Anda di halaman 1dari 12

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB

CONTOH KASUS PEMBERIAN


KIE DALAM PELAYANAN KB
Dosen: Siti Maryam SST., M. Kes.

Disusun oleh:

Ardiana Tri Puspita Nina Yuniarti


Debby Shinta Safrila Rizky Imasita
Erien Azzarina Renny Endarsari
Nina Kurnia Dewi

Prodi DIII Kebidanan Universitas Tulungagung


2014/2015
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai
Contoh Kasis KIE dalam Pelayanan KB ini dengan baik. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas Kesehatan Reproduksi dan KB.
Selesainya laporan ini tidak luput dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan
terimakasih kepada Bu Siti Maryam, SST., M. Kes. selaku dosen Kesehatan
Reproduksi dan KB.
Penulis sadar dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat.

Tulungagung, Maret 2016

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................... iii

Contoh Kasus KIE dalam Pelayanan KB ........................................................... 1

Dialog .................................................................................................................. 1

Greet (Salam) .................................................................................................. 1

Ask (Tanyakan) ............................................................................................... 2

Tell (Ungkapkan) ............................................................................................ 3

Help (Bantu) .................................................................................................... 3

Explain (Jelaskan) ........................................................................................... 4

Return Visit (Undang Kembali) ...................................................................... 8

iii
Contoh Kasus KIE dalam Pelayanan KB

Tujuh bulan lalu Ny. Ana (26 tahun) melahirkan anak pertama yang berjenis
kelamin laki-laki. Persalinan dilakukan secara normal dan ditolong oleh bidan.
Kondisi Ny. Ana dan bayinya baik hingga saat ini. Ny. Ana memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya, dan ia masih berniat memberikan ASI hingga putranya
berusia 2 tahun dengan diiringi makanan pendamping. Ny. Ana adalah dosen di
sebuah universitas swasta dan ia berniat untuk menunda kehamilannya hingga 3
tahun kedepan dengan alasan ingin fokus pada tumbuh kembang anak pertamanya.
Oleh karena itu ia datang Ke BPM Sehat Sejahtera untuk mencari tahu lebih lanjut
tentang metode kontrasepsi IUD yang sempat ia baca dari sebuah media beberapa
hari lalu. Ia merasa jika IUD merupakan metode yang efektif untuk ber-KB.

Dialog
Greet (Salam)
Ny. Ana : Assalamu’alaikum, Bu Bidan.

Bidan : Wa’alaikumsalam. Silakan masuk, Bu. (Sambil tersenyum dan


menjabat tangan Ny. Ana. Mempersilakan Ny. Ana duduk).

Ny. Ana : Iya, Bu. Terima kasih.

Bidan : Bagaimana kabarnya, Bu? Putranya di rumah sehat?

Ny. Ana : Alhamdulillah baik, Bu Bidan. Tio juga baik—sehat, dan


alhamdulillah saya bisa memberikan ASI eksklusif.

Bidan : Alhamdulillah. Kalau tidak salah Tio berusia 7 bulan ya, Bu?

Ny. Ana : Iya, Bu. Njenengan masih ingat rupanya. Dulu Tio lahirnya waktu
tahun baru, kan? Waktu itu saya sedang menyalakan kembang api
bersama keluarga besar saat tiba-tiba air ketuban saya pecah. Saya
langsung ke sini dan waktu itu ibu juga sedang berkumpul dengan
keluarga. Ketika diperiksa, eh pembukaannya sudah hampir
lengkap.

1
Bidan : (Tertawa). Iya, Bu Ana. Salah satu momen langka yang mungkin
tidak bisa saya lupakan. Mungkin Tio juga ingin ikut merayakan
pergantian tahun, Bu.

Ny. Ana : (Tertawa). Iya, Bu. Sepertinya begitu.

Ask (Tanyakan)
Bidan : Jadi ada yang bisa saya bantu, Bu?

Ny. Ana : Begini Bu. Saya ingin menunda kehamilan karena saya berencana
untuk tidak menambah momongan untuk 5 tahun yang akan
datang.

Bidan : Jadi maksud ibu, ibu ingin mengikuti program KB? Boleh saya
tahu alasan yang mendasari hal tersebut, Bu?

Ny. Ana : Njenengan tahu, Bu, saya seorang dosen. Saya punya kesibukan
yang begitu padat. Selain itu, saya akan fokus merawat dan
membesarkan Tio dulu. Saya juga tidak ingin nantinya terjadi
sibling rivalry di antara anak-anak saya.

Bidan : Oh iya, Bu. Saya paham dengan keputusan Ibu. Ibu sudah
membicarakannya dengan suami?

Ny. Ana : Iya, Bu. Tentu sudah bicarakan dengan suami dan dia setuju jika
saya harus ber-KB.

Bidan : Tapi ngomong-ngomong, Bapak kemana, Bu? Kok tumben


Njenengan sendirian?

Ny. Ana : (Tertawa). Suami saya sedang ke luar kota. Ada pekerjaan.
Mungkin lusa kami akan ke sini lagi, Bu. Hari ini saya ingin
mendapat penjelasan dari Bu Bidan tentang alat kontrasepsi yang
ingin.

Bidan : Oh baik, Bu. Kalau boleh tau sekarang Ibu usianya berapa?

Ny. Ana : 26 tahun, Bu.

2
Tell (Ungkapkan)
Bidan : Apakah ibu sudah punya gambaran tentang jenis kontrasepsi yang
ingin Ibu gunakan?

Ny. Ana : Sudah, Bu. Saya ingin menggunakan IUD. Setelah melahirkan saya
sudah membaca sekilas dari beberapa sumber tentang alat
kontrasepsi dan IUD lah yang saya pikir paling cocok untuk saya
di antara yang lainnya. Maklum, Bu, saya sibuk. Jadi takut
seandainya tidak sempat suntik atau lupa minum pil.

Bidan : Bagus sekali, Bu. Njenengan berusaha mencari informasi dulu


sebelum mengambil keputusan. Memang seperti itulah seharusnya
yang dilakukan oleh ibu yang ingin ber-KB.

Ny. Ana : Terimakasih, Bu.

Bidan : Nah, kalau dari suami ibu, apakah beliau punya sependapat dengan
Ibu? Bagaimana pertimbangan suami ibu mengenai alat
kontrasepsi apa yang akan ibu gunakan?

Ny. Ana : Sebenarnya suami saya yang menyarankan IUD, Bu. Dia juga
sudah mencaritahu tentang alat kontrasepsi IUD. Kemarin lusa dia
menceritakan beberapa hal kepada saya, termasuk jenis-jenis IUD.
Tapi saya lupa, Bu. (Tertawa).

Help (Bantu)
Bidan : (Tersenyum). Iya, Bu, tidak apa-apa. Mungkin dalam penjelasan
saya mengenai IUD ini nanti ibu akan ingat jenis-jenis IUD yang
suami ibu maksud. Bukan begitu, Bu?

Ny. Ana : Iya, Bu. Saya juga ingin dapat penjelasan yang lebih tentang IUD
dari bidan.

Bidan Yanti : Baiklah kalau begitu, Bu. Maaf, sebelumnya saya ingin tanya. Apa
ada luka persalinan yang sampai sekarang belum sembuh total? Ini
akan jadi bahan pertimbangan jika Njenengan ingin menggunakan
IUD.

3
Ny. Ana : Alhamdulilllah luka persalinan saya kemarin sudah pulih. Juga
tidak ada masalah.

Explain (Jelaskan)
Bidan : Alhamdulillah. Kalau begitu, akan langsung saya jelaskan
mengenai IUD ya, Bu. (Mengambil lembar balik sebagai media).

Begini, Bu, sesuai dengan namanya IUD yang merupakan


singkatan dari Intra Uterine Device atau Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) merupakan suatu alat atau benda yang
dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif mencegah
kehamilan dan berjangka panjang. Dapat dipakai oleh semua
perempuan usia reproduktif. Tingkat keefektifannya juga tinggi
yaitu 99%.

Mekanisme kerja IUD sendiri yaitu:

1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi,


atau tempat bertemunya antara sel telur ibu dengan sperma,
sehingga terjadi kehamilan.
2. Mempengaruhi fertilisasi atau proses peleburan sel sperma dan
sel telur sebelum sel telur mencapai rahim.
3. Memungkinkan untuk mencegah penempelan telur dalam
rahim atau proses tertanamnya hasil pembuahan di dinding
rahim.

Sampai disini apakah Ibu mengerti dengan penjelsanan saya?

Ny. Ana : Iya, Bu. Saya mengerti. Intinya IUD itu merupakan alat kontrasepsi
dalam rahim yang bertujuan untuk menggagalkan pembuahan.

Bidan : Iya, Bu. Benar sekali. Dan tolong ingatkan saya ya, Bu, jika saya
menjelaskan terlalu cepat.

Ny. Ana : Tentu saja, Bu.

Bidan : IUD sendiri memiliki banyak jenis, Bu. Ada Lippes-Loop, Saf-T-
Coil, Dana-Super, Copper-T (Gyne-T), Copper 7 (Gravigard),

4
Multiload, dan Progesterone IUD (menggunakan alat bantu). Dan
yang umum digunakan di Indonesia adalah Copper T dan Lippes
Loop.

Ny. Ana : Oh iya, Bu. Saya ingat sekarang. Yang tempo hari diceritakan oleh
suami saya adalah Lippes-Loop dan Copper-T. Dia juga ingin saya
mencari tahu tentang dua jenis ini, Bu. Dan saya rasa saya memang
akan lebih paham bila dijelaskan langsung oleh ahlinya.
(Tersenyum).

Bidan : (Tertawa). Iya, Bu. Akan saya jelaskan secara detail.


Alhamdulillah lho kalau ibu sudah ingat.

Nah, Bu Ana, begini, Copper-T adalah IUD yang terbuat dari bahan
polythelene atau bahan sejenis plastik yang tidak mudah rusak yang
berbentuk huruf T. IUD sebenarnya mencegah pembuahan dengan
mengurangi jumlah dan viabilitas sperma mencapai sel telur, dan
menghambat jumlah dan pergerakan telur ke dalam rahim.
Diyakini bahwa tembaga pada gulungan dan lengan dari Copper-T
meningkatkan efek kontrasepsi IUD.

Ny. Ana : Oh begitu ya, Bu. Tapi apa sih kelebihan Copper-T ini, Bu?

Bidan : Copper-T efektif mencegah kehamilan hingga 99% apabila


dipasang sesuai dengan prosedur oleh bidan atau dokter terlatih.
Keuntungan :

1. Sangat efisien karena cukup sekali pemakaian yang dibantu


oleh tenaga terlatih.
2. Pilihan kontrasepsi non hormonal jangka panjang yang minim
efek samping.
3. Efektif mencegah kehamilan selama 10 tahun.
4. Cepat mengembalikan kesuburan, sehingga dapat segera hamil
jika diinginkan.
5. Tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI.

5
6. Efektif mencegah kehamilan ektopik atau kehamilan di luar
kandungan.

Ny. Ana : Lalu, apakah ada efek sampingnya, Bu?

Bidan : Secara umum, efek samping yang timbul memang ada ibu. tapi
tidak akan bersifat permanen. Efek samping hanya akan bersifat
sementara tergantung dari penerimaan tubuh terhadap IUD. Efek
samping yang bersifat sementara tersebut antara lain:

1. Kram terjadi beberapa hari setelah pemasangan.


2. Terdapat flek dalam beberapa minggu.
3. Haid lebih lama dan lebih banyak pada 3 bulan pertama
4. Kram dan nyeri pada saat haid.

Kerugiannya yang lain, Cooper-T dan semua jenis IUD itu tidak
memberikan perlindungan terhadap IMS atau infeksi menular
seksual yaitu infeksi yang bisa menular dari seseorang ke orang
lain dengan perantaraan hubungan seksual.

Bagaimana, Bu? apakah Njenengan bisa memahami apa yang telah


saya jelaskan?

Ny. Ana : Iya, Bu, sejauh ini saya paham.

Bidan : Apakah istilah IMS sudah familiar untuk Ibu?

Ny. Ana : Iya, Bu. Saya sering membaca artikel tentang IMS. IMS itu
contohnya HIV/AIDS, siphilis, gonorhoea, mioma,dan polip.

Bidan : Iya, Njenengan benar sekali, Bu.

Ny. Ana : Tapi saya kan baru saja melahirkan anak pertama. Apakah tidak
apa-apa jikalau saya langsung memasang IUD? saya takut tidak
bisa ber-KB dengan IUD ini karena usia pasca persalinan yang
masih sangat muda.

Bidan : Saya paham maksud dan perasaan ibu. (Menyentuh tangan ibu).

6
IUD merupakan satu-satunya pilihan bu karena jangka waktu
pemakaiannya yang panjang. Sangat cocok untuk ibu yang ingin
menunda kehamilan dalam 5 tahun yang akan datang. Apalagi ibu
juga seorang yang sangat sibuk. Pantaslah kalau ibu ingin yang
efisien dan efektif.

Ibu tidak perlu khawatir. Ibu sadah melakukan keputusan yang


tepat untuk mengkonsultasikan hal ini. Begini ibu, tidak masalah
jika ibu menggunakan IUD dengan 6,5 minggu pasca persalinan
karena pada dasarnya, IUD bisa digunakan sebelum 48 jam dan
setalah 4 minggu pasca persalinan. Dan pada umumnya yang tidak
bisa menggunakan IUD adalah wanita yang kemungkinan hamil,
infeksi setelah melahirkan dan keguguran, memiliki resiko IMS
dan wanita yang memiliki infeksi organ kewanitaan.

Maaf ibu kalau boleh tau tentang riwayat kesehatan, Bu Ana? Apa
ibu pernah punya masalah kesehatan organ kewanitaan? Hal ini
akan jadi bahan perrtimbangan dalam pemasangan IUD.

Ny. Ana : Alhamdulillah dari hasil pemeriksaan yang pernah saya lakukan
sebelum menikah dan yang terakhir sebelum melahirkan, saya
tidak punya resiko IMS ataupun infeksi karena melahirkan bidan.
Suami saya juga pernah diperiksa dan alhamdulillah negatif IMS.
Tidak ada masalah dengan hal itu bidan. Saya dalam waktu dekat
juga berencana untuk memeriksakan diri kembali sebelum
menggunakan IUD.

Bidan : Alhamdulillah ya Bu. Ibu dan suami ibu adalah orang-orang yang
sadar betul tentang pentingnya memeriksakan kesehatan organ
reproduksi mengingat sekarang sudah marak sekali kasus IMS.
Saya salut dengan Ibu dan suami. Saya juga sangat setuju dengan
rencana ibu untuk memeriksakan diri kembali. Kita sama-sama
berharap agar hasilnya negatif agar pemasangan IUD bisa segera
dilakukan.

7
Ny. Ana : Iya, Bu. Terimakasih. Saya juga sadar karena saya ingin keturunan
saya semuanya sehat. Saya tidak ingin membebani keturunan saya
dengan penyakit akibat kecerobohan dan kelalaian orang tuanya.

Biidan : Sama-sama. Baik, kita kembali ke pembahasan awal kita mengenai


IUD. Ibu sudah paham tentang Copper-T, sekarang saya akan
menjelaskan tentang Lippes-Loop. Jadi, Lippes-Loop adalah IUD
yang terdiri dari plastik tipis (atau polietilen) dengan kawat
membungkuk dengan bentuk S bersambung. Efektifitasnya sama
dengan Copper-T yaitu 98-99 % jika dipasang dengan benar oleh
tenaga ahli. Keuntungan, efek samping, dan kerugian dari Lippes-
Loop sama dengan Copper-T. Seperti apa, Bu, keuntungan,
kerugian, dan efek sampingnya?

Ny. Ana : (Menyebutkan keuntungan, kerugian, dan efek samping Copper T)

Bidan : Iya, Bu. Tepat sekali.

Ny. Ana : Wah, Copper-T dan Lippes-Loop sepertinya sama bagusnya ya,
Bu. Tapi sepertinya, dari penjelasan ibu dan melalui gambar-
gambar yang ibu tunjukkan, saya lebih mantap menggunakan
Copper-T.

Bidan : Baiklah, Bu Ana. Jadi Njenengan mantap menggunakan Copper-T,


ya ?

Ny. Ana : Iya, Bu.

Return Visit (Undang Kembali)


Bidan : Baiklah. Ibu sudah membuat keputusan bahwa ibu akan
menggunakan Copper-T. Nah, nanti ketika Njenengan dan suami
ke sini lagi, saya akan kembali menjelaskan lebih dalam kepada
suami dan ibu tentang Copper-T ini. Saya juga akan menjelaskan
mengenai prosedur pemasangannya, kemudian saya minta
persetujuan dari Ibu dan suami untuk dilakukan pemasangan
Copper-T. Sebelumnya, saya minta hasil pemeriksaan kesehatan
organ reproduksi dari dokter. Bagaimana, Bu Ana? Ibu berkenan?

8
Ny. Ana : Tentu saja, Bu. Saya setuju. Terima kasih atas penjelasannya.
Insya Allah saya dan suami secepatnya akan datang kembali kesini.
Dan saya juga akan membawa surat hasil pemeriksaan saya.

Bidan : Baiklah, Bu. Njenengan kan sudah punya nomor handphone saya,
nanti jika sewaktu-waktu Njenegan memiliki pertanyaan, bisa
ditanyakan ke saya.

Ny. Ana : Iya, Bu, terima kasih. Kalau begitu saya permisi dulu.

Bidan : sama-sama ibu. Titip salam buat keluarga. (sambil berjabat


tangan)

Ny. Ana : Assalamu’alaikum.

Bidan yanti : Wa’alaikumsalam.

Anda mungkin juga menyukai