Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

E-learning pada masa pandemi covid-19


Bidang Studi Bahasa Indonesia

Disusun oleh :
Dwi Amelia Andrianingtyas
042733674

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
MALANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Makalah ini berisi tentang uraian dan pembahasan “E-learning pada Masa Pandemi Covid-
19 Di Indonesia”. Makalah ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan
pikirannya yang telah diberikan oleh pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian.

Akhir kata Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca.

Kediri, 29 November 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
A. Latar Belakang .................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
C. Tujuan.................................................................................................................. 4
BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
BAB 3 PENUTUP............................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 7
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

COVID-19, krisis kesehatan masyarakat yang penting diseluruh dunia, diumumlan


oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Januari 2020 sebagai wabah penyakit virus
corona baru dan dilaporkan sebagai pandemi pada Maret 2020. (WHO, 2019). Pandemi
COVID-19 menyebabkan bebera sekolah dan perguruan tinggi diberbagai negara diharuskan
ditutup sementara. Pendidikan tatap muka telah berakhir di berbagai sekolah, universitas, dan
perguruan tinggi. Ini akan berdampak negatif pada kegiatan pendidikan, karena jarak sosial
sangat penting pada tahap ini.(Lestari, 2020)
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan
klaster baru ditemukan karena beberapa daerah memiliki kemapuan mencatat kasus dan
spesifik diarea tertentu terutama di kota besar. Beberapa daerah memili kemampuan
pencatatn dan tes yang lebih baik memiliki catatan klaster dari pemukiman, pasar, tempat
ibadah, perkantoran dan baru – baru ini sekolah. Covid- 19 berdampak pada berbagai aspek
salah satunya yaitu aspek pendidikan. Indonesia telah banyak melakukan upaya-upaya
penanganan dan pencegahan untuk mempersempit penyebaran virus Covid-19. Salah satu
upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang dilakukan pemerintah adalah pada sektor
pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia yaitu meliburkan seluruh
kegiatan belajar mengajar, membuat pemerintah dan lembaga pendidikan harus mencari cara
agar kegiatan pembelajaran tetap berlangsung walaupun pada saat pandemi.
E-learning digambarkan sebagai pengalaman belajar menggunakn berbagai perangkat
elektronik (misalnya komputer, laptop, smartphone, dll) dengan kesediaan internet dalam
kondisi lingkungan sinkron atau asinkron. E-learning bisa bisa menjadi platform yang
membuat proses pendidikan lebih berpusat pada siswa, kreatif, dan fleksibel. (Singh, 2019 ;
Rusman, 2011 ; Mungania, 2003). E-learning dipandang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) dan WHO sebagai alat yang berguna untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, terutama
di negara-negara berkembang. (Colace, 2006)
Diharapkan dengan penerapan E-learning, peran pegajar akan berubah dari model
tradisional teacher-centric menjadi student-centric yang sesuai dengan kurikulum baru yang

2
diterapkan di dunia pendidikan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam
terkait perkembangan E-learning pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia disertai
hambatan-hambatannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan e-elearning pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia?
2. Bagaimana efektivitas pembelajaran e-learning dapat berjalan secara efektif?
3. Hambatan apa saja yang dihadapi dalam penerapan e-learning pada masa pandemi
covid-19?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan e-learning pada masa pandemi Covid-19 di
Indonesia.
2. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran e-learning dimasa pandemi Covid-19.
3. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam penerapan e-learning pada masa
pandemi Covid-19.

3
BAB II
PEMBAHASAN

Wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) yang telah melanda 215 negara di
dunia, memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan, Khususnya sekolah dan
perguruan tinggi. Untuk melawan Covid-19 Pemerintah telah melarang untuk berkerumun,
pembatasan sosial (social distancing) dan menjaga jarak fisik (physical distancing), memakai
masker dan selalu cuci tangan. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah
telah melarang sekolah dan perguruan tinggi untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka
(konvensional) dan memerintahkan untuk menyelenggarakan pembelajaran secara daring
(Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020).
Sistem pembelajaran E-learning merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka
secara langsung antara dosen, guru, siswa, maupun mahasiswa tetapi dilakukan melalui
online yang menggunakan jaringan internet. Sistem pembelajaran dilaksnakan melalui
perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan
internet. Dosen atau guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama
menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), email, aplikasi zoom maupun
media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian dosen ataupun guru dapat
memastikan mahasiswa atau siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan,
meskipun ditempat yang berbeda. Semua sektor meraskan dampak Covid-19, dunia
pendidikan salah satunya.
Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran
akan tetapi ketersediaan kuota membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa atau
mahasiswa guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk
kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua yang tidak siap untuk
menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet. Hal ini pun menjadi
permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan
bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan
rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu).

4
Hingga akhirnya hal seperti itu dibebankan kepada orang tua siswa yang ingin anaknya tetap
mengikuti pembelajaran. Pembelajaran secara daring tidak lepas dari jaringan internet.
Koneksi jaringan iternet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat
tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi tempat tinggalnya yang di daerah
pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler
terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan
sinyal seluler.
Untuk menghindari kesenjangan lebih lanjut dalam pendidikan, guru perlu
mengetahui tingkat kemampuan siswa mereka selama periode pembelajaran berbasis rumah
samapi sekolah dibuka kembali sepenuhnya. Pemerintah juga harus mengembangkan sistem
untuk memantau guru dan siswa selama periode pembelajaran jarak jauh. Dalam jangka
panjang, pemerintah harus mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur. Pemerintah
juga harus berinvestasi dalam reformasi pendidikan guru seperti mengembangkan kuirikulum
khusus untuk pembelajaran jarak jauh dan pendidikan darurat serta penguasaan teknologi
pengajaran.

5
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dan Saran


Hambatan, solusi dan harapan dalam pembelajaran dengan menggunakan sitem daring
menjadi topik yang menarik dalam masa pandemi Covid-19 ini. Meskipun dalam kondisi
yang serba terbatas karena pandemi Covid-9 tetapi masih dapat dilakukan pembelajaran
secara daring. Hanya hal yang menjadi hambatan adalah orangtua harus menambah waktu
untuk mendampingi anak-anak. Sedangkan dari segi guru menjadi melek teknologi dan
dituntut untuk belajar banyak hal khususnya pembelajara berbasis daring. Sistem
pembelajaran daring ini dapat dijadikan sebagai model dalam melakukan pembelajaran
selanjutnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/User/Downloads/117-File%20Utama%20Naskah-250-1-10-20210904.pdf

https://online-journal.unja.ac.id/biodik/article/view/9759/5665

Lilis Ardini., Ulfah Setia Iswara., Endang Dwi Retnani JKBM (Jurnal Konsep Bisnis dan
Manajemen), 7 (1) 2020, Efektivitas Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran
Saat Pandemi Covid 19
file:///C:/Users/User/Downloads/4333-16204-1-PB%20(1).pdf

Sri Harnani. (2020, Juli 7). Efektivitas Pembelajaran Daring Dimasa Pandemi Covid-19
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-
covid-19

Andi Anugrahana. (2020). Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama
Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar.
file:///C:/Users/User/Downloads/4033-Article%20Text-16247-1-10-20200928.pdf

Anda mungkin juga menyukai