Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang membahas tentang
“Obat – Obat yang Lazim Digunakan dalam Pelayanan Kebidanan”. Sholawat
serta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhamad SAW semoga selalu
terlimpahkan. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Esti Yuliani,
SSiT.,S.Pd.,M.Kes. selaku dosen yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi kami dan bagi
pembaca pada umumnya.

Bojonegoro, 21 Januari 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................1


Daftar Isi...................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................3
1.3. Tujuan ...............................................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Obat Yang Lazim Dalam Pelayanan Kebidanan
2.1.1 Pemberian Obat Pada Mata .....................................................................5
2.1.2 Pemberian Obat Pada Epidural ................................................................9
2.1.3 Terapi Panas ...........................................................................................10
2.1.4 Kompres / Zid Bath ................................................................................12
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bidan merupakan seorang tenaga kesehatan yang menangani pasien dan
berusaha untuk meringankan rasa sakit atau keluhan yang dialami pasien.
Salah satu cara bidan membantu mengurangi resiko dan mengurani rasa sakit
adalah dengan memberikan obat.
Obat merupakan sebuah subtansi yang diberikan kepada manusia sebagai
perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan
yang terjadi di dalam tubuh. Dalam pelaksanaan tenaga medik memiliki
tanggung jawab dalam keamanan obat dan pemberian secara langsung ke
pasien hal ini semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Pentingnya bidan untuk mempelajari farmakologi agar dapat memahami
tentang efek dari obat yang diharapkan sehingga mampu mengevaluasi efek
pengobatan.
Obat adalah suatu subtansi atau bahan yang di gunakan untuk
mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi, membebaskan suatu penyakit
untuk mendapatkan efek terafeutik namun bisa salah dapat mengakibatkan
alergi dan shock bahkan kematian oleh karena itu sebagai tenaga kesehatan
harus mengetahui betul hal-hal yang berhubungan dengan pemberian obat
dan teknik pemberian obat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja obat yang diberikan melalui mata dalam pelayanan kebidanan?
2. Apa saja obat yang diberikan melalui epidural dalam pelayanan kebidanan?
3. Apa saja obat yang diberikan melalui terapi panas dalam pelayanan
kebidanan?
4. Apa saja obat yang diberikan melalaui kompres/zid bath dalam pelayanan
kebidanan?

3
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui obat yang diberikan mealui mata dalam pelayanan
kebidanan.
2. Untuk mengetahui obat yang diberikan melaui epidural dalam pelayanan
kebidanan.
3. Untuk mengetahui obat yang diberikan melalui terapi panas dalam
pelayanan kebidanan.
4. Untuk mengetahui obat yang diberikan mealaui kompes/zid bath dalam
pelayanan kebidanan.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Obat Yang Lazim Dalam Pelayanan Kebidanan


2.1.1 Pemberian Obat Pada Mata
a) Pendahuluan
Pemberian obat pada mata dilakukan dengan cara
meneteskan obat mata atau mengoleskan salep mata. Obat yang
biasa digunakan oleh klien ialah tetes mata dan salep, meliputi
preparat yang biasa dibeli bebas , misalnya air mata buatan dan
vasokonstrikstor . Obat mata diberikan adalah untuk: mendilatasi
pupil, pemeriksaan struktur internal mata, melemahkan otot lensa,
pengukuran refraksi lensa, menghilangkan iritasi lokal, mengobati
gangguan mata, meminyaki kornea dan konjungtiva.
b) Tujuan
1. Untuk mengobati gangguan pada mata
2. Untuk mendilatasi pupil pada pemeriksaan struktur internal mata
3. Untuk melemahkann otot lensa mata pada pengukuran refraksi
mata
4. Untuk mencegah kekeringan mata
c) Prosedur Pemberian Obat
1. Persiapan Peralatan
a. Botol obat dengan penetes steril atau salep dalam tube
b. Kartu atau formulir obat
c. Bola kapas atau tisu
d. Baskom cuci dengan air hangat
e. Penutup mata (bila diperlukan)
f. Sarung tangan
2. Persiapan Pasien
Kaji apakah pasien alergi terhadap obat Kaji terhadap
setiap kontraindikasi untuk pemberian obat Kaji pengetahuan
dan kenutuhan pembelajaran tentang pengobatan Kaji tanda-
tanda vital pasien

5
3. Langkah-Langkah
a. Telah program pengobatan dokter untuk memastikan
nama obat, dosis, waktu pemberian dan rute obat.
b. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
c. Periksa identitas pasien dengan benar atau tanyakan
nama pasien langsung
d. Jelaskan prosedur pemberian obat
e. Minta pasien untuk berbaring terlentang dengan leher
agak hiperekstensi (mendongak)
f. Bila terdapat belek (tahi mata) di sepanjang kelopak mata
atau kantung dalam, basuh dengan perlahan. Basahi
semua belek yang telah mengering dan sulit di buang
dengan memakai lap basah atau bola kapas mata selama
beberapa menit. Selalu membersihkan dari bagian dalam
ke luar kantus
g. Pegang bola kapas atau tisu bersih pada tangan non
dominan di atas tulang pipi pasien tepat di bawah
kelopak mata bawah
h. Dengan tisu atau kapas di bawah kelopak mata bawah,
perlahan tekan bagian bawah dengan ibu jari atau jari
telunjuk di atas tulang orbita
i. Minta pasien untuk melihat pada langit-langit
j. Teteskan obat tetes mata, dengan cara :
1) Dengan tangan dominan bersandar di dahi
pasien, pegang penetes mata atau larutan mata
sekitar 1 sampai 2 cm di atas sakus konjungtiva
2) Teteskan sejumlah obat yang diresepkan ke
dalam sakus konjungtiva.
3) Bila pasien berkedip atau menutup mata atau
bila tetesan jatuh ke pinggiran luar kelopa mata,
ulangi prosedur ini.

6
4) Setelah meneteskan obat tetes, minta pasien
untuk menutup mata dengan perlahan.
5) Bila memberikan obat yang menyebabkan efek
sistemik, lindungi jari Anda dengan sarung
tangan atau tisu bersih dan berikan tekanan
lembut pada duktus nasolakrimalis pasien
selama 30 – 60 detik .
k. Memasukkan salep mata, dengan cara :
1) Minta pasien untuk melihat ke langit langit.
2) Dengan aplikator salep di atas pinggir kelopak
mata, tekan tube sehingga memberikan aliran
tipis sepanjang tepi dalam kelopak mata bawah
pada konjungtiva .
3) Berikan aliran tipis sepanjang kelopak mata atas
pada konjungtiva dalam.
4) Biar pasien memejamkan mata secara perlahan
dengan gerakan sirkular menggunakan bola
kapas.
l. Bila terdapat kelebihan obat pada kelopak mata, usap
dengan perlahan dari bagian dalam ke luar
m. Bila pasien mempunyai penutup mata, pasang penutup
mata yang bersih di atas mata yang sakit sehingga
seluruh mata terlindungi. Plester dengan aman tanpa
memberikan tekanan pada mata
n. Lepaskan sarung tangan, cuci tangan dan buang
peralatan yang sudah dipakai
o. Catat obat, konsentrasi, jumlah tetesan, waktu
pemberian, dan mata yang menerima obat (kiri, kanan
atau keduanya).

7
d) Merk Obat Di Lapangan :
Obat Salep :
a. Erlamyceti

b. Terramycin

d. Oxytetracycline

f. Gentamicin

g. Cendo Mycetine

8
Obat Tetes:
a. Erlamycetine

b. Inmatrol

c. Alegysal

2.1.2 Pemberian Obat Secara Epidural


a. Pendahuluan

Epidural adalah injeksi anestesi atau bius yang


biasanya dilakukan saat melahirkan untuk mengurangi rasa sakit.
Pemberian obat secara epidural melalui suntikan ke dalam satu
ruangan kecil di tulang belakang ,menggunakan jarum yang
bengkok dan berlubang.

b. Tujuan

1. Menyembuhkan penyakit

9
2. Mengurangi rasa sakit
3. Menegakkan diagnosa, dll
c. Langkah-langkah :
1. Suntikan ke dalam satu ruang kecil di tulang belakang
pasien,menggunakan jarum yang bengkok dan berlubang.
2. Ujung jarum yang bengkok dicucuk antara dua vertebra dan
jarum itu akan masuk kedalam ruang diluar lapisan pelindung
yang mengelilingi tulang belakang yang dinamakan ruang
epidural.
3. Kateter halus disalurkan melalui jarum berlubang.
4. Kemudian jarum tersebut dicabut keluar.
5. Kateter halus itu diletakan pada belakang dan pada bahu
klien.
6. Obat diberikan dalam ruang epidural via kateter
d. Merk Obat Di Lapangan :
1. Bupivacaine

2. Fentanil

2.1.3. Kompres / Zid Bat


a. Kompres Hangat
Kompres Hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain /
handuk yang telah disediakan di kompres-hangat celupkan pada
udara hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.

10
Manfaat Kompres Hangat dapat memberikan rasa nyaman dan
menurunkan suhu tubuh dalam kenyamanan klien yang
memperbaiki pireksia.
Alat & Bahan :
1. Kain kassa steril
2. Larutan kompres terdiri dari air hangat 40 ° C dalam wadahnya
(dalam kom)
3. Atur ganti verban
4. Akuades
5. Inen steril
6. Bengkok
7. Sarung tangan
b. Kompres Dingin
Kompres Dingin adalah salah satu metode dalam
penggunaan panas yang dapat menimbulkan beberapa efek
fisiologis. Aplikasi kompres dingin mengurangi aliran darah ke
suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema. Kompres
Dingin untuk pertolongan pertama saat cedera, juga untuk
perawatan lanjutan setelah perawatan.
Alat & Bahan:
1. Kirbat es dan sarungnya
2. Perlak kecil dan alasnya
3. Mangkok kecil berisi potongan es
4. Garam satu sendok kecil (agar es tahan lama)
Jenis-jenis kompres dingin :
a. Kantong Es
Teknik ini menggunakan tas sederhana seperti kantong
plastik, botol air panas, kemasan dingin kimia atau sayuran
beku. Caranya dengan menerapkan kain handuk kering di atas
area tersebut untuk mencegah kontak langsung es untuk kulit.
Kulit akan melewati empat tahapan sensasi dalam 10-15 menit.

11
b. Pijat Es

Es merupakan material dari teknik terapi dingin. Es adalah


sebuah air bersih yang dimasukkan ke dalam wadah lalu
dibekukan di dalam lemari es samapi benar-benar beku.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam teknik ini yaitu
sedikit demi sedikit membuka es lalu pijatkan ke area yang sakit
dengan menggunakan gerakan melingkar konstan. Jangan
meletakkan es di satu daerah selama lebih dari 3 menit karena
hal ini dapat menyebabkan radang dingin. Terapi dingin harus
dihentikan setelah kulit terasa mati rasa.

Merk Obat Di Lapangan :

- CoolFever

2.1.4 Terapi Panas

a. Pendahuluan
Terapi panas atau thermotherapy merupakan terapi denga
nmenggunakan suhu panas biasanya dipergunakan dengan
kombinasi dengan modalitas fisioterapi yang lain seperti exercise
dan manual therapy. Pemanas listrik, botol berisi air hangat, dan
kompres panas merupakan sumber panas yang baik. Terapi panas
biasanya dipakai sesudah terhentinya peradangan awal dengan
terapi pendinginan. Penggunaan terapi panas ini akan
menyebabkan vasodilatation (pelebaran pembuluh darah).
Membiarkan darah mengalir lebih banyak pada daerah yang terluka
akan membantu penyembuhan. Panas dapatdigunakan selama
beristirahat karena mengalami cedera, dapat juga dipakai untuk
melunakkan bagian tubuh sebelum melakukan latihan pemanasan
dan mengurangi kekakuan-kekakuan yang muncul karena cedera
yang terjadi sebelumnya.

12
b. Jenis-jenis Terapi Panas

a) Krim Panas (Hot Cream)

Krim panas atau dapat meredakan nyeri otot ringan.


Walaupun demikian krim tidak dapat menembus otot sehingga
kurang efektif dalam mengatasi nyeri otot.

b) Bantal Pemanas (Heat Pad)

Bantal yang dipergunakan berupa kain yang berisi silika gel


yang dapat dipanaskan. Biasanya, bantal panas dipergunakan
untuk mengurangi nyeri otot pada leher, tulang belakag, kaki,
kekakuan otot/spasme otot, inflamasi pada tendo dan bursa.

c) Kantung Panas (Heat Pack)

Kantung panas yang dipergunakan berisi silika gel yang


dapat direndam air panas. Kantung panas kemudian
diaplikasikan selama 15 sampai 20 menit. Kantung panas ini
diindikasikan untuk mendapatkan relaksasi tubuh secara umum
dan mengurangi siklus nyeri-spasme-iskemia-hipoksia.
Pengobatan tradisional China, selama lebih dari 2000 tahun
lebih memilih menggunakan terapi panas untuk menangani
cedera musculoskeletal, karena berdasarkan para
terapistradisional, dengan panas berdampak lebih baik sebagai
upaya untuk melancarkan sirkulasi.

d) Tanki Whirpool

Terapi dengan tanki whirlpool ini merupakan jenis


kombinasi hydrotherapy, thermothrapy, dan massage. Efek
fisiologis yang ditimbulkan terapi ini antara lain untuk
meningkatkan suhu tubuh, meningkatkan pelebaran pembuluh
darah dan membantu untuk melemaskan jaringan kolagen.

13
Terapi tanki whirpool diindikasikan untuk mengurangi
pembengkakan pada radang kronis, spasme otot, dan
mengurangi nyeri.

14
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Tujuan pemberian obat mata adalah mendilatasi pupil, keperluan
pemeriksaan struktur internal mata, melemahkan otot lensa,
pengukuran refraksi lensa, menghilangkan iritasi lokal, mengobati
gangguan mata, meminyaki kornea dan konjungtiva.
2. Pendidikan kesehatan yang perlu diberikan pada pasien sebelum
tindakan pemberian obat-obat mata adalah penjelasan tujuan
pemberian obat-obat mata, cara pemberiannya secara mandiri,
teknis pemberian yang tepat dan efek samping obat.
3. Epidural adalah injeksi anestesi atau bius yang biasanya dilakukan
saat melahirkan untuk mengurangi rasa sakit. Pemberian obat
secara epidural melalui suntikan ke dalam satu ruangan kecil di
tulang belakang ,menggunakan jarum yang bengkok dan berlubang.
4. Tujuan pemberian obat epidural adalah menyembuhkan
penyakit,mengurangi rasa sakit,menegakkan diagnosa
5. Kompres di bagi menjadi 2 yaitu kompres hangat dan kompres
dingin. Kompres Hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain
/ handuk yang telah disediakan di kompres-hangat celupkan pada
udara hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Kompres Dingin adalah salah satu metode dalam penggunaan
panas yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis.
6. Terapi panas atau thermotherapy merupakan terapi denga
nmenggunakan suhu panas biasanya dipergunakan dengan
kombinasi dengan modalitas fisioterapi yang lain seperti exercise
dan manual therapy.
7. Jenis-jenis terapi panas adalah krim panas,bantal pemanas,kantung
panas,dan tanki whirpool

15
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni, Candra. 2018. Farmakologi Kebidanan. Kediri: Strada Press


Nurjanah,Siti. 2016. Keefektifan Kombinasi Terapi Panas Dan Dingin
Dengan Terapi Panas, Terapi Dingin Terhadap otot Cidera. Jurnal
Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY. Yogyakarta

Felina, Mutia, Dkk. 2015. Pengaruh Kompres Panas Dan Dingin


terhadap Penurunan Nyeri Kala1 Fase Aktif Persalinan Fisiologis
dan Ibu Primipara. Jurnal Kesehatan Andalas, UNAND. Bukittinggi.

Lestari Siti.2016.Farmakologi Keperawatan.PPSDM.Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai