Anda di halaman 1dari 4

ROLE PLAY TENTANG KOMUNIKASI PADA ASUHAN KEBIDANAN PASIEN YANG BERDUKA,ABUSE,

KEADAAN KLINIS AKUT DAN KELOMPOK MINORITAS

OLEH

ANIS WATUS SHOLIKAH (202005002)

MEILA SETYAWATI (202005036)

PRODI S1 KEBIDANAN

STIKES KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


Pada suatu hari datanglah keluarga kurang mampu ke pukesma. Ia membawa anaknya yang sedang
dalam keadaan lemas tak berdaya dengan keadaan ibu yang sedang mengandung dengan usia
kandungannya kurang lebih 7 bulan.

Bapak : sebentar ya bu, tunggu disini dulu dengan ardi aku akan mengambil nomor antrian.

Ibu : baiklah pak (memegang tangan anaknya lalu diajak untuk duduk).

Bapak : alhamdulillah dapet nomor antrian 4 bu.

Ibu: iya pak ( berbicara dengan nada pelan).

Sembari menunggu bapak ini menenangkan anak dan istrinya, selang beberapa menit nomor antrian 4
akhirnya dipanggil (nomor 4 silahkan masuk)

Lalu keluarga itu pun masuk ke dalam ruangan

Bidan : silahkan duduk, ada yang bisa saya bantu ?

Ibu : ini bu, anak saya sakit sudah beberapa minggu tapi kami baru bisa membawanya kesini.

Bidan : silahkan tidur dulu di kasur biar saya periksa

(Sang ibu menemani anaknya untuk ke kasur)

Setelah diperiksa dan hasil lab keluar, bidan tersebut memberitahu kondisi anak kepada orangtuanya.

Bidan : kenapa baru dibawa kesini pak ?

Bapak : iya bu kami dari keluarga yang tidak mampu, kami tidak ada uang untuk membawa anak kami
berobat

Bidan : kasihan anaknya pak, masalah biayan kan bisa diurus pakai bpjs atau yang lainnya. Anak bapak
dan ibu sakit DBD demamnya tinggi sekali 40 ° C. Ini bisa menyebabkan kematian.

Ibu : lalu bagaimana bu ?

Bidan : ini harus dirawat inap ibu. Semoga saja masih bisa teratasi.

Bapak : baiklah bu jika seperti itu.

Kemudian sang anak di rawat inap, selang beberapa hari kondisi sang anak makin buruk, sang anak
mengalami mual, muntah, sakit perut parah dan masalah pernapasan.

Bapak : bu kondisi anak saya kok makin memburuk?

Bidan : ini mungkin karna keterlambatan penanganannya pak. Saya usahakan semaksimal mungkin ya
pak bu.
(Ibu menangis sambil memegang tangan anaknya)

Bidan : ini ada beberapa obat yang harus di minum ya bu.

Ibu : iya bu bidan

Selang beberapa hari keadaan sang anak semakin memburuk dan sang bidan sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk menyembuhkan tetapi karna keterlambatan penanganan kondisinya tidak
terduga sang anak mengalami dehidrasi dan akhirnya kritis.

Bapak : bagaimana ini bu, apakah anak saya bisa diselamatkan.

Bidan : saya usahakan sebaik mungkin ya pak

Setelah bidan keluar dari ruangan, bapak dan ibu bertanya keadaan anaknya

bapak : Bu bidan bagaimana anak saya? masih bisa di selamatkan

Ibu : Iya bu bidan, anak saya pasti bisa sehat kembali kan

Bidan : Maaf bapak dan ibu kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain,
anak bapak ibu tidak bisa di selamatkan

bapak dan ibu itu menangis dan sangat bersedih atas kepergian anak pertamanya. Si ibu berlarut larut
dalam kesedihan dan kurang menjaga kandungan yang mulai berjalan 3 bulan

Bapak : Ibu sudah ya jangan berlarut larut dalam kesedihan, kasihan bayi yang ibu kandung jadi ikut
sedih dan pertumbuhannya juga terganggu

Ibu : Iya bapak benar, aku tidak mau kehilangan anakku lagi untuk kedua kalinya

Setelah beberapa minggu, ibu mengalami keluhan-keluhan yang berbeda dengan ibu hamil
umumnya.Ibu mengadu kepada bapak apa yang di rasakan. Sore harinya pasutri ini memeriksakan
kandungan untuk di lakukan USG , satbdi USG ternyata dokter melihat ada tumor di rahim ibu dan akan
di lakukan melahirkan lewatoperasi caesar lebih dini dan pengangkatan rahim dalam waktu yang
bersamaan , setelah itu si ibu menceritakan kejadian saat si ibu periksa dengan perasaan yang sedih

ibu : Bu bidan belakangan ini saya mengalami keluhan-keluhan yang tidak di alami ibu hamil pada
umumnya, setelah saya periksakan dan di lakukan USG oleh dokter obgyn

Bidan : Terus gimana kata dokternya bu, bayinya sehat?

Ibu : dokternya mengatakan dengan nada kasar katanya begini "Ibu harus melahirkan lewat caesar lebih
dini dan pengangkatan rahim secara bersamaan" apakah itu benar bu bidan (bercerita sambil menangis)

Ibu : Iya bu benar apa yang di katakan dokter, Jika usia kandungan lebih dari tiga bulan, dokter mungkin
menyarankan ibu untuk melahirkan lewat operasi caesar lebih dini. Di samping itu, dokter juga mungkin
akan melakukan pengangkatan rahim dalam waktu yang bersamaan.
Kemudian, sang ibu mungkin membutuhkan terapi lebih lanjut untuk mengatasi kanker dengan
melakukan kemoterapi dan radioterapi (kemoradioterapi). Namun, jika usia kandungan kurang dari tiga
bulan, dokter mungkin akan mengambil tindakan secara langsung. Jika diputuskan untuk terapi, maka
kehamilan perlu dihentikan. Namun, bila ibu hamil ingin tetap melahirkan buah hatinya, maka dokter
akan menunda terapi hingga usia kandungan lebih dari tiga bulan. Penundaan ini dilakukan dengan
alasan kemoterapi saat trimester pertama tidak dapat dilakukan karena dapat merusak janin atau
menyebabkan keguguran.

Ibu :Jadi seperti itu ya bu, terimakasih atas penjelasannya

Bidan : Iya bu sama sama

Ibu : Yaudah bu bidan kalo gitu saya pamit pulang ya

Bidan : iya Bu hati hati ya

Setelah itu pasien keluar dari ruangan bidan.

Anda mungkin juga menyukai