OLEH KELOMPOK 2 :
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., atas segala rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah Humaniora tentang Konflik
Dan Interaksi Sosial Dalam Pelayanan Kesehatan sebagai tugas pada mata kuliah
Humaniora program pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan di Politeknik Kesehatan
RS dr. Soepraoen Malang.
Penulis mengakui bahwa keberhasilan penyelesaian Makalah ini tidak terlepas
dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Letkol CKM Arief Efendi, S.MPh., S.H., S.Kep.Ners., MM., M.Kes, selaku
direktur Politeknik Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang.
2. Ismiatun, SST., MM, selaku dosen pembimbing mata kuliah Humaniora.
3. Dan semua pihak yang telah banyak membantu sehingga modul ini selesai.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, serta tidak luput dari segala kekurangan dan keterbatasan, oleh
karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna
penyusunan berikutnya. Semoga makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kita
semua.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian konflik serta unsur-unsurnya.
1.3.2 Mengetahui pengertian interaksi sosial serta unsur-unsurnya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konflik
2.1.1 Pengertian Konflik
Konflik bersal dari kata kerja latin configure yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosisal antara dua orang
atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatna tidak berdaya. Tidak satu
masyarakatpun yang mengalami konflik antar anggotanya atau engan kelompok
masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri.
Menurut Ariyono Suryono, konflik adalah proses atau keadaan dimana dua
pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing disebabkan
adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan masing-masing pihak.
Menurut Soerjoni Soekanto, konflik merupakan proses sosial dimana orang
prorang atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lamwan yang disertai ancaman atau kekerasan.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai
sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontol akan menghasilkan integrase,
sebaliknya integrase yang tidak sempurna dapat menciptkan konflik. Teori penyebab
konflik ada 5 yaitu :
1. Teori Hubungan Masyarakat
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi,
ketidak percayaan dan permusuhan antara kelompok yang berbeda dalam
suatu masyarakat.
2. Teori Negosiasi Prinsip
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi posisi yang tidak selaras
dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami
konflik
3
4
5. Penghindaran
Menyangkut ketidak pedulian dari kedua kelompok. Keadaan ini
menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan
kelompok lain.
2) Imitasi yaitu, pembentukan nilai melalui dengan meniru cara- cara orang lain.
Contoh: Seorang anak sering kali meniru kebiasan – kebiasan orang tuanya .
3) Identifikasi yaitu, menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang
ditirunya .
Contoh: Seorang anak laki – laki yang begitu dekat dan akrab dengan
ayahnya suka mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayah nya
4) Simpati yaitu, perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang yang
membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain.
Contoh: mengucapkan ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud
simpati pada seseorang.
5) Empati yaitu, rasa haru ketika seseorang melihat orang lain mengalami
sesuatu yang menarik perhatian. Empati merupakan kelanjutan rasa simpati
yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya.
Contoh: apabila kita melihat seseorang yang kecelakaan kita berempati untuk
ikut membantu korban kecelakaan itu.
6) Motivasi yaitu, dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan
perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionalistis. Motivasi dalam diri
seorang muncul disebabkan faktor atau pengaruh dari orang lain sehingga
individu melakukan kontak dengan orang lain.
Contoh : Pemberian tugas dari seorang guru kepada muridnya merupakan
salah satu bentuk motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan
penuh rasa tanggung jawab
(d) Untuk membangun solidaritas ingroup atau outgroup dalam kehidupan sosial di
masyarakat; dan
(e) Dalam rangka mendapat masukan atau media evaluai diri atau refleksi diri
tentag pola perilaku yang telah di lakukan dalam proses-proses sosial (Sunarto,
2000).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konflik adalah Proses sosisal antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatna tidak berdaya dan berusaha menggagalkan
tercapainya tujuan masing-asing disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai
ataupun tuntutan masing-masing pihak yang disebebkan oleh beberapa factor, yaitu
perbedaan antar perorangan, perbedaan kebudayaan, bentrokan kepentingan,
perubahan sosial yang terlalu cepat di dalam masyarakat.
Interaksi sosial adalah interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama
manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar
individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok, dan proses interaksi
sosial dalam masyarakat memiliki ciri-ciri, yaitu adanya dua orang pelaku atau lebih,
adanya hubungan timbale balik antar pelaku, diawali dengan adanya kontak sosial,
baik secara langsung, mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.
3.2 Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan
masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus
menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian. Untuk itu marilah kita menjadi
warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar individu dengan individu lain,
antar individu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
12