivitas produktif juga terhambat akibat
pembatasan yang menjadi kebijakan pemerintah untuk tidak berkerumun.

Hal ini tentunya memberi dampak yang cukup besar terhadap pendidikan di Indonesia. Bahkan sebelum
pandemi pun pendidikan di Indonesia memiliki nilai yang cukup rendah di mata dunia, oleh sebab itu
perlunya ada sumberdaya manusia dalam jumlah serta kualitas yang mencukupi bagaikan pendukung
utama dalam pembangunan. Covid-19 sangat menghambat kinerja UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, yaitu kalau pendidikan Nasional berperan dalam meningkatkan
keahlian, serta membentuk karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Namun apakah sistem E-Learning bisa diandalkan dalam pendidikan nasional tersebut? Maka dalam
penelitian ini kita akan membahas bagaimana pendidikan nasional bisa tercapai jika semua sistem
pembelajaran berevolusi menjadi digital learning.

Menurut sebuah penelitian tentang ‘Online Learning & Blended Learning: Perbandingan Hasil Belajar
Metode Daring Penuh dan Terpadu’, pembelajaran daring menyebabkan gangguan besar pada institusi
pendidikan diantaranya dalam proses pembelajaran, evaluasi pendidikan, sampai pembatalan ujian
nasional . Merupakan suatu peluang sekaligus tantangan bagi setiap institusi pendidikan dalam
mengatasi efek pandemi pada bidang pendidikan sekaligus melakukan percepatan pelaksanaan
pendidikan masa depan melalui e-learning. (Sugama Maskar, Putri Sukma Dewi, Nicky Dwi
Puspaningtyas,2020)

Kemudian dalam studi kasusnya di misalnya ‘Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Siswa
Mi Muhammadiyah 5 Surabaya’, sebelum pembelajaran daring atau masih melakukan pembelajaran
tatap muka, ada sekitar 5-10 siswa dari 24 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM namun ketika
sudah melakukan pembelajaran daring, ada sekitar 20 siswa dari 24 siswa yang mendapatkan nilai di
atas KKM. Data ini bisa kita bandingkan dari kenaikan yang cukup tinggi dari nilai rata – rata
pengetahuan/KI3 di semester 1 (masih dalam pembelajaran tatap muka) dengan nilai rata- rata
pengetahuan/KI3 siswa di semester 2 (daring) (Yulia Khurriyati, Fajar Setiawan, Lilik Binti
Mirnawati,2021)

Namun E-Learning juga memiliki kendala tertentu, hal tersebut dibuktikan bahwa berdasarkan tingkat
pemahaman teori dan keterampilan pada proses pelaksanaan perkuliahan daring berada pada kategori
sedang. Hal ini disebabkan karena banyak terjadi kendala ketika proses perkuliahan, seperti jaringan
yang tidak stabil. Politeknik Negeri Bengkalis terletak di salah satu pulau terluar Indonesia sehingga

1
mayoritas mahasiswanya juga berasal dari pulau sekitar dengan akses internet yang belum begitu baik,
bahkan seringkali terjadi pemadaman listrik. (Hutomo Atman Maulana, 2021)

Dengan adanya E-Learning tentunya hal ini tetap bisa menjadi nilai tambah dan kurang karena adanya
sistem ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Penulis akan membahas sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini. Ada pula
sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:

1.Apa dampak E-Learning terhadap Pendidikan di Indonesia?

2.Bagaimana E-Learning bisa memberikan pendidikan karakter sesuai dengan tujuan Pendidikan
Nasional?

3.Bagaimana pendidikan E-Learning bisa memajukan Pendidikan di Indonesia?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Bersumber pada rumusan permasalahan tersebut, hingga tujuan dalam penyusunan makalah ini
merupakan sebagai berikut:

1.Untuk melihat sebab akibati yang dimiliki E-Learning terhadap Pendidikan di Indonesia.

2.Untuk melihat sejauh mana Pendidikan karakter bisa diterapkan dalam E-Learning.

3.Untuk melihat perkembangan pendidikan E-Learning untuk bisa memajukan Pendidikan di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PANDEMI COVID-19


Di Provinsi Hubei Rakyat Republik Cina telah menyebar ke banyak negara lain. Pada 30 Januari 2020 ,
Komite Darurat WHO mendeklarasikan darurat kesehatan global berdasarkan pertumbuhan tingkat
pemberitahuan kasus di lokasi Cina dan Internasional. Tingkat Deteksi kasus berubah setiap hari dapat
dilacak secara real-time di situs web dan forum lainnya yang disediakan.

Mulai dari pertengahan Februari 2020 , China menanggung beban besar morbiditas dan mortalitas,
sedangkan insiden di negara lain seperti negara-negara Asia, Eropa dan Amerika Utara tetap pada angka
rendah sejauh ini. (Thirumalaisamy P, 2020)

Ketika Pandemi Covid mulai memasuki tahun 2020, semua pertemuan dilakukan secara daring,

Sekolah diseluruh dunia terpaksa beralih ke online jarak jauh mengajar dari kelas tatap muka tradisional
mereka. Statistik UNESCO (2021) menunjukkan bahwa dalam April 2020 sekolah dan universitas ditutup
191 negara dan secara total, penguncian berdampak pada lebih dari 1,5 miliar pelajar. (Lukkari, Olli.
2021)

Tes lain mengungkapkan bahwa pembelajaran online membingungkan dan merusak pemahaman
tentang kepribadian. Kurangnya udara cerdas akan menyebabkan tingkat pembelajaran yang lebih tinggi
untuk pembelajaran online (Sikender Mohsienuddin Mohammad, 2020)

2.2 PENGERTIAN E-LEARNING


Dalam pembelajaran E-Learning semua dilakukan secara digital menggunakan perantara internet,
seperti yang sudah disampaikan diatas hal ini menjadi problematik untuk kemajuan pendidikan di
Indonesia. Dalam hal ini ‘Learning’ diartikan sebagai belajar. Adapun Teori mengenai belajar
disampaikan oleh Bigge (1982:3) Suatu teori adalah seperangkat konstruks/konsep , definisi , dan
preposisi yang saling terkait yang menghadirkan suatu padangan sistematik terhadap fenomena dengan
menentukan hubungan-hubungan di antara variabel , dengan maksud menjelaskan dan memprediksi
fenomena.

Menurut konstruktivisme, belajar diartikan sebagai kegiatan aktif individu yang belajar untuk melakukan
interaksi dengan lingkungannya sehingga mampu menghayati dan membangun makna terhadap
pengalaman tersebut (Prof. Dr. Ishak Abdulhak, 2013)

Berdasarkan waktu pelaksanaan pembelajarannya, Clark & Mayer dalam Klinger (2008:179) membagi E-
Learning ke dalam dua klasifikasi, yaitu:

1. Pembelajaran sinkron atau synchronous e-learning, yakni pendidik dan peserta didik melakukan
aktivitas mengajar dan belajar pada waktu yang sama. Contonya, yaitu melalui percakapan online, video
konferensi, atau video real time.

3
2.Pembelajaran asinkron atau asynchronous e-learning, yang mana pendidik dan peserta didik
melakukan aktivitas mengajar dan belajar pada waktu yang berbeda. Contohnya, yaitu dengan
menyediakan atau mengirim materi pembelajaran, aktivitas dalam bentuk blog, forum, atau wiki,
melalui file sharing, email, atau situs tertentu.

Bisa disimpulkan E-learning adalah pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik menggunakan perangkat
elektronik tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja.

2.3 E-LEARNING SEBAGAI SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL


Pejuang Pendidikan Nasional yaitu Ki. Hajar Dewantara, Ia adalah aktivis pergerakan kemerdekaan
Indonesia, kolumnis, dan pelopor pendidikan bagi bangsa Indonesia. Sepanjang perjalanan hidupnya
sarat dengan perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsa. Tak heran jika peran dan jasanya
begitu besar dalam mengawal impian bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka dari segala
macam bentuk penjajahan.

Untuk mengawal impian tersebut, ia menggunakan media pendidikan, baginya pendidikan bukanlah
tujuan, melainkan media untuk mencapai tujuan perjuangan yaitu mewujudkan manusia Indonesia yang
merdeka lahir dan batin. Merdeka lahiriah berarti tidak dijajah secara fisik, ekonomi, politik dan lain-lain,
sedangkan merdeka batiniah berarti mampu mengendalikan diri dan mandiri dangan tanpa melanggar
kemerdekaan orang atau golongan lain. (Eka Yanuarti, 2017)

Menurut Ki Hajar Dewantara menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu
tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pendidikan Nasional kita adalah pendidikan yang berakar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, selanjutnya menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 , Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa , bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis,
serta bertanggung jawab. (Hertati Suandi, 2021)

Melihat pengertian dari pendidikan Nasional diatas, bisa dikatakan bahwa Pendidikan Nasional
bertujuan sebagai tuntunan hidup anak-anak yang sedang bertumbuh kembang, melalui pendidikan
anak-anak itu bisa selamat dan bahagia dalam menjalani hidupnya. Dalam metode E-learning pada
dasarnya pendidik fokus untuk menyampaikan materi berupa presentasi, video, dan lain-lain namun hal
ini memberi dampak negatif terhadap bagaimana seorang pendidik bisa melihat karakter dan

4
mencerminkan budaya yang baik kepada murid-muridnya. Apalagi dengan keterbatasan teknis tentunya
proses komunikasi semakin tidak kondusif dalam pembelajaran sinkron.

Hal ini sejalan dengan karya Mazhab-mazhab Filsafat Pendidikan karya Teguh Wangsa Gandhi HW yang
mengemukakan sepanjang waktu pendidikan tetap lebih banyak melahirkan persoalan ketimbang
menjadi solusi. Di Indonesia , belakangan ini,pendidikan lebih banyak terarah pada kepentingan-
kepentingan praktis hidup, yaitu melayani pasar ketimbang membangun kehidupan. Dari itu
keberhasilan-keberhasilan pendidikan selalu diletakkan dengan ukuran-ukuran pasar, bersifat pragmatis,
mekanistis dan normatif.

Lalu apa yang perlu dicapai? Pertama adalah segi karakter , dunia sikap, ketakwaan, mental, spiritual.
Kepandaian , keterampilan, kerajinan masih “netral” untuk diapakan dan digunakan demi apa, ke arah
mana. Barulah sikap mitra didiklah yang menentukan arah. Kedua, penguasaan bahasa. Bahasa Nasional
dan bahasa asing tertentu. Lebih luas, penguasaan kemampuan berkomunikasi. Ini juga demi
pencapaian jenis-jenis Informasi yang dibutuhkan, tetapi terselubung dalam bahasa asing. Menguasai
bahasa adalah menguasai budaya yang bersangkutan. Ketiga, penguasaan orientasi diri. Mitra didik
dalam zaman serba transformatif ini tidak boleh bingung bila memiliki koordinat pengkiblatan diri, maka
bahaya itu sebagian besar sudah teratasi. Orientasi diri dapat berdimensi mental/spiritual dan dapat
diartikan fisik. Keempat introduksi pertama kearah dunia logika kuantitatif. Disinilah wilayah aritmatika
dan matematika awal. Bukan sebagai ilmu namun sebagai penumbuhan the joy of clear and exact
thinking. Kelima,menangkap dunia perkakas, piranti, alat fisik. Ini wilayah ke dalam dunia benda dan
hukum-hukumnya. Keenam, kemampuan belajar bekerja sama, membentuk tim dan berorganisasi.
Ketujuh, olahraga. Dimana bukan prestasi yang dibutuhkan melainkan jiwa yang sehat dalam badan
yang sehat. (Y.B Mangunwijaya,2020)

Dalam hal ini tidak hanya dari segi karakter, pendidik tidak memiliki kesempatan untuk memiliki jiwa
yang sehat dalam tubuh yang sehat karena semua pembelajaran diberlakukan secara online.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwa minimnya pendidikan dari segi akhlak dan perilaku
sangat memberi dampak besar terhadap pendidikan nasional di Indonesia, oleh karena itu dibutuhkan
adanya pengawasan yang lebih ketat lagi untuk menilai dari segi kejujuran, stabilitas siswa dalam
mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh murid-muridnya. Bisa juga dengan menerapkan
Cooperative Learning yaitu suatu metode pembelajaran yang memerlukan kontribusi dan kerja sama
antara anggota kelompok. Hal tersebut diperlukan agar dapat meningkatkan kinerja belajar antarsiswa
pada saat mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) serta mampu menumbuhkan sikap tolong-
menolong dalam berperilaku sosial. (Vianita Prasetyawati,2020) atau membangun bimbingan belajar
online Pos Diakonia yang bertujuan membantu anak-anak dalam memahami materi yang telah diberikan
oleh pihak sekolah serta membantu meningkatkan kembali minat belajar siswa di masa pembelajaran
jarak jauh ini. (Friska J. Purba,2022)

DAFTAR RUJUKAN
Vianita Prasetyawati (2021) Metode Cooperative Learning dalam Meningkatkan Kualitas Hasil
Belajar Siswa pada Masa Pandemi Covid-19. https://doi.org/10.21831/ep.v2i2.41275

Sugama M, Putri S, Nicky D (2020) Online Learning & Blended Learning: Perbandingan Hasil
Belajar Metode Daring Penuh dan Terpadu DOI: https://doi.org/10.35194/jp.v9i2.1070

Friska J. Purba, Kelly S, Debora S, Candra Y, & Karnelasatri. (2022). Meningkatkan Minat Belajar
Siswa Selama Pandemi Covid-19 Melalui Bimbingan Belajar Online . International Journal of
Community Service Learning, 6(2), 131–139. https://doi.org/10.23887/ijcsl.v6i2.46068

Eka Yanuarti (2017) Pemikiran Pendidikan Ki. Hajar Dewantara Dan Relevansinya Dengan
Kurikulum 13

Yulia K, Fajar S, Lilik B (2021) Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Siswa Mi
Muhammadiyah 5 Surabaya DOI: http://dx.doi.org/10.30659/pendas.8.1.91-104

Hutomo Atman Maulana (2021) Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Daring di


Pendidikan Tinggi Vokasi: Studi Perbandingan antara Penggunaan Google Classroom dan Zoom
Meeting. DOI: https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i1.259

6
Sikender Mohsienuddin Mohammad (2020) Emergence Of Online Learning On Covid-19
(http://royalbookpublishing.com/index.php/royal/catalog/book/93)

Olli Lukkari (2021) Home-School Cooperation During the COVID-19 Pandemic - The Perspective
of Elementary School Special Education Teachers in Finland
https://jyx.jyu.fi/bitstream/handle/123456789/76325/URN%3aNBN%3afi%3ajyu-
202106083539.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Velavan TP, Meyer CG. The COVID-19 epidemic. Trop Med Int Health. 2020 Mar;25(3):278-280.
doi: 10.1111/tmi.13383. Epub 2020 Feb 16. PMID: 32052514; PMCID: PMC7169770.

Y.B. Mangunwijaya (2020) Sekolah Merdeka : Pendidikan Pemerdekaan, Penerbit Buku Kompas

Teguh Wangsa Gandhi (2014) Filsafat Pendidikan : Mazhab – Mazhab Filsafat Pendidikan

Prof.Dr. Ishak A, Dr. Deni D, Drs.Rudi S, Cepi Riyana Teknologi Pendidikan , Remaja Rosdakarya
PT

Clark R.C & Mayer R.E 2008 : E-Learning and the Science Of Instruction : Proven Guidelines For
Consumers And Designers Of Multimedia Learning , Second Edition : John Wilet & Sons Inc.

Anda mungkin juga menyukai