Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ALFINA EKA ASTUTI Dosen Pengampu :

NIM : 30902000019 Ns. Hernandia Distinarista, S.Kep., M.Kep


KELAS : A (SEMESTER 4)

SIKLUS MENSTRUASI

DEFINISI PROFIL HORMONAL SELAMA


SIKLUS MENSTRUASI
Menstruasi ialah perdarahan secara periodik dan
Siklus haid normal dapat dipahami dengan baik dengan
siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi)
membaginya atas dua fase dan 1 saat, yaitu fase folikuler, saat
endometrium. Jumlah darah yang keluar rata-rata ovulasi, dan fase luteal. Perubahan-perubahan kadar hormon
33,2 16 cc. Pada wanita yang lebih tua biasanya sepanjang siklus haid disebabkan oleh mekanisme umpan balik
darah yang keluar lebih banyak. Pada wanita (feedback) antara hormon steroid dan hormon gonadotropin.
dengan anemi defisiensi besi jumlah darah haidnya Estrogen menyebabkan umpan balik negatif terhadap FSH,
juga lebih banyak. Jumlah darah haid lebih dari 80 sedangkan terhadap LH estrogen menyebabkan umpan balik
cc dianggap patologik. Darah haid tidak membeku; negatif jika kadarnya rendah, dan umpan balik positif jika
ini mungkin disebabkan fibrinolisin. kadarnya tinggi. Tempat utama umpan balik terhadap hormon
gonadotropin ini mungkin pada hipotalamus.

SIKLUS OVARIUM
PERUBAHAN SIKLIK
Ovarium mengalami perubahan-perubahan dalam besar, REPRODUKSI WANITA
bentuk, dan posisinya sejak bayi dilahirkan hingga masa
tua seorang wanita. Pada masa pubertas ovarium
berukuran 2,5-5 cm panjang, 1,5-3 cm lebar, dan 0,6 -1,5 Sebagai konsekuensi dari laju sekresi estrogen dan
tebal. Pada salah satu pinggirnya terdapat hilus, tempat
progesteron yang berubah-ubah sepanjang siklus haid, maka
keluar-masuknya pembuluh-pembuluh darah dan
saluran reproduksi wanita mengalai serangkaian perubahan
serabut-serabut saraf. Ovarium dihubungkan oleh
mesovarium dengan ligamentum latum, dan oleh
siklik secara teratur. Perubahan-perubahan ini dapat dikenali
ligamentum ovarii proprium dengan uterus. Permukaan dari pemeriksaan histologi endometrium, komposisi dan
ovarium ditutupi oleh satu lapis sel kubik yang disebut tampilan lendir serviks, dan ciri-ciri sitologik epitel vagina.
germinal epitelium. Di bawahnya terdapat tunika Akhir dari setiap siklus ditandai oleh perdarahan uterus yang
albugenia yang kebanyakan terdiri dari serabut-serabut berlangsung 3-7 hari.
jaringan ikat.

HISTOLOGI ENDOMETRIUM FASE PROLIFERASI


SEPANJANG SIKLUS MENSTRUASI
Bila perdarahan menstruasi berhenti.maka akan
Endometrium terdiri dari dua lapisan atau zona berbeda tersisa suatu lapisan tipis jaringan endometrium
baik dari tampilan histologis maupun kepekaan fungsional basal. Jaringan yang terdiri dari sisa-sisa kelenjar dan
terhadap rangsang hormonal, yaitu: lapisan basal dan stroma kemudian akan bertumbuh cepat. Sel-sel
lapisan fungsional. Lapisan basal menempel langsung pada epitel dari kelenjar akan berproliferasi dan menutup
miometrium dan hanya mengalami sedikit perubahan permukaan stroma dengan suatu lapisan epitel
selama siklus haid. Lapisan fungsional mulai dari lapisan toraks sederhana. Pada awal fase proliferasi,
basal dan akhirnya menyelubungi seluruh lumen rongga kelenjar-kelenjar umurrmya masih lurus, pendek dan
uterus . Lapisan fungsional selanjutnya dapat dibedakan sempit. Epitel kelenjar memperlihatkan peningkatan
lebih lanjut menjadi dua komponen: lapisan kompak yang aktivitas mitotik. Epitel dan komponen-komponen
tipis dan terletak di permukaan, dan lapisan spongiosa stroma terus bertumbuh cepat sepanjang fase
yang terletak lebih dalam yang terutama menyusun uterus proliferasi. Dan pada akhir fase proliferasi ini,
sekretorik atau yang telah berkembang penuh. Suplai permukaan endometrium menjadi agak
darah endometrium berasal merupakan suatu jaringan bergelombang. Kelenjar-kelenjar menjadi berkelok-
pembuluh arteria dan vena yang sangat khusus. Arteri- kelok dan dilapisi oleh sel-sel toraks yang tinggi
arteri spiralis merupakan cabang-cabang arteri uterine dengan inti basal. Pseudostratifikasi nuklei terlihat
dalam miometrium dalam zona fungsional. jelas dengan banyak unsur-unsur mitotik.
FASE SEKRESI FASE FOLIKULAR

Selama fase sekresi terjadi perubahan-perubahan histologik yang Fase ini dimulai pada hari pertama menstruasi
berlangsung sangat cepat. Pada paruh pertama fase ini, tampilan epitel (hari 1). Tetapi acara utama dalam fase ini adalah
kelenjar paling berguna dalam menentukan “hari” endometrium, perkembangan folikel di ovarium. Pada awal fase
sementara menentukan “hari” secara akurat pada paruh kedua sangat folikuler, lapisan rahim (endometrium) tebal
bergantung pada sifat-sifat stroma. Pada hari ke-16 dari siklus (hari dengan cairan dan nutrisi yang dirancang untuk
kedua pasca ovulasi), vakuola-vakuola kaya glikogen subnuklear menjadi menyuburkan embrio. Jika tidak ada sel telur yang
nyata pada epitel kelenjar. Vakuola-vakuola akan mendesak nuklei sel-sel dibuahi, kadar estrogen dan progesteron rendah.
epitel ke posisi sentral di dalam sel. Menjelang hari ke-19 (hari kelima Akibatnya, lapisan atas endometrium
pasca ovulasi) hanya ada sedikit vakuola yang tertinggal dalam sel. ditumpahkan, dan pendarahan menstruasi terjadi.
Bahan-bahan sekresi asidofilik intraluminal kelenjar paling jelas terlihat
pada hari ke-21. Edema stroma yang bervariasi pada fase proliferasi, juga
menjadi nyata pada saat ini dan mencapai puncaknya pada hari ke-22. FASE OVULASI
Menjelang hari ke-24, perubahan pseudodesidua atau pradesidua mulai
terlihat pada stroma. Perubahan-perubahan ini mulanya paling jelas
terlihat di sekitar arteria Spiralis dan akhirnya menyebar ke daerah-
daerah stroma yang luas. Infiltrasi limfosit pada stroma meningkat nyata Fase ini dimulai ketika level hormon luteinizing
bersamaan dengan terjadinya perubahan-perubahan pseudodesidua, dan meningkat. Hormon luteinizing merangsang
menjelang hari ke-26 sudah terlihat pula invasi PMN. folikel dominan untuk menonjol dari permukaan
ovarium dan akhirnya pecah, melepaskan sel
telur. Tingkat hormon perangsang folikel
meningkat ke tingkat yang lebih rendah. Fungsi
FASE MENSTRUASI peningkatan hormon perangsang folikel tidak
dipahami. Lonjakan hormon luteinizing dapat
dideteksi dengan mengukur tingkat hormon ini
Bila tidak terjadi kehamilan, maka akan diamati perubahan-perubahan dalam urin. Pengukuran ini dapat digunakan
endometrium sekunder dari penurunan produksi hormon oleh korpus untuk menentukan kapan wanita subur. Fertilisasi
luteum pada hari ke-24. Lapisan fungsional dari stroma akan mulai lebih mungkin ketika sperma hadir di saluran
menciut, dan kelenjar-kelenjar endometrium menjadi lebih berkelok- reproduksi sebelum telur dilepaskan. Sebagian
kelok dan tampak bergerigi. Konstriksi intermiten dari arteria spiralis besar kehamilan terjadi ketika hubungan seksual
menyebabkan stasis kapiler-kapiler lapisan fungsional, iskemia jaringan, terjadi dalam 3 hari sebelum ovulasi.
dan ekstravasasi darah ke dalam stroma dan pembentukan hematom-
hematom kecil. Akhirnya terjadi deskuamasi dan pengelupasan seluruh
lapisan endometrium fungsional.
FASE LUTEAL

LENDIR SERVIKS
Fase ini dimulai setelah ovulasi. Ini berlangsung
Lendir serviks adalah suatu sekresi kompleks yang dihasilkan oleh sekitar 14 hari (kecuali pembuahan terjadi) dan
kelenjar-kelenjar endoserviks. Lendir ini terdiri dari 92-98% air dan berakhir tepat sebelum periode menstruasi. Pada
sekitar 1% garam anorganik di mana NaCl merupakan unsur utama. fase ini, folikel yang pecah menutup setelah
Lendir juga mengandung gula sederhana, polisakarida, protein, dan melepaskan sel telur dan membentuk struktur
glikoprotein. pH biasanya basa dan berkisar antara 6,5 hingga 9,0. Klinisi yang disebut korpus luteum, yang menghasilkan
dapat segera menilai beberapa sifat fisik dari lender. Karena sifai-sifat peningkatan jumlah progesteron. Progesteron yang
ini dipengaruhi oleh kadar estrogen dan progesteron serum, maka diproduksi oleh korpus luteum mempersiapkan
seringkali mungkin untuk memperkirakan status hormonal pasien hanya uterus jika embrio ditanam. Progesteron
dengan melakukan pemeriksaan lendir serviks. Estrogen merangsang menyebabkan endometrium menebal, mengisi
produksi lendir yang jernih dan encer seperti air dalam jumlah banyak dengan cairan dan nutrisi untuk menyuburkan
(hingga 700 mg/hari) yang dapat dengan mudah ditembus sperma. Akan embrio potensial. Progesteron menyebabkan
tetapi progesteron, walaupun pada kadar estrogen plasma yang tinggi lendir di leher rahim menebal, sehingga sperma
sekalipun, akan mengirangi sekresi lendir. Lendir menjadi sedikit, kental, atau bakteri kurang mungkin memasuki uterus.
dan selular selama fase luteal siklus menstruasi dan pada kehamilan.
Sekitar 20-60 rng lendir diproduksi setiap harinya yaitu pada sebagian
besar hari dalam siklus menstruasi.
EPITEL VAGINA

Mukosa vagina merupakan lapisan epitel berlapis gepeng yang Sek-sel superfisial adalah sel-sel epitel matang,
tidak memiliki kelenjar-kelenjar. Sel-sel pada lapisan luar yang dipilih, biasanya poligonal dengan inti
menjadi pipih selama tahun-tahun reproduktif dan dapat hiperkromatik, piknotik. Sel-sel ini berkembang
mengandungH granula-granula keratohialin, namun pertandukan sebagai respon terhadap rangsang kadar estrogen
sejati tidak terjadi. Sel-sel epitel vaginal seperti halnya jaringan yang tinggi dan tidak diimbangi.
lain dan saluran reproduksi wanita, berespons terhadap
perubahan kadar steroid-steroid seks ovarium. Estrogen Sel-sel intermedia merupakan sel gepeng yang
relatif matang dengan sitoplasma eosinofilik atau
merangsang proliferasi dan pematangan sel-sel epitel,
sianofilik dan suatu inti vesikular non-piknotik.
menyebabkan mukosa vagina menebal dan kandungan glikogen
Tampilan nukelus ini merupakan faktor yang
epitel menjadi meningkat. Glikogen ini kemudian penting alam membedakan sel-sel intermedia dari
difermentasikan menjadi asam laktat oleh flora bakteria normal sel-sel superficial. Sel-sel intermedia akan
vagina, dan bertanggungjawab atas pH cairan vagina yang agak dominan pada status endokrinologis di mana kadar
asam. Perubahan-perubahan histologik dan sitologik epitel progesteron tinggi, misalnya pada kehamilan atau
vagina wanita selama siklus menstruasi normal nyaris tidak pertengahan fase luteal dari siklus menstruasi.
nyata jika dibandingkan dengan perubahan-perubahan pada
siklus estrus binatang pengerat.

DAFTAR PUSTAKA

http://rs-hga.co.id/siklus-menstruasi/

https://www.slideshare.net/HendrikLidapraja/endokrinologi-reproduksi-siklus-menstruasi

https://kumparan.com/babyologist/mengenal-siklus-menstruasi-pada-wanita

https://www.honestdocs.id/proses-terjadinya-menstruasi

https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41927/Fulltext.pdf?sequence=1&isAllowed=
y

https://www.alodokter.com/menstruasi

https://hellosehat.com/wanita/menstruasi/haid-menstruasi/

https://www.e-journal.unair.ac.id/index.php/JVHS

http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/695

https://forikes-ejournal.com/index.php/SF/article/view/sf12112

Anda mungkin juga menyukai