Anda di halaman 1dari 7

Analisis SWOT dan Marketing Mix P4 Terhadap Aplikasi Belanja Online Shopee

Iswandi Arba Panjaitan1, Muhammad Dhafin Widad2, Nadya Arafanti Bako3,


Siti Khairiah4, Zabna Syamira5
Program Studi Bisnis Digital, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pelita Bangsa
Jl. Inspeksi Kalimalang Tegal Danas Arah Deltamas, Cibatu, Cikarang.
zabnasyamira@gmail.com

Abstrak
Shopee telah menjadi medium bisnis yang populer di sektor ekonomi sebagai metode
ekspansi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam
terhadap aspek bisnis e-commerce Shopee, dengan fokus pada strategi pengembangan
dan keberlanjutan dalam konteks pasar yang dinamis. Analisis SWOT dan Analisis
Marketing Mix P4 digunakan untuk mengevaluasi Shopee sebagai salah satu aplikasi
belanja online terbesar di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan tinjauan
literatur dari jurnal ilmiah.
Kata Kunci: Shopee, Bisnis, E-commerce, Online, Analisis SWOT, Marketing Mix P4

Abstrak
Shopee is a widely used business platform for expanding businesses. This research aims
to conduct an in-depth analysis of Shopee's e-commerce aspects, focusing on
development and sustainability strategies in a dynamic market context. To evaluate
Shopee as one of the largest online shopping applications in Indonesia, this research
uses SWOT Analysis and P4 Marketing Mix Analysis. The research method includes a
literature review of scientific journals.
Keywords: Shopee, Business, E-commerce, Online, SWOT Analysis, Marketing Mix P4
1. Pendahuluan

Seiring perkembangan zaman, kegiatan masyarakat turut mengalami perubahan.


Di era modern seperti saat ini semua tak luput dari teknologi dan digitalisasi, salah
satunya adalah kegiatan jual beli. e-commerce telah menjadi primadona baru dalam hal
berbelanja masyarakat dunia, tak terkecuali di Indonesia. Dengan populasi penduduk
terbesar keempat di dunia atau sekitar 250 juta jiwa, Indonesia adalah pangsa pasar yang
tepat dan menjanjikan karena secara otomatis dengan banyaknya populasi, maka makin
banyak pula orang akan berbelanja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Diantara berbagai e-commerce yang dapat diakses di wilayah Indonesia, salah
satu yang cukup terkenal dan banyak digunakan adalah marketplace Shopee yang
berhasil menduduki ranking pertama pada tahun 2017. Sebagai e-commerce yang
memeliki reputasi yang mendunia, Shopee bukanlah pemain tunggal dalam bisnis e-
commerce. Untuk dapat bertahan ditengah kompetisi digital yang ketat, tentunya
Shopee diharapkan selalu berinovasi untuk selalu menjaga kualitas layanan dan
meningkatkan daya saing terhadap kompetitornya. Oleh karena itu, akan dilakukan
analisis menggunakan S.W.O.T. (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan
analis Marketing Mix untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, maupun
ancaman yang dapat terjadi terhadap e-commerce Shopee.

2. Pembahasan

2.1 Analisa Shopee Melalui Metode Pendekatan Marketing Mix


Marketing mix merupakan gabungan beberapa komponen yang berhubungan
satu sama lain, membentuk strategi dalam pemasaran. Komponen bauran pemasaran
tidak lepas dari product, price, promotion, place, people, process, physical evidence
sebagai strategi penting menentukan keberhasilan mencapai tujuan kegiatan pemasaran.
Dikatakan penting karena sebelum melakukan pembelian, biasanya marketing mix
dipertimbangkan lebih dulu. Lebih lanjut, (Kotler & Armstrong, 2018) menjelaskan
bahwa bauran pemasaran ialah beberapa variabel pemasaran seperti promosi, tempat,
harga, produk yang perusahaan gunakan untuk memperoleh tanggapan yang diharapkan
dari pasar sasarannya. (Kotler & Keller, 2016), dalam (Dwinanda & Nur, 2020),
menunjukkan variabel dari bauran pemasaran yang diterapkan sekarang adalah 7P. Dari
pengertian tersebut, disimpulkan bahwa marketing mix yang dilakukan oleh Shopee
yaitu dengan memfokuskan pada lokasi pasar dengan tingginya kepadatan penduduk di
Indonesia. Mereka melihat adanya peluang yang besar jika mereka dapat melakukan
strategi pemasaran yang tepat. Berikut adalah beberapa bauran pemasaran yang
dilakukan oleh Shopee:

1. Product (produk)
Atas pemahaman Shopee mengenai keinginan dan kebutuhan pasar, Shopee
melakukan beberapa strategi marketing mix terkait dengan produk (layanan) yaitu
dengan memberikan gratis biaya ongkir se-Indonesia. Tidak seperti kebanyakan
perusahaan e-commerce lain, Shopee mengisyaratkan bahwa konsumen dapat membeli
produknya tanpa harus memikirkan jarak dan biaya yang harus dibayar. Selain itu,
Shopee juga memberikan garansi produk yang mereka jual. Ini bertujuan untuk
membangun kredibilitas dan kepercayaan Shopee di mata pelanggannya. Hal ini
dilakukan dengan cara menahan pembayaran kepada penjual sampai pembeli telah
menerima produk dalam keadaan yang sesuai.

2. Price (harga)
Shopee mengambil langkah berani dengan memberikan garansi produk dengan
harga yang termurah. Mereka dapat melakukannya dengan cara melakukan kesepakatan
dengan seller untuk menentukan harga terbaik. Garansi ini bekerja saat pembeli dapat
menemukan harga produk yang lebih mahal di Shopee, pihak Shopee akan memberikan
kompensasi berupa voucher belanja senilai 2 kali selisih harga.

3. Place (tempat)
Di era digital ini segalanya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dalam
hitungan detik hanya dengan menggunakan jari. Shopee melihat kesempatan ini untuk
mendapat keuntungan dengan memanfaatkan teknologi digital dimana segalanya
dilakukan secara online. Shopee membuka layanan platform perdagangan secara online
(e-commerce) dengan target pelanggan pengguna gadget.
4. Promotion (promosi)
Berbagai cara dilakukan Shopee untuk menarik pelanggan. Shopee
mamanfaatkan teknologi digital seperti media sosial dan aplikasi mobile dalam
melakukan promosi. Shopee melihat bahwa target pasar mereka pada umumnya
menggunakan smartphone dengan sistem operasi Android dan iOs. Dengan demikian,
Shopee membangun aplikasi e-commerce berbasis mobile lalu mengunggahnya pada
platform distributor aplikasi seperti Google Play Store dan App Store. Setelah aplikasi
tersebut siap, selanjutnya Shopee melakukan kampanye-kampanye sebagai berikut:

1. Pemberian Voucher Gratis Pada Pelanggan.


Berbagai jenis voucher mulai dari gratis untuk ongkir, cashback, sampai dengan
voucher terhadap pembelian produk dengan kategori spesial tentu akan membuat para
pelanggannya tidak berpikir lama untuk segera memenuhi kebutuhannya.

2. Newsletter Pada Email Pelanggan


Promosi produk terlaris dan terbaru dengan berbagaipotongan harga lewat email
mungkin sudah tidak asing dilakukan oleh kebanyakan perusahaan. Namun sekelompok
pelanggan juga akan terganggu dengan newsletter ini, membuat tumpukkan pada email
masuk dan akhirnya pelanggan melakukan block ads. Meskipun demikian, cara ini tetap
dilakukan oleh e-marketer Shopee.

3. Digital Advertising
Youtube merupakan search engine kedua terbesar setelah Google. E-
marketer Shopee sudah lama memanfaatkan youtube sebagai platform untuk
mempromosikan produknya. Melalui Youtube, iklan akan disesuaikan dengan kategori
video yang ditonton dan disukai oleh penonton. Dengan ini kampanye mereka akan
dilihat oleh banyak orang dan mengundang minat untuk berbelanja di aplikasi e-
commerce yang mereka buat, Mereka melakukan hal yang sama pada sosial media
seperti Instagram, Facebook, dan Twitter.

4. Giveaway Kepada Pelanggan


Bila newsletter dianggap sebagai strategi direct marketing, maka giveaway
merupakan salah satu contoh undirect marketing yang tepat pada sosial media. Shopee
melakukan kampanyenya dengan memberikan hadiah sebagai persyaratan, dimana
secara tidak langsung pengguna sosial media lainnya akan ikut terlibat dalam kampanye
yang dilakukannya.

5. Promosi Melalui Penjualan Merchandise


Merchandise dapat menjadi sesuatu barang yang mewah jika dibintangi oleh
public figure. Ketenaran dari public figure tersebut membuat semakin terkenalnya
produk dimata konsumen. Ini akan membuat pandangan konsumen seperti ’’idola saya
saja menggunakan produknya, kenapa saya tidak?” dan cara ini berhasil dilakukan e-
commerce Shopee.

6. Membangun Public Relationship

Public relationship yang dibangun oleh Shopee yaitu salah satunya dengan
bekerja sama dengan berbagai mitra baik seller (penjual) atau instansi yang bergerak di
bidang kesehatan dan teknologi yang berurusan dengan jaminan dan kebutuhan
masyarakat. Pendekatan ini sangat dipahami oleh Shopee. Semakin sering terlibatnya
mereka dalam kegiatan masyarakat, maka citra mereka semakin baik dikenal.

2.2 Analisa Shopee Melalui Metode Pendekatan SWOT


Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah sebuah
alat atau strategi manajemen yang digunakan untuk mengeluarkan faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Berikut adalah analisis SWOT
tentang Shopee:

1. Strength (Kekuatan)
Shopee beroperasi di pasar yang berkembang pesat di Asia Tenggara, yang
memberikan potensi pertumbuhan yang besar. Shopee menawarkan beragam produk
mulai dari fashion, elektronik, hingga makanan, serta layanan seperti ShopeePay dan
ShopeeMall, yang meningkatkan daya tarik platformnya. Dengan strategi pemasaran
dan promosi yang efektif Shopee dikenal karena kampanye pemasaran yang inovatif
dan promosi yang menarik, seperti Shopee 10.10, 11.11 dan 12.12 yang berhasil
menarik perhatian konsumen.
2. Weakness (Kelemahan)
Shopee menghadapi persaingan yang kuat dari platform e-commerce lainnya,
seperti Lazada dan Tokopedia, yang dapat mempengaruhi profitabilitasnya. Shopee
yang bergantung pada promosi dapat mempengaruhi profitabilitasnya, terutama jika
biaya pemasaran terus meningkat.

3. Opportunity (Peluang)
Pertumbuhan pengguna internet di Asia Tenggara memberikan peluang bagi
Shopee untuk menjangkau konsumen baru. Ekspansi ke layanan lain: Shopee dapat
memperluas portofolio layanannya, seperti logistik dan pembayaran digital, untuk
meningkatkan pendapatan dan nilai tambah bagi konsumen.

4. Threats (Ancaman)
Perubahan regulasi di pasar-pasar utama Shopee, seperti Indonesia dan
Malaysia, dapat mempengaruhi operasional dan profitabilitas perusahaan. Persaingan
dari Pemain Lokal dan Global: Persaingan dari platform e-commerce lokal dan global
dapat mengancam pangsa pasar Shopee dan memaksa perusahaan untuk terus
berinovasi. Dengan memahami faktor-faktor ini, Shopee dapat mengembangkan strategi
yang lebih efektif untuk memanfaatkan kekuatan dan peluangnya, sambil mengatasi
kelemahan dan ancaman yang ada.

3. Kesimpulan
Analisis SWOT terhadap e-commerce Shopee dapat digunakan untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh Shopee.
Hasil dari Analisis SWOT berupa matriks S.W.O.T yang berisi strategi S-O
Opportunities yang dimiliki terhadap Strengths agar peluang dapat dimaksimalkan ; W-
O Opportunities terhadap Weaknesses sehingga peluang yang muncul tidak hilang sia-
sia ; S-T Threats yang mungkin muncul terhadap Strengths sehingga tidak menjadi
hambatan dan W-T Threats terhadap Weaknesses untuk mencari solusinya.
Strategi-strategi tersebut yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
pihak Shopee untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan daya saing terhadap
kompetitornya.
Sedangkan dengan Analisis Marketing Mix kita dapat melihat perusahaan dalam
mencapai target memenuhi kebutuhan konsumen. marketing mix yang dilakukan oleh
Shopee yaitu dengan memfokuskan pada lokasi pasar dengan tingginya kepadatan
penduduk di Indonesia. Mereka melihat adanya peluang yang besar jika mereka dapat
melakukan strategi pemasaran yang tepat.

Daftar Pustaka

[1] Khotimah, K., & Jalari, M. (2021). Menguji Marketing Mix 7P Terhadap Keputusan
Pembelian Shopee di Sukoharjo. Maker: Jurnal Manajemen, 7(1), 81-94.

[2] Gudiato, C., Sediyono, E., & Sembiring, I. (2022). Analisis Sistem E-Commerce
pada Shopee untuk meningkatkan daya saing menggunakan metode SWOT. Journal of
Information Technology, 2(1), 6-10.

[3] Debra Z Basil, G. D.-M. (2019). Social Marketing in Action. Cham: Springer.

[4] Wirtz, B. W. (2019). Digital Business Models. Cham: Springer

Anda mungkin juga menyukai