Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana, yang telah memberikan
segala nikmat dan hidayah-Nya kepada umat manusia supaya selalu dekat kepada-Nya. Shalawat
beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kehadirat Rasulullah SAW baik kepada keluarga,
sahabat maupun kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini penulis sampaikan kepada pembimbing mata kuliah Kewarganegaraan


sebagai salah satu tugas mata kuliah tersebut. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu
Masfuah E.,SST.,SPd.,MM.Kes yang telah membimbing kami dan kepada semua pihak yang
telah membantu kelancaran penulisan makalah ini.

Alhamdulillah makalah ini akhirnya dapat diselesaikan oleh kami walaupun masih
banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari segi sub-materinya. Untuk itu kami
memohon kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini.

Akhirnya hanya kepada Allah jualah kita memohon perlindungan dan hanya kepada
Allah-lah kita memohon ampun. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi yang
membacanya kelak. Amin.

Bojonegoro, 13 Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan berasal dari asal kata “tahan” ; tahan menderita, tabah kuat, dapat
menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang peri hal kuat,
keteguhan hati, atau ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat, teguh,
dalam rangka kesadaran, sedang pengertian nasional adalah penduduk yang tinggal disuatu
wilayah dan berdaulat. Dengan demikian istilah ketahanan nasional adalah peri hal
keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan nasional.Pengertian Ketahanan
Nasional dalam bahasa Inggris yang mendekati pengertian aslinya adalah national resilience
yang mengandung pengertian dinamis, dibandingkan pengertian resistence dan endurence.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional,
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan
baik yang datang dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya. (Sigit:2013)
Pengertian ketahanan nasional menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
1. Menurut Sumarno, ketahanan nasional adalah kondisi dinamika bangsa yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
2. Menurut Harjomataram, ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu
bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
tantangan dan ancaman dari dalam atau luar, langsung atau tidak langsung, dan
bisa membahayakan kehidupan nasional.
3. Menurut Suradinata dan Kaelan, ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis
sebuah negara yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mampu
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang datang dari dalam maupun
luar negeri, secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara serta
perjuangan bangsa dalam menjaga tujuan nasional.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ketahanan
nasional adalah kemampuan suatu Negara untuk mempertahankan integritas, identitas serta
kelangsungan kehidupan bernegara yang terhimpun dalam kekuatan nasional untuk
menghadapi segala ancaman baik dari dalam maupun dari luar.(Sigit:2013)
2.2 Konsep Ketahanan Nasional
Soekarno, ketika menerima defile di Banda Aceh pada tahun 1958,
menyampaikan pernyataan harapannya bahwa untuk menjadi bangsa yang besar bangsa
Indonesia harus memiliki tiga syarat ketahanan:
1. Ketahanan militer,
2. Ketahanan ekonomi,
3. Ketahanan jiwa.
Harapan itu sangat erat berkaitan dengan kelangsungan hidup bangsa dan tetap
tegaknya NKRI dalam eksistensinya sebagai negara-bangsa yang merdeka dan
berdaulat.Ditinjau secara antropologis, istilah ketahanan mengandung arti kemampuan
manusia atau suatu kesatuan manusia untuk tetap hidup. Ketahanan disini berisi keuletan
dan ketangguhan di dalam menghadapi dan mengatasi segala AGHT. Rumusan baku
Ketahanan Nasional yang harus dipahami sama bagi seluruh warga negara Indonesia adalah
rumusan baku yang telah disusun oleh Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional).
Konsep ketahanan nasional Indonesia dikembangkan oleh Lemhannas dan berisi
daya keuletan (tenacity) dan daya tahan (resistence atau resilience). Konsep ketahanan
nasional Indonesia melibatkan 8 gatra yang dikelompokkan ke dalam trigatra dan
pancagatra. Oleh sebab itu, konsep ketahanan nasional Indonesia disebut juga sebagai
Konsep Astagatra. Unsur-unsurnya meliputi: Trigatra berisi aspek alamiah, yang terdiri atas
gatra/ bidang:Letak geografi negara (geografi), Keadaan dan kekayaan alam (sumber
kekayaan alam), Keadaan dan kemampuan penduduk (kependudukan) dan Pancagatra berisi
aspek sosial/ kemasyarakatan, meliputi gatra:Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial- budaya,
Pertahanan-keamanan. Antara trigatra dan pancagatra serta antargatra terdapat korelasi dan
interdependensi (saling ketergantungan), dan Lemhannas menempatkan gatra ideologi
sebagai yang pertama dalam pancagatra
Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala AGHT baik yang datang dari luar maupun dari
dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan
negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.(Dwi:2012)

2.3 Hukum Timbal Balik Antar Gatra


Antara trigatra pancagatra serta antargatra itu terdapat hubungan timbal balik yang erat
dinamakan kolerasi dan interpedensi yang artinya adalah sebagai berikut.

1. Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan negara
di dalam mendayagunakan secara optimal gatra alamiah (trigatra) sebagai modal dasar
untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan
kehidupan nasional (pancagatra)
2. Ketahanan nasional adalah salah satu pengertian holistik, yaitu satu tatanan yang utuh,
menyeluruh, dan terpadu, dimana terdapat saling berhubungan antargatra di dalam
keseluruhan kehidupan nasional (astagatra)
3. Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan
memengaruhi kondisi secara keseluruhan. Sebaliknya, kekuatan dari salah satu atua
beberapa gatra dapat di dayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan
memengaruhi kondisi secara keseluruhan.
4. Ketahanan nasional indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap
gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang intergatif dari kondisi – kondisi
dinamik kehidupan bangsa di bidang – bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
serta pertahanan dan keamanan
Adapun mengenai hubungan antargatra, dikemukakan seperti uraian berikut:
1. Gatra geografi; karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas, dan persebaran
kekayaan alam, dan sebaliknya kekayaan alam dapat memngaruhi karakter geografi.
2. Anatara gatra geodrafi dan gatra kependudukan - bentuk – bentuk kehidupan dan
penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan karakter geografi,
dan sebaliknya karakter geografi mempengaruhi kehidupan dari penduduknya.
3. Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam; kehidupan dan penghidupan
pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas , dan persebaran kekayaan alam,
demikian pula sebaliknya jenis, kualitas, dan kuantitas dan persebaran kekayaan alam
diperbaharui. Kekayaan alam mepunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh penduduk
yang memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Hubungan antargatra dalam pancagatra; setiap gaira dalam pancagatra memberikan
konstribusi tertentu pada gatra – gatra lain, dan sebaliknya setiap gatra menerima
konstribusi dari gatra – gatra lain secara terintegrasi.
1) Anatar gatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; maka arti ideologi adalah sebagai falsafah bangsa dan landasan ideologi
negara. Selain itu, ideologi merupakan nilai penentu bagi kehidupan nasional yang
meliputi seluruh gatra dalam pancagatra dalam memelihara kelangsungn hidup
bangsa dan pencapaian tujuan nasional.
2) Antara gatra politikdengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis menjalankan
kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan
ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa
dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan
dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat kemakmuran
ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial, dan rasa keamanan.
3) Antara gatra ekonomi dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan; berarti kehidupan ekonomi yang tumbuuh mantap dan merata,akan
meyakinkan kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisasi kehidupan politik dan
keamanan. Keadaan ekonomi yang stabil, maju, dan merata menunjang stabilitas
dan peningkatan ketahanan aspek lain.
4) Antargatra sosial budaya dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan kemanan; dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis,
bebudaya, dan berkepribadian, akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan
iklim yang kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya, kehidupan ekonomi
yang tetap mementingkan kebersamaan, serta kehidupan pertahanan dan keamanan
yang menghormati hak – hak individu. Keadaan sosial yang terintegrasi secara
serasi, stabil, dinamis, berbudaya, dan berkepribadian hanya dapat berkembang di
dalam suasana aman dan damai. Kebesaran dan keseluruhan nilai sosial budaya
bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional baik fisik,
material, maupun mental spiritual. Keadaan sosial yang timpang dengan kontradiksi
di berbagai bidang kehidupan memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang
dapat berkembang menjadi gejolak sosial.
5) Antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan serta keamanan; dalam arti kondisi kehidupanpertahanan
dan keamanan yang stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi,
memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi,
sosial budaya. Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju, dan
berkembang di seluruh aspek kehidupan akan memperkukuh dan menunjang
kehidupan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.
2.4 Perwujudan Ketahanan Nasional Dalam Astagatra

Anda mungkin juga menyukai