Anda di halaman 1dari 3

PIDATO PERNIKAHAN DINI

Assalamua’laikum Wr.Wb
Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin wassholaatu wassalaaamu ‘alaa ashrofil anbiyaai
walmursaliin sayyidinaa wa maulanaa Muhammadin wa’alaa ‘aalihii washohbihii ajma’in.
Ammaa Ba’du.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadhirat Allah Swt, karena atas
rahmat dan karunia-Nya jua lah sehingga kita bisa berkumpul pada hari ini. Sholawat serta
salam selalu tercurah kepada baginda kita Nabi Besar Muhammad SAW. Rasul yang
membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang seperti ini, yang
telah merubah pola pikir manusia dari pola pikir jahiliyah ke pola pikir yang islamiah seperti
yang kita rasakan sampai pada hari ini.
Yang saya hormati Ibu Novia Winda, S.Pd.,M.Pd. Dan teman-teman yang saya
banggakan. Pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan pidato tentang pernikahan dini.
Teman-teman yang saya muliakan. Kita sebenarnya punya masa depan. Masa depan
itu sebenarnya ada di genggaman kita. Melalui langkah demi langkah kita masa depan itu
bisa sampai ke kita. Dan masa depan itu milik kita. Kita punya masa depan yang musti ditata,
meski Allah telah memiliki rencana. Setiap manusia wajib berusaha dan berdoa. Nah, usaha,
prilaku dan apa yang kita lakukan saat ini akan berpengaruh pada masa depan kita. Termasuk
jika kita menikah dini.
Teman-teman yang berbahagia, apa sih maksud dari pernikahan dini itu ?
Pernikahan dini merupakan pernikahan pada usia yang masih dini/belia, yaitu
berkisar 15-20 tahun. Kita ketahui bahwa pernikahan dini bukanlah sebuah hal yang baru di
Indonesia, apalagi di pulau Jawa dan Kalimantan. Sebab kita ketahui pula bahwa nenek
moyang kita dulu banyak yang menikahi gadis-gadis dibawah umur, karena pada saat itu
masih ada anggapan bahwa jika perempuan tidak segera menikah justru akan mendapatkan
anggapan miring “Perawan Tua”. Tetapi seiring perkembangan zaman, pandangan
masyarakat tentang pernikahan dini telah banyak berubah. Masyarakat zaman sekarang justru
menganggap perempuan yang menikah diusia-usia belia adalah sebuah hal yang tabu dan
ganjil. Terlebih lagi hal itu dianggap telah menghancurkan masa depan wanita tersebut,
menghancurkan kreativitasnya serta mencegahnya untuk mendapatkan pengetahuan dan
wawasan yang luas.
Teman-teman yang saya banggakan. Hal yang sering terjadi belakangan ini yang
banyak menjadi penyebab kasus pernikahan dini adalah Married By Accident (MBA).
Sebuah istilah yang berarti bahwa remaja menikah karena sudah terlanjur melakukan
hubungan seks yang mengakibatkan kehamilan pada pihak wanita dan pastinya mewajibkan
pertanggungjawaban dari pihak laki-laki.
Teman-teman sekalian yang berbahagia. Kurangnya perhatian dan pengawasan orang
tua terhadap pergaulan anaknya. Inilah yang juga menyebabkan seorang anak jatuh dalam
pergaulan yang tidak baik. Seharusnya para orang tua memberikan perhatian, pengawasan,
dan bimbingan tentang pergaulan anak-anaknya dengan teman-temannya agar anak tersebut
tidak salah bergaul. Apalagi jika sampai kehilangan kontrol dan sampai melakukan hubungan
seks bebas.
Teman-teman yang saya hormati. Faktor ekonomi pun juga menjadi alasan untuk
menikah muda. Sebagai contoh di sekitar rumah saya ada sebuah keluarga yang mempunyai
banyak anak. Karena keterbatasan ekonomi untuk melanjutkan sekolah, orang tua berpikir
bahwa lebih baik anaknya menikah saja (dalam kasus ini adalah anak perempuan) apalagi
jika sudah ada laki-laki yang menyukainya. Meraka berpikir bahwa denga menikah beban
mereka setidaknya akan sedikit berkurang, karena setalah menikah tentunya akan menjadi
tanggung jawab si suami. Tapi dalam kenyataan justru sebaliknya, mereka justru menamah
beban sang orang tua karena ketidakmapanan si laki-laki.
Teman-teman yang saya banggakan. Dari segi sosial pernikahan dini dapat
mengurangi keharmonisan keluarga. Karena emosi yang masih labil dan cara berpikir yang
belum matang. Kemudian kemapanan dalam ekonomi juga menjadi pertimbangan sehingga
semakin mempersulit mereka untuk melaksanakan tanggung jawab yang memang harus
terpenuhi. Ditambah lagi adanya proses pencarian jati diri dan konsep diri yang jelas
mempersulit keadaan. Yang ada malahan akan terjadi perselingkuhan, karena masing-masing
individu masih ingin menikmati kebebasan. Ketertekanan mental dan ekonomi akan semakin
memicu pertengkaran dan perceraianpun akan menjadi langkah terakhir yang ditempuh.
Teman-teman yang saya hormati. Menurut ilmu kedokteran, pernikahan dini
mempunyai dampak negatif khususnya bagi ibu dan anak yang dilahirkan, karena seorang
wanita mempunyai tingkat produktivitas yang baik atau matang pada usia 25 tahun. Dan
secara psikis bagi seorang wanita, pernikahan dini yang gagal pastinya menimbulkan luka
batin yang sangat dalam, karena wanita itu mempunyai perasaan yang lebih halus daripada
laki-laki. Luka batin ini juga akan berdampak pula pada anaknya kelak.
Teman-teman yang berbahagia. Pada dasarnya dilihat dari berbagai aspek pernikahan
dini justru mempunyai dampak negatif. Tetapi, tak jarang pula sebuah pernikahan dini yang
berakhir dengan bahagia. Ini terjadi pada pasangan yang memang sudah sungguh-sungguh
siap secara mental untuk menikah dan pada dasarnya telah sangat sadar mengerti akan makna
sebuah pernikahan yang dijalaninya.
Teman-teman yang saya hormati. Menikah itu memang merupakan sebuah ibadah
untuk siapa saja yang akan menjalaninya, dan itu merupakan hak bagi setiap individu. Tetapi,
menjalani sebuah pernikahan adalah bukan hal yang mudah. Apalagi jika kita menikah pada
usia yang relatif muda, dengan keadaan emosi yang masih labil dan kemampuan ekonmi
yang belum mapan. Yang terpenting adalah menjalani semua kewajiban dan tanggung jawab
dengan sebaik mungkin.
Jadi dapat disismpulkan bahwa pernikahan dini mempunyai dampak positif dan
dampak negative tertentu , tinggal tergantung bagaimana masing-masing dari individu
meyikapinya, sehingga pikirkanlah dahulu dengan matang sebelum memutuskan untuk
menikah pada usia dini.
Demikian yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya. Jika ada
salah dan khilaf mohon dimaaafkan.
Wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai