Anda di halaman 1dari 2

FISIOLOGI HAID

Haid atau menstruasi adalah suatu proses alamiah pada wanita yang merupakan
pertanda bahwa alat reproduksi menuaikan faalnya. Pengertian haid menurut Buku Ilmu
Kandungan Sarwono Prawirohardjo, adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus,
disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.

Mekanisme kerjanya adalah, hormone gonadotropin dari kelenjar hipofisis bagian


anterior mengendalikan (melalui aliran darah) produksi hormone ovarium. Hormon
gonadotropin (Gonadotropin Releazing Hormone) ini merangsang pelepasan Luitenizing
Hormone (LH) dan Foliccle Stimulating Hormone (FSH) dari hipofisis. FSH akan
merangsang pertumbuhan sel- sel folikel disekitar ovum, saat folikel berkembang hormone
estrogen pada ovarium meningkat dan menyebabkan penurunan FSH karena estrogen
merangsang sekresi hormone LH. Hormon LH akan merangsang terjadinya ovulasi. Setelah
ovulasi korpus luteum menghasilkan progesterone hormone yang menhambat sekresi FSH
dan LH. Progesteron menyiapkan uterus untuk implantasi ovum. Jika terjadi pembuahan,
maka korpus luteum hidupnya diperpanjang oleh rangsangan dari Human Chorionic
Gonadotropin (HCG) yang dibuat oleh sinsiotrofoblast. Jika tidak terjadi pembuahan, maka
korpus luteum akan mengalami regresi yang disertai dengan menurunnya sekresi estrogen
dan progesterone, menyebabkan luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan
dengan dinding endometrium yang robek atau terjadilah haid atau menstruasi.

Panjang siklus haid atau jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dengan
mulainya haid yang berikutnya berbeda – beda tiap wanita. Panjang siklus haid yang normal
adalah 28 hari, tetapi tidak semua wanita mengalami siklus haid ini. Panjang siklus haid biasa
pada manusia yaitu 25-32 hari. Lamanya haid biasanya berkisar 3-5 hari.

SIKLUS MENSTRUASI NORMAL

Pada siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi dua segmen yaitu siklus ovarium
dan siklus uterus. Siklus ovarium terbagi lagi menjadi siklus folikular dan siklus luteal,
sedangkan dalam siklus uterus terbagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan sekresi.

1. Siklus Ovarium
a. Fase Folikular
Pada fase ini folikel primer terdiri atas oosit primer yang dikelilingi oleh sel-sel
folikel. Dibawah pengaruh FSH , folikel berkembang menjadi folikel masak
(folikel de graaf), dan dengan adanya LH akan terjadi ovulasi.
b. Fase Luteal
Setelah ovulasi, atas pengaruh LH, sel granulose mengalami hyperplasia sehingga
terbentuk korpus luteum yang menghasilkan estrogen dan progesterone. Hormon
progesterone meningkatkan perubahan sekretorik pada endometrium urin selama
paruh akhir siklus seksual sehingga mempersiapkan uterus untuk implantasi
ovum. Jika tidak terjadi pembuahan, anatra 8-9 hari pasca ovulasi, korpus luteum
mengalami degenerasi menjadi korpus albikans. Jika terjadi pembuahan, korpus
luteum hidupnya diperpanjang oleh adanya rangsangan dari HCG.
2. Siklus Uterus (siklus menstruasi)
a. Fase Proliferasi
Fase ini berlangsung dari hari ke-5 – hari ke-14 dari hari pertama haid. Pada masa
ini endometrium dibawah pengaruh estrogen. Pada akhir proses regenerasi
berjalan dengan cepat. Saat ini disebut fase proliferasi, kelenjar tubular yang
tersusun rapi sejajar dengan sedikit sekresi.
b. Fase Sekretoris
Setelah ovulasi, produksi progesterone menginduksi perubahan sekresi
endometrium. Endometrium menjadi lebih besar dan berkelok-kelok. Fase ini
terjadi pada hari ke-14 – 27.
c. Fase Pramenstruasi (Iskemia)
Fase ini terjadi, jika ovum tidak dibuahi, berlangsung ± 2-3 hari sebelum
menstruasi. Korpus luteum akan mengalami degredasi. Sekresi progesterone dan
estrogen turun menyebabkan perubahan vaskuler yang mengakibatkan
vasokonstriksi arteria spiral (pengkerutan lapisan fungsional endometrium),
lapisan endometrium akan mengerut dan terlepas atau luruh.
d. Fase Menstruasi
Pada masa ini endometrium luruh dari dinding rahim disertai dengan perdarahan,
fase ini berlangsung 3-5 hari. Darah ini tidak membeku karena ada fermen yang
mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mucosa. Hanya
kalau banyak darah keluar , maka fermen tersebut tidak mencukupi hingga timbul
bekuan-bekuan darah dalam darah haid. Banyaknya darah haid normal ± 50 cc.

Anda mungkin juga menyukai