Anda di halaman 1dari 14

KHITAN BAGI WANITA

DOSEN PEMBIMBING
Bapak. Dede Imtihanudin, M.Pd.I
DISUSUN OLEH
Madhuri Purba

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SYEKH MANSHUR
2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr. Wb.


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyusun makalah tentang problematika  Kehidupan yang
berkaitan dengan hukum Islam yang berjudul khitan bagi wanita. Makalah ini
kami susun agar pembaca dapat mengetahui syariat-syariat Islam mengenai
khitan bagi wanita.
Khitan pada anak perempuan pada dasarnya merupakan hal yang sudah
sering terdengar dan diperbincangkan diberbagai daerah. Persoalan khitan atau
sunat perempuan ini sudah banyak menjadi perdebatan dan digugat oleh
parakaum feminis dan pegiat kesetaraan gender penegak Hak Asasi Manusia
(HAM)diawal tahun 1980-1990an. Makalah ini akan mengulas masalah tersebut.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada gading yang
tak retak, mohon maaf bila terdapat salah kata yang kurang berkenan di hati
pembaca sekalian.

Wassalamu’allaikum Wr. Wb.

Rangkasbitung, 27 April 2021

  

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR
BELAKANG....................................................................................................................4

RUMUSAN MASALAH..................................................................................................5

BAB II

PEMBAHASAN

I. HAKIKAT KHITAN BAGI WANITA....................................................................7


a. Pengertian Khitan Secara Bahasa...................................................................7
b. Pengertian Khitan Secara Istilah.....................................................................7
c. Hukum Khitan...................................................................................................9
d. Dalil Khitan........................................................................................................9
I. Tata Cara Khitan.............................................................................................10
II. BAGAIMANA PRAKTIK FGM DIINDONESIA..................................................10

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN..................................................................................................12
B. SARAN.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

3
4
BAB 1

PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Dalam isitilah medis, khitan disebut female circumcision, yaitu istilah umum yang
mencakup eksisi suatu bagian genitalia eksterna wanita.
Dikenal juga dalam istilah medis pharaonic circumcision dan sunna circumcision.
Pharaonic circumcision adalah sejenis sirkumsisi wanita yang terdiri dari dua
prosedur: bentuk yang radikal dan bentuk yang dimodifikasi.
Pada bentuk radikal, klitoris, labia minora, dan labia majora diangkat dan
jaringan yang tersisa dirapatkan dengan jepitan atau jahitan. Pada bentuk yang
dimodifikasi, preputium dan glans clitoris serta labia minora di dekatnya dibuang.
Sedangkan sunna circumcision adalah suatu bentuk sirkumsisi wanita. Pada
bentuk ini, preputium klitoris dibuang.
Dalam istilah medis, khitan wanita juga diistilahkan Female Genital Cutting (FGC)
atau Female Genital Mutilation (FGM). Menurut WHO, definisi FGM meliputi
seluruh prosedur yang menghilangkan secara total atau sebagian dari organ
genitalia eksterna atau melukai pada organ kelamin wanita karena alasan non-
medis.
Hukum Khitan:
Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang hilang darimu, dan jangan pula
terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS. Al-
Hadid:23).
khitan bagi perempuan hukum islam hukum khitan bagi perempuan mazhab
syafii mazhab hanafi
Hadits of The Day

5
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wassalam bersabda:

"Makan sahurlah kalian, karena (makan) di waktu sahur itu mengandung


barakah." (HR. Muslim No. 1835).

B. RUMUSAN MASALAH
Dari paparan yang telah dijelaskan diatas, dapat ditentukan suatu rumusan
masalah sebagai berikut :
1.     hakikat tentang khitan bagi wanita
2.      Bagaimana praktik FGM di Indonesia?

6
BAB II

PEMBAHASAN
I.           HAKIKAT KHITAN BAGI WANITA

a. PENGERTIAN KHITAN SECARA BAHASA

Khitan atau dalam bahasa Arab adalah Khatnun yang artinya memotong bagian
depan. Menurut istilah Khitan yaitu memotong kulup (kulit bagian depan kelamin
laki-laki) yang kulup tersebut merupakan tutup kepala zakar supaya kelamin laki-
laki tidak mudah terpapar kotoran sisa air seni yang menempel di kelamin dalam
itu.

b. PENGERTIAN KHITAN SECARA ISTILAH

Istilah yang lebih tepat untuk prosedur ini adalah mutilasi alat kelamin
perempuan (female genital mutilation). Pasalnya, bukan hanya kulup atau lipatan
kulit yang mengelilingi klitoris yang diangkat dalam prosedur ini, tetapi juga
klitoris itu sendiri.Sunat perempuan atau mutilasi alat kelamin perempuan cukup
umum dilakukan di Afrika dan Timur Tengah. Diperkirakan lebih dari 200 juta
wanita di seluruh dunia telah menjalani prosedur ini. Mayoritas wanita-wanita
tersebut disunat sebelum mereka berusia 15 tahun. Sejak tahun 1997, prosedur
ini sudah dilarang untuk dipraktikkan. Selain karena dilakukan tanpa
keterampilan maupun indikasi medis, sunat perempuan juga berdampak buruk
bagi kesehatan.Sunat Perempuan dan Jenisnya

7
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan sunat perempuan atau
mutilasi alat kelamin perempuan sebagai segala prosedur yang melibatkan
pengangkatan sebagian atau seluruh alat kelamin wanita bagian luar.
Sunat perempuan umumnya dilakukan karena alasan sosial dan budaya. Dalam
beberapa budaya, prosedur ini merupakan syarat untuk seorang wanita dapat
menikah. Sementara pada beberapa budaya lain, sunat perempuan merupakan
bentuk penghormatan seorang wanita kepada keluarga.
Secara umum, terdapat empat tipe sunat perempuan, yaitu:
-Tipe 1
Tipe sunat perempuan ini juga dikenal dengan sebutan klitoridektomi. Pada tipe
ini, sebagian atau seluruh klitoris diangkat.
-Tipe 2
Pada sunat perempuan tipe 2, tak hanya sebagian atau seluruh klitoris yang
diangkat, tapi juga labia. Labia adalah "bibir" bagian dalam dan luar yang
mengelilingi vagina.
-Tipe 3
Pada sunat perempuan tipe 3, labia dijahit menjadi satu untuk membuat lubang
vagina lebih kecil. Sunat perempuan tipe ini disebut juga dengan istilah infibulasi.
-Tipe 4
perempuan tipe 4 mencakup semua jenis prosedur yang merusak alat kelamin
wanita untuk tujuan nonmedis, termasuk dengan cara menusuk, memotong,
mengikis, atau membakar.

8
Sekitar 90% kasus sunat
perempuan termasuk dalam
tipe 1, 2, atau 4. Sementara
sisanya, yaitu sekitar 10% atau
lebih, merupakan sunat
perempuan tipe 3.

c. HUKUM KHITAN

Hukum dari khitan untuk laki-laki adalah wajib. Khitan ini dilaksanakan sebelum
laki-laki baligh, sedangkan untuk perempuan hukumnya sunnah atau hanya
sebagai penghormatan hal itu menurut hampir semua ulama fiqih.

d. DALIL KHITAN

Adapun dalil khitan antara lain yaitu:

QS. An-Nahl : 123

Artinya: “Kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama


Ibrahim seorang yang hanif” dan bukanlah dia termasuk orang orang yang
mempersekutuhan Tuhan.”

. Al-Hajj : 78

Artinya: “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-
benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk
kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim.
Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan
(begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan
supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sholat,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”

9
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim

Yang artinya berbunyi: “Fitrah itu ada lima yaitu khitan, mencukur rambut
kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memotong kumis.”.

e. TATA CARA KHITAN

Berikut ini adalah cara berkhitan.

Untuk Laki-Laki

Cara dalam melakukan khitan untuk anak laki-laki adalah dengan memotong
kulup atau kulit yang menutupi bagian ujung zakar atau kepala zakar.Untuk
Perempuan.

Sedangkan untuk anak perempuan

adalah dengan memotong bagian bawah kulit lebih dan menutupi klitoris yang
terletak di atas vagina perempuan yang berbentuk seperti jengger ayam.

II. BAGAIMANA PRAKTIK FGM DI INDONESIA

Data UNICEF 2016 mencatat lebih dari 200 juta perempuan dan anak-anak di
seluruh dunia menjadi korban sunat perempuan. Sementara itu, Indonesia
berada di peringkat ketiga negara dengan angka sunat perempuan tertinggi di
dunia setelah Mesir dan Etiopia.

“Menurut laporan tersebut, separuh anak perempuan berusia di bawah 11 tahun


atau sekitar 13,4 juta di Indonesia dipaksa mengalami praktik yang melanggar
hak perempuan atas kesehatan, keamanan, kebebasan berpendapat, kebebasan
dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan itu,” papar aktivis Jaringan
Perempuan Yogyakarta, Ika Ayu, Kamis (6/2) dalam diskusi Membedah Mitos dan
Fakta Tentang Sunat Perempuan di PSKK UGM.

10
Ika menyebutkan praktik sunat perempuan harus ditolak, sebab melanggar hak
seksual dan reproduksi individu. Selain itu, praktik ini juga menjadi kontrol
seksual, termasuk lewat aturan diskriminatif dengan alasan moralitas dan agama,
dan bentuk penundukan serta pendisiplinan seksualitas.

“Tak hanya itu, praktik sunat perempuan semakin menguatkan norma patriarki
jika perempuan tidak sunat maka akan mengancam norma masyarakat. Patut
ditolak karena juga tidak ada argumen medis yang menguatkan praktik ini harus
dilakukan,”urainya.

Menurutnya,pemerintah Indonesia saat ini tidak memiliki kejelasan sikap


terhadap sunat perempuan ini. Perbedaan pendefinisian antara Female Genital
Mutilation (FGM) WHO dengan praktik sunat perempuan di Indonesia menjadi
wilayah abu-abu yang menyebabkan ketidaktegasan sikap pemerintah.
Inkonsistensi sikap pemerintah atas sunat perempuan menjadikan praktik ini
semakin dianggap boleh dan perlu dilakukan oleh masyarakat tanah air.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Female Genital Mutilation (tipe apapun) merupakan salah satu bentuk

11
pelanggaran HAM, khususnya HAP. Beragam regulasi internasional dan nasional
mengenai HAM telah dilanggar oleh adanya praktik FGM tersebut, dari sebelum
dan sesudah prosedur FGM, dampak dari praktik FGM, hingga sarana dan
prasarana yang digunakan dalam praktik FGM.
Praktik juga merupakan sebuah bentuk kekerasan berbasis gender karena
berakar pada tingkat ketidaksetaraan gender dan ketidakseimbangan kekuasaan
antara pria dan wanita yang menghambat perempuan untuk mendapatkan
penikmatan yang sama atas hak asasi manusia mereka. Praktik FGM di Indonesia
sampai saat ini juga masih dilestarikan karena masih banyaknya masyarakat yang
beranggapan dan percaya bahwa akan mitos-mitos dari pelaksanaan FGM,
seperti FGM akan mengurangi gairah atau libido perempuan, perempuan lebih
menurut, dianggap lebih suci, dan lain sebagainya, yang seharusnya
pelaksanaannya dilarang karena bersinggungan dengan permasalahan HAM.

B. Saran
Membuat peraturan yang bersifat mengikat, ditujukan khusus untuk
kelompok, seperti profesional kesehatan, perempuan itu sendiri, masyarakat adat,
dengan tujuan untuk mencegah praktik FGM, dan membuat peraturan yang
memberikan jaminan dan perlindungan hukum terhadap perempuan secara khusus
terkait dengan praktik FGM. Meningkatkan pemahaman pada kalangan tokoh agama,
adat, dan penegak hukum terhadap masalah sunat perempuan.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://kalam.sindonews.com/read/241566/69/khitan-bagi-
perempuan-mencerahkan-bagaimana-hukumnya-1606047079

https://www.muslimahnews.com/2020/02/13/meluruskan-
pandangan-tentang-sunat-perempuan/

https://www.alodokter.com/lebih-mengenal-sunat-perempuan-
dan-dampaknya-bagi-kesehatan

https://ugm.ac.id/id/berita/18994-praktik-sunat-perempuan-
masih-banyak-ditemukan-di-indonesia

https://gshrudayana.org/2017/12/25/female-genital-mutilation-
di-indonesia-ritual-tradisional-dan-perampasan-hak-otoritas-
tubuh-perempuan/

13
14

Anda mungkin juga menyukai