Disusun oleh:
Penulis
ii
Daftar Isi
Dialog .................................................................................................................. 1
iii
Contoh Kasus KIE dalam Pelayanan KB
Tujuh bulan lalu Ny. Ana (26 tahun) melahirkan anak pertama yang berjenis
kelamin laki-laki. Persalinan dilakukan secara normal dan ditolong oleh bidan.
Kondisi Ny. Ana dan bayinya baik hingga saat ini. Ny. Ana memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya, dan ia masih berniat memberikan ASI hingga putranya
berusia 2 tahun dengan diiringi makanan pendamping. Ny. Ana adalah dosen di
sebuah universitas swasta dan ia berniat untuk menunda kehamilannya hingga 3
tahun kedepan dengan alasan ingin fokus pada tumbuh kembang anak pertamanya.
Oleh karena itu ia datang Ke BPM Sehat Sejahtera untuk mencari tahu lebih lanjut
tentang metode kontrasepsi IUD yang sempat ia baca dari sebuah media beberapa
hari lalu. Ia merasa jika IUD merupakan metode yang efektif untuk ber-KB.
Dialog
Greet (Salam)
Ny. Ana : Assalamu’alaikum, Bu Bidan.
Bidan : Alhamdulillah. Kalau tidak salah Tio berusia 7 bulan ya, Bu?
Ny. Ana : Iya, Bu. Njenengan masih ingat rupanya. Dulu Tio lahirnya waktu
tahun baru, kan? Waktu itu saya sedang menyalakan kembang api
bersama keluarga besar saat tiba-tiba air ketuban saya pecah. Saya
langsung ke sini dan waktu itu ibu juga sedang berkumpul dengan
keluarga. Ketika diperiksa, eh pembukaannya sudah hampir
lengkap.
1
Bidan : (Tertawa). Iya, Bu Ana. Salah satu momen langka yang mungkin
tidak bisa saya lupakan. Mungkin Tio juga ingin ikut merayakan
pergantian tahun, Bu.
Ask (Tanyakan)
Bidan : Jadi ada yang bisa saya bantu, Bu?
Ny. Ana : Begini Bu. Saya ingin menunda kehamilan karena saya berencana
untuk tidak menambah momongan untuk 5 tahun yang akan
datang.
Bidan : Jadi maksud ibu, ibu ingin mengikuti program KB? Boleh saya
tahu alasan yang mendasari hal tersebut, Bu?
Ny. Ana : Njenengan tahu, Bu, saya seorang dosen. Saya punya kesibukan
yang begitu padat. Selain itu, saya akan fokus merawat dan
membesarkan Tio dulu. Saya juga tidak ingin nantinya terjadi
sibling rivalry di antara anak-anak saya.
Bidan : Oh iya, Bu. Saya paham dengan keputusan Ibu. Ibu sudah
membicarakannya dengan suami?
Ny. Ana : Iya, Bu. Tentu sudah bicarakan dengan suami dan dia setuju jika
saya harus ber-KB.
Ny. Ana : (Tertawa). Suami saya sedang ke luar kota. Ada pekerjaan.
Mungkin lusa kami akan ke sini lagi, Bu. Hari ini saya ingin
mendapat penjelasan dari Bu Bidan tentang alat kontrasepsi yang
ingin.
Bidan : Oh baik, Bu. Kalau boleh tau sekarang Ibu usianya berapa?
2
Tell (Ungkapkan)
Bidan : Apakah ibu sudah punya gambaran tentang jenis kontrasepsi yang
ingin Ibu gunakan?
Ny. Ana : Sudah, Bu. Saya ingin menggunakan IUD. Setelah melahirkan saya
sudah membaca sekilas dari beberapa sumber tentang alat
kontrasepsi dan IUD lah yang saya pikir paling cocok untuk saya
di antara yang lainnya. Maklum, Bu, saya sibuk. Jadi takut
seandainya tidak sempat suntik atau lupa minum pil.
Bidan : Nah, kalau dari suami ibu, apakah beliau punya sependapat dengan
Ibu? Bagaimana pertimbangan suami ibu mengenai alat
kontrasepsi apa yang akan ibu gunakan?
Ny. Ana : Sebenarnya suami saya yang menyarankan IUD, Bu. Dia juga
sudah mencaritahu tentang alat kontrasepsi IUD. Kemarin lusa dia
menceritakan beberapa hal kepada saya, termasuk jenis-jenis IUD.
Tapi saya lupa, Bu. (Tertawa).
Help (Bantu)
Bidan : (Tersenyum). Iya, Bu, tidak apa-apa. Mungkin dalam penjelasan
saya mengenai IUD ini nanti ibu akan ingat jenis-jenis IUD yang
suami ibu maksud. Bukan begitu, Bu?
Ny. Ana : Iya, Bu. Saya juga ingin dapat penjelasan yang lebih tentang IUD
dari bidan.
Bidan Yanti : Baiklah kalau begitu, Bu. Maaf, sebelumnya saya ingin tanya. Apa
ada luka persalinan yang sampai sekarang belum sembuh total? Ini
akan jadi bahan pertimbangan jika Njenengan ingin menggunakan
IUD.
3
Ny. Ana : Alhamdulilllah luka persalinan saya kemarin sudah pulih. Juga
tidak ada masalah.
Explain (Jelaskan)
Bidan : Alhamdulillah. Kalau begitu, akan langsung saya jelaskan
mengenai IUD ya, Bu. (Mengambil lembar balik sebagai media).
Ny. Ana : Iya, Bu. Saya mengerti. Intinya IUD itu merupakan alat kontrasepsi
dalam rahim yang bertujuan untuk menggagalkan pembuahan.
Bidan : Iya, Bu. Benar sekali. Dan tolong ingatkan saya ya, Bu, jika saya
menjelaskan terlalu cepat.
Bidan : IUD sendiri memiliki banyak jenis, Bu. Ada Lippes-Loop, Saf-T-
Coil, Dana-Super, Copper-T (Gyne-T), Copper 7 (Gravigard),
4
Multiload, dan Progesterone IUD (menggunakan alat bantu). Dan
yang umum digunakan di Indonesia adalah Copper T dan Lippes
Loop.
Ny. Ana : Oh iya, Bu. Saya ingat sekarang. Yang tempo hari diceritakan oleh
suami saya adalah Lippes-Loop dan Copper-T. Dia juga ingin saya
mencari tahu tentang dua jenis ini, Bu. Dan saya rasa saya memang
akan lebih paham bila dijelaskan langsung oleh ahlinya.
(Tersenyum).
Nah, Bu Ana, begini, Copper-T adalah IUD yang terbuat dari bahan
polythelene atau bahan sejenis plastik yang tidak mudah rusak yang
berbentuk huruf T. IUD sebenarnya mencegah pembuahan dengan
mengurangi jumlah dan viabilitas sperma mencapai sel telur, dan
menghambat jumlah dan pergerakan telur ke dalam rahim.
Diyakini bahwa tembaga pada gulungan dan lengan dari Copper-T
meningkatkan efek kontrasepsi IUD.
Ny. Ana : Oh begitu ya, Bu. Tapi apa sih kelebihan Copper-T ini, Bu?
5
6. Efektif mencegah kehamilan ektopik atau kehamilan di luar
kandungan.
Bidan : Secara umum, efek samping yang timbul memang ada ibu. tapi
tidak akan bersifat permanen. Efek samping hanya akan bersifat
sementara tergantung dari penerimaan tubuh terhadap IUD. Efek
samping yang bersifat sementara tersebut antara lain:
Kerugiannya yang lain, Cooper-T dan semua jenis IUD itu tidak
memberikan perlindungan terhadap IMS atau infeksi menular
seksual yaitu infeksi yang bisa menular dari seseorang ke orang
lain dengan perantaraan hubungan seksual.
Ny. Ana : Iya, Bu. Saya sering membaca artikel tentang IMS. IMS itu
contohnya HIV/AIDS, siphilis, gonorhoea, mioma,dan polip.
Ny. Ana : Tapi saya kan baru saja melahirkan anak pertama. Apakah tidak
apa-apa jikalau saya langsung memasang IUD? saya takut tidak
bisa ber-KB dengan IUD ini karena usia pasca persalinan yang
masih sangat muda.
Bidan : Saya paham maksud dan perasaan ibu. (Menyentuh tangan ibu).
6
IUD merupakan satu-satunya pilihan bu karena jangka waktu
pemakaiannya yang panjang. Sangat cocok untuk ibu yang ingin
menunda kehamilan dalam 5 tahun yang akan datang. Apalagi ibu
juga seorang yang sangat sibuk. Pantaslah kalau ibu ingin yang
efisien dan efektif.
Maaf ibu kalau boleh tau tentang riwayat kesehatan, Bu Ana? Apa
ibu pernah punya masalah kesehatan organ kewanitaan? Hal ini
akan jadi bahan perrtimbangan dalam pemasangan IUD.
Ny. Ana : Alhamdulillah dari hasil pemeriksaan yang pernah saya lakukan
sebelum menikah dan yang terakhir sebelum melahirkan, saya
tidak punya resiko IMS ataupun infeksi karena melahirkan bidan.
Suami saya juga pernah diperiksa dan alhamdulillah negatif IMS.
Tidak ada masalah dengan hal itu bidan. Saya dalam waktu dekat
juga berencana untuk memeriksakan diri kembali sebelum
menggunakan IUD.
Bidan : Alhamdulillah ya Bu. Ibu dan suami ibu adalah orang-orang yang
sadar betul tentang pentingnya memeriksakan kesehatan organ
reproduksi mengingat sekarang sudah marak sekali kasus IMS.
Saya salut dengan Ibu dan suami. Saya juga sangat setuju dengan
rencana ibu untuk memeriksakan diri kembali. Kita sama-sama
berharap agar hasilnya negatif agar pemasangan IUD bisa segera
dilakukan.
7
Ny. Ana : Iya, Bu. Terimakasih. Saya juga sadar karena saya ingin keturunan
saya semuanya sehat. Saya tidak ingin membebani keturunan saya
dengan penyakit akibat kecerobohan dan kelalaian orang tuanya.
Ny. Ana : Wah, Copper-T dan Lippes-Loop sepertinya sama bagusnya ya,
Bu. Tapi sepertinya, dari penjelasan ibu dan melalui gambar-
gambar yang ibu tunjukkan, saya lebih mantap menggunakan
Copper-T.
8
Ny. Ana : Tentu saja, Bu. Saya setuju. Terima kasih atas penjelasannya.
Insya Allah saya dan suami secepatnya akan datang kembali kesini.
Dan saya juga akan membawa surat hasil pemeriksaan saya.
Bidan : Baiklah, Bu. Njenengan kan sudah punya nomor handphone saya,
nanti jika sewaktu-waktu Njenegan memiliki pertanyaan, bisa
ditanyakan ke saya.
Ny. Ana : Iya, Bu, terima kasih. Kalau begitu saya permisi dulu.