Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA PASIEN CA MAMAE (KANKER PAYUDARA)

Disusun oleh:
Alissa Putri Efendi
30902000023

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
2022
Ny. Tari usia 30 tahun dirawat di ruang Anggrek rumah sakit Promedika, Jakarta. Dibawa kerumah sakit pada hari
Kamis, 1 September 2016. Dengan keluhan nyeri danbenjolan pada payudara. Suster Desy adalah perawat yang
bertugas menangani perawatan Ny Tari. Dari informasi yang diketahui oleh Suster Desy Ny Tari adalah seorang
ibu menyusui dan mempunyai anak berumur 2 tahun yang bernama Andrew. Kamis, 1 September 2016 merupakan
jadwal kunjungan pertama Suster kepada Ny Tari.
FASE ORIENTASI
Suster Dessy : Selamat pagi Ibu dan bapak (tersenyum). Perkenalkan saya Suster Dessy saya
adalah perawat yang bertanggung jawab pada proses perawatan terhadap ibu Tari di
ruangan Anggrek ini.
Ny. Tari dan keluarga : Selamat pagi juga suster (tersenyum).
Suster Dessy : Baiklah ibu, bagaimana keadaannya pada hari ini ? Apakah ada keluhan?
Ny. Tari : Iya suster, saya merasakan nyeri tak terhingga di sekitar payudara saya (sambil menunjuk ke
payudaranya), yang sudah tidak mampu untuk saya tahan dan membuat saya tidak dapat beraktivitas
secara normal.
Suster Dessy : Apakah ibu sudah pernah melakukan pemeriksaan pada bagian payudara ibu sebelumnya ?
Ny. Tari : Pemeriksaan seperti apa ya, Sus?
Suster Dessy : Pemeriksaan kecil aja ibu, seperti meraba apakah ada benjolan di sekitar payudara ibu ?
Ny. Tari : Sudah Suster. Malah kemarin Dokter juga sudah menyarankan kepada saya untuk melakukan
pemeriksaan Mammografi, tetapi saya masih belum mengetahui tes Mammografi itu tes seperti apa yah Sus?
FASE KERJA
Keluarga : Apakah pemeriksaannya berbahaya?
Suster Dessy : Begini bapak dan ibu, Mammografi itu adalah tes pemeriksaan pada payudara dengan
alat rongsent dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana dan tidak sakit ibu. Test ini
paling hanya membutuhkan waktu 5-10 menit saja. Cara melakukannya test ini adalah dengan
meletakkan payudara secara bergantian di antara 2 lembar alas, kemudian akan dibuat foto Rongsent
dari atas ke bawah serta dari kiri ke kanan. Begitulah ibu gambaran dari test Mammografi ini.
Ny. Tari : Oh, seperti itu yah sus (tersenyum). Terima kasih atas penjelasannya ya Sus.
Keluarga : kira-kira kapan dilakukan pemeriksaannya sus?
Suster Dessy : Iya. Sama-sama ibu (tersenyum), saya senang dapat membantu ibu. besok saya
akan kembali lagi untuk melihat keadaan dan hasil darah test Mammografi ibu yang akan
dilakukan Sore ini. Baiklah ibu saya permisi dulu karena saya masih harus menangani pasien
lain. Permisi Ibu. Selamat Pagi. (berjalan keluar dari Ruangan Anggrek)
Selasa, 30 November 2010
Suster Dessy : Selamat pagi Ibu. Bagaimana keadaannya pagi ini? (tersenyum). Apakah ibu sudah
sarapan?
Ny. Tari : Selamat pagi juga Suster. Saya sudah sarapan pagi ini. Tapi keadaan saya tidak
terlalu baik suster (cemberut).
Suster Dessy : Tidak terlalu baik bagaimana ibu? (bingung). Apakah ada yang bisa saya bantu ?
Keluarga : Begini sus kemarin istri saya sudah menjalani test Mammografi seperti
yang disarankan oleh Dokter waktu itu, dan Dokter mengatakan kepada bahwa
hasil test kemarin menunjukkan bahwa istri saya terkena Kanker
Payudara Stadium 3B. dan hal itu Keluarga membebani pikiran istri
saya.
Suster Dessy : Apa boleh saya mengetahui apa saja yang menjadi beban pikiran ibu saat
ini karena penyakit tersebut ?
Ny. Tari : Begini Sus, saya sangat mengkhawatirkan keadaan anak saya. Saya bingung
apakah saya masih diperbolehkan untuk menyusui anak saya dengan keadaan
saya terkena kanker payudara seperti ini dan saya juga belum mengetahui apa
itu stadium 3B serta proses pengobatan seperti apa saja yang nantinya akan
dilakukan kepada saya? Jujur saya sangat khawatir akan terjadinya hal yang tidak
diinginan pada diri saya sus! (cemas).
Suster Dessy : Baiklah ibu. Saya akan menjelaskan kepada ibu dan bapak apa itu stadium 3B.
Stadium pada kanker payudara itu ada 5 yaitu stadium 0,1,2,3a,3b,3c,4. Dimana pada masing-
masing stadium memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Stadium 3b pada kanker
payudara itu adalah dimana sel kanker itu telah menyebar ke seluruh bagian payudara. Selain
itu juga penyebarannya sudah menyerang secara total pada kelenjar limfa dan tindakan yang
akan dilakukan itu tidak ada tindakan lain selain pengangkatan pada payudara (mastektomi).
Dan untuk masalah boleh atau tidaknya ibu menyusui anak ibu itu sangat tidak diperbolehkan
dengan alasan, pasien dengan penyakit kanker payudara, ketika dia menyusui anaknya akan
dikhawatirkan sel-sel kanker yang terdapat pada si ibu akan terlepas ke tubuh si anak yang a
kan beresiko sel kanker itu akan berkembang biak pada si anak.
Ny. Tari : Aduh, (cemas). Bagaimana ini Suster ? Saya takut tidak akan menjadi sempurna lagi
setelah menjalani operasi pengangkatan payudara!
Suster Dessy : (tersenyum), begini Ibu. Setiap manusia itu tidak ada yang sempurna, setiap
manusia itu sama pada umumnya, hanya saja ibu pada saat ini sedang diberi cobaan
oleh yang maha kuasa. Saat ini ibu sedang mengalami rasa takut yang berlebihan.
Sebaiknya rasa takut itu segera ibu hilangkan karena akan melemahkan ibu secara
psikis sehingga dapat menurunkan daya imunitas alamiah yang ada dalam tubuh ibu.
Ibu tidak maukan kalau anak ibu nanti akan semakin sedih karena kondisi mamanya
yang semakin memburuk?
Ny. Tari : Iya Suster (tersenyum) terima kasih sekali atas support moral yang suster berikan kepada saya,
saya akan terus semangat dan berusah memahami penyakit saya ini dengan tidak menjadikannya
beban tetapi anugrah yang diberikan yang maha kuasa kepada saya. Sehingga saya bisa cepat
sembuh dan bertemu dengan suami dan anak saya tercinta.
FASE TERMINASI
Suster Dessy : Iya, sama-sama Ibu, pak. Ibu juga harus ingat vonis Kanker Payudara bukanlah
akhir dari segalanya. Dokter adalah manusia yang bisa mengatakan apa saja.
Namun, tetap yang maha kuasa lah yang menentukan segalanya termasuk umur manusia. Ibu juga
dapat mencari tahu apa yang dilakukan oleh para penderita dan mantan penderita kanker payudara
dengan bergabung pada organisasi Yayasan Kanker Payudara Indonesia yang dapat menginspirasi
ibu agar tidak terlalu tenggelam akan kecemasan tentang penyakit ibu.
Ny. Tari : Baik lah suster. Saya sangat berterima kasih sekali kepada suster ya.

Keluarga : Terimakasih suster sudah menenangkan istri saya dan suster telah mau meluangkan
waktunya untuk membantu kami mencari solusi dari permasalahan yang sedang kami hadapi
saat ini, serta terima kasih juga atas masukan-masukan, pengharapan, serta informasi yang
telah banyak suster berikan kepada istri saya. Saya mohon doanya Sus agar
operasinya berjalan dengan lancar, istri saya dapat kembali normal dan berkumpul kembali
dengan keluarga.

Suster Dessy : (tersenyum) Iya ibu bapak sama-sama. Saya akan mendoakan yang terbaik bagi kelancaran
operasi ibu sehingga ibu dapat segera kembali berkumpul bersama keluarga tercinta. Baiklah ibu,
sekarang saya harus menangani pasien di ruangan lainnya lagi. Saya permisi dulu pak, bu,
Selamat pagi (berjalan meninggalkan ruangan anggrek).

Anda mungkin juga menyukai