Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang membahas tentang
“Obat – Obat yang Lazim Digunakan dalam Pelayanan Kebidanan”. Sholawat
serta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhamad SAW semoga selalu
terlimpahkan. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Esti Yuliani,
SSiT.,S.Pd.,M.Kes. selaku dosen yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi kami dan bagi
pembaca pada umumnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui obat yang diberikan mealui mata dalam pelayanan
kebidanan.
2. Untuk mengetahui obat yang diberikan melaui epidural dalam pelayanan
kebidanan.
3. Untuk mengetahui obat yang diberikan melalui terapi panas dalam
pelayanan kebidanan.
4. Untuk mengetahui obat yang diberikan mealaui kompes/zid bath dalam
pelayanan kebidanan.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
3. Langkah-Langkah
a. Telah program pengobatan dokter untuk memastikan
nama obat, dosis, waktu pemberian dan rute obat.
b. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
c. Periksa identitas pasien dengan benar atau tanyakan
nama pasien langsung
d. Jelaskan prosedur pemberian obat
e. Minta pasien untuk berbaring terlentang dengan leher
agak hiperekstensi (mendongak)
f. Bila terdapat belek (tahi mata) di sepanjang kelopak mata
atau kantung dalam, basuh dengan perlahan. Basahi
semua belek yang telah mengering dan sulit di buang
dengan memakai lap basah atau bola kapas mata selama
beberapa menit. Selalu membersihkan dari bagian dalam
ke luar kantus
g. Pegang bola kapas atau tisu bersih pada tangan non
dominan di atas tulang pipi pasien tepat di bawah
kelopak mata bawah
h. Dengan tisu atau kapas di bawah kelopak mata bawah,
perlahan tekan bagian bawah dengan ibu jari atau jari
telunjuk di atas tulang orbita
i. Minta pasien untuk melihat pada langit-langit
j. Teteskan obat tetes mata, dengan cara :
1) Dengan tangan dominan bersandar di dahi
pasien, pegang penetes mata atau larutan mata
sekitar 1 sampai 2 cm di atas sakus konjungtiva
2) Teteskan sejumlah obat yang diresepkan ke
dalam sakus konjungtiva.
3) Bila pasien berkedip atau menutup mata atau
bila tetesan jatuh ke pinggiran luar kelopa mata,
ulangi prosedur ini.
6
4) Setelah meneteskan obat tetes, minta pasien
untuk menutup mata dengan perlahan.
5) Bila memberikan obat yang menyebabkan efek
sistemik, lindungi jari Anda dengan sarung
tangan atau tisu bersih dan berikan tekanan
lembut pada duktus nasolakrimalis pasien
selama 30 – 60 detik .
k. Memasukkan salep mata, dengan cara :
1) Minta pasien untuk melihat ke langit langit.
2) Dengan aplikator salep di atas pinggir kelopak
mata, tekan tube sehingga memberikan aliran
tipis sepanjang tepi dalam kelopak mata bawah
pada konjungtiva .
3) Berikan aliran tipis sepanjang kelopak mata atas
pada konjungtiva dalam.
4) Biar pasien memejamkan mata secara perlahan
dengan gerakan sirkular menggunakan bola
kapas.
l. Bila terdapat kelebihan obat pada kelopak mata, usap
dengan perlahan dari bagian dalam ke luar
m. Bila pasien mempunyai penutup mata, pasang penutup
mata yang bersih di atas mata yang sakit sehingga
seluruh mata terlindungi. Plester dengan aman tanpa
memberikan tekanan pada mata
n. Lepaskan sarung tangan, cuci tangan dan buang
peralatan yang sudah dipakai
o. Catat obat, konsentrasi, jumlah tetesan, waktu
pemberian, dan mata yang menerima obat (kiri, kanan
atau keduanya).
7
d) Merk Obat Di Lapangan :
Obat Salep :
a. Erlamyceti
b. Terramycin
d. Oxytetracycline
f. Gentamicin
g. Cendo Mycetine
8
Obat Tetes:
a. Erlamycetine
b. Inmatrol
c. Alegysal
b. Tujuan
1. Menyembuhkan penyakit
9
2. Mengurangi rasa sakit
3. Menegakkan diagnosa, dll
c. Langkah-langkah :
1. Suntikan ke dalam satu ruang kecil di tulang belakang
pasien,menggunakan jarum yang bengkok dan berlubang.
2. Ujung jarum yang bengkok dicucuk antara dua vertebra dan
jarum itu akan masuk kedalam ruang diluar lapisan pelindung
yang mengelilingi tulang belakang yang dinamakan ruang
epidural.
3. Kateter halus disalurkan melalui jarum berlubang.
4. Kemudian jarum tersebut dicabut keluar.
5. Kateter halus itu diletakan pada belakang dan pada bahu
klien.
6. Obat diberikan dalam ruang epidural via kateter
d. Merk Obat Di Lapangan :
1. Bupivacaine
2. Fentanil
10
Manfaat Kompres Hangat dapat memberikan rasa nyaman dan
menurunkan suhu tubuh dalam kenyamanan klien yang
memperbaiki pireksia.
Alat & Bahan :
1. Kain kassa steril
2. Larutan kompres terdiri dari air hangat 40 ° C dalam wadahnya
(dalam kom)
3. Atur ganti verban
4. Akuades
5. Inen steril
6. Bengkok
7. Sarung tangan
b. Kompres Dingin
Kompres Dingin adalah salah satu metode dalam
penggunaan panas yang dapat menimbulkan beberapa efek
fisiologis. Aplikasi kompres dingin mengurangi aliran darah ke
suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema. Kompres
Dingin untuk pertolongan pertama saat cedera, juga untuk
perawatan lanjutan setelah perawatan.
Alat & Bahan:
1. Kirbat es dan sarungnya
2. Perlak kecil dan alasnya
3. Mangkok kecil berisi potongan es
4. Garam satu sendok kecil (agar es tahan lama)
Jenis-jenis kompres dingin :
a. Kantong Es
Teknik ini menggunakan tas sederhana seperti kantong
plastik, botol air panas, kemasan dingin kimia atau sayuran
beku. Caranya dengan menerapkan kain handuk kering di atas
area tersebut untuk mencegah kontak langsung es untuk kulit.
Kulit akan melewati empat tahapan sensasi dalam 10-15 menit.
11
b. Pijat Es
- CoolFever
a. Pendahuluan
Terapi panas atau thermotherapy merupakan terapi denga
nmenggunakan suhu panas biasanya dipergunakan dengan
kombinasi dengan modalitas fisioterapi yang lain seperti exercise
dan manual therapy. Pemanas listrik, botol berisi air hangat, dan
kompres panas merupakan sumber panas yang baik. Terapi panas
biasanya dipakai sesudah terhentinya peradangan awal dengan
terapi pendinginan. Penggunaan terapi panas ini akan
menyebabkan vasodilatation (pelebaran pembuluh darah).
Membiarkan darah mengalir lebih banyak pada daerah yang terluka
akan membantu penyembuhan. Panas dapatdigunakan selama
beristirahat karena mengalami cedera, dapat juga dipakai untuk
melunakkan bagian tubuh sebelum melakukan latihan pemanasan
dan mengurangi kekakuan-kekakuan yang muncul karena cedera
yang terjadi sebelumnya.
12
b. Jenis-jenis Terapi Panas
d) Tanki Whirpool
13
Terapi tanki whirpool diindikasikan untuk mengurangi
pembengkakan pada radang kronis, spasme otot, dan
mengurangi nyeri.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Tujuan pemberian obat mata adalah mendilatasi pupil, keperluan
pemeriksaan struktur internal mata, melemahkan otot lensa,
pengukuran refraksi lensa, menghilangkan iritasi lokal, mengobati
gangguan mata, meminyaki kornea dan konjungtiva.
2. Pendidikan kesehatan yang perlu diberikan pada pasien sebelum
tindakan pemberian obat-obat mata adalah penjelasan tujuan
pemberian obat-obat mata, cara pemberiannya secara mandiri,
teknis pemberian yang tepat dan efek samping obat.
3. Epidural adalah injeksi anestesi atau bius yang biasanya dilakukan
saat melahirkan untuk mengurangi rasa sakit. Pemberian obat
secara epidural melalui suntikan ke dalam satu ruangan kecil di
tulang belakang ,menggunakan jarum yang bengkok dan berlubang.
4. Tujuan pemberian obat epidural adalah menyembuhkan
penyakit,mengurangi rasa sakit,menegakkan diagnosa
5. Kompres di bagi menjadi 2 yaitu kompres hangat dan kompres
dingin. Kompres Hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain
/ handuk yang telah disediakan di kompres-hangat celupkan pada
udara hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Kompres Dingin adalah salah satu metode dalam penggunaan
panas yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis.
6. Terapi panas atau thermotherapy merupakan terapi denga
nmenggunakan suhu panas biasanya dipergunakan dengan
kombinasi dengan modalitas fisioterapi yang lain seperti exercise
dan manual therapy.
7. Jenis-jenis terapi panas adalah krim panas,bantal pemanas,kantung
panas,dan tanki whirpool
15
DAFTAR PUSTAKA
16