Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PERILAKU BERPACARAN REMAJA KOTA SURABAYA


SEBAGAI INDIKATOR PENYIMPANGAN BATAS-BATAS NORMATIF
PERGAULAN BUDAYA TIMUR

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Febriliani Masitoh (1312100031) Angkatan 2012
Ernawati (1312100034) Angkatan 2012
Afti Zahrotin Nur (1312100045) Angkatan 2012
Makhdum Ibrahim Rahman (1313100099) Angkatan 2013

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2016
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PERILAKU BERPACARAN REMAJA KOTA SURABAYA


SEBAGAI INDIKATOR PENYIMPANGAN BATAS-BATAS NORMATIF
PERGAULAN BUDAYA TIMUR

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Febriliani Masitoh (1312100031) Angkatan 2012
Ernawati (1312100034) Angkatan 2012
Afti Zahrotin Nur (1312100045) Angkatan 2012
Makhdum Ibrahim Rahman (1313100099) Angkatan 2013

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2016
i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN........................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
RINGKASAN ........................................................................................................ v
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ........................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 2
1.6 Batasan Penelitian ..................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
2.1 Remaja ...................................................................................................... 3
2.2 Pacaran dan Dampak Negatif Pacaran ...................................................... 3
2.3 Perilaku Gaya Berpacaran......................................................................... 4
2.4 Etika Pergaulan Budaya Timur ................................................................. 4
2.5 Metode Regresi Logistik Biner ................................................................. 5
2.6 Penelitian Sebelumnya .............................................................................. 7
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................ 7
3.1 Sumber Data.............................................................................................. 7
3.2 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 7
3.3 Variabel Penelitian .................................................................................... 8
3.4 Tahapan Penelitian .................................................................................... 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................ 9
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian .............................................. 8
Tabel 4.1 Anggaran Biaya Penelitian .................................................................... 9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................. 10

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep............................................................................... 5
Gambar 2.2 Hubungan Variabel Dependen dan Independen ................................ 6
Gambar 3.1 Skema Pengumpulan Data ................................................................ 7
Gambar 3.2 Alur Tahapan Penelitian .................................................................... 9

iv
RINGKASAN
Remaja dapat dibedakan menjadi remaja awal, remaja pertengahan, dan remaja
akhir. Kelompok remaja ini dibedakan menurut usia. Jumlah remaja di Jawa Timur
mencapai 15,65 persen dari total penduduk pada tahun 2014. Menurut kelompok usia,
remaja awal mempunyai jumlah terbanyak yaitu 54,45 persen dari seluruh remaja.
Selanjutnya diikuti kelompok usia remaja menengah yaitu 28,20 persen serta kelompok
usia remaja akhir yaitu 17,35 persen. Permasalahan sosial pada masa remaja menjadi
topik yang sangat menarik. Hal ini dikarenakan masa remaja merupakan periode transisi
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan
fisik, mental, emosional, dan sosial. Pada masa remaja salah satu hal yang tidak asing
dilakukan bagi sebagian besar remaja adalah berpacaran. Namun, tidak sedikit remaja
yang berpacaran mengarah pada hal-hal negatif yang melanggar batas-batas normatif
budaya timur seperti berciuman, berpelukan hingga melakukan hubungan seksual di
depan umum. Masyarakat merasa resah melihat perilaku remaja yang melanggar norma
kesopanan dan tidak mengindahkan batasan normatif pergaulan budaya timur sehingga
terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan. Pada penelitian ini, perilaku
berpacaran yang melanggar batas-batas normatif budaya timur dikategorikan sebagai
pacaran berisiko. Penelitian ini ingin mengetahui perilaku berpacaran remaja Kota
Surabaya dengan beberapa dimensi yang dihubungkan dengan variabel dependen dan
independen. Variabel dependen terdiri dari perilaku pacaran berisiko dan tidak berisiko,
sedangkan variabel independen terdiri dari variabel-variabel yang dijadikan penyebab
dari perilaku pacaran remaja. Metode yang dilakukan untuk pemedolan dalam perilaku
pacaran remaja Kota Surabaya menggunakan pendekatan regresi logistik biner. Regresi
logistik biner adalah metode analisis data untuk mencari hubungan antara variabel respon
(Y) yang bersifat dikotomus dengan variabel prediktor (X) yang bersifat polikotomus.
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan kebijakan bagi pemerintah Kota Surabaya khususnya Dinas Sosial
dan Dinas Pendidikan untuk memberikan arahan kepada remaja dari perilaku pacaran
yang berisiko.
Kata kunci : Berpacaran, Regresi Logistik Biner, Remaja, Surabaya

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu fase kehidupan yang dilalui oleh seseorang adalah masa remaja.
Masa ini merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.
Masa remaja merupakan masa cemerlang dimana muncul ide dan kreativitas yang
positif untuk membangun masa depan yang baik. Namun, tidak sedikit remaja
yang menghabiskan masa ini untuk bermain-main dengan melakukan hal-hal yang
tidak penting bahkan melakukan hal-hal negatif. Salah satu hal yang tidak asing
dilakukan bagi sebagian besar remaja adalah berpacaran. Sebagian remaja
memandang berpacaran akan memberikan dampak positif dan sebagian yang lain
mengganggap pacaran akan memberikan dampak negatif. Pacaran yang
menyimpang dari batas-batas normatif pergaulan budaya timur cenderung
memberikan dampak negatif dan dikategorikan sebagai pacaran berisiko. Seiring
berkembangnya zaman, pemanfaatan teknologi dalam media massa menyajikan
berbagai bentuk hiburan yang dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap
perilaku berpacaran pada remaja. Bahkan tidak sedikit hiburan yang
menyuguhkan tayangan yang tidak mendidik karena tidak mengindahkan norma
kesopanan.
Banyak fenomena yang terjadi di kalangan remaja akibat adanya hubungan
pacaran pada usia dini, seperti yang terjadi di Bandung tanggal 2 September 2015
siswi berusia 15 tahun kelas 7 SMP dibunuh oleh mantan kekasihnya karena
adanya faktor kecemburuan (Ispranoto, 2015). Hal serupa juga terjadi di daerah
Jakarta Barat, seorang siswi berusia 16 tahun hamil diluar nikah hingga akhirnya
melahirkan seorang bayi yang kemudian dibunuh di dalam kamar mandi karena
takut ketahuan orang tuanya (Gual, 2015). Masyarakat merasa resah melihat
kelakuan remaja sekarang yang tidak mempunyai norma kesopanan dan tidak
mengindahkan batasan normatif pergaulan budaya timur sehingga terjerumus ke
dalam hal-hal yang tidak diinginkan.
Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan analisis terkait faktor-faktor
yang berhubungan dengan perilaku berpacaran pada siswa SMU X dan MAN Y
Kabupaten Sidrap Provinsi Selawesi Selatan menggunakan metode univariat,
bivariat, dan analisis tematik (Muliyati, 2012). Berdasarkan pada hal-hal tersebut
maka dilakukan penelitian terhadap perilaku berpacaran remaja di Kota Surabaya.
Penelitian dilakukan di Surabaya karena Surabaya menjadi salah satu kota besar di
Indonesia yang rawan terhadap fenomena pergaulan bebas pada remaja. Penelitian
ini menggunakan metode regresi logistik biner. Regresi logistik biner adalah
metode analisis data untuk mencari hubungan antara variabel respon (y) yang
bersifat dikotomus dengan variabel prediktor (x) yang bersifat polikotomus.
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang maka didefinisikan rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana karakteristik faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
berpacaran remaja?
2. Bagaimana hubungan perilaku pacaran yang berisiko dengan variabel
indikator yang diduga mempengaruhi perilaku berpacaran remaja?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendiskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku berpacaran
remaja.
2. Menghubungkan perilaku pacaran yang berisiko dengan variabel indikator
yang diduga mempengaruhi perilaku berpacaran remaja
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Membuat artikel yang dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi berisi
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku berpacaran remaja Kota
Surabaya menggunakan regresi logistik biner.
2. Mempublikasikan hasil PKM Penelitian ini dalam seminar nasional agar
penelitian ini dapat bermanfaat bagi pemerintah Kota Surabaya khususnya
Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya serta dapat
dikembangkan lagi pada penelitian selanjutnya.
3. Membuat buku tentang rambu-rambu berpacaran sesuai dengan batas-batas
normatif budaya timur.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi pembuat
kebijakan dalam membuat peraturan daerah yang dapat melindungi remaja
dari dampak perilaku berpacaran yang berisiko.
2. Memberikan informasi bagi orang tua dan guru dalam mengarahkan remaja
kepada hal-hal yang positif dan bertanggung jawab.
3. Memberikan pengetahuan bagi para remaja mengenai dampak perilaku
berpacaran.
4. Memberikan wawasan keilmuan mengenai metode statistik, khususnya
regresi logistik biner serta aplikasinya pada bidang sosial dalam kasus
perilaku berpacaran di kalangan remaja.
3

1.6 Batasan Penelitian


Batasan penelitian yang digunakan yaitu remaja Kota Surabaya yang masuk
dalam masa remaja pertengahan (15-18 tahun) dan sedang menempuh jenjang
pendidikan SMA/MA/SMK.

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Remaja
Remaja atau dalam bahasa inggris disebut teenager artinya manusia
berusia belasan tahun yang merupakan masa perkembangan untuk menjadi
dewasa. Masa remaja merupakan masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan dan
emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya
pikir menjadi matang. Pada masa remaja terjadi proses pematangan baik itu
pematangan fisik maupun psikologis. Masa remaja merupakan saat
berkembangnya jati diri. Perkembangan jati diri pada masa remaja memberikan
dasar bagi masa dewasa dan berkaitan erat dengan komitmen terhadap masa
depan. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik memiliki peran penting dalam
membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan (BPS, 2014).
Ada beberapa definisi remaja menurut para ahli. Menurut (Hurlock, 1973);
(Saputra, 2008) masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa anak
ke dewasa, pada masa ini individu banyak mengalami perubahan-perubahan fisik
maupun psikis. Sulit untuk menentukan kapan masa remaja ini dimulai dan kapan
masa remaja ini berhenti. Pada umumnya beberapa ahli menentukan awal atau
permulaan dari masa remaja terjadi pada saat pubertas, sedangkan akhir dari masa
remaja terjadi pada saat individu sudah dapat memikul tanggung jawab orang
dewasa seperti bekerja dan menikah.
Adapun batasan usia masa remaja adalah masa diantara 12-21 tahun dengan
perincian 12-15 tahun masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan,
dan 18-21 tahun masa remaja akhir (Monks, 1999); (Saputra, 2008). Pada tahun
2014, remaja Jawa Timur mencapai 15,65 persen dari total penduduk Jawa Timur.
Menurut kelompok umur, remaja awal mempunyai jumlah terbanyak yaitu 54,45
persen dari seluruh remaja. Selanjutnya diikuti kelompok umur remaja menengah
yaitu 28,20 persen serta kelompok umur remaja akhir yaitu 17,35 persen (BPS,
2014).
2.2 Pacaran dan Dampak Negatif Pacaran
Pacaran adalah masa pendekatan antar individu dari kedua lawan jenis, yaitu
ditandai dengan saling pengenalan pribadi baik kekurangan dan kelebihan dari
masing-masing individu. Bila berlanjut, masa pacaran dianggap sebagai masa
persiapan individu untuk dapat memasuki masa pertunangan atau masa
pernikahan (Dariyo, 2004); (Pujiati, 2013).
Seiring dengan perkembangan zaman juga mempengaruhi perilaku
berpacaran remaja, dimana cenderung perilaku berpacaran remaja mengarah ke
arah pacaran yang memberikan dampak negatif. Menurut Kemenkes (2010);
4

(Muliyati, 2012) bahwa dampak yang menonjol dikalangan remaja akibat perilaku
pacaran yang berisiko adalah masalah seksualitas (seks pranikah, kehamilan yang
tidak diinginkan, dan aborsi), terinfeksi penyakit menular seksual (termasuk
HIV/AIDS), dan penyalahgunaan NAPSA.
2.3 Perilaku Gaya Berpacaran
Akibat perkembangan kelenjar kelamin remaja maka mulai timbul perhatian
pada remaja terhadap lawan jenisnya, bahkan hal ini merupakan tanda khas bahwa
masa remaja sudah dimulai. Proses percintaan remaja dimulai dari
a. Crush
Adanya perasaan saling membenci antara anak laki-laki dan perempuan.
Penyaluran cinta pada saat ini adalah memuja orang yang lebih tua dan
sejenis.
b. Hero-worshiping
Mempunyai persamaan dengan crush, yaitu pemujaan terhadap orang yang
lebih tua tetapi yang berlawanan.
c. Boy Crasy and Girl Crasy
Kasih sayang remaja mulai ditujukan kepada teman-teman sebaya, antara anak
laki-laki dengan anak perempuan.
d. Puppy Love (cinta monyet)
Cinta remaja sudah mulai tertuju pada suatu orang tetapi sifatnya belum stabil
sehingga terkadang masih ganti-ganti pasangan.
e. Romantic Love
Percintaan remaja sudah stabil dan tidak jarang berakhir dengan perkawinan.
Perilaku seksual meliputi empat tahap dimana yang lebih tinggi biasanya
didahului tahap sebelumnya. Tahap ini adalah sebagai berikut.
1. Bersentuhan (touching), mulai dari berpegangan tangan sampai berpelukan
2. Berciuman (kissing) , mulai dari ciuman singkat hingga berciuman dengan
mempermainkan lidah (deep kissing)
3. Bercumbuan (petting), menyentuh bagian yang sensitif dari tubuh pasangan
dan mengarah pada pembangkitan gairah seksual.
4. Berhubungan kelamin (seksual intercourse) (Fitriyana, 2008); (Muliyati,
2012).
2.4 Etika Pergaulan Budaya Timur
Manusia di muka bumi ini mendiami wilayah yang berbeda, ada yang
mendiami wilayah timur, wilayah barat, dan wilayah tengah. Hal ini membuat
kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan, dan kepribadian setiap manusia suatu
wilayah berbeda dengan yang lainnya. Negara Indonesia termasuk ke dalam
bangsa timur yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik, bangsa yang
ramah yang bisa menjaga pergaulan. Esensi pergaulan adalah membina hubungan
yang baik. Dalam membina hubungan yang baik ada tata cara yang disebut etiket.
5

Kata etiket berasal dari bahasa Perancis etiquette yang berarti aturan sopan santun
dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia.
Budaya timur mempunyai etika moral dan adat istiadat yang lebih ketat.
Beragam adat istiadat masih dijunjung tinggi oleh masyarakat bahkan bersanding
dengan hukum Negara. Budaya timur dalam etika pergaulannya menjunjung
tinggi masalah kesopanan dalam gaya berpakaian dimana pakaian lebih tertutup
dan tidak menyukai pergaulan bebas seperti berciuman di depan umum hingga
hamil diluar nikah yang dapat merusak etika moral (Girsang, 2015).
2.5 Metode Regresi Logistik Biner
Secara umum perilaku pacaran remaja dipengaruhi oleh tiga faktor utama
yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat dimana faktor-
faktor tersebut dibentuk oleh variabel-variabel yang membentuk faktor utama.
Faktor predisposisi adalah faktor-faktor yang mempermudah atau motivasi bagi
perilaku misalnya pengetahuan, keyakinan nilai, kepercayaan dan sikap.
Sedangkan faktor pemungkin adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau yang
memfasilitasi perilaku atau tindakan, antara lain ketersediaan sumber daya,
keterjangkauan sumber daya. Adapun faktor penguat adalah faktor yang
menentukan suatu tindakan memperoleh dukungan atau tidak dimana faktor
penguat ini dapat bersifat positif atau negatif bergantung pada sikap dan perilaku
orang lain yang berkaitan lebih kuat daripada yang lain dalam mempengaruhi.
Dalam penelitian ini, faktor yang mempengaruhi perilaku pacaran remaja
dibentuk oleh variabel-variabel antara lain usia, jenis kelamin, pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi, sikap permisif, pengaruh teman sebaya,
keterpaparan media pornografi, dan peran orang tua. Hubungan antara variabel-
variabel dan faktor yang mempengaruhi perilaku berpacaran remaja dapat dilihat
pada Gambar 2.1.

Variabel penyusun:
1. Usia
Faktor 2. Jenis kelamin
predisposisi 3. Pengetahuan kesehatan
reproduksi
4. Sikap permisif

Karakteristik responden: Variabel Penyusun:


Faktor
Usia 1. Keterpaparan media
pemungkin
Jenis Kelamin pornografi

Faktor Variabel Penyusun:


penguat 1. Pengaruh teman sebaya
2. Peran orang tua

Gambar 2.1 Kerangka Konsep


6

Perilaku berpacaran remaja dapat dikategorikan menjadi pacaran berisiko


dan pacaran tidak berisiko berdasarkan indikator batas-batas normatif pergaulan.
Pacaran dikatakan berisiko jika menyimpang dari batas-batas normatif pergaulan
seperti berciuman, berpelukan hingga melakukan hubungan seksual di depan
umum. Pada penelitian ini, perilaku berpacaran dijadikan sebagai variabel
dependen, sedangkan variabel independen terdiri dari variabel-variabel yang
dijadikan penyebab dari perilaku pacaran remaja. Hubungan antara variabel
dependen dan independen ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Variabel Independen (X):


- Usia
Regresi - Jenis kelamin
Variabel dependen (Y): Logistik Biner - Pengetahuan kesehatan
reproduksi
- Pacaran berisiko (0)
- Sikap permisif
- Pacaran tidak berisiko (1)
- Keterpaparan media
pornografi
- Pengaruh teman sebaya
- Peran orang tua

Gambar 2.2 Hubungan Variabel Dependen dan Independen


Metode yang dilakukan untuk pemedolan dalam perilaku pacaran remaja
Kota Surabaya menggunakan pendekatan regresi logistik biner. Regresi logistik
biner adalah metode analisis data untuk mencari hubungan antara variabel respon
(Y) yang bersifat dikotomus dengan variabel prediktor (X) yang bersifat
polikotomus. Outcome dari variabel respon y terdiri dari 2 kategori yaitu sukses
dan gagal yang dinotasikan dengan y = 1 (sukses) dan y = 0 (gagal). Dalam
keadaan demikian, variabel y mengikuti distribusi Bernoulli untuk setiap
observasi tunggal. Fungsi Probabilitas untuk setiap observasi adalah diberikan
sebagai berikut.
f ( y) y (1 )1 y ; y = 0, 1 (2.1)
Dimana jika y = 0 maka f(y) = 1 dan jika y = 1 maka f(y) = . Fungsi
regresi logistiknya dapat dituliskan sebagai berikut.
1 ez
f ( z) ekuivalen f ( z )
1 e z 1 ez (2.2)
dengan
Nilai z antara dan sehingga nilai f (z) terletak antara 0 dan 1
untuk setiap nilai z yang diberikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa model
logistik sebenarnya menggambarkan probabilitas atau risiko dari suatu objek.
Model regresi logistiknya adalah sebagai berikut.
( 0 1x1 ... p x p )
e
( x ) ( 0 1x1 ... p x p )
1 e (2.3)
dimana p = banyaknya variabel prediktor
7

Untuk mempermudah pendugaan parameter regresi maka model regresi


logistik pada persamaan di atas dapat diuraikan dengan menggunakan
transformasi logit dari (x) .
( x )
g( x ) ln 0 1 x 1 ... p x p
1 ( x ) (2.4)
2.6 Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya tentang perilaku pacaran pernah dilakukan oleh
(Muliyati, 2012) yaitu penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan
dengan perilaku gaya pacaran pada siswa SMU X dan MAN Y di Kabupaten
Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan. Desain penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif dengan cross sectional dan dilengkapi kualitatif dengan pengumpulan
data dengan wawancara. Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat, dan
analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang terbukti
berhubungan dengan perilaku pacaran adalah keterpaparan media pornografi dan
pengaruh teman sebaya. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis
statistika terhadap perilaku berpacaran remaja Kota Surabaya. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah unit sampling yang dijadikan
responden dimana pada penelitian sebelumnya adalah siswa SMU dan MAN
dengan membedakan jenis sekolah sedangkan pada penelitian ini unit
samplingnya adalah siswa SMA/MA/SMK tanpa membedakan jenis sekolah.

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Sumber Data
Data Penelitian yang digunakan adalah data primer di mana objek
penelitiannya adalah remaja Kota Surabaya yang masuk dalam masa remaja
pertengahan (15-18 tahun) dan sedang menempuh jenjang pendidikan
SMA/MA/SMK.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode sampling acak
sederhana dimana suatu sampel berukuran n diambil dari suatu populasi
berukuran N sedemikian hingga setiap sampel berukuran n yang mungkin terjadi
mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih. Metode ini digunakan untuk
menentukan SMA/MA/SMK dan siswa yang terpilih sebagai responden. Jumlah
responden pada penelitian ini adalah 300 responden. Skema pengumpulan data
dapat dilihat pada Gambar 3.1.
terpilih
100 SMA/MA 8 SMA/MA
Setiap sekolah
Sekolah terpilih diambil
terpilih
99 SMK 7 SMK 20 responden

Gambar 3.1 Skema Pengumpulan Data


8

3.3 Variabel Penelitian


Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku berpacaran remaja Kota Surabaya.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Faktor Predisposisi
No. Dimensi Definisi Item
1. Usia (X1) Usia responden pada saat
-
dilakukan wawancara
2. Jenis kelamin Karakteristik individu yang
-
(X2) didasarkan ciri fisik biologis
3. Pengetahuan Pengetahuan mengenai 1. Pengetahuan penyebab
kesehatan kesehatan reproduksi remaja kehamilan
reproduksi seperti hubungan seksual, 2. Pengetahuan tentang PMS
(X3) menstruasi, kehamilan, dan 3. Pengetahuan mengenai alat
penyakit seksual pengaman seks
4. Sikap permisif Reaksi/respon perasaan 1. Sikap perempuan/laki-laki
(X4) setuju dan tidak setuju terhadap seks pra-nikah
responden terhadap perilaku 2. Berciuman hal yang wajar
seks pranikah dalam berpacaran
3. Seks pra-nikah merupakan
tanda cinta
4. Hubungan seksual pra-nikah
sebagai hal yang biasa
Faktor Pemungkin
No. Dimensi Definisi Item
1. Keterpaparan Keleluasaan responden 1. Akses situs pornografi
media dalam mengakses media melalui internet
Pornografi pornografi 2. Lama mengakses internet
(X5) dalam seminggu
3. Majalah dewasa
meningkatkan keinginan
seks
Faktor Penguat
No. Dimensi Definisi Item
1. Pengaruh Pendapat/perilaku teman 1. Teman menjadi tempat
teman sebaya sebaya yang membuat berbagi cerita
(X6) responden terpengaruh 2. Berpacaran karena melihat
teman punya pacar
3. Mengenal pacar karena
teman
2. Peran orang Keterlibatan orang tua 1. Mengizinkan anak
tua (X7) responden dalam hal berpacaran
mengontrol pergaulan anak 2. Mengenal pacar anak
3. Tempat berbagi cerita
kehidupan berpacaran anak
9

3.4 Tahapan Penelitian


Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas 2
tahap, yaitu tahap pengajuan proposal dan tahap pasca proposal disetujui. Alur
tahapan penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.2.

Tahap Pembuatan Proposal

Mendefinisikan
dan merumuskan Studi Menentukan Mendefinisikan
masalah pustaka metode penelitian dimensi

Menentukan
item

Tahap Pasca Proposal Didanai


Mengumpulkan
data

Menguji validitas
dan reabilitas
Luaran 1 dan 2 Luaran 3

Analisis dan
Laporan Kesimpulan Mengolah data
interpretasi

Gambar 3.2 Alur Tahapan Penelitian

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 menunjukkan jumlah anggaran biaya yang dibutuhkan untuk
penelitian ini.
Tabel 4.1. Anggaran Biaya Penelitian
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang (20%-30%) Rp 3.750.000,-
2 Bahan habis pakai (30%-40%) Rp 5.000.000,-
3 Perjalanan (maks. 15%) Rp 1.875.000,-
4 Lain-lain (maks. 15%) Rp 1.875.000,-
Jumlah Rp 12.500.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan dan jenis kegiatan yang akan dilakukan selama penelitian ini
ditunjukkan pada Tabel 4.2.
10

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Penelitian


BULAN
No. Jenis Kegiatan I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengumpukan fakta
1.
dan informasi
Pengkajian
2.
Masalah
3. Studi Literatur
4. Pengumpulan Data
5. Pemilihan Data
6. Analisis Data
Pembuata Laporan
7.
dan Poster
Sosialisasi Hasil
8.
Penelitian
Pembimbingan
9.
dengan dosen

DAFTAR PUSTAKA
BPS. (2014). Statistik Remaja Jawa Timur 2014. Surabaya: BPS.
Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.
Girsang, S. (2015). Kepribadian, Etiket Pergaulan dan Etiket Timur dan Barat.
Diakses: October 25, 2015, academia: http://www.academia.edu
Gual, M. (2015, Juni 24). Merdeka.com : Jakarta. Dipetik September 28, 2015,
dari Merdeka: http://www.merdeka.com.
Hurlock. (1973). Adolecent Development. Tokyo: MCGraw-Hill,Kogakusha,Ltd.
Ispranoto, T. (2015). News Okezone. Diakses: 28 September 2015, Okezone:
http://news.okezone.com/read/2015/09/02/525/1207263/pricilia-tewas-
dihantam-palu-gara-gara-pelaku-cemburu
Johnson, R. A., & Wichern, D. W. (2007). Applied Multivariate Statistical
Analysis 6th Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Monks. (1999). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Muliyati. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Gaya
Pacaran pada Siswa SMU X dan MAN Y Di Propinsi Sulawesi Selatan .
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Pujiati, S. (2013). Home: Jurnal Kebidanan. Gambaran Perilaku Pacaran Remaja
Di Pondok Pesantren Putri K.H Sahlan Rosjidi Semarang, 2(2).
Saputra, G. (2008). Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Terakhir HIV
AIDS pada Siswa Kelas 3 SMA PGRI 1 Kota Bogor Tahun 2008. Depok:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Yahya, S. (2015). Pengaruh Pacaran di Kalangan Remaja. Mataram: IKIP
Mataram.
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi HargaSatuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Penyimpanan
Flashdisk 4 Rp 100.000,- Rp 400.000,-
Data
Jasa desain
Desain poster 1 Rp 300.000,- Rp 300.000,-
poster ilmiah
Poster Cetak poster 1 Rp 100.000,- Rp 100.000,-
Mencetak
Printer +
proposal dan 1 Rp 1.200.000,- Rp 1.200.000,-
scanner
surat-surat
Buku Referensi
5 Rp 150.000,- Rp 750.000,-
penunjang penelitian
Pembelian Referensi
4 Rp 150.000,- Rp 600.000,-
artikel/jurnal penelitian
Keperluan
Pengadaan alat
dalam 4 set Rp 100.000,- Rp 400.000,-
tulis
penelitian
SUB TOTAL Rp 3.750.000,-

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi HargaSatuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Lembar Fotocopy 300
Rp 200,- Rp 60.000,-
kuisioner kuisioner kuisioner
Biaya
Keperluan data 4 orang Rp 450.000,- Rp 1.800.000,-
surveyor
Cetak proposal,
Kertas A4 surat, dan 3 rim Rp 40.000,- Rp 120.000,-
laporan
Print proposal,
Tinta print
surat, dan 2 botol Rp 35.000,- Rp 70.000,-
hitam
laporan
print proposal,
Tinta print
surat, dan 2 botol Rp 35.000,- Rp 70.000,-
warna
laporan
Pendaftaran Keperluan
seminar publikasi hasil 4 orang Rp 270.000,- Rp 1.080.000,-
nasional penelitian
Tabel Lanjutan
Tempat
Biaya 2 kamar x
menginap Rp 450.000,- Rp 1.800.000,-
penginapan 2 hari
selama seminar
SUB TOTAL Rp 5.000.000,-

3. Perjalanan
Justifikasi HargaSatuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Perjalanan (Rp)
Transportasi Keperluan
seminar perjalanan 4 Orang Rp 450.000,- Rp 1.800.000,-
nasional (PP) Seminar Nasional
Keperluan
Transportasi
perjalanan
pengumpulan 3 Motor Rp 25.000,- Rp 75.000,-
pengambilan
data (PP)
sampel
SUB TOTAL Rp 1.875.000,-

4. Lain - lain
Justifikasi HargaSatuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Biaya
Konsumsi untuk 4 orang x
konsumsi Rp 10.000,- Rp 400.000,-
rapat 10
saat rapat
Souvenir untuk
Souvenir 300 buah Rp 4.000,- Rp 1.200.000,-
responden
Buku rambu-
Percetakan 5 Buku Rp 50.000,- Rp 250.000,-
rambu berpacaran
Proposal dan
Penjilidan 6 buah Rp 2.500,- Rp 15.000,-
laporan
Arsip surat dan
Fotokopi 50 lembar Rp 200,- Rp 10.000,-
proposal
SUB TOTAL Rp 1.875.000,-
Lampiran 3 Sususan Organisasi Tim Peneliti Dan Pembagian Tugas
Program Bidang Alokasi Waktu
No Nama/NRP Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu)
1 Febriliani S1 Statistika 9 jam Mengumpulkan
Masitoh/ data, studi literatur,
1312100031 pengisian catatan
harian, dan
penggunaan dana
serta membantu
analisis
2 Ernawati/ S1 Statistika 9 jam Mengumpulkan
1312100034 data, studi literatur,
update info
seminar, dan
mendaftarkan
seminar serta
membantu analisis
3 Afti S1 Statistika 10 jam Mengkoordinasi
Zahrotin kerja tim,
Nur/ mengontrol dan
1312100045 mengevaluasi
pelaksanaan
program, dan
menganalisis data
4 Makhdum S1 Statistika 9 jam Mengumpulkan
Ibrahim data, studi literatur,
Rahman/ update info
1313100099 seminar, dan
mendaftarkan
seminar serta
membantu analisis
DRAFT KUISIONER RISET SOSIAL MENGENAI PERILAKU 1
BERPACARAN REMAJA SMA X SURABAYA

Jurusan Statistika-Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Nama responden
Nama surveyor
Tanggal survei

PETUNJUK UMUM
Survei ini diadakan dalam rangka riset sosial yang bertujuan untuk mengetahui
perilaku berpacaran remaja SMA X Surabaya. Hasil survei ini tidak akan disampaikan
dalam bentuk yang dapat mengidentifikasi identitas responden. Kerahasiaan data responden
secara individual dijamin penuh sesuai Undang-Undang Statistik yang berlaku di Indonesia.

I. IDENTITAS RESPONDEN
a. Nama :
b. Alamat/Telp. :
c. Jenis Kelamin :
d. Usia :
PETUNJUK PENGISIAN
Kuesioner ini terdiri atas 4 (empat) bagian yang terbagi menjadi beberapa buah
pernyataan. Setiap aspek pernyataan terdiri atas 4 pilihan pendapat responden yang terdiri
atas:
1 : STS = Sangat Tidak Setuju 2 : TS = Tidak Setuju
3 :S = Setuju 4 : SS = Sangat Setuju
Contoh:
Berilah tanda X pada pilihan angka (1 s/d 4) yang paling dekat dengan pernyataan yang sesuai
pendapat Anda.
Pendapat Anda
No Pernyataan STS TS S SS
1 2 3 4
1 Perempuan hanya bisa hamil jika sudah menstruasi X

Dalam hal ini berarti anda menyatakan bahwa : Anda sangat setuju bahwa perempuan hanya bisa
hamil jika sudah menstruasi

Pendapat Anda
No Pernyataan STS TS S SS
1 2 3 4
PENGETAHUAN
Melakukan hubungan seks sekali saja dapat
1
menyebabkan kehamilan
Kencing nanah bukan merupakan salah satu penyakit
2
yang disebabkan karena berhubungan seksual
Kondom tidak dapat diandalkan sepenuhnya untuk
3
mencegah kehamilan
SIKAP PERMISIF
Perempuan harus menjaga keprawanan dan laki-laki
4
harus mempertahankna keperjakaan sampai menikah
Pendapat Anda
No Pernyataan STS TS S SS
1 2 3 4
SIKAP PERMISIF (lanjutan)
Bercumbu/berciuman merupakan hal yang wajar
5
dilakukan saat pacaran
Belakukan hubungan seks pada saat pacaran merupakan
6
tanda cinta yang tulus dan sungguh-sungguh
Hubungan seks merupakan kebutuhan biologis yang
7
harus disalurkan walaupun tanpa ikatan pernikahan
KETERPAPARAN
Internet merupakan media yang menyediakan unsur
8
pornografi paling banyak
Kemudahan dalam mengakses situs pornografi melalui
9
internet
10 Mengakses internet lebih dari 6 jam dalam seminggu
Adanya majalah dewasa menjadikan keinginan
11
berhubungan seks meningkat
PENGARUH TEMAN SEBAYA
Berbagi cerita dengan teman lebih menarik daripada
12
berbagi cerita dengan orang tua
13 Berpacaran karena melihat teman sudah memiliki pacar
14 Teman mempengaruhi untuk melakukan hubungan seks
PERAN ORANG TUA
15 Orang tua mengizinkan anak berpacaran
16 Orang tua mengenal pacar anak
Orang tua sebagai tempat berbagi cerita mengenai
17
kehidupan pacaran anak

Terimakasih Atas Partisipasinya

Anda mungkin juga menyukai