DOSEN PEMBIMBING
Bapak. Dede Imtihanudin, M.Pd.I
DISUSUN OLEH
Madhuri Purba
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG....................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH..................................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN..................................................................................................12
B. SARAN.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
3
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam isitilah medis, khitan disebut female circumcision, yaitu istilah umum yang
mencakup eksisi suatu bagian genitalia eksterna wanita.
Dikenal juga dalam istilah medis pharaonic circumcision dan sunna circumcision.
Pharaonic circumcision adalah sejenis sirkumsisi wanita yang terdiri dari dua
prosedur: bentuk yang radikal dan bentuk yang dimodifikasi.
Pada bentuk radikal, klitoris, labia minora, dan labia majora diangkat dan
jaringan yang tersisa dirapatkan dengan jepitan atau jahitan. Pada bentuk yang
dimodifikasi, preputium dan glans clitoris serta labia minora di dekatnya dibuang.
Sedangkan sunna circumcision adalah suatu bentuk sirkumsisi wanita. Pada
bentuk ini, preputium klitoris dibuang.
Dalam istilah medis, khitan wanita juga diistilahkan Female Genital Cutting (FGC)
atau Female Genital Mutilation (FGM). Menurut WHO, definisi FGM meliputi
seluruh prosedur yang menghilangkan secara total atau sebagian dari organ
genitalia eksterna atau melukai pada organ kelamin wanita karena alasan non-
medis.
Hukum Khitan:
Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang hilang darimu, dan jangan pula
terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS. Al-
Hadid:23).
khitan bagi perempuan hukum islam hukum khitan bagi perempuan mazhab
syafii mazhab hanafi
Hadits of The Day
5
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wassalam bersabda:
B. RUMUSAN MASALAH
Dari paparan yang telah dijelaskan diatas, dapat ditentukan suatu rumusan
masalah sebagai berikut :
1. hakikat tentang khitan bagi wanita
2. Bagaimana praktik FGM di Indonesia?
6
BAB II
PEMBAHASAN
I. HAKIKAT KHITAN BAGI WANITA
Khitan atau dalam bahasa Arab adalah Khatnun yang artinya memotong bagian
depan. Menurut istilah Khitan yaitu memotong kulup (kulit bagian depan kelamin
laki-laki) yang kulup tersebut merupakan tutup kepala zakar supaya kelamin laki-
laki tidak mudah terpapar kotoran sisa air seni yang menempel di kelamin dalam
itu.
Istilah yang lebih tepat untuk prosedur ini adalah mutilasi alat kelamin
perempuan (female genital mutilation). Pasalnya, bukan hanya kulup atau lipatan
kulit yang mengelilingi klitoris yang diangkat dalam prosedur ini, tetapi juga
klitoris itu sendiri.Sunat perempuan atau mutilasi alat kelamin perempuan cukup
umum dilakukan di Afrika dan Timur Tengah. Diperkirakan lebih dari 200 juta
wanita di seluruh dunia telah menjalani prosedur ini. Mayoritas wanita-wanita
tersebut disunat sebelum mereka berusia 15 tahun. Sejak tahun 1997, prosedur
ini sudah dilarang untuk dipraktikkan. Selain karena dilakukan tanpa
keterampilan maupun indikasi medis, sunat perempuan juga berdampak buruk
bagi kesehatan.Sunat Perempuan dan Jenisnya
7
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan sunat perempuan atau
mutilasi alat kelamin perempuan sebagai segala prosedur yang melibatkan
pengangkatan sebagian atau seluruh alat kelamin wanita bagian luar.
Sunat perempuan umumnya dilakukan karena alasan sosial dan budaya. Dalam
beberapa budaya, prosedur ini merupakan syarat untuk seorang wanita dapat
menikah. Sementara pada beberapa budaya lain, sunat perempuan merupakan
bentuk penghormatan seorang wanita kepada keluarga.
Secara umum, terdapat empat tipe sunat perempuan, yaitu:
-Tipe 1
Tipe sunat perempuan ini juga dikenal dengan sebutan klitoridektomi. Pada tipe
ini, sebagian atau seluruh klitoris diangkat.
-Tipe 2
Pada sunat perempuan tipe 2, tak hanya sebagian atau seluruh klitoris yang
diangkat, tapi juga labia. Labia adalah "bibir" bagian dalam dan luar yang
mengelilingi vagina.
-Tipe 3
Pada sunat perempuan tipe 3, labia dijahit menjadi satu untuk membuat lubang
vagina lebih kecil. Sunat perempuan tipe ini disebut juga dengan istilah infibulasi.
-Tipe 4
perempuan tipe 4 mencakup semua jenis prosedur yang merusak alat kelamin
wanita untuk tujuan nonmedis, termasuk dengan cara menusuk, memotong,
mengikis, atau membakar.
8
Sekitar 90% kasus sunat
perempuan termasuk dalam
tipe 1, 2, atau 4. Sementara
sisanya, yaitu sekitar 10% atau
lebih, merupakan sunat
perempuan tipe 3.
c. HUKUM KHITAN
Hukum dari khitan untuk laki-laki adalah wajib. Khitan ini dilaksanakan sebelum
laki-laki baligh, sedangkan untuk perempuan hukumnya sunnah atau hanya
sebagai penghormatan hal itu menurut hampir semua ulama fiqih.
d. DALIL KHITAN
. Al-Hajj : 78
Artinya: “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-
benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk
kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim.
Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan
(begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan
supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sholat,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”
9
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim
Yang artinya berbunyi: “Fitrah itu ada lima yaitu khitan, mencukur rambut
kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memotong kumis.”.
Untuk Laki-Laki
Cara dalam melakukan khitan untuk anak laki-laki adalah dengan memotong
kulup atau kulit yang menutupi bagian ujung zakar atau kepala zakar.Untuk
Perempuan.
adalah dengan memotong bagian bawah kulit lebih dan menutupi klitoris yang
terletak di atas vagina perempuan yang berbentuk seperti jengger ayam.
Data UNICEF 2016 mencatat lebih dari 200 juta perempuan dan anak-anak di
seluruh dunia menjadi korban sunat perempuan. Sementara itu, Indonesia
berada di peringkat ketiga negara dengan angka sunat perempuan tertinggi di
dunia setelah Mesir dan Etiopia.
10
Ika menyebutkan praktik sunat perempuan harus ditolak, sebab melanggar hak
seksual dan reproduksi individu. Selain itu, praktik ini juga menjadi kontrol
seksual, termasuk lewat aturan diskriminatif dengan alasan moralitas dan agama,
dan bentuk penundukan serta pendisiplinan seksualitas.
“Tak hanya itu, praktik sunat perempuan semakin menguatkan norma patriarki
jika perempuan tidak sunat maka akan mengancam norma masyarakat. Patut
ditolak karena juga tidak ada argumen medis yang menguatkan praktik ini harus
dilakukan,”urainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
pelanggaran HAM, khususnya HAP. Beragam regulasi internasional dan nasional
mengenai HAM telah dilanggar oleh adanya praktik FGM tersebut, dari sebelum
dan sesudah prosedur FGM, dampak dari praktik FGM, hingga sarana dan
prasarana yang digunakan dalam praktik FGM.
Praktik juga merupakan sebuah bentuk kekerasan berbasis gender karena
berakar pada tingkat ketidaksetaraan gender dan ketidakseimbangan kekuasaan
antara pria dan wanita yang menghambat perempuan untuk mendapatkan
penikmatan yang sama atas hak asasi manusia mereka. Praktik FGM di Indonesia
sampai saat ini juga masih dilestarikan karena masih banyaknya masyarakat yang
beranggapan dan percaya bahwa akan mitos-mitos dari pelaksanaan FGM,
seperti FGM akan mengurangi gairah atau libido perempuan, perempuan lebih
menurut, dianggap lebih suci, dan lain sebagainya, yang seharusnya
pelaksanaannya dilarang karena bersinggungan dengan permasalahan HAM.
B. Saran
Membuat peraturan yang bersifat mengikat, ditujukan khusus untuk
kelompok, seperti profesional kesehatan, perempuan itu sendiri, masyarakat adat,
dengan tujuan untuk mencegah praktik FGM, dan membuat peraturan yang
memberikan jaminan dan perlindungan hukum terhadap perempuan secara khusus
terkait dengan praktik FGM. Meningkatkan pemahaman pada kalangan tokoh agama,
adat, dan penegak hukum terhadap masalah sunat perempuan.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://kalam.sindonews.com/read/241566/69/khitan-bagi-
perempuan-mencerahkan-bagaimana-hukumnya-1606047079
https://www.muslimahnews.com/2020/02/13/meluruskan-
pandangan-tentang-sunat-perempuan/
https://www.alodokter.com/lebih-mengenal-sunat-perempuan-
dan-dampaknya-bagi-kesehatan
https://ugm.ac.id/id/berita/18994-praktik-sunat-perempuan-
masih-banyak-ditemukan-di-indonesia
https://gshrudayana.org/2017/12/25/female-genital-mutilation-
di-indonesia-ritual-tradisional-dan-perampasan-hak-otoritas-
tubuh-perempuan/
13
14