Anda di halaman 1dari 11

Penerapan E-Learning pada Masa Pandemi Covid-19

Nama : Mochammad Faiz Alfaghrizi


NIM : 044888163

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Yetty Morelent (01000433)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Penerapan E-learning pada masa
Pandemic Covid-19 di Indonesia” dapat diselesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang penerapan e-learning
pada masa pandemic covid-19 di Indonesia.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada saya sehingga
makalah ini dapat disusun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui
media internet. Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Demikian makalah ini dibuat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang diangkat pada makalah ini, penulis memohon maaf. Penulis menerima
kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik
pada kesempatan berikutnya.
Surabaya, 13 November 2022
Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Dampak Pandemic Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia ...................................................... 5
B. Kendala Penerapan E-Learning pada masa pandemic Covid-19 di Indonesia. ......................... 6
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Awal penyebaran Covid-19 di Indonesia terjadi pada Maret 2020, masuknya virus
Covid-19 membuat situasi menjadi diluar kendali dan mengakibatkan berbagai aspek
kehidupan terkena imbas dari penyebaran virus tersebut. Diterapkannya berbagai
protokol kesehatan yang mengharuskan sebagian besar orang tetap berada di rumah dan
menghentikan kegiatan sosialnya. Hal tersebut dilakukan untuk menekan angka
penyebaran virus. Lembaga pendidikan formal adalah salah satu aspek yang diharuskan
cepat tanggap dalam merespon situasi ini. (Pipit Putri Hariani & Sri ngayomi Yudha
wastuti, 2020). Pemerintah telah melakukan banyak langkah untuk mencegah
penyebarannya, salah satunya melalui surat edaran yang dikeluarkan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Biro Pendidikan Tinggi Nomor 1 Tahun
2020, perihal pencegahan penyebaran penyakit virus Corona (Covid-19) di seluruh
Lembaga Pendidikan. Melalui surat edaran ini, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan memberikan panduan pengajaran jarak jauh. WHO juga merekomendasikan
untuk menghentikan sementara aktivitas yang dapat menyebabkan keramaian. Untuk itu
perlu memberhentikan sementara pembelajaran rutin dimana banyak peserta didik
berkumpul di dalam kelas.
Pembelajaran harus dilakukan dalam suasana yang meminimalkan kontak fisik
antara peserta didik dengan peserta didik lain atau antara peserta didik dan pendidik.
Penggunaan teknologi digital memungkinkan peserta didik dan pendidik ditempatkan di
tempat yang berbeda selama proses pembelajaran. Salah satu alternatif bentuk
pembelajaran yang bisa dilakukan selama masa darurat Covid-19 adalah pembelajaran
secara online (E-Learning). E-Learning merupakan teknologi informasi dan komunikasi
yang memungkinkan peserta didik untuk belajar kapanpun, dimanapun. E-Learning
adalah sistem pembelajaran yang dapat digunakan sebagai sarana untuk proses belajar
mengajar yang dilakukan tanpa harus berhadapan muka langsung antara peserta didik
dan pendidik.(Turmuzi et al., 2021) Pendapat lain menyatakan bahwa E-Learning
merupakan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi yang besar terhadap perubahan
dalam proses pembelajaran, dimana proses belajar tidak lagi hanya mendengarkan uraian
materi dari pendidik tetapi peserta didikjuga melakukan aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Selain itu materi bahan ajar pun dapat
divisualisasikan dalam berbagai format dan bentuk yang lebih dinamis dan interaktif
sehingga learner atau peserta didik akan termotivasi untuk terlibat lebih jauh dalam
proses pembelajaran tersebut.(Yuliana, 2020)
Oleh karena itu dalam makalah ini akan membahas mengenai penerapan E-
Learning di masa pandemic Covid-19 beserta kendala dalam penggunaannya.

B. Rumusan Masalah

Pada penulisan ini terdapat beberapa rumusan masalah yang diuraikan sebagai berikut
1. Bagaimana dampak dari pandemic Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia?
2. Apa yang menjadi kendala dalam penerapan E-Learning di masa pandemic Covid-19?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini dapat diuraikan sebagai berikut


1. Untuk mengetahui dampak pandemic Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi dalam penerapan E-Learning di masa
pandemic Covid-19
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Pandemic Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia


Pada akhir tahun 2019 dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang
disebabkan oleh sebuah virus yang bernama corona atau dikenal dengan istilah Covid-19
(Corona Virus diseases-19). Virus yang disinyalir mulai mewabah 31 Desember 2019 di
kota Wuhan Propinsi Hubei Tiongkok, saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia
dengan sangat cepat, sehingga WHO tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai
pandemi global. Ratusan ribu manusia terpapar virus ini di seluruh dunia, bahkan puluhan
ribu menjadi korban meninggal. Penularan yang sangat cepat dan sulitnya mendeteksi
orang yang terpapar karena masa inkubinasi Covid-19 kurang lebih dua minggu menjadi
penyebab banyaknya korban berjatuhan.
Obat penawar yang belum bisa ditemukan dan membludaknya jumlah pasien
terpapar Covid-19 menjadi penyebab kematian yang paling tinggi. Rumah sakit dan
paramedis yang menagani merasa kewalahan sehingga banyak pasien yang tidak tertangani
dengan baik. Sulitnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi paramedis menjadi penyebab pasien
berjatuhan termasuk dokter dan paramedis lainnya yang juga terpapar Covid-19 sehingga
akhirnya meninggal. Rumitnya penanganan wabah ini membuat para pemimpin dunia
menerapkan kebijakan yang super ketat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Social distancing menjadi pilihan berat bagi setiap negara dalam menerapkan kebijakan
untuk pencegahan penyebaran Covid-19, karena kebijakan ini berdampak negatif terhadap
segala aspek kehidupan. Pembatasan interaksi sosial masyarakat dapat menghambat laju
pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, namun tidak ada pilihan
lain, karena cara ini adalah yang paling efektif.
Resiko yang ditimbulkan oleh Pandemi Covid - 19 tidak hanya berpengaruh pada
aspek kesehatan, tetapi juga berpengaruh pada berbagai lini kehidupan. McKibbin &
Fernando (2020) menyatakan bahwa evolusi Virus Corona dan dampaknya pada
perekonomian sangat sulit diprediksi sehingga mempersulit pihak berwenang untuk
menyusun kebijakan ekonomi dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19. Selain
sektor ekonomi, transportasi dan pertanian, Pandemi Covid-19 juga membawa pengaruh
yang sangat besar bagi dunia pendidikan. Dampak penyebaran Covid-19 kini mulai
memasuki dunia pendidikan. Institusi-institusi Pendidikan diharapkan untuk tidak
melaksanakan kegiatan seperti biasanya; hal ini diharapkan untuk mengurangi penyebaran
Covid-19. UNESCO memperkirakan terdapat sekitar 107 negara yang melakukan
penutupan instutusi pendidikan akibat Covid-19. Meski diistilahkan penutupan, tetapi tidak
berarti bahwa aktivitas di institusi pendidikan juga dihentikan. Penutupan perpendidikan
tinggi maupun sekolah hanya dilakukan secara fisik, dalam artian bahwa gedung sekolah
dan kampus ditutup tetapi kegiatan pembelajaran dan kegiatan yang bersifat administratif
lainnya tetap dikerjakan secara jarak jauh. Pendidik dan pendidik tetap melaksanakan
pembelajaran secara daring, sementara siswa atau peserta didik dapat belajar secara
online dari rumah masing - masing.
Pembelajaran daring tersebut sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang menerbitkan Surat Edaran Nomor
4, 2020 tertanggal 24 Maret 2020 “Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam
Masa Darurat Penyebaran Covid-19” mengenai proses pembelajaran jarak jauh secara
daring dilakukan di rumah yang akan memberikan kesan pengalaman penting bagi peserta
didik. (Rosali, 2020) Salah satu alternatif bentuk pembelajaran yang bisa dilakukan selama
masa darurat Covid-19 adalah pembelajaran secara online (E-Learning). E-Learning
merupakan teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan peserta didik untuk
belajar kapanpun, dimanapun.). E-Learning adalah sistem pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilakukan tanpa harus
berhadapan muka langsung antara pendidik dan peserta didik.(Turmuzi et al., 2021)

B. Kendala Penerapan E-Learning pada masa pandemic Covid-19 di


Indonesia.
E-Learning merupakan sebuah proses pembelajaran berbasisi elektronik dalam
penggunaannya dapat diakses online (Weni & Isnani, 2016). Meningkatkan penguasaan
terhadap materi pembelajaran, meningkatkan interaksi antara peserta didik kepada
pendidik dan memudahkan pada proses pembelajaran merupakan tujuan yang dimiliki E-
Learning dalam penerapannya (Darmayanti et al., 2007). Sehingga efektif digunakan
dalam masa pandemi ini. Namun dalam penggunaanya kurang karena konten hanya berupa
text atau slide presentasi saja, perlu adanya pengembangan untuk meningkatkan minat
dalam pembelajaran (Cucus & Aprilinda, 2016). Pengembangan E-Learning, aplikasi
google classroom sebagai media pembelajaran dalam masa pandemi dinilai efektif karena
penggunaannya efektif serta efesian dan dapat dilakukan fleksibel kapan saja dan dimana
saja, praktis untuk digunakan, dan dapat meningkatkan hasil belajar (Subandi et al., 2018).
Namun dalam penggunaan google classroom harus diimbangi dan disesuaikan dengan
koneksi interner yang baik, hal ini juga menjadi permasalahan jika terdapat keterlambatan
dalam pengumpulan tugas karena koneksi yang lambat (Fauzan & Arifin, 2019). Oleh
Karena itu dalam penggunaannya sebaiknya disesuaikan dengan kesesuaian tingkat
pembelajaran, kualitas pembelajaran serta intensitas dan waktu.
Terdapat beberapa masalah atau kendala yang dihadapi peserta didik pada
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini, seperti biaya, motivasi belajar, layanan, umpan
balik, kurangnya pengalaman serta kebiasaan (Attri, 2012). Pembelajaran jarak jauh dinilai
tidak lebih baik dari pembelajaran yang dilakukan secara langsung atau tatap muka (Fojtík,
2018). Kurangnya interaksi yang efektif, minimnya pengorganisasian merupakan salah
satu yang menjadi kendala pembelajaran jarak jauh, pembelajaran jarak jauh yang efektif
tentu harus didukung dengan konten yang diberikan, fasilitas koneksi internet serta
perhatian dan ketersediaan yang cukup besar (Buselic, 2012). Oleh karenanya penggunaan
media pembelajaran dalam penerapannya mempengaruhi pembelajaran dan pemikiran
yang sedang terjadi (King et al., 2001). Penggunaan media pembelajaran yang tidak
interaktif, tidak menari akan membuat peserta didik sulit meningkatkan motivasi
belajarnya, maka media pembelajaran yang interaktif serta menarik untuk menghasilkan
prestasi peserta didik yang baik (Handhika, 2012). Yang menjadi perhatian khusus dalam
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, seperti pada daerah terpencil atau daerah yang tidak
mendapat koneksi internet dan terbatasnya kepemilikan teknologi pasti menjadi kendala
besar karena pendidik serta sekolah tidak memiliki fasilitasserta sarana yang mempuni
untuk proses pembelajaran jarak jauh (Basilaia & Kvavadze, 2020). Maka dari itu penetuan
media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dampak penyebaran Covid - 19 kini mulai memasuki dunia pendidikan.
Institusi - institusi pendidikan diharapkan untuk tidak melaksanakan kegiatan seperti
biasanya; hal ini diharapkan untuk mengurangi penyebaran Covid - 19. UNESCO
memperkirakan terdapat sekitar 107 negara yang melakukan penutupan instutusi
pendidikan akibat Covid - 19. Meski diistilahkan penutupan, tetapi tidak berarti bahwa
aktivitas di institusi pendidikan juga dihentikan. Penutupan perpendidikan tinggi
maupun sekolah hanya dilakukan secara fisik, dalam artian bahwa gedung sekolah
dan kampus ditutup tetapi kegiatan pembelajaran dan kegiatan yang bersifat adm
inistratif lainnya tetap dikerjakan secara jarak jauh. Pendidik dan pendidik tetap
melaksanakan pembelajaran secara daring, sementara siswa atau peserta didik dapat
belajar secara online dari rumah masing – masing.
Terdapat beberapa masalah atau kendala yang dihadapi peserta didik pada
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini, seperti biaya, motivasi belajar, layanan, umpan
balik, kurangnya pengalaman serta kebiasaan (Attri, 2012). Pembelajaran jarak jauh dinilai
tidak lebih baik dari pembelajaran yang dilakukan secara langsung atau tatap muka (Fojtík,
2018). Kurangnya interaksi yang efektif, minimnya pengorganisasian merupakan salah
satu yang menjadi kendala pembelajaran jarak jauh, pembelajaran jarak jauh yang efektif
tentu harus didukung dengan konten yang diberikan, fasilitas koneksi internet serta
perhatian dan ketersediaan yang cukup besar (Buselic, 2012). Oleh karenanya penggunaan
media pembelajaran dalam penerapannya mempengaruhi pembelajaran dan pemikiran
yang sedang terjadi (King et al., 2001).
Daftar Pustaka
Attri, A. K. (2012). Distance Education: Problems And Solutions. International Journal Of
Behavioral Social And Movement Sciences, 1(4), 42–58.
Asilaia,G.,&Kvavadze, D. (2020). Transition to Online Education in Schools during a SARS-
CoV-20 Coronavirus (COVID-19) Pandemic in Georgia. 5(4), 1–9.
Buselic, M. (2012). Distance Learning – concepts and contributions. Oeconomica Jadertina, 1, 23–
34.
Effendi, E., Mursilah, M., & Mujiono, M. (2018). Korelasi Tingkat Perhatian Orang Tua dan
Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi
Sciences, 10(1), 17-23.
Fojtík, R. (2018). Problems of Distance Education. International Journal of Information and
Communication Technologies in Education, 7(1), 14–23.
Hariani, P. P., Wastuti, S. N. Y., Mahdalena, L., & Barus, W. I. (2020). Pemanfaatan e-learning
pada pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19. Biblio Couns: Jurnal Kajian
Konseling dan Pendidikan, 3(2), 41-49.
Hartanto, W. (2016). Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran. JURNAL
PENDIDIKAN EKONOMI, 10(1).
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/view/3438
Handhika, J. (2012). Efektivitas Media Pembelajaran IM3 Ditinjau Dari Motivasi Belajar. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, 1(2), 1 9–114.
King, F.B.Young, M.F.,Drivere-Richmond, K.,& Schrader, P. G. (2021). Defining Distance
Learning and Distance Education. 1–14.
Marbun, P. (2021). Disain Pembelajaran Online Pada Era Dan Pasca Covid-19. CSRID (Computer
Science Research and Its Development Journal), 12(2), 129.
https://doi.org/10.22303/csrid.12.2.2020.129-142
Sahfitri, V., & Ulfa, M. (2015). Evaluasi Usability Sistem E-Learning sebagai Aplikasi Pendukung
Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi Menggunakan USE Questionnaire. Jurnal Ilmiah
MATRIK, 17(1), 53-66.
Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. Biodik,
6(2), 109–119. https://doi.org/10.22437/bio.v6i2.9759
Simanjuntak, D. R., & Harahap, M. S. (2020). PEMBELAJARAN SECARA DARING SELAMA
MASA PANDEMI COVID-19. JURNAL MathEdu (Mathematic Education Journal), 3(3),
142–146. http://journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu
Turmuzi, M., Dasing, A. S. H., Baidowi, B., & Junaidi, J. (2021). Analisis kesulitan belajar
mahasiswa secara online (e-learning) selama masa pandemi COVID-19. Edukatif: Jurnal
Ilmu Pendidikan, 3(3), 900-910.

Anda mungkin juga menyukai