Anda di halaman 1dari 6

ROLE PLAY KEPERAWATAN PALIATIF

PADA PASIEN DENGAN KANKER PAYUDARA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Paliatif


Dosen Pengampu : Esti Dwi Widayanti, M.Kep. Ns

Disusun Oleh:
Eka Septiana
NIM. P1337420215055
3B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2018
NASKAH ROLE PLAY KEPERAWATAN PALIATIF
PADA PASIEN DENGAN KANKER PAYUDARA

Ny. Tari usia 30 tahun dirawat di ruang Anggrek rumah sakit Promedika,
Jakarta. Dibawa kerumah sakit pada hari Kamis, 1 September 2016. Dengan
keluhan nyeri dan benjolan pada payudara. Suster Dessy adalah perawat yang
bertugas menangani perawatan Ny. Tari. Dari informasi yang diketahui oleh
Suster Dessy Ny. Tari adalah seorang ibu menyusui dan mempunyai anak berumur
2 tahun yang bernama Andrew. Kamis, 1 September 2016 merupakan jadwal
kunjungan pertama Suster Dessy kepada Ny. Tari.

Suster Dessy : Selamat pagi Ibu dan bapak (tersenyum). Perkenalkan saya
Suster Dessy saya adalah perawat yang bertanggung jawab
pada proses perawatan terhadap ibu Tari di Ruangan
Anggrek ini.
Ny. Tari & keluarga : Selamat pagi juga suster (tersenyum).
Suster Dessy : Baiklah ibu, bagaimana keadaannya pada hari ini ?, apakah
ada keluhan?
Ny. Tari : Iya suster, saya merasakan nyeri tak terhingga di sekitar
payudara saya (sambil menunjuk ke payudaranya), yang
sudah tidak mampu untuk saya tahan dan membuat saya
tidak dapat beraktivitas secara normal.
Suster Dessy : Apakah ibu sudah pernah melakukan pemeriksaan pada
bagian payudara ibu sebelumnya ?
Ny. Tari : Pemeriksaan seperti apa ya, Sus?
Suster Dessy : Pemeriksaan kecil aja ibu, seperti meraba apakah ada
benjolan di sekitar payudara ibu ?
Ny. Tari : Sudah Suster. Malah kemarin Dokter juga sudah
menyarankan kepada saya untuk melakukan pemeriksaan
Mammografi, tetapi say masih belum mengetahui tes
Mammografi itu tes seperti apa yah Sus?
Keluarga : Apakah pemeriksaannya berbahaya?
Suster Dessy : Begini bpk dan Ibu, Mammografi itu adalah tes
pemeriksaan pada payudara dengan alat rongsent dan
merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana dan
tidak sakit. Test ini paling hanya membutuhkan waktu 5-10
menit saja. Cara melakukannya test ini adalah dengan
meletakkan payudara secara bergantian di antara 2 lembar
alas, kemudian akan dibuat foto Rongsent dari atas ke
bawah serta dari kiri ke kanan. Begitulah ibu gambaran dari
test Mammografi ini.
Ny. Tari : Oh, seperti itu yah sus (tersenyum). Terima kasih atas
penjelasannya ya Sus.
Keluarga : Kira-kira kapan dilakukan pemeriksaannya sus?
Suster Dessy : Iya sama-sama ibu (tersenyum), saya senang dapat
membantu ibu. besok saya akan kembali lagi untuk melihat
keadaan dan hasil darah test Mammografi ibu yang akan
dilakukan Sore ini. Baiklah ibu saya permisi dulu karena
saya masih harus menangani pasien lain. Permisi Ibu.
Selamat Pagi. (berjalan keluar dari Ruangan Anggrek).

Selasa, 30 November 2010


Suster Dessy : Selamat pagi Ibu. Bagaimana keadaannya pagi ini?
(tersenyum). Apakah ibu sudah sarapan?
Ny. Tari : Selamat pagi juga Suster. Saya sudah sarapan pagi ini. Tapi
keadaan saya tidak terlalu baik suster (cemberut).
Suster Dessy : Tidak terlalu baik bagaimana ibu? (bingung). Apakah ada
yang bisa saya bantu ?
Keluarga : Begini Sus, kemarin istri saya sudah menjalani test
Mammografi seperti yang disarankan oleh Dokter waktu
itu, dan Dokter mengatakan kepada bahwa hasil test
kemarin menunjukkan bahwa istri saya terkena Kanker
Payudara Stadium 3B. dan hal itu sangat membebani
pikiran istri saya.
Suster Dessy : Apa boleh saya mengetahui apa saja yang menjadi beban
pikiran ibu saat ini karena penyakit tersebut ?
Ny. Tari : Begini Sus, saya sangat mengkhawatirkan keadaan anak
saya. Saya bingung apakah saya masih diperbolehkan untuk
menyusui anak saya dengan keadaan saya terkena kanker
payudara seperti ini dan saya juga belum mengetahui apa itu
stadium 3b serta proses pengobatan seperti apa saja yang
nantinya akan dilakukan kepada saya? Jujur saya sangat
khawatir akan terjadinya hal yang tidak diinginan pada diri
saya sus! (cemas).
Suster Dessy : Baiklah ibu. Saya akan menjelaskan kepada ibu dan bapak
apa itu stadium 3B. Stadium pada kanker payudara itu ada
5 yaitu stadium 1,2,3a,3b,4. Dimana pada masing-masing
stadium memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Stadium 3b pada kanker payudara itu adalah dimana sel
kanker itu telah menyebar ke seluruh bagian payudara.
Selain itu juga penyebarannya sudah menyerang secara total
pada kelenjar limfa dan tindakan yang akan dilakukan itu
tidak ada tindakan lain selain pengangkatan pada payudara
(mastektomi). Dan untuk masalah boleh atau tidaknya ibu
menyusui anak ibu itu sangat tidak diperbolehkan dengan
alasan, pasien dengan penyakit kanker payudara, ketika dia
menyusui anaknya akan dikhawatirkan sel-sel kanker yang
terdapat pada si ibu akan terlepas ke tubuh si anak yang
akan beresiko sel kanker itu akan berkembang biak pada si
anak.
Ny. Tari : Aduh, (cemas). Bagaimana ini Suster ? Saya takut tidak
akan menjadi sempurna lagi setelah menjalani operasi
pengangkatan payudara!
Suster Dessy : (tersenyum), begini Ibu. Setiap manusia itu tidak ada yang
sempurna, setiap manusia itu sama pada umumnya, hanya
saja ibu pada saat ini sedang diberi cobaan oleh yang maha
kuasa. Saat ini ibu sedang mengalami rasa takut yang
berlebihan. Sebaiknya rasa takut itu segera ibu hilangkan
karena akan melemahkan ibu secara psikis sehingga dapat
menurunkan daya imunitas alamiah yang ada dalam tubuh
ibu. Ibu tidak maukan kalau anak ibu nanti akan semakin
sedih karena kondisi mamanya yang semakin memburuk?
Ny. Tari : Iya Suster (tersenyum) terima kasih sekali atas support
moral yang suster berikan kepada saya, saya akan terus
semangat dan berusah memahami penyakit saya ini dengan
tidak menjadikannya beban tetapi anugrah yang diberikan
yang maha kuasa kepada saya. Sehingga saya bisa cepat
sembuh dan bertemu dengan suami dan anak saya tercinta.
Suster Dessy : Iya, sama-sama Ibu, pak. Ibu juga harus ingat vonis Kanker
Payudara bukanlah akhir dari segalanya. Dokter adalah
manusia yang bisa mengatakan apa saja. Namun, tetap yang
maha kuasa lah yang menentukan segalanya termasuk umur
manusia. Ibu juga dapat mencari tahu apa yang dilakukan
oleh para penderita dan mantan penderita kanker payudara
dengan bergabung pada organisasi Yayasan Kanker
Payudara Indonesia yang dapat menginspirasi ibu agar tidak
terlalu tenggelam akan kecemasan tentang penyakit ibu.
Ny. Tari : Baik lah suster. Saya sangat berterima kasih sekali kepada
suster ya.
Keluarga : Terimakasih suster sudah menenangkan istri saya dan suster
telah mau meluangkan waktunya untuk membantu kami
mencari solusi dari permasalahan yang sedang kami hadapi
saat ini, serta terima kasih juga atas masukan-masukan,
pengharapan, serta informasi yang telah banyak suster
berikan kepada istri saya. Saya mohon doanya Sus agar
operasinya berjalan dengan lancar, istri saya dapat kembali
normal dan berkumpul kembali dengan keluarga.
Suster Dessy : (tersenyum) Iya ibu bapak sama-sama. Saya akan
mendoakan yang terbaik bagi kelancaran operasi ibu
sehingga ibu dapat segera kembali berkumpul bersama
keluarga tercinta. Baiklah ibu, sekarang saya harus
menangani pasien di ruangan lainnya lagi. Saya permisi
dulu pak, bu, Selamat pagi (berjalan meninggalkan ruangan
Anggrek).

Anda mungkin juga menyukai