Disusun Oleh :
Muhammad Aditya Rosyadi (30402000224)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di Era 4.0 kehidupan masyarkat tidak bisa dipisahkan dengan internet. Dilansir di
APJII atau singkatan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet dan Perencana Teknologi
Indonesia, pengguna Internet Indonesia adalah 143,26 juta, meningkat 54,7 poin persentase
dari total populasi (Buletin APJII, 22 Maret 2018). Sejak pandemi 2020 menyerang mulai
marak aplikasi berbelanja online, salah satunya adalah shopee.co.id. Sejak diluncurkan
pada 2015, shopee mampu menguasai pasar persaingan perbelnajaan online di Indonesia
bahkan Asia Tenggara dan Taiwan.
Belanja online saat ini lebih efisien dibandingkan dengan fenomena perubahan pola
masyarakat yang dulunya berbelanja untuk kebutuhan, saat ini berbelanja untuk gaya
hidup. Selain menyediaan barang kebutuhan sehri-hari, aplikasi shopee juga menyediakan
fitur pembelian makanan secara online yang disebut dengan shopeefood, Shopeefood
diluncurkan oleh shopee untuk membantu pengguna membeli makanan dan minuman
secara online. Shopee Food Services diluncurkan di Indonesia pada April 2020. Sebagai
layanan yang tergolong baru dibandingkan layanan sejenis seperti Grab Food dan Go
Food, layanan Shopee Food sepertinya tidak mau kalah dengan dua layanan pesan antar
utama Indonesia. Layanan ini terus berkembang untuk terus beroperasi di banyak wilayah
di Indonesia.
Dari uraian tersebut, akan dilakukan sebuah analisis seberapa berpengaruh rating,
jarak, dan program promosi dalam mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan
shopeefood di kalangan mahasiswa kota Semarang.
BAB II
MODEL PENELITIAN DAN TEKNIK ANALISIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1. Rating
Rating produk adalah ulasan pelanggan yang diakumulasi oleh penyedia
layanan pembelian daring yang digunakan oleh calon pembeli untuk menentukan
seberapa andal toko/restoran yang akan dibei. Calon pembeli biasanya akan
mempertimbangkan seberapa besar rating yang tersedia di Shopeefood untuk
mengurangi risiko berbelanja. Peringkat ini merupakan jenis lain dari pendapat dari
banyak orang, perpanjangan dari pendapat konsumen, yang merupakan penilaian
rata-rata pembeli untuk berbagai karakteristik produk atau layanan penjual (Filieri,
2014). Melalui rating calon pembeli dapat mengetauhui kualitas dan penilaian suatu
produk dari pembeli sebelumnya.
Rating di shopee ditunjukan dengan skema pemberian bintang dari pembeli
sebelumnya, dan diakumulasi kemudian ditampilkan kembali dengan skala 1 sampai
5, dengan satu angka dibelakang koma, contoh rating bintang 4,5, bintang 4,8.
Dengan tingginya rating dapat menaikan branding dari suatu produk menjadi lebih
baik.
2.1.2. Jarak
Jarak dapat diartikan sebagai ukuran perbedaan lokasi antara satu tempat
dengan tempat lain. Sedangkan jarak dalam penelitian ini adalah seberapa jauh lokasi
restoran dengan lokasi pemesan yang akan berkaitan dengan ongkos kirim yang
harus dibayar oleh pemesan yang akan menambahkan harga makanan yang telah
dibeli. Pemesan biasanya akan mempertimbangkan jarak, karena apabila jarak terlalu
jauh dapat menyebabkan ongkos kirim yang dibayar melebihi harga makanan yang
dipesan
2.1.3. Program Promosi atau Promo Shopeefood
Program Promosi dapat diartikan sebagai usaha pelaku bisnis untuk
meningkatkan penjualan melalui sebuah program tertentu yang melibatkan potongan
harga, menawarkan kemudahan, atau penawaran sebuah keuntungan bagi konsumen
yang bentujuan agar terjadi kenaikan penjualan. Program promosi dapat diartikan
juga sebagai adalah langkah yang dipakai pelaku bisnis untuk meraih taget penjualan
produk atau layanan dengan tingkat tertentu. Promosi dapat dilakukan melalui
penyebaran informasi produk kepada masyarakat umum melalui informasi yang
dapat dijangkau masyarakat dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.
Promosi yang diberikan pelaku bisnis sebaiknya tidak terlalu agresif dan
diberikan secara perlahan atau tidak sama sekali. Mempromosikan adalah strategi
perusahaan untuk mengembangkan hubungan dengan masyarakat dan mendorong
penjualan. Promosi yang ditawarkan berupa kupon, diskon, dan lain-lain.
Hal yang perlu dipertimbangkan pelaku bisnis untuk memberikan program
promosi, diantaranya : premis dan fokus promosi, yaitu Pendapatan berdasarkan
Sasaran, Tingkat Insentivitas Promosi, Periode Promosi, Total Anggaran Penjualan,
Persaingan, dan Kondisi Pasar. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pelaku
bisnis harus mempertimbangkan dengan cermat kondisi pasar, dana yang tersedia,
jenis produk, dan opini publik untuk menentukan harga pasar secara akurat dengan
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.
Penawaran promosi ShopeeFood saat ini, terdiri dari 3 jenis, yaitu : potongan
harga, pemberian cashback dan pemberian subsidi ongkir. Pengguna kupon dapat
mengambil sekali dalam duarasi satu hari dari subsidi ongkir dan diskon maupun
cashback aplikasi. Studi saat ini juga menjelaskan bahwa pengiriman gratis dan
voucher hanya dapat dipakai melalui saldo shopeepay.
2.1.4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan sebuah keputusan timbul karena memiliki
beberapa alternatif untuk dua atau lebih pilihan. Jelas bahwa setiap orang harus
menyajikan satu alternatif ke yang lain ketika menentukan sebuah pilihan. Jika
seseorang merasa terdorong untuk membeli sesuatu karena diberi pilihan untuk
membelinya atau tidak, inilah saatnya untuk mengambil tindakan. Sebaliknya,
keputusan pembelian adalah proses di mana pembeli memahami suatu masalah,
meneliti informasi yang relevan tentang suatu produk atau layanan, dan kemudian
merumuskan keputusan setelah mempertimbangkan beberapa solusi untuk masalah
tersebut.
Keputusan pembelian ini juga dapat diartikan sebagai suatu proses psikologis
yang disadari oleh pembeli atau konsumen. Cara menentukan keputusan pembelian
dilakukan dengan menilai produk atau layanan, dan jika diperlukan keputusan
pembelian dapat mempertimbangkan minat dan kebutuhan dari konsumen. Semakin
banyak calon konsumen mengetahui tentang karakteristik suatu produk atau layanan,
semakin calon konsumen tersebut akan tertarik padanya dan Produk dan jasa yang
ditawarkan memenuhi kebutuhan calon konsumen tersebut. Ketika keinginan dan
minat sangat kuat, dengan dorongan internal atau rangsangan eksternal yang
memaksa, konsumen atau pembeli membuat keputusan pembelian atas barang atau
jasa yang ditawarkan.
Dari teori di yang telah diurakaikan, keputusan pembelian merupakan sebuah
langkah diambil calon pembeli dengan melalui proses membahas suatu masalah,
mencari informasi, mengevaluasi alternatif solusi, dan diakhiri dengan keputusan
untuk membeli.
2.2 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang dapat dibuat di mini riset ini tergambar dalam :
H1
H2
H3
H4
Simultan
Parsial
2.3 Hipotesis
Melalui kerangka konseptual yang telah disebutkan, hipoteris yang dapat ditarik adalah
sebagai berikut :
H4 : Rating, jarak, program promosi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
2.4 Metode
Proses penyusunan mini riset ini, dilakukan menggunakan SPSS 25 melalui analisis
regresi linier berganda, dengan jenis penelitian kuantitatif. Populasinya adalah Konsumen
Shopeefood dikalangan mahasiswa Semrang- Jawa Tengah. Dimana jumlah orangnya
tidak langsung terlihat.
Berdasarkan uji yang telah dilakukanyaitu menggunakan nilai VIF dan tolerance.
Menunjukan tidak adanya multikolinearitas. Hal ini terjadi jika semua variable
menujukan nilai VIF dalam tabel 0 – 10, jika nilai VIF dalam tabel lebih dari 10 maka
terjadi multikolinearitas dan juga nilai tolerance yang ada dalam tabel menunjukan nilai
lebih dari 0,1. Pada penelitian ini variable rating (X1) memiliki hasil uji VIF dengan
nilai 3,463, sedangkan untuk tolerance memiliki nilai 0,289, Kemudian untuk variable
Jarak (X2) memiliki hasil uji VIF dengan nilai 3,924, sedangkan untuk tolerance
memiliki nilai 0,255, Kemudian untuk variable Program Promosi (X3) memiliki hasil uji
VIF dengan nilai 2,192 sedangkan untuk tolerance memiliki nilai 0,456. Berdasarkan
pemaparan tersebut dapat dikatakan bahwa ketiga variable tersebut memenuhi kriteria
tidak terjadinya gejala multikolineritas.
c. Uji Normalitas
Berdasarkan uji yang telah dilakukan yaitu menggunakan aplikasi SPSS 25, hasil
analisis uji normalitas dalam penelitian ini ditujukan oleh grafik berikut :
Dalam grafik tersebut terdapat grafik normal probability plot yang memperlihatkan
pola pergerakan titik-titik yang ada dalam tabel secara normal mengikuti garis diagonal
dan tidak ada pergerakan titik yang tidak sesuai dengan garis diagonal yang ini. Untuk
itu dapat dikatakan bahwa hasil uji normalitas dalam penelitian ini bersifat normal dan
tidak adanya ketidaknormalan.
d. Uji Validitas
Sebuah penelitian akan lolos dari uji validitas apabila kuesioner yang disebarkan dalam
penelitian tersebut bersifat valid dan memiliki nilai R hitung > R tabel serta memliki
nilai signifikansi kurang dari 0,05, dalam penelitian ini semua variable dinyatakan valid
karena memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan memiliki R hitung lebih dari nilai R
tabel.
e. Uji Reliabilitas
Sebuah penelitian akan lolos dari uji reliabilitas apabila kuesioner yang disebarkan
dalam penelitian tersebut bersifat reliable dengan kriteria a lebih dari 0,70, maka akan
dikatakan reliable. Dengan olahdata yang menunjukan bahwa variable rating memiliki
nilai cronbach alpha sebesar 0,840 dan telah memenuhi nilai minimal untuk dapat
dikataian reliable yaitu sebesar 0,70. Sehingga dalam penelitian ini variable rating
dinyatakan reliable untuk digunakan sebagai variable bebas.
Sebuah penelitian akan lolos dari uji reliabilitas apabila kuesioner yang disebarkan
dalam penelitian tersebut bersifat reliable dengan kriteria a lebih dari 0,70, maka akan
dikatakan reliable. Dengan olahdata yang menunjukan bahwa variable jarak memiliki
nilai cronbach alpha sebesar 0,908 dan telah memenuhi nilai minimal untuk dapat
dikataian reliable yaitu sebesar 0,70. Sehingga dalam penelitian ini variable jarak
dinyatakan reliable untuk digunakan sebagai variable bebas.
Sebuah penelitian akan lolos dari uji reliabilitas apabila kuesioner yang disebarkan
dalam penelitian tersebut bersifat reliable dengan kriteria a lebih dari 0,70, maka akan
dikatakan reliable. Dengan olahdata yang menunjukan bahwa variable Program Promosi
memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,889 dan telah memenuhi nilai minimal untuk
dapat dikataian reliable yaitu sebesar 0,70. Sehingga dalam penelitian ini variable
Program Promosi dinyatakan reliable untuk digunakan sebagai variable bebas.
Sebuah penelitian akan lolos dari uji reliabilitas apabila kuesioner yang disebarkan
dalam penelitian tersebut bersifat reliable dengan kriteria a lebih dari 0,70, maka akan
dikatakan reliable. Dengan olahdata yang menunjukan bahwa variable Keputusan
Pembelian memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,942 dan telah memenuhi nilai
minimal untuk dapat dikataian reliable yaitu sebesar 0,70. Sehingga dalam penelitian ini
variable Keputusan Pembelian dinyatakan reliable untuk digunakan sebagai variable
terikat.
f. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 25 dengan
memperhatikan nilai durbun Watson. Agar suatu penelitian terbebas dari Autokorelasi
penelitian tersebut harus memenuhi persamaan DU < DW < 4 – DU.
Berdasarkan hasil ujiautokorelasi dengan DW test, hasilnya 1,6289 < 1,638 < 2,3711.
Dengan hasil tersebut maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.
3.3. Uji Koefisien Regresi Linier Berganda
a. Uji Simultan (Uji F)
Uji F adalah sebuah uji yang digunakan untuk uji koefisien secara bersamaan, dalan uji
F dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 25 dengan menggunakan tabel anova.
Berdasarkan uji F yang telah dilakukan mendapatkan nilai F hitung yaitu 14,921 dan
nilai signifikansi sebesar 0,000, dengan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa H4
diterima karena nilai F hitung lebih besar dari F Tabel, dan nilai signifikansi 0,000 lebih
kecil dari nilai maksimal prasyarat agar uji F diterima yaitu sebesar 0,05, maka dapat
dikatakan bahwa Uji F untuk penelitiian ini menunjukan bahwa H4 diterima bahwa
ketiga variable yang terdiri dari rating, jarak, dan program promosi secara bersamaan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen shopeefood dikalangan
mahasiswa kota Semarang.
b. Uji t
Berdasarkan hasil uji T dalam SPSS 25 dapat ditarik kesimpulan bahwa variable yang
memiliki pengaruh atas keputusan pembelian yaitu variable jarak yang memiliki hasil
siginifikan 0,006. Kemudian untuk variabel rating dan program promosi dapat dikatakan
bahwa kedua vaiabel tersebut tidak berpengaruh atas keputusan pembelian konsumen
dikarenakan signifikasinya bernilai diatas angka 0,05.
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dapat diartikan sebagai banyaknya pengaruh variasi yang ada
dalam variable dependen yang bisa dijelaskan oleh variable independen.
Hasil perhitungan atas koefisien determinasi menunjukan nilai 0,795. Dengan kat lain
79,5% atas keputusan pembelian pengguna shopeefood dapat dijelaskan oleh Rating
(X1), Jarak (X2), Program Promosi (X3)), kemudian untuk 20,5% dijelaskan oleh hal
lainya yang tidak dimasukan dalam peneliitian ini.
d. Analisis Regresi Linier Berganda
Penjelasan dari hasil analisis tersebut dapat diuraikan dalam penjelasan berikut :
Dari uraian hasil perhtungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama (H1) yaitu “Rating memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian Shopeefood”, diterima, hal ini sejalan dengan hasil perhitungan
Koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai variable rating terhadap keputusan
pembelian menunjukan nilai 0,281 atau dipresentasikan kontribusi rating atas terjadinya
pembelian konsumen dengan nilai 28,1%, kemudian untuk 72,9% disebabkan oleh hal
diluar penelitian ini yang tidak diteliti.
Dari uraian hasil perhtungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Kedua (H2) yaitu “Jarak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian Shopeefood”, diterima, sejalan dengan hasil perhitungan uji T
yang menyebutkan bahwa T hitung sebesar 2,983 nilai tersebut telah melebihi nilai T
tabel, jadi dapat dikatakan hipotesis kedua (H2) diterima, hasil tersebut juga diperkuat
atas hasil signifikansi yang ada dalam tabel uji T, variable jarak memiliki nilai 0,006 <
0,05 yang menunjukan bahwa hipotesis kedua diterima. Selain itu nilai Koefisien
determinasi menunjukkan bahwa nilai variable jarak terhadap keputusan pembelian
menunjukan nilai 0,255 atau dipresentasikan kontribusi jarak pada keputusan pembelian
sebesar 25,5%, kemudian untuk 74,5% disebabkan oleh hal diluar penelitian ini yang
tidak diteliti.
Dari uraian hasil perhtungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Kedua (H3) yaitu “Program Promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian Shopeefood”, diterima hal ini sejalan dengan hasil
perhitungan Koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai variable Program Promosi
terhadap keputusan pembelian menunjukan nilai 0,239 atau dipresentasikan kontribusi
program promosi pada keputusan pembelian yaitu 23,9 kemudian untuk 76,1%
disebabkan oleh hal diluar penelitian ini yang tidak diteliti.
Ketiga variable bebas yang diteliti yaitu Rating, Jarak, dan Program Promosi
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variable terikat yaitu kaputusan
pembelian, dapat dikatakan juga bahwa Hipotesis keempat (H4) diterima, dibuktikan
atas perhitungan koefisien determinasi masing-masing variable bebas yaitu variable
rating (X1) memiliki nilai 28,1%, variable jarak (X2) memiliki nilai 25,5% dan Variabel
program promosi memiliki nilai sebesar 23,9%. Selain itu hipotesis keempat (H4)
dinyatakan diterima juga diperkuat dengan hasil uji regresi linier berganda variable
rating memiliki nilai sebesar 11,4%, variable Jarak (X2) memiliki nilai 76%, dan
variable ketiga yaitu program promosi memiliki nilai 2,9%. Selain itu berdasarkan hasil
uji F, memiliki hasil F hitung dengan nilai 14.921 yang melebihi hasil dari dari F tabel,
sehingga dapat disimpulkab bahwa hipotesis keempat dinyatakan diterima.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Hasil penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Rating, Jarak, dan Program Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Shopeefood oleh Mahasiswa Semarang” dapat ditarik kesimpulan :
1. Rating memiliki berpengaruh positif atas pembelian shopeefood yang dilakukan oleh
mahasiswa Semarang, hal ini menujukan bahwa dalam melakukan pembelian di
shopeefood mahasiswa semarang selalu mermperhatikan rating dari tempat makan yang
akan dituju, semakin tinggi rating maka akan semakin tinggi pula keputusan pembelian
oleh mahasiswa Semarang.
2. Variabel Jarak berpengaruh positif atas pembelian shopeefood yang dilakukan oleh
mahasiswa Semarang, hal ini menujukan bahwa dalam melakukan pembelian di
shopeefood mahasiswa semarang selalu mempertimangkan jarak dari tempat makan yang
akan dituju, semakin dekat jarak dapat meningkatkan pembelian shopeefood oleh
mahasiswa Semarang. Dalam penelitian ini variable jarak juga memiliki nilai yang paling
signifikan dalam seluruh uji yang dilakukan, hal ini menunjukan bahwa mahasiswa
Semarang sangat mempertimbangkan jarak dalam keputusan pembelianya.
3. Variabel program berpengaruh positif atas pembelian shopeefood yang dilakukan oleh
mahasiswa Semarang, hal ini menujukan bahwa dalam melakukan pembelian di
shopeefood mahasiswa Semarang selalu mempergunakan promosi baik dari tempat
makan yang akan dituju, maupun dari shopeefood. Semakin tinggi diskon dan program
promosi dapat meningkatkan pembelian shopeefood oleh mahasiswa Semarang. Namun
dalam penelitian ini variable program promosi memiliki nilai yang paling rendah dalam
hubunganya dengan keputusan pembelian, hal ini menunjukan bahwa Mahasiswa
Semarang cenderung tidak konsumtif dan termakan promosi, mereka cenderung lebih
memperhatikan jarak dan rating dari tempat makan.
4. Keputusan pembelian shopeefood yang dilakukan oleh mahasiswa Semarang memiliki
nilai yang tinggi, hal ini dibuktikan dengan variasi umur dan jangka waktu penggunaan
shopeefood, yang dimulai dari umur 17 tahun dan yang tertua memiliki umur 35 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Vania, I., & Simbolon, R. (2021). Pengaruh Promo ShopeeFood Terhadap Minat Beli Pengguna
Shopee (Di Daerah Tangerang Selatan). Jurnal Ekonomis, 14(2b).
Oktaviana, M., Nurhalim, A. D., & Hernawati, E. (2021). An Analysis Of Go-Food, Grabfood,
And Shopeefood Utilization To Improve Customer Loyalty On Home-Based Business
Owners In Tangerang City. Primanomics: Jurnal Ekonomi & Bisnis, 19(3), 1-10.
Janie, D. N. A. (2012). Statistik deskriptif & regresi linier berganda dengan SPSS. Jurnal, April.
Ningsih, S., & Dukalang, H. H. (2019). Penerapan metode suksesif interval pada analsis regresi
linier berganda. Jambura Journal of Mathematics, 1(1), 43-53.
Sulistyono, S., & Sulistiyowati, W. (2018). Peramalan produksi dengan metode regresi linier
berganda. PROZIMA (Productivity, Optimization and Manufacturing System
Engineering), 1(2), 82-89.
Padilah, T. N., & Adam, R. I. (2019). Analisis regresi linier berganda dalam estimasi
produktivitas tanaman padi di Kabupaten Karawang. FIBONACCI: Jurnal Pendidikan
Matematika Dan Matematika, 5(2), 117-128.
Sudjatmika, F. V. (2017). Pengaruh harga, ulasan produk, kemudahan, dan keamanan terhadap
keputusan pembelian secara online di Tokopedia. com. Agora, 5(1).
Ilmiyah, K., & Krishernawan, I. (2020). Pengaruh Ulasan Produk, Kemudahan, Kepercayaan,
Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Marketplace Shopee Di
Mojokerto. Maker: Jurnal Manajemen, 6(1), 31-42.
Servanda, I. R. S., Sari, P. R. K., & Ananda, N. A. (2019). Peran Ulasan Produk dan Fot Produk
yang Ditampilkan Penjual pada Marketplace Shopee terhadap Minat Beli Pria dan
Wanita. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 2(2), 69-79.
Mulyana, S. (2021). Pengaruh harga dan ulasan produk terhadap keputusan pembelian produk
fashion secara online pada shopee di Pekanbaru. Jurnal Daya Saing, 7(2), 185-195.