Anda di halaman 1dari 39

PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN


SHOPEE DI WILAYAH SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:
SEHROH
20113024

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI IBMT

SURABAYA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan bisnis di era globalisasi informasi saat ini telah

berkembang sangat pesat dan terus mengalami perubahan khususnya di

Indonesia. Hal ini menyebabkan semakin banyak persaingan dalam bisnis,

terutama bagi perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasar bisnisnya.

Setiap pelaku usaha di setiap kategori perusahaan harus bereaksi

secara sensitif terhadap kemungkinan perubahan dan terutama berfokus pada

keputusan pembelian. Apalagi sekarang sudah sangat mudah untuk berbisnis

secara otomatis yaitu melalui internet. Salah satu sistem yang paling populer

dalam dunia bisnis saat ini adalah dengan menggunakan sistem E-

Commerce. Menurut Laudon dan Laudon dalam Nursani, et al. (2019), E-

Commerce merupakan suatu keadaan dimana proses jual beli produk

dilakukan secara elektronik oleh konsumen serta dari perusahaan ke

perusahaan dengan menggunakan computer sebagai perantara dalam

transaksi bisnis.

Di Indonesia ada berbagai macam E-Commerce, seperti Shopee,

Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan masih banyak lagi lainnya yang mudah

ditemukan. Shopee sendiri menyediakan berbagai macam informasi produk

yang dipasarkan melalui transaksi via online yang bisa di akses dengan

mudah hanya melalui smartphone. Shopee juga memberikan sistem

pelayanan yang menjamin seorang konsumen dalam bertransaksi yaitu

sistem
COD (Cash On Delivery) dimana seorang pembeli dapat bertemu secara

langsung ditempat yang ditentukan untuk melakukan transaksi pembelian,

serta memberikan pelayanan 24 jam kepada para konsumen apabila

mengalami kesulitan. Berikut data pengunjung E-Commerce:

Sumber : iprice.co.id

Menurut data di atas, Shopee berada di urutan kedua dengan rata-rata

131,2 juta pengunjung website per bulan pada kuartal II 2022. Angka ini

turun dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 132,7 juta pengunjung

per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat indikasi menurunnya

keputusan pembelian yang mengakibatkan menurunnya pengunjung

terhadap toko Shopee. Keputusan pembelian dipengaruhi oleh kemampuan

perusahaan untuk menarik pembeli serta faktor eksternal perusahaan. Proses

pengambilan keputusan dibentuk oleh ciri-ciri kepribadian, usia, pendapatan

dan gaya hidup. Adapun proses keputusan pembelian merupakan proses

psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana

konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka (Kotler &


Kevin Lane Keller dalam A Sarippudin, et al. 2019:48). Keputusan

pembelian konsumen memiliki pengaruh yang sangat positif bagi

perusahaan. Ketika perusahaan meningkatkan strategi promosi dan kualitas

pelayanan maka akan berdampak pada minat konsumen, sehingga dapat

mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian pada

produk atau jasa tersebut.

Banyak faktor yang melatarbelakangi keputusan pembelian

konsumen, salah satunya adalah kegiatan pemasaran dan promosi yang

ditawarkan. Hal ini menjadi tantangan untuk perusahaan, karena perusahaan

harus mampu memasarkan produk atau jasanya kepada konsumen agar

perusahaan dapat bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Secara umum, pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir dalam

memahami bahwasanya bisnis tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi

pembelian. Kotler & Amstrong (2018) menyatakan bahwa pemasaran

merupakan proses di mana perusahaan melibatkan pelanggan, membangun

hubungan pelanggan yang kuat, dan menciptakan nilai pelanggan untuk

mendapatkan nilai dari pelanggan sebagai gantinya.

Keputusan belanja secara Online sangatlah populer pada masyarakat.

Masyarakat yang sudah pernah melakukan transaksi keputusan pembelian

online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik itu kebutuhan primer,

sekunder maupun tersier, bahwasanya tidak bisa dipungkiri kepercayaan

memegang peran yang sangat penting.

Dengan jumlah marketplace yang sedemikian banyak membuat


persaingan untuk memperebutkan konsumen di bisnis Online pun semakin

ketat dengan seamakin banyaknya Online shop beredar yang tidak jauh

dengan pesaingnya. Realitas kompetitifnya adalah manajemen perusahaan

harus bekerja keras untuk menarik konsumen dari pesaingnya, oleh karena

itu diperlakukan strategi yang jitu untuk saling memperebutkan konsumen.

Salah strategi bersaing adalah dengan meningkatkan promosi penjualan.

promosi merupakan suatu kegiatan untuk memberikan informasi kepada

masyarakat tentang produk yang akan ditawarkan agar konsumen tertarik

untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan (Zahara & Sembiring

2020). Promosi yang digunakan PT. Shopee adalah dengan memberitahukan

barang yang sedang turun harga, Jaminan harga termurah, Selalu

menawarkan promo-promo, Diskon besar-besaran, Hadiah dan Garansi

produk. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sangga Pijar

Guntara (2021) menyimpulkan bahwa Promosi berpengaruh positif terhadap

Keputusan Pembelian.

Selain aspek promosi, ada juga aspek kualitas pelayanan yang

menentukan terjadinya keputusan pembelian. Menurut Kotler (2019)

mendefinisikan kualitas pelayanan aadalah bentuk penilaian konsumen

terhadap tingkat pelayanan yang diterima dengan tingkat pelayanan yang

diharapkan. Jika perusahaan mampu memberikan pelayanan yang baik maka

konsumen akan merasa puas.

Kualitas pelayanan menjadi hal penting yang harus diperhatikan

serta dimaksimalkan agar produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan

tetap menjadi pilihan oleh konsumen. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh
Anang Ardiansyah (2019) menyatakan bahwa Kualitas Pelayanan

berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian konsumen.

Begitu juga dalam berbelanja online, sangat perlu adanya kualitas

pelayanan yang baik. Apabila kualitas yang diberikan customer service atau

online shop tersebut baik, maka hal itu bisa membuat konsumen melakukan

pembelian atau pemesanan produk, dan begitupun sebaliknya. Shopee

memberikan sistem pelayanan yang menjamin seorang konsumen dalam

bertransaksi yaitu sistem COD (Cash On Delivery) dimana seorang pembeli

dapat bertemu secara langsung ditempat yang ditentukan untuk melakukan

transaksi pembelian, serta memberikan pelayanan 24 jam kepada para

konsumen apabila mengalami kesulitan.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik

untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul:

“Pengaruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Shopee Di Wilayah Surabaya.”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka

perumusan masalah dalam penilitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.2.1. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian

konsumen Shopee?

1.2.2. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan


pembelian konsumen Shopee?

1.2.3. Apakah promosi dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian konsumen Shopee?

1.3. Pembatasan Masalah

Dikarenakan luasnya permasalahan yang ada, serta keterbatasan

waktu dan kemampuan peneliti, maka penulis membatasi masalah pada

penelitian ini hanya pada pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhadap

keputusan pembelian konsumen yang menggunakan Shopee di Wilayah

Surabaya.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diutarakan diatas, maka

tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian

konsumen Shopee.

1.4.2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan

pembelian konsumen Shopee.

1.4.3. Untuk mengetahui pengaruh promosi dan kualitas pelayanan

terhadap keputusan pembelian konsumen Shopee.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis


Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dan

menambah wawasan dalam dunia pemasaran serta dapat

digunakan sebagai bahan rujukan atau tambahan referensi dalam

bidang Manajemen khususnya Manajemen Pemasaran untuk

penelitian sejenis di masa yang akan datang.

1.5.2. Manfaat Praktis

1.5.2.1. Bagi Perusahaan

Manfaat dari penelitian ini diharapkan perusahaan

mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan promosi dan

kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen

Shopee.

1.5.2.2. Bagi Konsumen

Manfaat dari penelitian ini diharapkan menjadi sebuah

gambaran tentang hal-hal yang perlu konsumen pertimbangkan

sebelum mengambil keputusan pembelian.

1.5.2.3. Bagi Akademis

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menambah

informasi serta wawasan bagi peneliti berikutnya yang akan

melakukan penelitian yang serupa dalam bidang Manajemen

Pemasaran.

1.5.2.4. Bagi Peneliti

Manfaat dari penelitian ini menambah wawasan penulis

dalam bidang Manajemen khususnya Manajemen Pemasaran


tentang keputusan pembelian konsumen, serta dapat mengetahui

pengaruh antar variabel dalam penelitian.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Promosi

2.1.1.1 Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu penentu faktor keberhasilan

suatu program pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong

(2019:63) promosi merupakan kegiatan dalam upaya

menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk

membeli produk yang ditawarkan. Kegiatan promosi bukan hanya

berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan

pelanggan, melainkan juga sebagai alat yang digunakan untuk

dapat mempengaruhi pelanggan dalam melakukan kegiatan

pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan pelanggan. Promosi ini dilakukan suatu perusahaan

untuk menarik pelanggan supaya produk atau barang yang mereka

jual dapat di kenal oleh konsumen.

Definisi promosi penjualan menurut American Marketing

Association (AMA) yang dikutip dalam bukunya Sustina adalah:

“Sales promotion is media and non media marketing pressure

applied for a predetermined, limited period of time in order to

stimulate trial, increase consumer demand, or improve product


quality”. Berdasarkan definisi di atas mengartikan bahwa promosi

adalah upaya pemasaran yang bersifat media dan non media yang

bertujuan untuk merangsang respon dari konsumen, meningkatkan

permintaan konsumen atau untuk memperbaiki kualitas suatu

produk.

Dengan demikian fungsi promosi adalah untuk memprospek

seseorang agar dapat menjadi konsumen untuk produk yang

diciptakan sehingga dapat mendorong dikenalnya produk melalui

saluran distribusi yang dipilih dengan cara menciptakan produk

dengan merek yang mudah dikenal oleh penyalur maupun konsumen

di berbagai tempat sepanjang saluran distribusi dan rangkaian

pembelian.

2.1.1.1 Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi yakni menginformasikan,

membujuk dan mempengaruhi serta mengingatkan konsumen

mengenai perusahaan dan produknya serta memberikan kepuasan

konsumen. Menurut Hurriyati (2018;58) ketiga tujuan promosi

tersebut dapat dijabarkan lebih rinci sebagai berikut :

1. “Menginformasikan (informing) yaitu menginformasikan kepada

pasar mengenai keberadaan produk baru, meluruskan kesan yang

keliru, mengurangi ketakutan serta kekhawatiran pembeli mengenai

produk tersebut, dan juga membangun citra perusahaan”.

2. “Membujuk konsumen sasaran (persuading) untuk mengalihkan


pilihan pembeli ke produk yang ditawarkan perusahaan, mengubah

persepsi pembeli mengenai atribut produk, mendorong pembeli

untuk mempunyai niat untuk membeli produk tersebut”.

3. “Mengingatkan (reminding) terdiri atas mengingatkan pembeli

mengenai tempat yang menjual produk perusahaan, mengingatkan

pembeli bahwa produk tersebut dibutuhkan dalam waktu dekat, dan

menjaga agar ingatan pertama pembeli untuk jatuh pada produk

perusahaan”.

2.1.1.2 Indikator Promosi

Indikator promosi menurut Kotler dan Armstrong (2019:62)

yaitu :

1. Periklanan, merupakan bentuk saluran promosi nonpribadi

dengan menggunakan berbagai media untuk merangsang pembelian.

2. Promosi penjualan, merupakan salah satu upaya perusahaan

untuk mendorong pembelian atau penjualan produk salah satunya

dengan cara memberi potongan harga.

3. Hubungan masyarakat, merupakan upaya perusahaan untuk

mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk

dengan berbagai program yang telah dirancang oleh perusahaan.

2.1.2 Kualitas Pelayanan

2.1.2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan

Menurut Kotler (2019) mendefinisikan kualitas pelayanan


adalah bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat pelayanan yang

diterima dengan tingkat pelayanan yang diharapkan. Apabila

pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang

diharapkan,maka kualitas pelayanan di persepsikan baik dan

memuaskan .kepuasan yang telah terbentuk dapat mendorong

konsumen untuk melakukan pembelian ulang dan nantikan akan

menjadi pelanggan setia. Bila jasa yang diperoleh lebih rendah maka

kualitas pelayanan dikategorikan buruk. Bila pelayanan baik maka

tercipta kepuasaan tinggi dan pembelian produk meningkat. Kualitas

pelayanan merupakan kewajiban perusahaan untuk memperoleh

kepercayaan konsumen. Pola konsumsi dan gaya hidup konsumen

memaksa penyelenggara usaha untuk memberi pelayanan

berkualitas dengan peran aktif seluruh elemen baik dari dalam

maupun luar perusahaan. Saat ini kepuasaan pelanggan menjadi

komponen penting yang sangat diperhatikan perusahaan. Semakin

tinggi tingkat kepuasaan pelanggan, maka keuntungan perusahaan

juga meningkat, karena dengan adanya rasa puas, maka konsumen

akan terdorong untuk melakukan pembelian ulang. Namun

sebaliknya, bila tingkat kepuasan rendah, maka sangat

dimungkinkan konsumen beralih pada produk pesaing. Sehingga

kualitas pelayanan sangat mempengaruhi tingkat pembelian, dan

membawa dampak positif untuk perusahaan itu sendiri.

2.1.2.2 Indikator Kualitas Pelayanan

Dalam menentukan dimensi penilaian kualitas jasa, terdapat


suatu metode yang menjadi acuan hingga saat ini. Menurut Fatihudin

dan Firmansyah (2019:28-29), menentukan standar kualitas jasa

dapat dilihat dari dimensi terdapat 5 (lima) indikator yaitu sebagai

berikut:

1. Kehandalan (reliability) yaitu kemampuan untuk memberikan

pelayanan sesuai dengan janji yang ditawarkan.

2. Daya Tanggap (responsiveness) yaitu respons atau kesigapan

karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan

yang cepat dan tanggap, yaitu : kesigapan karyawan dalam melayani

pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, dan

penanganan keluhan pelanggan.

3. Jaminan (assurance) yaitu kemampuan karyawan atas

pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan,

perhatian dan kesopanan dalam memberi pelayanan, keterampilan

dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan

keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan

kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap

perusahaan. Dimensi kepastian atau jaminan ini merupakan

gabungan dari dimensi yaitu:

a. Kompetensi (competence), keterampilan dan pengetahuan

yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan.

b. Kesopanan (courtesy), yang meliputi keramahan, perhatian

dan sikap para karyawan.


c. Kredibilitas (credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan

dengan kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi,

prestasi dan sebagainya.

4. Empati (empathy) yaitu perhatian secara individual yang

diberikan perusahaan jasa kepada pelanggan seperti kemudahan

untuk menghubungi perusahaan jasa, kemampuan karyawan untuk

berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan jasa untuk

memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya.

5. Bukti fisik (tangibles) yaitu berkenaan dengan daya tarik fasilitas

fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta

penampilan karyawan

2.1.3 Keputusan Pembelian

2.1.3.1 Pengertian Keputusan pembelian

Keputusan adalah sesuatu pilihan yang di ambil diantara satu

atau lebih pilihan yang tersedia. Pengambilan keputusan (Desicion

Making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan.

Keputusan ini di ambil setelah melalui beberapa perhitungan dan

pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan di jatuhkan, ada beberapa

tahap yang mungkin akan di lalui oleh pembuat identifikasi masalah

utama, menyusun alternatif yang akan di pilih dan sampai pada

pengambilan keputusan yang terbaik (Sunarji, 2016).

Menurut Kotler dan Armstrong (2019;181) keputusan

pembelian merupakan keputusan yang diambil oleh konsumen untuk


melakukan pembelian suatu produk dengan melalui tahapan –

tahapan keputusan pembelian.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa keputusan

pembelian merupakan salah satu bentuk perilaku konsumen didalam

menggunakan suatu produk. Dalam menggunakan suatu produk

untuk mengambil sebuah keputusan pembelian, konsumen akan

melalui proses yang merupakan gambaran dari perilaku konsumen

menganalisis berbagai macam pilihan untuk mengambil keputusan

dalam melakukan pembelian.

2.1.3.2 Proses Keputusan Pembelian

Proses keputusan pembelian menurut Kotler dan Armstrong

(2019;179) adalah sebagai berikut :

1. Pengenalan Kebutuhan

Tahap pertama proses keputusan pembeli dimana konsumen

menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu

oleh rangsangan internal ketika kebutuhan normal seseorang seperti

lapar dan haus timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga

menjadi dorongan. Kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan

external seperti iklan yang beredar dapat membuat konsumen

berpikir untuk membeli apa yang diiklankan.

2. Pencarian Informasi

Tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen ingin mencari


informasi lebih banyak. Konsumen mungkin hanya memperbesar

perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif. Semakin

banyak informasi yang diperoleh konsumen, kesadaran konsumen

dan pengetahuan akan produk yang ditawarkan perusahaan akan

meningkat. Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai

sumber, termasuk sumber pribadi seperti keluarga, teman, tetangga,

dan kenalan, sumber komersial seperti iklan, distributor, situs web,

dan kemasan, sumber publik seperti media massa, organisasi

pemeringkat konsumen, dan Internet. pencarian, dan sumber

pengalaman seperti penanganan, pemeriksaan, dan penggunaan

produk, menurut Kotler dan Armstrong (2019: 180).

3. Evaluasi Alternatif

Tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan

informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok

pilihan. Bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif

bergantung pada 21 konsumen pribadi dan situasi pembelian

tertentu. Perusahaan harus mempelajari pembeli untuk menentukan

bagaimana cara konsumen sebenarnya dalam mengevaluasi pilihan

merek.

4. Keputusan Pembelian

Tahap keputusan pembeli mengenai merek mana yang akan dibeli.

Dalam tahap evaluasi konsumen menentukan peringkat merek dan

membentuk niat pembelian. Dalam keputusan pembelian konsumen


terdapat dua faktor diantara niat pembelian dan keputusan

pembelian. Faktor pertama yaitu sikap orang lain, dimana jika

seseorang yang mempunyai arti penting bagi konsumen berpikir

bahwa konsumen seharusnya membeli produk yang paling murah,

maka peluang konsumen untuk membeli produk yang lebih mahal

berkurang. Faktor kedua yaitu faktor situasional yang tidak

diharapkan, dimana konsumen membentuk niat pembelian

berdasarkan faktor harga, pendapatan, dan manfaat produk, namun

kejadian tak terduga bisa mengubah niat pembelian seperti ekonomi

memburuk.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen mengambil

tindakan selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan kepuasan atau

ketidakpuasan konsumen. Jika produk memenuhi ekspektasi

konsumen, maka konsumen merasa puas dan begitu sebaliknya jika

produk tidak mampu memenuhi ekspektasi konsumen, maka

konsumen kecewa. Semakin besar kesenjangan antara ekspektasi dan

kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen.

2.1.3.3 Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2019:158) terdapat lima

indikator keputusan pembelian yaitu sebagai berikut :

1. Pemilihan Produk

Pemilihan produk yaitu tahap konsumen dalam menyaring produk


yang nantinya akan dibeli dimana produk tersebut mempunyai

manfaat bagi konsumen.

2. Pemilihan Merek

Pemilihan merek yaitu tahap konsumen dalam menentukan merek

mana yang akan dibeli karena setiap merek memiliki karakteristik

dan ciri khas yang berbeda – beda.

3. Pemilihan Tempat atau Saluran Distribusi

Pemilihan tempat atau saluran distribusi yaitu tahap konsumen

dalam menentukan tempat atau saluran distribusi yang harus

dikunjungi untuk membeli produk. Pemilihan tempat atau saluran

distribusi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu pemilihan saluran,

persediaan, dan cakupan pasar.

4. Waktu pembelian

Waktu pembelian yaitu konsumen dalam menentukan keputusan

pembelian berdasarkan waktu yang dimiliki konsumen, karena setiap

konsumen waktu pembelian sangat berbeda – beda.

5. Jumlah Pembelian

Jumlah pembelian yaitu konsumen memiliki keputusan dalam

membeli produk yang dibutuhkan. Pembelian yang dilakukan oleh

konsumen mungkin bisa lebih dari satu jenis produk.


2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Nama Judul Peneletian Metodologi Hasil Penelitian


Peneliti Penelitian
Angelia F. G “Pengaruh Promosi Skala Variabel promosi
Nababan, dkk. Penjualan Dan Kualitas Pengurukuran : Penjualan dan e-
(2021) Pelayanan Terhadap Skala Likert service quality secara
Keputusan Membeli dengan 5 skala. bersama-sama
Pada Konsumen Shopee berpengaruh
(Studi KasusPada Analisis Data : positif terhadap
Mahasiswa Perbankan Analisis Regresi Keputusan Membeli
Dan Keuangan Linear pada konsumen
Politeknik Negeri Berganda Shopee Pada
Medan).” Mahasiswa Perbankan
Dan Keuangan
Politeknik Negeri
Medan.
Persamaan : Dari kedua peneliti persamaannya adalah membahas mengenai variabel
promosi, kualitas pelayanan, dan keputusan pembelian.
Perbedaan : Angelia F.G. Nababan, dkk memfokuskan Pada Mahasiswa Perbankan
dan Keuangan Politeknik Negeri Medan, sedangkan peneliti memfokuskan pada
penguna Shopee wilayah Surabaya.

Sendy “Pengaruh Harga, Skala Variabel harga,


Rahmat Promosi, Dan Kualitas Pengurukuran : promosi dan kualitas
Fahrevi & Pelayanan Terhadap Skala Likert pelayanan
Budhi Satrio Keputusan Pembelian dengan 5 skala. berpengaruh
(2020) Online Di signifikan dan positif
Shopee.Co.Id” Analisis Data : terhadap keputusan
Analisis Regresi pembelian online di
Linear shopee.co.id
Berganda.
Persamaan : Dari kedua peneliti persamaannya adalah membahas mengenai variabel
promosi, kualitas pelayanan, dan keputusan pembelian.
Perbedaan : Sendy Rahmat Fahrevi & Budhi Satrio menggunakan varibel harga,
promosi, kualitas pelayanan dan keputusan pembelian, sedangkan peneliti
menggunakan variabel promosi, kualitas pelayanan dan keputusan pembelian.

Vicky “Pengaruh Promosi dan Skala Variabel Promosi dan


Mahendra Kualitas Pelayanan Pengurukuran : Kualitas Pelayanan
Nur Fahmi & Terhadap Keputusan Skala Likert berpengaruh
Masruchan Pembelian Pada dengan 5 skala. signifikan terhadap
(2022) Konsumen Shopee Keputusan Pembelian
(Studi Kasus Pada Analisis Data : Pada Mahasiswa
Mahasiswa STKIP Analisis Regresi Pengguna Shopee di
PGRI Jombang ) Linear STKIP PGRI Jombang
Berganda
Persamaan : Dari kedua peneliti persamaannya adalah membahas mengenai variabel
promosi, kualitas pelayanan, dan keputusan pembelian.
Perbedaan : Vicky Mahendra Nur Fahmi & Masruchan memfokuskan Pada
Mahasiswa STKIP PGRI Jombang sedangkan peneliti memfokuskan pada penguna
Shopee wilayah Surabaya.
Wahyuningsih “Pengaruh Promosi, Skala Variabel Promosi,
(2020) Minat Beli Dan Kualitas Pengurukuran : Minat Beli Dan
Pelayanan Terhadap Skala Likert Kualitas Pelayanan
Keputusan Pembelian dengan 5 skala. berpengaruh
Pada Konsumen Shopee signifikan terhadap
(Studi Pada Pengguna Analisis Data : Keputusan Pembelian
Aplikasi Shopee Di Analisis Regresi Pada Konsumen
Kota Semarang).” Linear Shopee Shopee Di
Berganda Kota Semarang.
Persamaan : Dari kedua peneliti persamaannya adalah membahas mengenai variabel
promosi, kualitas pelayanan, dan keputusan pembelian.
Perbedaan : Wahyuningsih menggunakan varibel promosi, minat beli, kualitas
pelayanan dan keputusan pembelian sedangkan peneliti menggunakan variabel
promosi, kualitas pelayanan dan keputusan pembelian.
Lenggang “Pengaruh Kualitas Skala Variabel Kualitas
Kurnia Intan Produk, Harga Dan Pengurukuran : Produk, Harga
Devi (2019) Promosi Terhadap Skala Likert Dan Promosi
Keputusan Pembelian dengan 5 skala. berpengaruh
Pada Marketplace signifikan terhadap
Shopee (Studi Kasus Analisis Data : Keputusan Pembelian
Pada Mahasiswa Di Analisis Regresi Pada Marketplace
Surabaya) ” Linear Shopee Mahasiswa Di
Berganda Surabaya.
Persamaan : Dari kedua peneliti persamaannya adalah membahas mengenai variabel
promosi dan keputusan pembelian.
Perbedaan : Lenggang Kurnia Intan Devi menggunakan varibel kualitas produk,
harga, promosi dan keputusan pembelian sedangkan peneliti menggunakan variabel
promosi, kualitas pelayanan dan keputusan pembelian.
Sumber : Data Sekunder 2023
2.3 Kerangka Teoritis

Gambar 2.2 Kerangka Teoritis

Promosi (X1)

Keputusan Pembelian (Y)

Kualitas Pelayanan (X2)

X = Variabel Independen
Y = Variabel Dependen

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen

dan variabel dependen. Variabel dependen (varibel terikat) berupa

penerapan Keputusan Pembelian sedangkan variabel independen (variabel

bebas) ialah Promosi dan Kualitas Pelayanan.

2.4 Hipotesa

Berdasarkan kerangka teoritis diatas, maka hipotesa yang diajukan

dalam penelitian ini adalah :

1. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian pada Shopee.

Berbagai macam promosi yang dilakukan oleh marketplace Shopee

mulai dari cashback, gratis ongkos kirim, flash sale, diskon, koin Shopee,

dan lain-lain, mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para


konsumennya. Dengan berbagai macam keuntungan yang diperoleh ketika

berbelanja pada saat dilakukan promosi membuat jumlah transaksi pada

marketplace Shopee meningkat. Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan

seseorang sebelum mengambil keputusan pembelian.

H1 : Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada

Shopee.

2. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pada

Shopee.

Kualitas pelayanan yang diberikan oleh Shopee mempunyai

kualitas pelayanan yang berbeda-beda. Pelayanan tentang produk yang

diterima oleh beberapa konsumen Shopee, baik yang sesuai maupun

tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan menjadi bahan

pertimbangan tersendiri bagi calon konsumen sebelum melakukan

keputusan pembelian.

H2 : Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian pada Shopee.

3. Pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan

pembelian pada Shopee.

Pengaruh secara simultan yaitu dimana promosi dan kualitas

pelayanan berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan

pembelian pada marketplace Shopee. Dengan mempertimbangkan

promosi dan kualitas pelayanan seseorang nantinya dapat menentukan

keputusan pembelian melalui marketplace Shopee.


H3 : Promosi dan Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian pada Shopee.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran

variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur

statistik. Terdapat dua jenis variabel pada penelitian kuantitatif ini yaitu variabel

bebas (independen) yang meliputi Promosi (X1) dan Kualitas Layanan (X2) dan

variabel terikat (dependen) yang meliputi Keputusan Pembelian sebagai variabel

(Y).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2019:126) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam peneltian ini populasi yang akan

diteliti adalah orang yang menggunakan aplikasi Shopee di Wilayah Surabaya

yang tidak diketahui jumlahnya.

3.2.2 Sampel

Sampel Menurut Sugiyono (2019:127) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Prosedur

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-


probability dengan teknik purposive sampling. Sugiyono (2019:133)

mengemukakan bahwa teknik purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu.

Kriteria …

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan diambil, peneliti

menggunakan rumus slovin dengan margin error sebesar 10% dari jumlah

populasi 100 orang. Adapun rumus slovin adalah:

N
n =

1 + Ne2

Dimana:

n = Jumlah sampel yang dicari

N = Jumlah populasi

e = Margin error sebesar 10%

Berdasarkan rumus tersebut diatas diketahui bahwa:

N = 100

Orang e = 10

Dicari n (sampel)?

100
n =
1 + 100. (0,10) 2

100
n =
1 + 100. 0,01

100
n =
1+1

100
n =
2
n = 50

Dari jumlah populasi 100 orang yang menjadi populasi, berdasarkan

rumus slovin dengan margin error sebesar 10%, di dapat sampel sebanyak 50

orang.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam dan sosial yang diamati. Semua fenomena tersebut secara

khusus disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2019: 102). Instrumen

penelitian diukur dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner tentang

Promosi, Kualitas Pelayanan, dan berupa pernyataan tertulis yang dijawab

oleh responden. Penelitian ini diukur dengan mengunakan Skala Likert.

Untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi individu atau kelompok

individu tentang fenomena sosial yang secara khusus diidentifikasi

menggunakan Skala Likert oleh peneliti.

No Pertanyaan Simbol Nilai Skor

1. Sangat Setuju SS 5

2. Setuju S 4

3. Kurang Setuju KS 3

4. Tidak Setuju TS 2

5. Sangat Tidak Setuju STS 1

Sumber: Sugiyono (2019:147)


3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data subyek yang

dilaporkan sendiri oleh responden secara individual. Respon tertulis yang

diberikan sebagai tanggapan atas pertanyaan kuesioner yang diajukan oleh

peneliti. Dengan instrumen berupa kuesioner berskala likert 1-5 dari sangat

tidak setuju sampai sangat setuju.

3.4.2 Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono,

(2019: 194) data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian

langsung, memberikan data kepada pelaku langsung atau yang terlibat

langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini,

jenis data yang dikumpulkan adalah data primer, dalam menyusun penelitian

ini, data primer yang digunakan adalah data berupa respon dari para pengguna

aplikasi Shopee di wilayah Surabaya.

3.4.3 Cara Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono, (2019: 141) cara pengumpulan data dapat dilakukan

dengan menyebarkan kuesioner (angket). Oleh karena itu, metode

pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah Kuesioner. Menurut

Sugiyono, (2019: 142) kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang

melibatkan penyajian serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden. Dengan itu peneliti menyebarkan kuesioner secara langsung yang

diisi oleh para pengguna Shopee di wilayah Surabaya untuk mengukur


pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah petunjuk untuk melakasanakan mengenai

cara mengukur variabel. Definisi operasional merupakan informasi yang

sangat membantu penelitian yang akan menggunakan variabel yang sama. Di

bawah ini adalah definisi operasional dari penelitian yang akan dilakukan :

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Operasional Indikator Variba Skala


El Ukur
1 Promosi (X1) Menurut Kotler dan 1. Periklanan Likert
Armstrong (2019:63) 2. Promosi
promosi merupakan Penjualan
kegiatan dalam upaya
3. Hubungan
menyampaikan
manfaat produk dan Masyarakat
membujuk pelanggan
untuk membeli produk
yang ditawarkan.
2 Kualitas Menurut Kotler (2019) 1.Kehandalan Likert
Pelayanan (X2) mendefinisikan kualitas 2.Daya Tanggap
pelayanan adalah
3.Jaminan
bentuk penilaian
konsumen terhadap 4.Empati
tingkat pelayanan yang 5.Bukti Fisik
diterima dengan tingkat
pelayanan yang
diharapkan.
3 Keputusan Menurut Kotler dan 1. Pemilihan Likert
Pembelian (Y) Armstrong (2019;181) Produk
keputusan pembelian
2. Pemilihan
merupakan keputusan Merek
yang diambil oleh 3. Pemilihan
konsumen untuk tempat atau
melakukan pembelian saluran distribusi
suatu produk dengan
4. Waktu
melalui tahapan –
tahapan keputusan Pembelian
pembelian. 5. Jumlah
Pembelian

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Analisis Kuantitatif

3.6.1.1 Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Apabila kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. (Ghozali, 2018) Dalam uji validitas, dasar pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut: a. Jika nilai r hitung ≥ r tabel , maka dinyatakan valid

b. Jika nilai r hitung ≤ r tabel, maka dinyatakan tidak valid.

3.6.1.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas bertujuan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel konstruk. Apabila kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan ialah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2018) Uji realibilitas

ialah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel

atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa (a).

Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach”s Alfa >

0,60. Sedangkan , jika sebaliknya data tersebut tidak reliabel (Ghozali, 2018).

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas memiliki tujuan untuk menguji apakah pada model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas berdistribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal (Ghozali 2018: 111). Pengujian normalitas data

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dalam program aplikasi SPSS dengan

taraf probabilitas (sig) 0,05. Kriteria pengujian uji Kolmogorov-Smirnov

adalah nilai probabilitas (sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal,

sedangkan nilai probabilitas (sig) < 0,05, maka data tidak berdistribusi

normal.

3.6.2.2 Uji Multikolineritas

Tujuan uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (Ghozali 2018:105). Model

regresi yang baik harusnya tidak mengandung korelasi diantara variabel

bebas. Pendeteksian adanya multikolineritas dapat dilihat dari tolerance value

dan lawannya, yaitu, variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukan variabel bebas yang dijelaskan oleh variabel bebas yang

dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Apabila tolerance value > 0,10 dan

VIF < 10 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi bebas dari
multikolineritas. Sebaliknya, jika tolerance value < 0,10, dan VIF > 10 maka

terjadi multkolineritas yang tinggi diantara variabel bebas.

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas (Ghozali, 2018:137). Pada penelitian ini pengujian

heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Dalam uji

Glejser jika nilai t tidak signifikan pada 5% atau sig. > 5%, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda adalah alat analisis yang digunakan

dalam penelitian ini untuk mengetahui keeratan hubungan yang ada diantara

variabel dengan bantuan software IBM Statistical Package for Social Sciences

(SPSS). Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

antara dua variabel independen atau lebih dengan satu variabel dependen

yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Variabel independen

dilambangkan dengan X1, X2, X3…Xn sedangkan variabel dependen

dilambangkan dengan Y. (Duwi Priyatno, 2019)

Y = α+ β1X1 + β2X2 + ε

Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

X1 = Promosi

X2 = Kualitas Pelayanan

ε = Error

3.6.4 Uji Hipotesis

Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, perlu

digunakan analisis regresi melalui uji t maupun uji f. Tujuan digunakan

analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel

independen terhadap variabel dependen, baik secara parsial maupun secara

simultan, serta mengetahui besarnya dominasi variabel-variabel independen

terhadap variabel dependen. Metode pengujian terhadap hipotesa yang

diajukan dilakukan dengan pengujian secara parsial.

3.6.4.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen secara

bersama-sama. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan 1 (satu).

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen (Ghozali, 2018:97).


3.6.4.2 Uji Statistik t

Uji statistik t bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan Variabel dependen

(Ghozali, 2018:99). Uji statistik t di sebut juga uji secara parsial, yaitu

menguji variabel independen satu per satu. Untuk melihat apakah kofisien

variabel independen memiliki hubungan signifikan yaitu:

a. Jika tingkat signifikasi t dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

hasil pengolahan, nilainya lebih kecil dari nilai signifikansi yang

digunakan (5%) maka secara parsial variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen.

b. Jika tingkat signifikasi t dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

hasil pengolahan, nilainya lebih besar dari nilai signifikansi yang

digunakan (5%), maka secara parsial variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.6.4.3 Uji Statistik F

Uji F-Statistik digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel

independen secara bersamaan akan memiliki pengaruh yang signifikan

kepada variabel dependen. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka persamaan

regresi tersebut signifikan. Suatu model dianggap signifikan jika nilai

probabilitas lebih kecil 5%, karena itu semakin rendah nilainya akan semakin

baik (Ghozali, 2016: 96).


KUISIONER

Indikator Promosi (X1)

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

Periklanan

1 Iklan yang ditawarkan Shopee


menarik minat konsumen untuk
Membeli
2 Iklan yang ditawarkan Shopee
bermakna dalam bagi konsumen
Promosi Penjualan

3 Shopee sering mengadakan diskon


promosi dalam penjualan
4 Shopee sering membuat kupon
promosi dalam penjualan
Hubungan Masyarakat

5 Shopee selalu menjaga hubungan


yang baik dengan pelanggan
6 Shopee memberikan pelayanan
customer servis pada pelanggannya

Indikator Kualitas Pelayanan (X2)

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

Keandalan (Reliability)

1 Pelayanan Online Shopee sudah


sesuai dengan yang diharapkan
2 Pihak Online Shopee peduli dan
ramah terhadap konsumen
Daya Tanggap (Responsiveness)

3 Penyampaian informasi yang


diberikan sangat jelas
4 Respon yang dilakukan pihak
Online Shopee sangat baik apabila
ada complain
Jaminan (Assurance)

5 Data transaksi konsumen


Terlindungi
6 Penanganan keluhan dilakukan
sangat baik oleh pihak Shopee
Empati (Empathy)

7 Pihak Shopee memiliki respon


yang cepat
8 Shopee selalu memberikan
notifikasi ketika merilis informasi
Terbaru
Bukti Fisik (Tangibles)

9 Tampilan aplikasi Shopee mudah


atau user friendly
10 Pilihan pembayaran sudah cukup
banya untuk memudahkan
konsumen dalam bertansaksi

Indikator Keputusan Pembelian (Y)

NO PERNYATAAN SS S KS TS STS

Pemilihan Produk

1 Saya membeli produk Shopee


karena adanya kebutuhan
2 Saya membeli produk Shopee
sesuai dengan keinginan karena
harga dan kualitas barang bagus
Pemilihan Merek

3 Saya memilih produkShopee


kerena online shop Shopee paling
banyak dikunjungi konsumen
4 Saya tertarik membeli produk
Shopee karena memiliki berbagai
macam varian produk
Pemilihan Tempat atau Saluran
Distribusi
5 Saya mempercayakan Shopee
dalam produk yang ingin saya beli
6 Saya membeli ulang produk shopee
setelah mengetahui manfaat dalam
pembelian produk shopee
Waktu Pembelian

7 Saya akan membeli produk ketika


ada diskon pembelian pada produk
shopee
8 Ketika Shopee akan berulang
tahun, shopee akan
mempromosikan produknya
kepada konsumen
Jumlah Pembelian

9 Shopee memiliki produk yang


beragam untuk memnuhi berbagai
kebutuhan konsumennya
10 Shopee selalu meng up
date/memperbaharui produk agar
sesuai dengan keinginan konsumen
dan perkembangan pasar.
DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, Titien. 2018. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan


Konsumen Yang Menginap Pada Hotel Diamond Di Kota Samarinda.
eJournal Administrasi Bisnis, Vol 6 No 2. ISSN : 2355 – 5408.
Angelia F.G. Nababan, dkk. 2021. Pengaruh Promosi Penjualan Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan Membeli Pada Konsumen Shopee (Studi
Kasus Pada Mahasiswa Perbankan Dan Keuangan Politeknik Negeri
Medan). Konferensi Nasional Sosial dan Engineering Politeknik Negeri
Medan.
Ardiansyah, Anang. 2019. Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap
Keputusan Pembelian pada Minimarket Amarta Mlilir Jl. Ponorogo Madiun.
Skripsi. Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.
Farida Nurjanah (2020), Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Shopee Dikalangan Mahasiswa Kota Batam.
Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora. Universitas Putera Batam, Batam.
Fatihudin, D., & Firmansyah, A. (2019). Pemasaran Jasa:(Strategi, Mengukur
Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan). Deepublish.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
Guntara, Sangga Pijar (2021) Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembeli
Seragam Futsal Pada Toko Focus Konveksi Di Pekanbaru, Fakultas
Ekonomi, Universitas Islam Riau, Pekanbaru.
Hurriyati, Ratih. (2018). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung :
Alfabeta.
Kotler, P dan Amstrong. 2018. Prinsip-prinsip Marketing Edisi Ke Tujuh.
Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Kotler, P., Kartajaya, H., Setiawan, I. (2019). Marketing 4.0 Bergerak dari
Tradisional Ke Digital.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lenggang Kurnia Intan Devi (2019), Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Marketplace Shopee (Studi
Kasus Pada Mahasiswa Di Surabaya). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Surabaya.
Mayani Kurnianty Muchlisin (2021) Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Di Marketplace Shopee (Studi
Kasus Pada Mahasiswa Ekonomi Dan Bisnis Umsu). Fakultas Ekonomi
dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan.
Nursani, Arifin, R., & Hufron, M. (2018). Analisis Pengaruh Kepercayaan,
Keamanan, Harga, Kualitas Pelayanan, Dan Persepsi Akan Resiko Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Konsumen E-Commerce Melalui Shopee (Studi
Pada Mahasiswa Unisma), 102–115.
Sarippudin, A., Fitriani, I. D., & Zulkarnaen, W. (2019). Pengaruh Citra Merek
(Brand Image) Terhadap Proses Keputusan Pembelian Handphone Samsung
Di Itc Kebon Kalapa Bandung. Jurnal SEMAR: Sain Ekonomi Manajemen
& Akuntansi Riviu, 1(3), 42-51.Sudaryono. 2014. Perilaku Konsumen,
Dalam Perspektif Pemasaran. Jakarta Pusat : Lentera Ilmu Cendekia
Sendy Rahmat Fahrevi, Budhi Satrio, (2020) Pengaruh Harga, Promosi, Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Online Di
Shopee.Co.Id. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen e-ISSN : 2461-0593
Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
Vicky Mahendra Nur Fahmi, Masruchan, 2022. Pengaruh Promosi Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Shopee (Studi
Kasus Pada Mahasiswa STKIP PGRI Jombang). Journal Scientific of
Mandalika (JSM), Vol. 3 No. 9.
Wahyuningsih (2020), Pengaruh Promosi, Minat Beli Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Shopee (Studi Pada
Pengguna Aplikasi Shopee Di Kota Semarang). Fakultas Ekonomi.
Universitas Semarang, Semarang.
Zahara, R., & Sembiring, N. (2020). Effect on the Promotion and Price on
Decision To Purchase of Railway Airport Transport Tickets. Dinasti
International Journal of Digital Business Management, 1(2), 224–231.

Anda mungkin juga menyukai