Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Promosi Penjualan dan Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas

Pelanggan

Lanina Novita Putry, Siti Zuhroh


STIE PGRI Dewantara Jombang, STIE PGRI Dewantara Jombang

Korespondensi*: laninaputri20@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh promosi
penjualan dan kepercayaan merek terhadap loyalitas pelanggan pada pengguna
marketplace shopee di Jombang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
eksplanasi yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Populasinya
adalah pengguna marketplace shopee di Jombang dengan sampel penelitian
sebanyak 100 orang, analisa data dengan menggunakan metode statistik Regresi
Linier Berganda dan pengujian hipotesis dan koefisien determinasi. Data diolah
menggunakan SPSS 2.0. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
Promosi Penjualan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan
Kepercayaan Merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Selain
itu diperoleh hasil bahwa promosi penjualan memiliki pengaruh yang paling
besar. Maka Marketplace shopee perlu terus mempertahankan promosi penjualan
agar dapat membuat konsumennya tetap loyal dan mampu bersaing dengan
marketplace lain.
Kata Kunci: Promosi Penjualan, Kepercayaan Merek, Loyalitas Pelanggan

Abstract
This study aims to determine and explain the effect of sales promotion and brand
trust on customer loyalty to shopee marketplace users in Jombang. This study
uses an explanatory research method which is carried out through data collection
in the field. The population is shopee marketplace users in Jombang with a
research sample of 100 people, data analysis using the Multiple Luier Regression
statistical method and hypothesis testing and coefficient of determination. The
data is processed using SPSS 20. significant to customer loyalty. In addition, the
results obtained that sales promotions have the greatest influence. So the Shopee
Marketplace needs to continue to maintain sales promotions in order to keep
consumers loyal and able to compete with other marketplaces.
Keywords: Sales Promotion, Brand Trust, Customer Loyalty

A. PENDAHULUAN
Pertumbuhan e-commerce di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh RedSeer pada tahun 2020,
pembelian melalui e-commerce meningkat pesat sebanyak 18,1% hingga 98,3 juta
transaksi dengan total transaksi senilai $1,4 juta USD. Diperkirakan saat pandemi
berlangsung terdapat sekitar 12 juta pengguna e-commerce baru. Pertumbuhan
tersebut didukung dengan adanya kebiasaan konsumen yang berbelanja
menggunakan sistem online. Maka, e-commerce saat ini makin digemari oleh
konsumen.
Pertumbuhan e-commerce yang cepat ini didukung dengan adanya teknologi
yang di akses oleh konsumen. Electronic commerce (E-Commerce) ialah konsep
baru yang menggambarkan proses jual beli benda ataupun jasa pada World Wide
Website internet ataupun proses jual beli ataupun pertukaran produk, jasa serta
data lewat jaringan data termasuk internet. Dengan adanya pertumbuhan e-
commerce dapat menjadikan peluang bisnis untuk mendirikan usaha.
Melihat trend e-commerce yang semakin meningkat, membuat para pelaku
bisnis di Indonesia saat ini berlomba-lomba untuk memaksimalkan pemanfaatan
e-commerce dengan memunculkan keunggulan-keunggulan produknya. Sehingga
akan menarik konsumen untuk menjadi loyal pada e-commerce tersebut.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh xendit.co jumlah pengunjung
marketplace shopee meningkat setiap tahunnya karena adanya kesenangan yang
dirasakan oleh konsumen marketplace shopee sehingga meimbulkan loyalitas
pelanggan. Shopee menempati tingkat teratas e-commerce Indonesia yang paling
banyak dicari pada tahun 2020 dari situs e-commerce lain berdasarkan hasil survei
yang dilakukan databoks.com, hal ini dapat mengindikasikan bahwa ketertarikan
konsumen terhadap Shopee meningkat.
Shopee adalah salah satu aplikasi e-commerce yang berbasis marketplace.
Shopee pertama kali hadir di Indonesia pada awal tahun 2015 di kawasan Asia
Tenggara, termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filiphina, Taiwan.
Shopee merupakan wadah belanja online yang lebih fokus pada platform
mobile sehingga orang-orang lebih mudah mencari, berbelanja, dan berjualan
langsung di ponselnya. Shopee merupakan marketplace yang menyediakan
berbagai kebutuhan sehari-hari seperti : pakaian, perlengkapan rumah tangga,
barang elektronik, perawatan dan kesehatan, dan lain-lain. Shopee memiliki
berbagai fitur dan promosi menarik setiap harinya.
Berdasarkan aplikasi shopee terdapat berbagai fitur dan promosi yang
diberikan Shopee disetiap harinya. Mulai dari promo gratis ongkir, bayar di
tempat, bayar tagihan listrik dan pulsa lebih murah, dan lain sebagainya. Selain itu
marketplace shopee juga memberikan apresiasi kepada pelanggannya melalui fitur
shopee loyalty. Dalam shopee loyalty memiliki 4 tingkatan, Classic (membeli
minimal 1 kali), Silver (membeli minimal 3 kali), Gold (membeli minimal 20
kali), dan Platinum (membeli minimal 75 kali). Dalam shopee loyalty juga apabila
semakin tinggi tingkatan semakin banyak keuntungan yang di dapatkan oleh
pelanggan. Sehingga membuat loyalitas pelanggan terbentuk dengan adanya
berbagai promosi penjualan yang diberikan marketplace shopee.
Loyalitas pelanggan merupakan suatu komitmen yang kuat yang mendorong
untuk terjadinya pembelian kembali (Oliver, 1997). Secara umum loyalitas
pelanggan diartikan sebagai kesetiaan konsumen terhadap suatu produk, baik
barang maupun jasa tertentu. Loyalitas pelanggan ialah perwujudan serta
kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam memakai sarana ataupun jasa
pelayanan (Ishak & Luthfi, 2011). Loyalitas pelanggan merupakan kunci
keberhasilan suatu perusahaan yang tidak hanya berdampak sementara, namun
berkelanjutan yang juga menjadi keunggulan bersaing dengan perusahaan lain.
Menurut (Kotler & Keller, 2016) promosi penjualan merupakan alat-alat
insentif yang berjangka pendek dan dirancang untuk menstimulus pembelian
produk atau jasa tertentu secara lebih besar dan lebih cepat oleh penjual atau
konsumen. Promosi penjualan sangat berperan penting dalam kesuksesan seorang
pemasar dalam sebuah perusahaan agar barang atau jasa yang ditawarkan mampu
menarik perhatian pelanggan sampai pelanggan mau menggunakan produk atau
jasa tersebut. Dengan begitu, perusahaan akan mendapatkan lebih banyak
pelanggan dan meningkatkan laba. Promosi penjualan terdiri atas kumpulan kiat
insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dan dirancang untuk
mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih
besar oleh penjual. Promosi penjualan mencakup kiat untuk promosi konsumen,
misalnya sampel produk, kupon, penawaran, pengembalian uang, potongan harga,
premi, hadiah dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian oleh (Suntari, 2018)
tentang “Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus
Alfamart Cabang Darmaraja Sumedang) “ membuktikan bahwa Promosi
penjualan mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada
Alfamart Cabang Darmaraja.
Loyalitas pelanggan terbentuk tidak hanya karena adanya promosi penjualan
namun juga karena adanya kepercayaan merek. Timbulnya kepercayaan merek
menyebabkan rasa kesetiaan konsumen akan merek. Dimana kesetiaan dalam
merek merupakan respon perilaku yang ditunjukan sepanjang waktu selama
memandang merek tersebut memiliki arti penting bagi dirinya. Menurut
(Ferrinadewi, 2010) Kepercayaan merek adalah kemampuan merek untuk
dipercaya (brand reliability), yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa
produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan dan intensi baik merek
(brand intention) yang didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek
tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen. Berdasarkan hasil
penelitian oleh (Warusman & Untarini, 2016) tentang “Pengaruh Citra Merek dan
Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada Anggota
Komunitas Sepeda Motor Honda Vario 125cc di Surabaya) “Kepercayaan merek
berpengaruh positiff terhadap loyalitas konsumen pada konsumen sepeda motor
Honda Vario 125cc.
Masyarakat Jombang menganggap e-commerce merupakan suatu hal yang
mendorong adanya peningkatan trend dimasa kini. Peningkatan e-commerce
sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku konsumen. Masyarakat
Jombang sendiri sudah tidak asing lagi dengan situs atau aplikasi e-commerce
seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dsb. Dari banyaknya situs atau
aplikasi e-commerce salah satunya Shopee menjadi ketertarikan penulis untuk
melakukan penelitian pada konsumen di Kota Jombang. Berdasarkan hasil survei
yang dilakukan peneliti di instagram pribadinya peneliti menemukan adanya
berbagai tanggapan positif dari responden mengenai marketplace shopee. 91%
diantaranya lebih memilih marketplace shopee dari marketplace lain. Alasannya
cukup beragam, namun dapat di simpulkan bahwa responden tertarik dengan
berbagai fitur dan promosi penjualan yang ditawarkan oleh marketplace shopee.
Selain itu responden juga menyadari adanya kemudahan saat menggunakan
marketplace shopee dari pada marketplace lain.
Dari latar belakang yang telah disampaikan, peneliti mengemukakan
rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini. Pertama, Apakah ada
pengaruh signifikan promosi penjualan terhadap loyalitas pelanggan pada
Pengguna Marketplace Shopee di Jombang. Kedua, Apakah ada pengaruh
signifikan kepercayaan merek terhadap loyalitas pelanggan pada Pengguna
Marketplace Shopee di Jombang. Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat,
khususnya bagi pihak manajemen marketplace shopee.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan apakah
terdapat pengaruh yang signifikan promosi penjualan dan kepercayaan merek
terhadap loyalitas pelanggan pada pengguna marketplace shopee di Jombang.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ataupun manfaat
bagi perusahaan khususnya tenaga pemasaran dalam menentukan strategi yang
harus ditetapkan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualannya dalam jangka
panjang serta dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan sangat penting artinya bagi perusahaan yang ingin
menjaga kelangsungan hidup maupun keberhasilan usahanya (Samsudin, 2018).
Menurut (Samsudin, 2018) Pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa
untuk membeli dari produsen atau penyedia jasa layanan. Kebiasaan itu terbentuk
melalui pembelian dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu. Tanpa
adanya sejarah perjalanan hubungan yang kuat dan pembelian berulang,
konsumen tersebut bukanlah pelanggan, atau lebih mudah disebut pembeli.
Konsumen sejati tumbuh seiring dengan waktu. Loyalitas pelanggan sangat
diperlukan di dalam keberlangsungan suatu perusahaan, dimana citra,
kepercayaan, reputasi perusahaan yang baik merupakan faktor penting dalam
terciptanya loyalitas pelanggan. Loyalitas dari pelanggan terhadap perusahaannya
mutlak dipertahankan demi terciptanya hubungan yang saling menguntungkan di
antara kedua belah pihak. Sehingga perusahaan harus selalu fokus kepada
pelanggan, untuk memenuhi harapan, keinginan dan kebutuhan serta menghargai
mereka sehingga dapat menjalin hubungan sampai ke tingkat emosional di antara
pelanggan dengan perusahaan.
Menurut (Kotler & Keller, 2008) membangun loyalitas pelanggan dengan
menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua
pemasar dan hal ini menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang.
Beberapa uraian di atas dapat disimpulkan loyalitas pelanggan merupakan
kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa dimana
pembelian tersebut selang selama periode tertentu dengan secara teratur dan
adanya sikap yang baik untuk merekomondasikan produk tersebut ke orang lain.
Menurut (Griffin, 2009) ada empat aspek dalam pengukuran loyalitas
pelanggan, diantaranya yaitu :
1. Melakukan pembelian ulang secara teratur, yaitu pelanggan yang merasa
puas dengan produk atau jasa yang dibelinya akan melakukan pembelian
kembali.
2. Membeli secara antar lini produk dan jasa, yaitu selain melakukan
pembelian produk dan jasa utama pelanggan juga membeli produk dari lini
produk lainnya.
3. Merekomendasikan kepada orang lain, yaitu memberikan rekomendasi
kepada orang lain mengenai pembelian produk dan jasa pada perusahaan
tersebut.
4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing, yaitu pelanggan tidak
mudah beralih pada perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa
serupa.
2. Promosi Penjualan
Menurut (Kotler & Keller, 2016) promosi penjualan merupakan alat-alat
insentif yang berjangka pendek dan dirancang untuk menstimulus pembelian
produk atau jasa tertentu secara lebih besar dan lebih cepat oleh penjual atau
konsumen.
Menurut (Tjiptono, 2008) promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli
pelanggan.
Tujuan promosi penjualan menurut (Alma, 2007) merupakan petunjuk dalam
melakukan promosi penjualan yang tepat dan juga sebagai dasar evaluasi
pelaksanaan, sebagai berikut :
1. Menarik para pembeli baru
2. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen-konsumen atau
pelanggan lama.
3. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama.
4. Menghindarkan konsumen lari ke produk lain.
5. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas.
6. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas
market share jangka panjang.
Menurut (Haryani, 2019) promosi penjualan memiliki indikator - indikator
sebagai berikut:
1. Monetary, merupakan promosi penjualan yang berkaitan dengan uang,
promosi penjualan ini dilakukan dengan memberikan potongan harga
secara intensif pada konsumen saat melakukan pembelian.
2. Non-Monetary, merupakan promosi penjualan yang tidak berkaitan dengan
uang, promosi penjualan ini tidak memberikan intensif secara langsung
dan lebih berdasar pada hubungan dengan konsumen.
Menurut penelitian (C. R. Sari, 2016) membuktikan bahwa variabel promosi
penjualan memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
3. Kepercayaan Merek
Menurut (W. Y. T. B. Sari dkk., 2010) kepercayaan merek adalah kesedian
seseorang untuk menggantungkan dirinya pada suatu merek dan risikonya karena
adanya harapan bahwa merek itu akan memberikan hasil yang positif.
Sedangkan menurut (Tjiptono, 2008) kepercayaan merek sebagai kesediaan
atau kemauan konsumen untuk mempercayai atau mengandalkan merek dalam
situasi segala resikonya karena ada harapan bahwa merek bersangkutan akan
memberikan hasil positif bagi konsumen.
Dari penjelasan di atas dapat dimpulkan bahwa kepecayaan merek merupakan
kesediaan konsumen untuk meyakini suatu merek dengan seluruh resikonya
karena adanya keinginan di benak konsumen bahwa merek yang dipercayai akan
memberikan hasil yang positif kepada konsumen, sehingga akan menimbulkan
kesetiaan dan loyalitas terhadap suatu merek.
Menurut (Mayer dkk., 2010) faktor yang membentuk kepercayaan seseorang
terhadap merek suatu perusahaan ada tiga, sebagai berikut:
1. Kesungguhan atau Ketulusan (Benevolence), merupakan kemauan penjual
dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya
dengan konsumen. Profit yang diperoleh penjual dapat dimaksimumkan,
tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan semata-mata
mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memiliki perhatian
yang besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen.
2. Kemampuan (Ability), Kemampuan mengacu pada kompetensi dan
karakteristik penjual atau organisasi dalam mempengaruhi dan mengotori
wilayah yang spesifik. Dalam hal ini, bagaimana penjual mampu
menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaksi dari gangguan
pihak lain. Artinya bahwa konsumen memperoleh jaminan kepuasan dan
keamanan dari penjual dalam melakukan transaksi.
3. Integritas (Integrity), Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau
kebiasaan penjual dalam menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan
kepada konsumen apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kualitas
produk yang dijual apakah dapat dipercaya atau tidak.
Menurut penelitian (Warusman & Untarini, 2016) membuktikan bahwa
variabel kepercayaan merek memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas
pelanggan.
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah disampaikan diatas
maka kerangka konseptual pada penelitian ini adalah :

Promosi Penjualan
(X1)

Loyalitas Pelanggan
v
(Y)

Kepercayaan
v
Merek
(X2)

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian


H1 : Semakin tinggi promosi penjualan maka semakin tinggi loyalitas pelanggan
pengguna marketplace shopee di Jombang.
H2 : Semakin tinggi kepercayaan merek maka semakin tinggi loyalitas pelanggan
pengguna marketplace shopee di Jombang.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut
(Sugiyono, 2016) metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
verifikasi, pendekatan kuantitatif dan metode explanatory yang mana tujuannya
adalah menelaah antar variabel yang menjelaskan suatu fenomena tertentu.
Dengan menggunakan skala pengukuran Likert, metode pengumpulan data
dengan cara observasi, wawancara, kuisioner serta dokumentasi. Teknik analisis
data menggunakan metode regresi linier berganda, uji asumsi klasik dan uji
hipotesis dengan bantuan program SPSS.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu
responden diberi pertanyaan dalam bentuk angket atau kuesioner, dengan
demikian sumber datanya adalah data primer yang diambil langsung dari sampel
dan dikumpulkan secara langsung.
Populasi penelitian ini adalah semua pengguna marketplace shopee di
Jombang yang jumlahnya tidak diketahui. Sampel penelitian ini adalah 100
pengguna marketplace shopee di Jombang.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS versi 20, maka
diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Hasil Uji Asumsi Klasik
 Uji Normalitas
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.23828949
Absolute .088
Most Extreme
Positive .059
Differences
Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z .877
Asymp. Sig. (2-tailed) .425
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Lampiran SPSS, Data Primer Diolah, 2021

Berdasarkan tabel 1, menunjukkan bahwa hasil uji normalitas diketahui


nilai signifikan sebesar 0,425 > 0,05 oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
 Uji Multikolinieritas

Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
(Constant)
1 Promosi Penjualan (X1) .943 1.060
Kepercayaan Merek (X2) .943 1.060
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan(Y)
Sumber : Lampiran SPSS, Data Primer Diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami


gejala multikolinieritas. Hal ini tampak pada tolerance masing-masing
variabel lebih besar dari 0,1. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan bahwa
nilai VIF masing-masing variabel kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi
tersebut.
 Uji Heteroskedatistas

Sumber : Lampiran SPSS, Data Primer Diolah,


2021
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedatistas

Berdasarkan gambar 2,
menunjukkan bahwa pergerakan
grafik scatter plot tidak mempunyai
penyebaran yang jelas dan titik-titik
tersebut menyebar di atas dan
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
gangguan heteroskedatistas pada model regresi sehingga model regresi
tersebut layak digunakan.
 Uji Autokorelasi
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
Square the Estimate
1 .635 a
.403 .391 2.261 2.150
a. Predictors: (Constant), Kepercayaan Merek (X2), Promosi Penjualan (X1)
b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan (Y)
Sumber : Lampiran SPSS, Data Primer Diolah, 2021

Berdasarkan uji autokorelasi diatas menunjukkan bahwa nilai DW yang


dihasilakan dari model regresi adalah 2,150. Sedangkan dari tabel DW
dengan signifikan 0,5 dan jumlah data sebanyak n = 100, k (jumlah variabel
independen) = 2, sehingga diperoleh nilai dU = 1,715, diperoleh nilai DW
tabel sebesar dL = 1,633, dU = 1,715, 4-du = 2,285. Pada tabel tersebut
menunjukkan nilai durbin Watson tidak terjadi autokorelasi karena nilai dw
terletak diantara du dan 4-du, du < dw < 4-du (1,715 < 2,150 < 2,285).
2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) .341 1.818 .187 .852
Promosi Penjualan
.529 .158 .271 3.352 .001
1 (X1)
Kepercayaan Merek
.828 .130 .513 6.353 .000
(X2)
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan (Y)
Sumber : Lampiran SPSS, Data Primer Diolah, 2021

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa


sebagai berikut : Y = 0,341 + 0,529X1 + 0,828X2 + 1,818

Persamaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Nilai konstanta 0,341 menunjukkan bahwa jika variabel promosi penjualan
(X1) dan kepercayaan merek (X2) adalah 0 (nol) artinya tidak ada promosi
penjualan dan kepercayaan merek, maka loyalitas pelanggan (Y) adalah
0,341.
2. Berdasarkan persamaan koefisien regresi menunjukkan bahwa variabel
promosi penjualan (X1) mempunyai arah regresi positif dengan nilai 0,529
yang berarti bahwa apabila promosi penjualan mengalami peningkatan 1%
maka loyalitas pelanggan akan meningkat sebesar 52%.
3. Berdasarkan persamaan koefisien regresi menunjukkan bahwa variabel
kepercayaan merek (X2) mempunyai arah regresi positif dengan nilai 0,828
yang berarti bahwa apabila kepercayaan merek mengalami peningkatan
1% maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 82%.
3. Hasil Uji Hipotesis
 Uji Hipotesis Uji t (Uji Parsial)
Tabel 6. Hasil Uji t (Uji Parsial)
No Variabel Nilai Signifika Tabel t

1 Promosi Penjualan (X1) 3,352 0,001 1,984

2 Kepercayaan Merek (X2) 6,353 0,000 1,984

Sumber : Lampiran SPSS, Data Primer Diolah, 2021

Berdasarkan tabel 6, maka uji t penelitian ini dapat dijelaskan sebagai


berikut :
1. Variabel Promosi Penjualan
Variabel promosi penjualan (X1) memiliki nilai t hitung 3,352 > t tabel 1,984
dan signifikansi 0,001, karena nilai t sig = 0,001 < α = 0,05 sehingga
hipotesis pertama diterima (H1 = diterima), yang artinya promosi
penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi promosi
penjualan maka semakin tinggi loyalitas pelanggan pada pengguna
marketplace shopee di Jombang.
2. Variabel Kepercayaan Merek
Variabel kepercayaan merek (X2) memiliki nilai t hitung 6,352 > t tabel 1,984
dan signifikansi 0,000, karena nilai t sig = 0,000 < α = 0,05 sehingga
hipotesis kedua diterima (H2 = diterima), yang artinya kepercayaan
merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi kepercayaan
merek maka semakin tinggi loyalitas pelanggan pada pengguna
marketplace shopee di Jombang.
 Uji Hipotesis R-Squared Coeficients (Koefisien Determinasi)
Tabel 7. Hasil R-Squared Coeficients (Koefisien Determinasi)
Model Summaryb

Model R R Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Square Estimate
1 .635 a
.403 .391 2.261 2.150
a. Predictors: (Constant), Kepercayaan Merek (X2), Promosi Penjualan (X1)

b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan (Y)

Sumber : Lampiran SPSS, Data Primer Diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai R2 sebesar 0,403 artinya


loyalitas pelanggan dalam penelitian ini dipengaruhi oleh variabel promosi
penjualan dan kepercayaan merek sebesar 40,3% dan sisanya (100% - 40,3%
= 59,7%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
4. Pembahasan
a) Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Loyalitas Pelanggan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas menunjukkan bahwa
promosi penjualan mampu mempengaruhi loyalitas pelanggan. Hasil uji
hipotesis menunjukkan bahwa promosi penjualan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini berdasarkan nilai t hitung
3,352 > t tabel 1,984 dan signifikansi 0,001 dan berdasarkan tanggapan
responden yang baik mengenai promosi penjualan yang dalam penelitian
ini menunjukkan bahwa pelanggan marketplace shopee sangat sering
memanfaatkan promosi penjualan yang diberikan marketplace shopee.
Persaingan yang ketat dalam bisnis marketplace di Indonesia
menjadikan konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan untuk
memilih sesuai dengan kebutuhannya. Setiap marketplace biasanya
mempunyai kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana konsumen
menentukan pilihan tersebut terutama dengan melihat promosi penjualan
yang diberikan oleh marketplace tersebut. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi loyalitas pelanggan, salah satunya adalah promosi
penjualan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa item pernyataan “Saya
sering membeli di marketplace shopee ketika ada potongan harga”
mempunyai nilai rata-rata tertinggi yang menunjukkan bahwa adanya
ketertarikan pelanggan untuk membeli ketika ada potongan harga, dari
item pernyataan tersebut didukung adanya wawancara yang dapat
disimpulkan bahwa pelanggan sering membeli ketika ada potongan harga.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian (C. R. Sari, 2016) tentang
“Pengaruh Promosi Penjualan dan Citra Terhadap Loyalitas Pelanggan di
Perigon Fitness Studio Yogyakarta” yang memberikan hasil bahwa
variabel promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pelanggan di Perigon Fitness Studio Yogyakarta.
b) Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas menunjukkan bahwa
kepercayaan merek mampu mempengaruhi loyalitas pelanggan. Hasil uji
hipotesis menunjukkan bahwa kepercayaan merek berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini berdasarkan nilai t hitung
6,352 > t tabel 1,984 dan signifikansi 0,000 dan berdasarkan tanggapan
responden yang baik mengenai loyalitas pelanggan yang dalam penelitian
ini menunjukkan bahwa marketplace shopee mampu menjamin keamanan
pelanggannya ketika berbelanja di marketplace shopee.
Kepercayaan merek merupakan kemampuan merek untuk dipercaya
yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu
memenuhi harapan. Setiap marketplace biasanya mempunyai strategi yang
berbeda-beda dalam membangun kepercayaan merek dengan
konsumennya, tinggal bagaimana konsumen menentukan pilihan tersebut
terutama dengan melihat tingkat keamanan yang diberikan disetiap
marketplace. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas
pelanggan, salah satunya adalah kepercayaan merek. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa item pernyataan “Saya merasa aman berbelanja di
marketplace shopee” mempunyai nilai rata-rata tertinggi yang
menunjukkan adanya perasaan aman yang dirasakan konsumen, dari item
pernyataan tersebut didukung adanya wawancara yang dapat disimpulkan
bahwa konsumen merasa aman karena tidak ada kendala maupun
keganjalan selama menggunakan marketplace shopee.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian (Cahyaningtyas dkk.,
2016) tentang “Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas
Pelanggan Membeli Shampo Merek Pantene (Studi pada Mahasiswi
Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Palu)” memberikan hasil bahwa
variabel kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan pada Shampo Merek Pantene.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
terdahulu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
a) Promosi Penjualan memiliki kontribusi yang baik dalam mempengaruhi
loyalitas pelanggan di marketplace shopee, konsumen memberikan
pernyataan bahwa dari marketplace shopee mengarahkan konsumen ke
ketertarikan untuk melakukan pembelian secara teratur ketika ada
potongan harga yang menimbulkan loyalitas pelanggan, sehingga semakin
tinggi promosi penjualan maka semakin tinggi loyalitas pelanggan pada
pengguna marketplace shopee di Jombang.
b) Kepercayaan merek merupakan faktor penting dalam menimbulkan
loyalitas pelanggan ketika marketplace shopee memenuhi harapan
konsumennya saat melakukan pembelian, sehingga semakin tinggi
kepercayaan merek maka semakin tinggi loyalitas pelanggan pada
pengguna marketplace shopee di Jombang.
2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, peneliti dapat
menyampaikan beberapa saran :
a) Bagi Tenaga Pemasaran
Tenaga pemasaran marketplace shopee diharapkan dapat memenuhi semua
segmen pasar yang ada, seperti yang terlihat pada data yang peneliti
lakukan diatas bahwa karakteristik responden berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur 31 tahun keatas tidak ada yang menggunakan
marketplace shopee, sehingga untuk kedepannya diharap tenaga
pemasaran dapat memasuki semua segmen yang ada berdasarkan jenis
kelamin, umur, maupun pekerjaan.
b) Bagi Peneliti Selanjutnya
Ketepatan model peneliti ini dalam menjelaskan variasi variabel loyalitas
pelanggan sudah cukup baik, peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
model penelitian agar lebih baik dengan menambahkan variabel lain
seperti kualitas produk sebagai variabel dependen.
DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2007). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (Revisi, Ce).


Alfabeta.
Cahyaningtyas, E., Chalil, H., & Ponirin. (2016). Pengaruh Kepercayaan Merek
Terhadap Loyalitas Pelanggan Membeli Shampo Merek Pantene (Studi Pada
Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Palu). JURNAL ILMU
MANAJEMEN UNIVERSITAS TADULAKO.
Ferrinadewi, E. (2010). Merek dan Psikologi Konsumen. CV. Graha Ilmu.
Griffin, J. (2009). Customer Loyalty : Menumbuhkan Dan Mempertahankan
Pelanggan. Erlangga.
Haryani, D. S. (2019). Pengaruh Periklanan Dan Promosi Penjualan Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Perumahan Griya Puspandari Asri
Tanjungpinang. 8(1).
Ishak, A., & Luthfi, Z. (2011). Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen
terhadap Loyalitas. Jurnal Siasat Bisnis, 15(1), 55–66.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2008). Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1.
Erlangga.
Kotler, P., & Keller, L. K. (2016). Marketing Management, 15th Edition New.
Pearson Pretice Hall, Inc.
Mayer, R. C., Davis, J., & Schoorman, F. D. (2010). An integrative model of
organizational trust. Academy of Management Review.
Oliver, R. (1997). Satisfaction: A behavior perspective on The Consumer.
Samsudin. (2018). Analisis Loyalitas Pelanggan di PT Nutri Food. Jurnal
Transparansi.
Sari, C. R. (2016). Pengaruh Promosi Penjualan Dan Citra Terhadap Loyalitas
Pelanggan Di Perigon Fitness Studio Yogyakarta.
Sari, W. Y. T. B., Kumadji, S., & Latief, W. A. (2010). Pengaruh kepercayaan
merek terhadap loyalitas merek.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV
Alfabeta.
Suntari, N. (2018). Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Loyalitas Pelanggan
(Studi Kasus Alfamart Cabang Darmaraja Sumedang).
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Penerbit Andi.
Warusman, J. D., & Untarini, N. (2016). Pengaruh Citra Merek Dan Kepercayaan
Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Anggota Komunitas
Sepeda Motor Honda Vario 125cc di Surabaya). Jurnal Ilmu Manajemen
(JIM), 4(2), 35–41.

Anda mungkin juga menyukai