Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkah

Hidayat dan bimbingannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan

baik walau masih banyak kekuarangan.

Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian tugas ini kami dapat banyak

bantuan oleh karena itu berkenaan dengan kami dengan hati yang tulis meminta

kritik dan saran demi menyempurnakan tugas ini.

Bojonegoro, 7 Oktober 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................1

Daftar Isi.................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Dasar Pembangunan Nasional

2.1.1 Hubungan Pembangunan Nasional Dengan Pancasila....................................5

2.1.2 Hubungan Pembangunan Nasional Dengan UUD 1945.................................6

2.1.3 Hubungan Pembangunan Nasional Dengan Wawasan Nusantara..................8

2.1.4 Hubungan Pembangunan Nasional Dengan Ketahanan Nasional.................10

2.2 Kepentingan Pembangunan Nasional

2.2.1 Umum............................................................................................................11

2.2.2 Hakikat Pembangunan Nasional Indonesia...................................................12

2.2.3 Arah Dan Kebijaksanaan...............................................................................13

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

BAB I

2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa

dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yaitu

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya

dengan pancasila sebagai dasar, tujuan, pedoman pembangunan masyarakat

Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil

dan makmur yang merata berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam wadah

negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan

berkedaulatan rakyat dalam suasana yang aman, tenteram, tertib serta dinamis

dan dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan

damai.

1.2 Rumusan masalah.

1.2.1 Bagaimana Kerangka Pembangunan Nasional ?

1.2.2 Bagaimana Kepentingan Pembangunan Nasional ?

1.3 Tujuan.
3
1. Mengetahui Kerangka Pembangunan Nasional

2. Mengetahui Kepentingan Pembangunan Nasional

BAB II

4
PEMBAHASAN

2.1 Kerangka Dasar Pembangunan Nasional

2.1.1 Hubungan Pembangunan Nasional Dengan Pancasila

a) Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan

masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas

mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945.

Oleh karena itu pembangunan nasional merupakan

pengamalan Pancasila, sehingga seluruh semangat dan gerak

pembangunan dilaksanakan sebagai pengamalan semua sila,

sehingga seluruh semangat dan gerak pembangunan dilaksanakan

sebagai pengamalan semua sila Pancasila serta serasi dan utuh

menyeluruh.

b) Pengamalan sila Keutuhanan Yang Maha Esa, mencakup tanggung

jawab bersama semua golongan beragama untuk secara terus dan

bersama-sama meletakan landasan spiritual, moral dan etik yang

kukuh bagi pembangunan nasional.

Pengalaman sila Kemanusiaan yang adil dan beradab

meliputi peningkatan martabat serta hal dan kewajiban asasi warga

negara serta penghapusan penjajahan, kesengsaraan dan

ketidakadilan dari muka bumi.

5
Pengamalan sila Persatuan Indonesia mencakup upaya

peningkatan pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan

manusia, masyarakat, bangsa dan negara, sehingga rasa

kesetiakawanan semakin kuat dalam rangka memperkokoh

persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengamalan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat

Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dalam

pembangunan nasional, mencakup upaya menumbuh kembangkan

sistem politik Demokrasi Pancasila yang mampu memelihara

Stabilitas nasional dinamis serta mengembangkan kesadaran dan

tanggung jawab politik warga negara.

Sedangkan pengamalan sila Keadilan Sosial bagi seluruh

Rakya Indonesia dalam pembangunan, antara lain mencakup upaya

untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi

yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan menuju

kemakmuran bagi seluruh rakyat dalam sistem ekonomi yang

disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

2.1.2 Hubungan Pembangunan Nasional Dengan UUD 1945

1. Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar landasan

konstitusional pembangunan nasional sehingga sekaligus

merupakan pedoman dan penuntun bagi penyelenggaraan

pembangunan nasional.

6
2. Pembangunan ekonomi selalu diarakan kepada mantapnya sistem

ekonomi nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang

antara lain memiliki ciri :

1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan

atas asas kekeluargaan.

2) Cabang – cabang produksi yang penting bagi negara dan

menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya

sebagai pokok-pokok kemakmuran rakyat dikusasi oleh

negara dan dipergunakan untuk sebesar- besarnya

kemakmuran rakyat.

c) Pembangunan kesejahteraan rakyat harus senantiasa

memperhatikan bahwa setiap warga negara berhak atas taraf

kesejahteraan yang layak serta berkewajiban ikut serta dalam upaya

mewujudkan kemakmuran rakyat. Sedangkan pembinaan

kepribadian bangsa untuk mewujudkan kemakmuran dan jati diri

serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

d) Demokrasi politik berdasarkan Pancasila pada hakikatnya

merupakan wujud kedaulatan di tangan rakyat yang

diselenggarakan melalui permusyawaratan/perwakilan menurut

nilai-nilai luhur Pancasila.

Demokrasi pancasila mengandung makna bahwa

mengenal penyelesaian masalah nasional sejauh mungkin ditempuh

7
jalan musyawarah untuk mencapai mufakat bagi kepentingan

rakyat.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan antar lembaga

pemerintahan dengan lembaga negara lainnya senantiasa dilandasi

oleh semangat kebersamaan, keterpaduan dan keterbukaan yang

bertanggungjawab.

Hukum nasional sebagai sasaran ketertiban dan

kesejahteraan, harus dapat berperan menganyomi masyarakat serta

mengabdi pada kepentingan nasional.

e) Penyelenggaraan pertahanan keamanan negara dilaksanakan

dengan sistem Hamkamra yang bersifat kesemestaan, kerakyatan

dan kewilayahan, serta dalam rangka pemenuhan hak dan

kewajiban bela negara bagi setiap warga negara dengan

menggunakan seluruh potensi nasional secara optimal dan terpadu.

2.1.3 Hubungan Pembangunan Nasional Dengan Wawasan Nusantara

a) Wawasan Nusantara merupakan Wawasan Nasional yang

bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945. Wawasan

Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia

mengenal diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan

persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam

penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

b) Sebagai doktrin, wawasan nusantara merupakan ajaran yang

diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak

8
terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai

tujuan dan mewujudkan cita-cita nasional.

Dengan demikian wawasan nusantara dijadikan

pendorong dan pedoman dalam menyelenggarakan kehidupan

nasional sebagai satu kesatuan.

Oleh karena itu wawasan nusantara juga merupakan

wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasinal untuk

mencapai tujuan pembangunan nasional.

c) Wawasan nusantara tidak hanya merupakan tuntutam konseptual

saja, tetapi hendaknya dapat diwujudkan dalam bentuk dan kondisi

persatuan dan kesatuan segenap aspek dan dimensi kehidupan

nasional. Sebagai wawasan pembangunan nasional, wawasan

nusantara memberikan rambu-rambu pedoman dan arah bagi

kelanjutan pembangunan nasional dalam mengaktual-isasikan

aspirasi dan kepentingan nasional yang mengutamakan persatuan

dan kesatuan dengan dijiwai dengan semangat kekeluargaan dan

rasa kebersamaan dalam menyelenggarakan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang mencakup

perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, satu

kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial – budaya dan sebagai satu

kesatuan Hankam.

2.1.4 Hubungan Pembangunan Nasional Dengan Ketahanan Nasional

9
a. Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan

kekuatan bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa

dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Untuk mewujudkan

kondisi Ketahanan Nasional yang merupakan pengaturan dan

penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,

serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan.

b. Ketahanan nasional mencerminkan keterpaduan antara aspek

kehidupan bangsa secara utuh dan menyeluruh. Oleh sebab itu guna

tetap memungkinkan pembangunan nasional selalu berjalan menuju

tujuan yang dicapai dan agar dapat dielakan dari tantangan,

ancaman, hambatan dan gangguan, maka pembangunan nasional

diselenggarakan melalui pendekatan Ketahanan Nasional.

Ketahanan Nasional adalah kondisi yang nyata yang dapat

dicapai. Sedangkan pembangunan nasional merupakan prsoes

kegiatan seluruh bangsa untuk mewujudkan Ketahanan Nasional

atau kondisi yang memadai guna menghadapi tantangan, ancaman,

hambatan dan gangguan dari luar maupun dari dalam.

c. Ketahanan nasional dan pembangunan nasional merupakan sistem

holarki dalam arti bahwa keduanya mempunyai tujuan hubunngan

interpendensi. Jadi tingkat Ketahanan Nasional yang tangguh akan

menunjang lancarnya pembangunan nasional yang berhasil akan

mendorong perwujudan tingkat Ketahanan Nasional yang lebih

tinggi.

10
d. Selanjutnya Ketahanan Nasional juga berfungsi sebagai Pola Dasar

Pembangunan Nasional. Sebagai Pola dasar pembangunan maka

Ketahanan Nasional pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman

dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang dilaksanakan

melalui Pentahapan Repelita.

2.2 Kepentingan Pembangunan Nasional

2.2.1 Umum

Sebagai suatu bangsa, kita memiliki cita-cita nasional, yag

terkristalisasi dalam Pancasila dan terjabar ke dalam UUD 1945. Dalam

rangka mewujudkan cita-cita nasional, kita melasanakan pembangunan

nasional sebagai pengalaman Pancasila, dengan berpegang kepada

GBHN yang ditetapkan oleh MPR setiap lima tahun, dalam rangkaian

jangka panjang 25 tahun. Pembangunan nasional ini mencakup semua

aspek kehidupan manusia. Selanjutnya pada bagian lain GBHN

menyatakan :

“ Sedangkan titik berat dalam Pembangunan Jangka panjang

adalah pembangunan ekonomi dengan sasaran utama untuk mencapai

keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang industri, serta

terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat”,yang berarti bahwa sebagian

besar dari usaha pembangunan diarahkan kepada pembangunan

ekonomi, sedangkan pembangunan di bidang – bidang lainnya bersifat

menunjang dan melengkapi bidang ekonomi.Pembangunan ekonomi, di

samping meningkatnya taraf kehidupan secara langsung, juga

11
merupakan syarat untuk melaksanakan kegiatan pembangunan bidang

lain.

Setelah diketahui titik berat pembangunan nasional adalah

pembangunan ekonomi, maka diperlukan adanya teori ekonomi yang

melandasi kegiatan pembangunan. Pengkajian yang lebih cermat akan

mencakup strategi pembangunan, teori tahap-tahap pertumbuhan

ekonomi, diagram yang menggambarkan proses pembangunan nasional

Indonesia, serta segi manajemen yang mendukung pembangunan

nasional yang telah dilaksanakan sesuai prinsip – prinsip manajemen

yang baik.

2.2.2 Hakikat Pembangunan Nasional Indonesia

Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat

Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman

pembangunan nasional. Pembangunan nasional mengandung makna

peningkatan kesejahteraan material dan spiritual, (karena diarahkan

untuk mencapai tujuan Bangsa), yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil

dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila di

dalam wadah negara kesatuan, suasana peri kehidupan bangsa yang aman

tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia

yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

2.2.3 Arah dan Kebijaksanaan

12
Pembangunan nasional merupakan upaya pengembangan dan

penggunaan semua potensi nasional dalam rangka mencapai tujuan

pembangunan nasional. Pembangunan nasional berpedoman kepada

wawasam Nusantara yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara

sebagai satu kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial

budaya, serta satu kesatuan pertahanan dan keamanan. Untuk tetap

memungkinkan berlangsungnya pembangunan nasional menuju ke tujuan

yang ingin di capai dan agar dapat secara efektif menjamin kepentingan

nasional, Ketahanan Nasional perlu terus ditingkatkan. Ketahanan ini

meliputi ketahanan dalam segenap aspek kehiupan sebagai suatu totalitas,

dalam menghadapi TAHG, baik yang timbul dari luar maupun dari dalam

negeri.

BAB III

13
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka disimpulkan bahwa Terwujudnya

masyarakat ndonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing,

maju dan sejahtera dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung

oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertakwa, berakhlak

mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai

IPTEK, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin.

DAFTAR PUSTAKA

14
1. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat jendral Pendidikan Tinggi Bagian

Priyek Pendidikan Acuan Proses Pancasila.

2. Bahan Kuliah Pancasila Oleh Feliks TH. Liwupung SH. Unuversitas Khtolik

Widya mandira Kupang.

3. Pendidikan Pancasila, Untuk pelaksanaan teknis.

1. Drs. Danid Frans Bessle

2. Drs. Hendrik Pous,, Msi

3. Drs. Petrus Ly., Msi

4. Drs. Soleman Bully., Msi

5. Drs. Leonard Lobo.

15

Anda mungkin juga menyukai