JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Febriliani Masitoh (1312100031) Angkatan 2012
Ernawati (1312100034) Angkatan 2012
Afti Zahrotin Nur (1312100045) Angkatan 2012
Makhdum Ibrahim Rahman (1313100099) Angkatan 2013
JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Febriliani Masitoh (1312100031) Angkatan 2012
Ernawati (1312100034) Angkatan 2012
Afti Zahrotin Nur (1312100045) Angkatan 2012
Makhdum Ibrahim Rahman (1313100099) Angkatan 2013
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian .............................................. 8
Tabel 4.1 Anggaran Biaya Penelitian .................................................................... 9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................. 10
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep............................................................................... 5
Gambar 2.2 Hubungan Variabel Dependen dan Independen ................................ 6
Gambar 3.1 Skema Pengumpulan Data ................................................................ 7
Gambar 3.2 Alur Tahapan Penelitian .................................................................... 9
iv
RINGKASAN
Remaja dapat dibedakan menjadi remaja awal, remaja pertengahan, dan remaja
akhir. Kelompok remaja ini dibedakan menurut usia. Jumlah remaja di Jawa Timur
mencapai 15,65 persen dari total penduduk pada tahun 2014. Menurut kelompok usia,
remaja awal mempunyai jumlah terbanyak yaitu 54,45 persen dari seluruh remaja.
Selanjutnya diikuti kelompok usia remaja menengah yaitu 28,20 persen serta kelompok
usia remaja akhir yaitu 17,35 persen. Permasalahan sosial pada masa remaja menjadi
topik yang sangat menarik. Hal ini dikarenakan masa remaja merupakan periode transisi
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan
fisik, mental, emosional, dan sosial. Pada masa remaja salah satu hal yang tidak asing
dilakukan bagi sebagian besar remaja adalah berpacaran. Namun, tidak sedikit remaja
yang berpacaran mengarah pada hal-hal negatif yang melanggar batas-batas normatif
budaya timur seperti berciuman, berpelukan hingga melakukan hubungan seksual di
depan umum. Masyarakat merasa resah melihat perilaku remaja yang melanggar norma
kesopanan dan tidak mengindahkan batasan normatif pergaulan budaya timur sehingga
terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan. Pada penelitian ini, perilaku
berpacaran yang melanggar batas-batas normatif budaya timur dikategorikan sebagai
pacaran berisiko. Penelitian ini ingin mengetahui perilaku berpacaran remaja Kota
Surabaya dengan beberapa dimensi yang dihubungkan dengan variabel dependen dan
independen. Variabel dependen terdiri dari perilaku pacaran berisiko dan tidak berisiko,
sedangkan variabel independen terdiri dari variabel-variabel yang dijadikan penyebab
dari perilaku pacaran remaja. Metode yang dilakukan untuk pemedolan dalam perilaku
pacaran remaja Kota Surabaya menggunakan pendekatan regresi logistik biner. Regresi
logistik biner adalah metode analisis data untuk mencari hubungan antara variabel respon
(Y) yang bersifat dikotomus dengan variabel prediktor (X) yang bersifat polikotomus.
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan kebijakan bagi pemerintah Kota Surabaya khususnya Dinas Sosial
dan Dinas Pendidikan untuk memberikan arahan kepada remaja dari perilaku pacaran
yang berisiko.
Kata kunci : Berpacaran, Regresi Logistik Biner, Remaja, Surabaya
v
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu fase kehidupan yang dilalui oleh seseorang adalah masa remaja.
Masa ini merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.
Masa remaja merupakan masa cemerlang dimana muncul ide dan kreativitas yang
positif untuk membangun masa depan yang baik. Namun, tidak sedikit remaja
yang menghabiskan masa ini untuk bermain-main dengan melakukan hal-hal yang
tidak penting bahkan melakukan hal-hal negatif. Salah satu hal yang tidak asing
dilakukan bagi sebagian besar remaja adalah berpacaran. Sebagian remaja
memandang berpacaran akan memberikan dampak positif dan sebagian yang lain
mengganggap pacaran akan memberikan dampak negatif. Pacaran yang
menyimpang dari batas-batas normatif pergaulan budaya timur cenderung
memberikan dampak negatif dan dikategorikan sebagai pacaran berisiko. Seiring
berkembangnya zaman, pemanfaatan teknologi dalam media massa menyajikan
berbagai bentuk hiburan yang dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap
perilaku berpacaran pada remaja. Bahkan tidak sedikit hiburan yang
menyuguhkan tayangan yang tidak mendidik karena tidak mengindahkan norma
kesopanan.
Banyak fenomena yang terjadi di kalangan remaja akibat adanya hubungan
pacaran pada usia dini, seperti yang terjadi di Bandung tanggal 2 September 2015
siswi berusia 15 tahun kelas 7 SMP dibunuh oleh mantan kekasihnya karena
adanya faktor kecemburuan (Ispranoto, 2015). Hal serupa juga terjadi di daerah
Jakarta Barat, seorang siswi berusia 16 tahun hamil diluar nikah hingga akhirnya
melahirkan seorang bayi yang kemudian dibunuh di dalam kamar mandi karena
takut ketahuan orang tuanya (Gual, 2015). Masyarakat merasa resah melihat
kelakuan remaja sekarang yang tidak mempunyai norma kesopanan dan tidak
mengindahkan batasan normatif pergaulan budaya timur sehingga terjerumus ke
dalam hal-hal yang tidak diinginkan.
Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan analisis terkait faktor-faktor
yang berhubungan dengan perilaku berpacaran pada siswa SMU X dan MAN Y
Kabupaten Sidrap Provinsi Selawesi Selatan menggunakan metode univariat,
bivariat, dan analisis tematik (Muliyati, 2012). Berdasarkan pada hal-hal tersebut
maka dilakukan penelitian terhadap perilaku berpacaran remaja di Kota Surabaya.
Penelitian dilakukan di Surabaya karena Surabaya menjadi salah satu kota besar di
Indonesia yang rawan terhadap fenomena pergaulan bebas pada remaja. Penelitian
ini menggunakan metode regresi logistik biner. Regresi logistik biner adalah
metode analisis data untuk mencari hubungan antara variabel respon (y) yang
bersifat dikotomus dengan variabel prediktor (x) yang bersifat polikotomus.
2
(Muliyati, 2012) bahwa dampak yang menonjol dikalangan remaja akibat perilaku
pacaran yang berisiko adalah masalah seksualitas (seks pranikah, kehamilan yang
tidak diinginkan, dan aborsi), terinfeksi penyakit menular seksual (termasuk
HIV/AIDS), dan penyalahgunaan NAPSA.
2.3 Perilaku Gaya Berpacaran
Akibat perkembangan kelenjar kelamin remaja maka mulai timbul perhatian
pada remaja terhadap lawan jenisnya, bahkan hal ini merupakan tanda khas bahwa
masa remaja sudah dimulai. Proses percintaan remaja dimulai dari
a. Crush
Adanya perasaan saling membenci antara anak laki-laki dan perempuan.
Penyaluran cinta pada saat ini adalah memuja orang yang lebih tua dan
sejenis.
b. Hero-worshiping
Mempunyai persamaan dengan crush, yaitu pemujaan terhadap orang yang
lebih tua tetapi yang berlawanan.
c. Boy Crasy and Girl Crasy
Kasih sayang remaja mulai ditujukan kepada teman-teman sebaya, antara anak
laki-laki dengan anak perempuan.
d. Puppy Love (cinta monyet)
Cinta remaja sudah mulai tertuju pada suatu orang tetapi sifatnya belum stabil
sehingga terkadang masih ganti-ganti pasangan.
e. Romantic Love
Percintaan remaja sudah stabil dan tidak jarang berakhir dengan perkawinan.
Perilaku seksual meliputi empat tahap dimana yang lebih tinggi biasanya
didahului tahap sebelumnya. Tahap ini adalah sebagai berikut.
1. Bersentuhan (touching), mulai dari berpegangan tangan sampai berpelukan
2. Berciuman (kissing) , mulai dari ciuman singkat hingga berciuman dengan
mempermainkan lidah (deep kissing)
3. Bercumbuan (petting), menyentuh bagian yang sensitif dari tubuh pasangan
dan mengarah pada pembangkitan gairah seksual.
4. Berhubungan kelamin (seksual intercourse) (Fitriyana, 2008); (Muliyati,
2012).
2.4 Etika Pergaulan Budaya Timur
Manusia di muka bumi ini mendiami wilayah yang berbeda, ada yang
mendiami wilayah timur, wilayah barat, dan wilayah tengah. Hal ini membuat
kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan, dan kepribadian setiap manusia suatu
wilayah berbeda dengan yang lainnya. Negara Indonesia termasuk ke dalam
bangsa timur yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik, bangsa yang
ramah yang bisa menjaga pergaulan. Esensi pergaulan adalah membina hubungan
yang baik. Dalam membina hubungan yang baik ada tata cara yang disebut etiket.
5
Kata etiket berasal dari bahasa Perancis etiquette yang berarti aturan sopan santun
dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia.
Budaya timur mempunyai etika moral dan adat istiadat yang lebih ketat.
Beragam adat istiadat masih dijunjung tinggi oleh masyarakat bahkan bersanding
dengan hukum Negara. Budaya timur dalam etika pergaulannya menjunjung
tinggi masalah kesopanan dalam gaya berpakaian dimana pakaian lebih tertutup
dan tidak menyukai pergaulan bebas seperti berciuman di depan umum hingga
hamil diluar nikah yang dapat merusak etika moral (Girsang, 2015).
2.5 Metode Regresi Logistik Biner
Secara umum perilaku pacaran remaja dipengaruhi oleh tiga faktor utama
yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat dimana faktor-
faktor tersebut dibentuk oleh variabel-variabel yang membentuk faktor utama.
Faktor predisposisi adalah faktor-faktor yang mempermudah atau motivasi bagi
perilaku misalnya pengetahuan, keyakinan nilai, kepercayaan dan sikap.
Sedangkan faktor pemungkin adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau yang
memfasilitasi perilaku atau tindakan, antara lain ketersediaan sumber daya,
keterjangkauan sumber daya. Adapun faktor penguat adalah faktor yang
menentukan suatu tindakan memperoleh dukungan atau tidak dimana faktor
penguat ini dapat bersifat positif atau negatif bergantung pada sikap dan perilaku
orang lain yang berkaitan lebih kuat daripada yang lain dalam mempengaruhi.
Dalam penelitian ini, faktor yang mempengaruhi perilaku pacaran remaja
dibentuk oleh variabel-variabel antara lain usia, jenis kelamin, pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi, sikap permisif, pengaruh teman sebaya,
keterpaparan media pornografi, dan peran orang tua. Hubungan antara variabel-
variabel dan faktor yang mempengaruhi perilaku berpacaran remaja dapat dilihat
pada Gambar 2.1.
Variabel penyusun:
1. Usia
Faktor 2. Jenis kelamin
predisposisi 3. Pengetahuan kesehatan
reproduksi
4. Sikap permisif
Mendefinisikan
dan merumuskan Studi Menentukan Mendefinisikan
masalah pustaka metode penelitian dimensi
Menentukan
item
Menguji validitas
dan reabilitas
Luaran 1 dan 2 Luaran 3
Analisis dan
Laporan Kesimpulan Mengolah data
interpretasi
DAFTAR PUSTAKA
BPS. (2014). Statistik Remaja Jawa Timur 2014. Surabaya: BPS.
Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.
Girsang, S. (2015). Kepribadian, Etiket Pergaulan dan Etiket Timur dan Barat.
Diakses: October 25, 2015, academia: http://www.academia.edu
Gual, M. (2015, Juni 24). Merdeka.com : Jakarta. Dipetik September 28, 2015,
dari Merdeka: http://www.merdeka.com.
Hurlock. (1973). Adolecent Development. Tokyo: MCGraw-Hill,Kogakusha,Ltd.
Ispranoto, T. (2015). News Okezone. Diakses: 28 September 2015, Okezone:
http://news.okezone.com/read/2015/09/02/525/1207263/pricilia-tewas-
dihantam-palu-gara-gara-pelaku-cemburu
Johnson, R. A., & Wichern, D. W. (2007). Applied Multivariate Statistical
Analysis 6th Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Monks. (1999). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Muliyati. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Gaya
Pacaran pada Siswa SMU X dan MAN Y Di Propinsi Sulawesi Selatan .
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Pujiati, S. (2013). Home: Jurnal Kebidanan. Gambaran Perilaku Pacaran Remaja
Di Pondok Pesantren Putri K.H Sahlan Rosjidi Semarang, 2(2).
Saputra, G. (2008). Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Terakhir HIV
AIDS pada Siswa Kelas 3 SMA PGRI 1 Kota Bogor Tahun 2008. Depok:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Yahya, S. (2015). Pengaruh Pacaran di Kalangan Remaja. Mataram: IKIP
Mataram.
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi HargaSatuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Penyimpanan
Flashdisk 4 Rp 100.000,- Rp 400.000,-
Data
Jasa desain
Desain poster 1 Rp 300.000,- Rp 300.000,-
poster ilmiah
Poster Cetak poster 1 Rp 100.000,- Rp 100.000,-
Mencetak
Printer +
proposal dan 1 Rp 1.200.000,- Rp 1.200.000,-
scanner
surat-surat
Buku Referensi
5 Rp 150.000,- Rp 750.000,-
penunjang penelitian
Pembelian Referensi
4 Rp 150.000,- Rp 600.000,-
artikel/jurnal penelitian
Keperluan
Pengadaan alat
dalam 4 set Rp 100.000,- Rp 400.000,-
tulis
penelitian
SUB TOTAL Rp 3.750.000,-
3. Perjalanan
Justifikasi HargaSatuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Perjalanan (Rp)
Transportasi Keperluan
seminar perjalanan 4 Orang Rp 450.000,- Rp 1.800.000,-
nasional (PP) Seminar Nasional
Keperluan
Transportasi
perjalanan
pengumpulan 3 Motor Rp 25.000,- Rp 75.000,-
pengambilan
data (PP)
sampel
SUB TOTAL Rp 1.875.000,-
4. Lain - lain
Justifikasi HargaSatuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Biaya
Konsumsi untuk 4 orang x
konsumsi Rp 10.000,- Rp 400.000,-
rapat 10
saat rapat
Souvenir untuk
Souvenir 300 buah Rp 4.000,- Rp 1.200.000,-
responden
Buku rambu-
Percetakan 5 Buku Rp 50.000,- Rp 250.000,-
rambu berpacaran
Proposal dan
Penjilidan 6 buah Rp 2.500,- Rp 15.000,-
laporan
Arsip surat dan
Fotokopi 50 lembar Rp 200,- Rp 10.000,-
proposal
SUB TOTAL Rp 1.875.000,-
Lampiran 3 Sususan Organisasi Tim Peneliti Dan Pembagian Tugas
Program Bidang Alokasi Waktu
No Nama/NRP Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu)
1 Febriliani S1 Statistika 9 jam Mengumpulkan
Masitoh/ data, studi literatur,
1312100031 pengisian catatan
harian, dan
penggunaan dana
serta membantu
analisis
2 Ernawati/ S1 Statistika 9 jam Mengumpulkan
1312100034 data, studi literatur,
update info
seminar, dan
mendaftarkan
seminar serta
membantu analisis
3 Afti S1 Statistika 10 jam Mengkoordinasi
Zahrotin kerja tim,
Nur/ mengontrol dan
1312100045 mengevaluasi
pelaksanaan
program, dan
menganalisis data
4 Makhdum S1 Statistika 9 jam Mengumpulkan
Ibrahim data, studi literatur,
Rahman/ update info
1313100099 seminar, dan
mendaftarkan
seminar serta
membantu analisis
DRAFT KUISIONER RISET SOSIAL MENGENAI PERILAKU 1
BERPACARAN REMAJA SMA X SURABAYA
Nama responden
Nama surveyor
Tanggal survei
PETUNJUK UMUM
Survei ini diadakan dalam rangka riset sosial yang bertujuan untuk mengetahui
perilaku berpacaran remaja SMA X Surabaya. Hasil survei ini tidak akan disampaikan
dalam bentuk yang dapat mengidentifikasi identitas responden. Kerahasiaan data responden
secara individual dijamin penuh sesuai Undang-Undang Statistik yang berlaku di Indonesia.
I. IDENTITAS RESPONDEN
a. Nama :
b. Alamat/Telp. :
c. Jenis Kelamin :
d. Usia :
PETUNJUK PENGISIAN
Kuesioner ini terdiri atas 4 (empat) bagian yang terbagi menjadi beberapa buah
pernyataan. Setiap aspek pernyataan terdiri atas 4 pilihan pendapat responden yang terdiri
atas:
1 : STS = Sangat Tidak Setuju 2 : TS = Tidak Setuju
3 :S = Setuju 4 : SS = Sangat Setuju
Contoh:
Berilah tanda X pada pilihan angka (1 s/d 4) yang paling dekat dengan pernyataan yang sesuai
pendapat Anda.
Pendapat Anda
No Pernyataan STS TS S SS
1 2 3 4
1 Perempuan hanya bisa hamil jika sudah menstruasi X
Dalam hal ini berarti anda menyatakan bahwa : Anda sangat setuju bahwa perempuan hanya bisa
hamil jika sudah menstruasi
Pendapat Anda
No Pernyataan STS TS S SS
1 2 3 4
PENGETAHUAN
Melakukan hubungan seks sekali saja dapat
1
menyebabkan kehamilan
Kencing nanah bukan merupakan salah satu penyakit
2
yang disebabkan karena berhubungan seksual
Kondom tidak dapat diandalkan sepenuhnya untuk
3
mencegah kehamilan
SIKAP PERMISIF
Perempuan harus menjaga keprawanan dan laki-laki
4
harus mempertahankna keperjakaan sampai menikah
Pendapat Anda
No Pernyataan STS TS S SS
1 2 3 4
SIKAP PERMISIF (lanjutan)
Bercumbu/berciuman merupakan hal yang wajar
5
dilakukan saat pacaran
Belakukan hubungan seks pada saat pacaran merupakan
6
tanda cinta yang tulus dan sungguh-sungguh
Hubungan seks merupakan kebutuhan biologis yang
7
harus disalurkan walaupun tanpa ikatan pernikahan
KETERPAPARAN
Internet merupakan media yang menyediakan unsur
8
pornografi paling banyak
Kemudahan dalam mengakses situs pornografi melalui
9
internet
10 Mengakses internet lebih dari 6 jam dalam seminggu
Adanya majalah dewasa menjadikan keinginan
11
berhubungan seks meningkat
PENGARUH TEMAN SEBAYA
Berbagi cerita dengan teman lebih menarik daripada
12
berbagi cerita dengan orang tua
13 Berpacaran karena melihat teman sudah memiliki pacar
14 Teman mempengaruhi untuk melakukan hubungan seks
PERAN ORANG TUA
15 Orang tua mengizinkan anak berpacaran
16 Orang tua mengenal pacar anak
Orang tua sebagai tempat berbagi cerita mengenai
17
kehidupan pacaran anak