Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bidan adalah orang yang telah mengikuti program pendidikan yang
diakui oleh negara, telah menyelesaikan serangkaian kegiatan dan pendidikan
kebidanan, menerima kualifikasi dan terdaftar secara legal mempunyai izin
praktek kebidanan. Bidan dapat melaksanakan praktek di rumah sakait.
Klinik, unit- unit kesehatan lingkungan pemukiman dan unit pelayanan
lainya. Dalam menjalankan praktek bidan berwenang untuk
memberikanpelayanan meliputi Pelayanan Kebidanan, Pelayanan Keluarga
Brencana, Pelayanan Kesehatan Masyarakat (WHO 2010).
Praktik Mandiri Bidan merupakan bentuk pelayanan kesehatan di
bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang
menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB)
sehingga dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program
(Imamah, 2012)
B. Tujuan
Adapun dari tujuan ini adalah :
1. Menjalin hubungan / silaturahmi antara bidan (anggota )
2. Merupakan suatu wadah untuk berbagi pengalaman
3. Agar dapat memperoleh tambahan ilmu tentang kesehatan umumnya dan
tentang kebidanan khususnya
4. Dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan Bidan Praktek Mandiri
seperti persyaratan yang dibutuhkan dalam mendirikan Bidan Praktek
Mandiri, pelayanan yang dapat diberikan dan lain-lain

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bidan Praktek Mandiri


Praktik Mandiri Bidan merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang
kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang
menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB)
sehingga dapat menjalankan praktek pada sarana kesehatan atau program.
(Imamah, 2012).
BPM selain berfungsi tempat pelayanan masyarakat terutama ibu dan
anak, hendaknya dapat pula berfungsi sebagai tempat pemberdayaan
masyarakat yang juga berperan ikut serta dalam kegiatan peran serta
masyarakat, misalnya :
a. Kegiatan posyandu
b. Membina posyandu
c. Membia kader
d. Membina dukun
e. Menjadi ibu asuh
f. Membina dasa wisma
g. Menjadi anggota organisasi kemasyarakatan
B. Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri
1. Bidan dalam menjalankan praktek harus :
a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan
kesehatan.
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5
tempat tidur.
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan
prosedur tetap (protap) yang berlaku.

2
d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang
berlaku.
2. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan izin praktek
bidannya atau foto copy prakteknya diruang praktek, atau tempat yang
mudah dilihat.
3. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang
memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya
4. Persyaratan bangunan meliputi :
a. Papan nama
1) Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan
medik dasar swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat
diambil dari nama yang berjasa dibidang kesehatan, atau yang telah
meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya.
2) Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.
3) Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.
4) Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah
terbaca oleh masyarakat
b. Tata ruang
1) Setiap ruang periksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.
2) Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa, ruang
adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan
kamar mandi/WC masing-masing 1 buah.
3) Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan.
c. Lokasi
1) Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah
daerah
2) Setempat (tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya
seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan sejenisnya.
3) Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga
agar sesuai

3
4) fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan
pelayanan
5) kesehatan kepada masyarakat.
C. Kelengkapan Administrasi, Peralatan, Sarana, Dan Prasarana Bidan
Praktek Swasta
ADMINISTRASI PERALATAN STERIL
1. Memiliki papan nama bidan praktek 1. Klem pean
swasta 2. Klem kocher
2. Mempunyai SIPB dan masih berlaku 3. Korentang
3. Ada visi dan misi 4. Gunting tali pusat
4. Ada falsafah 5. Gunting benang
5. Memiliki buku standar pelayanan 6. Gunting episiotomy
kebidanan 7. Kateter karet / metal
6. Ada buku pelayanan KB 8. Pinset anatomis
7. Ada buku standar pelayanan 9. Pinset chirurgic
kebidanan neonatal 10. Speculum vagina
8. Ada buku register pasien 11. Mangkok metal kecil
9. Ada format catatan medis 12. Pengikat tali pusat
13. Pengisap lendir
14. Tampon tang dan tampon vagina
15. Pemegang Jarum
16. Jarum kulit dan otot
17. Sarung tangan
18. Benang suter dan catgut
19. Doek steril
PERALATAN DAN OBAT-OBATAN BAHAN HABIS PAKAI
PERALATAN TIDAK STERIL 1. Kapas
1. Tensimeter 2. Kain kasa
2. Stetoskop biokuler 3. Plester
3. Stetoskop monokuler 4. Handuk
4. Timbangan dewasa 5. Pembalut wanita
5. Timbangan bayi
6. Pengukuran panjang bayi
7. Thermometer
8. Oksigen dalam regulator
9. Ambu bag dengan masker resusitasi
(ibu & bayi)
10. Penghisap lendir
11. Lampu sorot
12. Penghitung nadi
13. Sterilisator
14. Bak instrument dengan tutup
15. Reflek Hammer
16. Alat pemeriksaan Hb (Sahli)
17. Set pemeriksaan urine (protein &
reduksi)
18. Pita pengukur

4
19. Plastik penutup instrument steril
20. Sarung tangan karet untuk mencuci
alat
21. Apron / celemek
22. Masker
23. Pengaman mata
24. Sarung kaki plastik
25. Infus set
26. Standar infus
27. Semprit disposable
28. Tempat kotoran / sampah
29. Tempat kain kotor
30. Tempat plasenta
31. Piala ginjal / bengkok
32. Sikat, sabun dan tempatnya
33. Kertas lakmus
34. Semprit glyserin
35. Gunting verband
36. Spatel lidah
37. IUD kit
38. Implant kit
39. Covis
40. Suction
SARANA 6. Kamar mandi
1. Rumah terbuat dari tembok 7. Ruang cuci pakaian/alat
2. Lantai keramik 8. Ruang tunggu
3. Ruang tempat periksa 9. Wastafel
4. Ruang perawatan 10. Tempat sampah
5. Dapur 11. Tempat parkir

D. Pelayanan Yang Diberikan Pada Bidan Praktek Mandiri


Dalam bidan praktek mandiri memberikan pelayanan yang meliputi :
1. Penyuluhan Kesehatan
2. Konseling KB
3. Antenatal Care (senam hamil, perawatan payudara)
4. Asuhan Persalinan
5. Perawatan Nifas (senam nifas)
6. Perawatan Bayi
7. Pelayanan KB ( IUD, AKBK, Suntik, Pil )
8. Imunisasi ( Ibu dan Bayi )
9. Kesehatan Reproduksi Remaja
10. Perawatan Pasca Keguguran.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktik Mandiri Bidan merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang
kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang
menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB)
sehingga dapat menjalankan praktek pada sarana kesehatan atau program.
Persyaratan pendirian juga perlu diperhatikan, agar bidan dapat memberikan
pelayanan yang bermutu kepada setiap pasien.
B. Saran
Diharapkan untuk mengetahui berbagai hal tentang Praktik Bidan
Mandiri, mulai dari pelayanan, manajemen, serta persyaratan pendirian PMB.
Diharapkan untuk memperhatikan segala aspek dalam memberikan
pelayanan, terutama pada mutu pelayanannya. Dan diharapkan untuk
memperhatikan segala aspek dalam memberikan pelayanan, terutama pada
mutu pelayanannya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Imamah. 2012. Bidan Praktek Mandiri.


https://www.scribd.com/document/321951426/BIDAN-PRAKTEK-
MANDIRI (diakses tanggal 02 Maret 2019, pukul 19.06 WIB).
Nurmawati. 2010. Mutu Pelayanan Kebidanan. Trans Info Media : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai