KATA PENGANTAR
xxxxxxxxxxxxxx
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan...................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN………….......................................................................4
2.1 Dampak Pandemii Covid-19.................................................................4
2.2 Model Pembelajaran Flipped Classroom..............................................8
BAB III PENUTUP……………..…....................................................................10
3.1 Kesimpulan..........................................................................................10
3.2 Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pendidikan serta meningkatkan pemerataan akses dan perluasan pendidikan.
Pendidikan jarak jauh yang diselenggarakan dengan penjaminan kualitas yang
baik dan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan merupakan salah satu
mekanisme perluasan akses pendidikan tinggi. Menjadi kewajiban kepala sekolah
untuk membimbing, memfasilitasi dan mengendalikan guru dalam Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) dan evaluasi secara online
Pandemi covid-19 memberikan pengaruh sangat buruk terhadap
perekonomian suatu negara dan secara khusus terhadap pendidikan. Pengaruh
buruk yang dapat dirasakan di dalam pendidikan ialah aktivitas belajar mengajar
di dalam kelas kini tidak dapat lagi terlaksana. Baik pendidikan formal dan
nonformal, pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi terkena dampak
pandemi covid-19 (Hasanudin, dkk., 2021) sehingga pembelajaran tatap muka
beralih dengan pembelajaran daring (Rigianti, 2020; Putria, dkk., 2020).
Hal ini terjadi karena kebijakan pemerintah yang mengharuskan
masyarakat untuk mengikuti kebijakan social distancing dengan tujuan untuk
mengurangi penyebaran virus corona. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
atau Kemendikbud merespon adanya pandemi covid-19 dengan menerapkan
program belajar dari rumah yang dibantu dengan memanfaatkan internet
(pembelajaran secara daring). Pemerintah mengganti pembelajaran dengan sistem
pembelajaran daring melalui aplikasi pembelajaran daring (Syarifudin, 2020)
untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di lingkungan sekolah
(Hidayah, dkk., 2021).
Pembelajaran daring adalah sebuah sistem pembelajaran yang dilakukan
secara jarak jauh dengan bantuan teknologi dan media jaringan internet.
Pembelajaran daring dapat dikatakan sebagai pembelajaran yang dapat diakeses
menggunakan layanan internet (Sadikin & Hamidah, 2020) dengan menggunakan
aplikasi, seperti whatsapp group, google meet, zoom, google classroom
(Yunitasari & Hanifah, 2020), telegram, dan quiepper school (Asmuni, 2020)
yang didukung oleh keterampilan dan kesiapan pengajar (Andiarna, &
Kusumawati, 2020).
Dikutip dalam penelitian yang ditulis oleh Nurdin (2017) menyatakan
bahwa, pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah
2
dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui
teknologi informasi dan komunikasi dan media lain (UU Nomor 20 Tahun 2003
Pasal 1 Ayat 15). Pembelajaran jarak jauh adalah sebuah upaya untuk masalah
pendidikan dengan keterbatasan antara pengajar (tutor) dengan peserta didik untuk
bertatap muka dengan mengadakan pembelajaran yang memisahkan antara tenaga
pengajar dengan peserta didik dengan bantuan media. Program Belajar Jarak Jauh
(PBJJ) merupakan alternatif yang digunakan saat ini oleh setiap sekolah untuk
melaksanakan proses belajar mengajar walaupun tidak dengan tatap muka.
Perubahan proses belajar dari tatap muka menjadi Program Belajar Jarak Jauh
(PBJJ) merupakan suatu keputusan yang harus dilakukan oleh sekolah agar tujuan
pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. Sekolah merupakan
sebuah organisasi modern yang harus beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
SD Negeri 1 Tegalrejo di tengah pandemi Covid-19 harus tetap menjalankan
proses belajar mengajar. dengan mengubahnya menjadi Program Belajar Jarak
Jauh (PBJJ). PBJJ ini menjadi tantangan bagi setiap sekolah untuk tetap
menjalankan tujuan pendidikan. Penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat
maka kesehatan lahir dan batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga
sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah
Bertitik tolak dari latar belakang tersebut maka penelitian ini akan
mengkaji : “Dampak Pandemi Covid-19 Pada Pendidikan di Indonesia”.
3
pandemic covid-19 terhadap mutu pembelajaran di Indonesia dani aplikasi yang
digunakan guru untuk meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti
pembelajaran selama masa pandemic covid-19.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya mereka terlambat dalam
mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru. Belum lagi bagi guru yang
memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada siswa, membuat ruang
penyimpanan gadget semakin terbatas. Penerapan pembelajaran online juga
membuat pendidik berpikir kembali, mengenai model dan metode pembelajaran
yang akan digunakan. Yang awalnya seorang guru sudah mempersiapkan model
pembelajaran yang akan digunakan, kemudian harus mengubah model
pembelajaran tersebut. Di balik masalah dan keluhan tersebut, ternyata juga
terdapat berbagai hikmah bagi pendidikan di Indonesia. Diantaranya, siswa
maupun guru dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara
online ini.
Di era disrupsi teknologi yang semakin canggih ini, guru maupun siswa
dituntut agar memiliki kemampuan dalam bidang teknologi pembelajaran.
Penguasaan siswa maupun guru terhadap teknologi pembelajaran yang sangat
bervariasi, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Dengan adanya kebijakan
Work From Home (WFH), maka mampu memaksa dan mempercepat mereka
untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai suatu kebutuhan
bagi mereka. Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat mereka dapat mengetahui
media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di kelas
secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target
pencapaian dalam pembelajaran. Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun
dicoba dan digunakan. Sarana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran
online antara lain, e-learning, aplikasi zoom, google classroom, youtube, maupun
media sosial whatsapp.
Sarana-sarana tersebut dapat digunakan secara maksimal, sebagai media
dalam melangsungkan pembelajaran seperti di kelas. Dengan menggunakan media
online tersebut, maka secara tidak langsung kemampuan menggunakan serta
mengakses teknologi semakin dikuasai oleh siswa maupun guru. Setelah pendidik
mampu menguasai berbagai sarana pembelajaran online, maka akan tercipta
pemikiran mengenai metode dan model pembelajaran lebih bervariasi yang belum
pernah dilakukan oleh pendidik. Misalnya, guru membuat konten video kreatif
sebagai bahan pengajaran. Dalam hal ini, guru lebih persuasif karena membuat
6
peserta didik semakin tertarik dengan materi yang diberikan oleh guru melalui
video kreatif tersebut. Peserta didik tentu akan dapat memahami apa yang
dijelaskan oleh guru melalui video kreatif yang dibuat oleh guru tersebut.
Sehingga dengan adanya penerapan model pembelajaran di rumah ini, membuat
siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran secara online.
Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas pada siswa, juga dapat
menimbulkan kreativitas dikalangan siswa dalam mengembangkan pengetahuan
yang telah mereka miliki. Dengan metode pembelajaran yang bervariasi dari guru,
mereka dapat menciptakan suatu produk pembelajaran kreatif yang dapat
mengembangkan pemikiran melalui analisis mereka sendiri, tanpa keluar dari
pokok bahasan materi yang telah disampaikan oleh guru. Adanya pandemi covid-
19 juga memberikan hikmah yang lainnya.
Pembelajaran yang dilakukan di rumah, dapat membuat orang tua lebih
mudah dalam memonitoring atau mengawasi terhadap perkembangan belajar anak
secara langsung. Orang tua lebih mudah dalam membimbing dan mengawasi
belajar anak dirumah. Hal tersebut akan menimbulkan komunikasi yang lebih
intensif dan akan menimbulkan hubungan kedekatan yang lebih erat antara anak
dan orang tua. Orang tua dapat melakukan pembimbingan secara langsung kepada
anak mengenai materi pembelajaran yang belum dimengerti oleh anak. Dimana
sebenarnya orang tua adalah institusi pertama dalam pendidikan anak. Dalam
kegiatan pembelajaran secara online yang diberikan oleh guru, maka orang tua
dapat memantau sejauh mana kompetensi dan kemampuan anaknya.
Kemudian ketidakjelasan dari materi yang diberikan oleh guru, membuat
komunikasi antara orang tua dengan anak semakin terjalin dengan baik. Orang tua
dapat membantu kesulitan materi yang dihadapi anak. Hikmah selanjutnya yaitu
penggunaan media seperti handphone atau gadget, dapat dikontrol untuk
kebutuhan belajar anak. Peran orang tua semakin diperlukan dalam melakukan
pengawasan terhadap penggunaan gadget. Hal tersebut memberikan dampak yang
positif bagi anak, dalam memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat.
Anak cenderung akan menggunakan handphone untuk mengakses berbagai
sumber pembelajaran dari tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga akan
7
membuat anak menghindari penggunaan gadget pada halhal kurang bermanfaat
atau negatif.
8
Gambar 1. konsep model pembelajaran flipped classroom
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembelajaran daring di Indonesia sudah terlaksana dengan cukup
baik. Sistem pembelajaran yang dilakukan adalah sistem pembelajaran online
atau pembelajaran daring.
2. Upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran
selama masa pandemik covid-19 adalah membawa keberhasilan siswa dengan
meningkatkan aktivitas siswa, memberikan pembelajaran yang kreatif dan
memberikan kebijakan sesuai dengan edaran yang diberikan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memberikan bantuan kuota
untuk melakukan pembelajaran daring.
3. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring guru dan peserta didik menggunakan
WhatsApp dan Zoom. Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring guru
tetap melakukan perencanaan pembelajaran dengan membuat RPP daring,
mempersiapkan bahan ajar berupa media pembelajaran dan mempersiapkan
bahan ajar sebelum proses pembelajaran berlangsung. Dalam pelaksanaan
pembelajaran daring ini guru lebih sering menggunakan WhatsApp untuk
berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tuanya, selain itu WhatsApp
digunakan guru untuk membagikan informasi yang berkaitan dengan
pembelajaran. Sedangkan dalam pelaksanaan pembelajaran daring guru
menggunakan Zoom untuk penyampaian materi pembelajaran
4. Antusiasme siswa sangat baik karena alam pelaksanaan pembelajaran daring
ini guru menggunakan pendekatan dengan peserta didik melalui videocall dan
Zoom dengan memberikan motivasi serta selalu menanyakan keluhan peserta
didik terkait pelaksanaan pembelajaran daring ini. Selanjutnya untuk penilaian
dan evaluasi guru menggunakan aplikasi WhatsApp, untuk mengirim kembali
tugas peserta didik yang telah dikoreksi. Selain itu guru juga memberikan
penilaian tentang kedisiplinan peserta didik dalam mengumpulkan tugas.
10
Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini yaitu tidak stabilnya
jaringan internet sehingga terkadang peserta didik kesulitan untuk belajar.
Selain itu peserta didik juga terkadang mengalami kesulitan dalam memahami
materi pembelajaran, namun guru selalu memberikan waktu lebih dengan
menanyakan kepada peserta didik jika memang masih ada peserta didik yang
belum mengerti tentang materi tersebut maka guru akan dengan sabar
memberikan penjelasan ulang
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka terdapat saran sebagai berikut :
1. Sekolah hendaknya lebih memfasilitasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran
terutama pada pelaksanaan pembelajaran daring seperti sekarang ini.
2. Pemerintah hendaknya lebih gencar lagi memberikan dukungan terhadap
peserta didik dan guru dalam melaksanakan pembelajaran daring pada masa
pandemi Covid-19.
3. Guru dapat lebih mengembangkan pembelajaran yang dapat membuat kondisi
belajar tetap efektif walaupun dilakukan dalam jaringan, lebih sering
berkomunikasi dengan peserta didik. Guru hendaknya lebih meningkatkan
kreativitasnya sebagai pendidik untuk menjadi guru yang lebih profesional.
4. Peserta didik lebih diberikan motivasi dalam belajar agar pada saat
pelaksanaan belajar melalui dalam jaringan peserta didik tetap memiliki
semangat yang tinggi dan dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai di kelas
11
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Kurniawati, K. R., Santosa, F. H., & Bahri, S. (2020). Sosialisasi Hidup
Sehat di Tengah Wabah Virus Corona. JPMB : Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat Berkarakter. https://doi.org/10.36765/jpmb.v3i1.225
Chakraborty, M. and Muyia Nafukho, F. (2014), Strengthening student
engagement: what do students want in online courses, European Journal of
Training and Development, 38(9), 782-802. https://doi.org/10.1108/EJTD-
11-2013-0123
Cintiasih, Tiara (2020) Implementasi Model Pembelajaran Daring pada Masa
Pandemi Covid 19 di kelas III SD PTQ ANNIDA Salatiga. februari 2021
dari https://doi.org/10.1108/EJTD-11-2013-0123
Dewi, Wahyu Aji Fatma,(2020) Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi
Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar, Jurnal Ilmu pendidikan,Volume 2,
no.1.
Hasanudin, C., Supriyanto, R. T., & Pristiwati, R. (2020). Elaborasi Model
Pembelajaran Flipped Classroom dan Google Classroom sebagai Bentuk
Self-Development Siswa Mengikuti Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era
Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Intelegensia: Jurnal Pendidikan Islam,
8(2), 85-97. Doi https://doi.org/10.34001/intelegensia. v8i2.1414.
Hasanudin, C., Wagiran, W., & Subyantoro, S. (2021). Evaluasi Perkuliahan
Daring Keterampilan Menulis selama Masa Pandemi Covid-19 dengan
Model Evaluasi CIPP. Jurnal Pendidikan Edutama, 8(2), 27-38. Doi
http://dx.doi.org/10.30734/jpe.v8i2.1 784.
Hidayah, L. N., Rahmawati, L. E., & Wardani, L. S. P. (2021). Variasi Tugas dan
Aktivitas Pembelajaran di Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Corona.
Jurnal Pendidikan Edutama, 8(1), 93-98. Doi
http://dx.doi.org/10.30734/jpe.v8i1.1 068.
Lewis, S., Whiteside, A. and Dikkers, A. (2015), Providing Chances for Students
to Recover Credit: Is Online Learning a Solution, Exploring Pedagogies for
Diverse Learners 11 Page Online (Advances in Research on Teaching, (25),
143-157. Emerald Group Publishing Limited.
https://doi.org/10.1108/S1479- 368720150000027007
12
Rahmadia, S., Febriyani, N., Kuala, U. S., Islam, J. E., & Kuala, U. S. (2020).
Dampak covid-19 terhadap ekonomi. Jurnal Ekonomi Islam(JE Islam).
Siahaan Matdio. (Juli 2020), Pandemic Covid-19, Distance Learning/Online,
Education Jurnal. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya. 1-3
Watjatrakul, B. (2016), Online learning adoption: effects of neuroticism, openness
to experience, and perceived values, Interactive Technology and Smart
Education, 13(3), 229-243. https://doi.org/10.1108/ITSE-06- 2016-0017
Watnaya, A. kusnayat, Muiz, M. hifzul, Nani Sumarni, Mansyur, A. salim, &
Zaqiah, Q. yulianti. (2020). Pengaruh Teknologi Pembelajaran Kuliah
Online Di Era Covid-19 Dan Dampaknya Terhadap Mental Mahasiswa.
EduTeach : Jurnal Edukasi Dan Teknologi Pembelajaran.
https://doi.org/10.37859/eduteach.v1i2.1987
Yoo, S., Jeong Kim, H. and Young Kwon, S. (2014), Between ideal and reality: A
different view on online-learning interaction in a crossnational context,
Journal for Multicultural Education, 8(1), 13-30.
https://doi.org/10.1108/JME-04-2013-0018
Zahrotunnimah, Z. (2020). Langkah Taktis Pemerintah Daerah Dalam Pencegahan
Penyebaran Virus Corona Covid-19 di Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial
Dan Budaya Syar-I. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15103
13