Pelanggan
Korespondensi*: laninaputri20@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh promosi
penjualan dan kepercayaan merek terhadap loyalitas pelanggan pada pengguna
marketplace shopee di Jombang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
eksplanasi yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Populasinya
adalah pengguna marketplace shopee di Jombang dengan sampel penelitian
sebanyak 100 orang, analisa data dengan menggunakan metode statistik Regresi
Linier Berganda dan pengujian hipotesis dan koefisien determinasi. Data diolah
menggunakan SPSS 2.0. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
Promosi Penjualan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan
Kepercayaan Merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Selain
itu diperoleh hasil bahwa promosi penjualan memiliki pengaruh yang paling
besar. Maka Marketplace shopee perlu terus mempertahankan promosi penjualan
agar dapat membuat konsumennya tetap loyal dan mampu bersaing dengan
marketplace lain.
Kata Kunci: Promosi Penjualan, Kepercayaan Merek, Loyalitas Pelanggan
Abstract
This study aims to determine and explain the effect of sales promotion and brand
trust on customer loyalty to shopee marketplace users in Jombang. This study
uses an explanatory research method which is carried out through data collection
in the field. The population is shopee marketplace users in Jombang with a
research sample of 100 people, data analysis using the Multiple Luier Regression
statistical method and hypothesis testing and coefficient of determination. The
data is processed using SPSS 20. significant to customer loyalty. In addition, the
results obtained that sales promotions have the greatest influence. So the Shopee
Marketplace needs to continue to maintain sales promotions in order to keep
consumers loyal and able to compete with other marketplaces.
Keywords: Sales Promotion, Brand Trust, Customer Loyalty
A. PENDAHULUAN
Pertumbuhan e-commerce di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh RedSeer pada tahun 2020,
pembelian melalui e-commerce meningkat pesat sebanyak 18,1% hingga 98,3 juta
transaksi dengan total transaksi senilai $1,4 juta USD. Diperkirakan saat pandemi
berlangsung terdapat sekitar 12 juta pengguna e-commerce baru. Pertumbuhan
tersebut didukung dengan adanya kebiasaan konsumen yang berbelanja
menggunakan sistem online. Maka, e-commerce saat ini makin digemari oleh
konsumen.
Pertumbuhan e-commerce yang cepat ini didukung dengan adanya teknologi
yang di akses oleh konsumen. Electronic commerce (E-Commerce) ialah konsep
baru yang menggambarkan proses jual beli benda ataupun jasa pada World Wide
Website internet ataupun proses jual beli ataupun pertukaran produk, jasa serta
data lewat jaringan data termasuk internet. Dengan adanya pertumbuhan e-
commerce dapat menjadikan peluang bisnis untuk mendirikan usaha.
Melihat trend e-commerce yang semakin meningkat, membuat para pelaku
bisnis di Indonesia saat ini berlomba-lomba untuk memaksimalkan pemanfaatan
e-commerce dengan memunculkan keunggulan-keunggulan produknya. Sehingga
akan menarik konsumen untuk menjadi loyal pada e-commerce tersebut.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh xendit.co jumlah pengunjung
marketplace shopee meningkat setiap tahunnya karena adanya kesenangan yang
dirasakan oleh konsumen marketplace shopee sehingga meimbulkan loyalitas
pelanggan. Shopee menempati tingkat teratas e-commerce Indonesia yang paling
banyak dicari pada tahun 2020 dari situs e-commerce lain berdasarkan hasil survei
yang dilakukan databoks.com, hal ini dapat mengindikasikan bahwa ketertarikan
konsumen terhadap Shopee meningkat.
Shopee adalah salah satu aplikasi e-commerce yang berbasis marketplace.
Shopee pertama kali hadir di Indonesia pada awal tahun 2015 di kawasan Asia
Tenggara, termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filiphina, Taiwan.
Shopee merupakan wadah belanja online yang lebih fokus pada platform
mobile sehingga orang-orang lebih mudah mencari, berbelanja, dan berjualan
langsung di ponselnya. Shopee merupakan marketplace yang menyediakan
berbagai kebutuhan sehari-hari seperti : pakaian, perlengkapan rumah tangga,
barang elektronik, perawatan dan kesehatan, dan lain-lain. Shopee memiliki
berbagai fitur dan promosi menarik setiap harinya.
Berdasarkan aplikasi shopee terdapat berbagai fitur dan promosi yang
diberikan Shopee disetiap harinya. Mulai dari promo gratis ongkir, bayar di
tempat, bayar tagihan listrik dan pulsa lebih murah, dan lain sebagainya. Selain itu
marketplace shopee juga memberikan apresiasi kepada pelanggannya melalui fitur
shopee loyalty. Dalam shopee loyalty memiliki 4 tingkatan, Classic (membeli
minimal 1 kali), Silver (membeli minimal 3 kali), Gold (membeli minimal 20
kali), dan Platinum (membeli minimal 75 kali). Dalam shopee loyalty juga apabila
semakin tinggi tingkatan semakin banyak keuntungan yang di dapatkan oleh
pelanggan. Sehingga membuat loyalitas pelanggan terbentuk dengan adanya
berbagai promosi penjualan yang diberikan marketplace shopee.
Loyalitas pelanggan merupakan suatu komitmen yang kuat yang mendorong
untuk terjadinya pembelian kembali (Oliver, 1997). Secara umum loyalitas
pelanggan diartikan sebagai kesetiaan konsumen terhadap suatu produk, baik
barang maupun jasa tertentu. Loyalitas pelanggan ialah perwujudan serta
kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam memakai sarana ataupun jasa
pelayanan (Ishak & Luthfi, 2011). Loyalitas pelanggan merupakan kunci
keberhasilan suatu perusahaan yang tidak hanya berdampak sementara, namun
berkelanjutan yang juga menjadi keunggulan bersaing dengan perusahaan lain.
Menurut (Kotler & Keller, 2016) promosi penjualan merupakan alat-alat
insentif yang berjangka pendek dan dirancang untuk menstimulus pembelian
produk atau jasa tertentu secara lebih besar dan lebih cepat oleh penjual atau
konsumen. Promosi penjualan sangat berperan penting dalam kesuksesan seorang
pemasar dalam sebuah perusahaan agar barang atau jasa yang ditawarkan mampu
menarik perhatian pelanggan sampai pelanggan mau menggunakan produk atau
jasa tersebut. Dengan begitu, perusahaan akan mendapatkan lebih banyak
pelanggan dan meningkatkan laba. Promosi penjualan terdiri atas kumpulan kiat
insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dan dirancang untuk
mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih
besar oleh penjual. Promosi penjualan mencakup kiat untuk promosi konsumen,
misalnya sampel produk, kupon, penawaran, pengembalian uang, potongan harga,
premi, hadiah dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian oleh (Suntari, 2018)
tentang “Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus
Alfamart Cabang Darmaraja Sumedang) “ membuktikan bahwa Promosi
penjualan mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada
Alfamart Cabang Darmaraja.
Loyalitas pelanggan terbentuk tidak hanya karena adanya promosi penjualan
namun juga karena adanya kepercayaan merek. Timbulnya kepercayaan merek
menyebabkan rasa kesetiaan konsumen akan merek. Dimana kesetiaan dalam
merek merupakan respon perilaku yang ditunjukan sepanjang waktu selama
memandang merek tersebut memiliki arti penting bagi dirinya. Menurut
(Ferrinadewi, 2010) Kepercayaan merek adalah kemampuan merek untuk
dipercaya (brand reliability), yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa
produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan dan intensi baik merek
(brand intention) yang didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek
tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen. Berdasarkan hasil
penelitian oleh (Warusman & Untarini, 2016) tentang “Pengaruh Citra Merek dan
Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada Anggota
Komunitas Sepeda Motor Honda Vario 125cc di Surabaya) “Kepercayaan merek
berpengaruh positiff terhadap loyalitas konsumen pada konsumen sepeda motor
Honda Vario 125cc.
Masyarakat Jombang menganggap e-commerce merupakan suatu hal yang
mendorong adanya peningkatan trend dimasa kini. Peningkatan e-commerce
sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku konsumen. Masyarakat
Jombang sendiri sudah tidak asing lagi dengan situs atau aplikasi e-commerce
seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dsb. Dari banyaknya situs atau
aplikasi e-commerce salah satunya Shopee menjadi ketertarikan penulis untuk
melakukan penelitian pada konsumen di Kota Jombang. Berdasarkan hasil survei
yang dilakukan peneliti di instagram pribadinya peneliti menemukan adanya
berbagai tanggapan positif dari responden mengenai marketplace shopee. 91%
diantaranya lebih memilih marketplace shopee dari marketplace lain. Alasannya
cukup beragam, namun dapat di simpulkan bahwa responden tertarik dengan
berbagai fitur dan promosi penjualan yang ditawarkan oleh marketplace shopee.
Selain itu responden juga menyadari adanya kemudahan saat menggunakan
marketplace shopee dari pada marketplace lain.
Dari latar belakang yang telah disampaikan, peneliti mengemukakan
rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini. Pertama, Apakah ada
pengaruh signifikan promosi penjualan terhadap loyalitas pelanggan pada
Pengguna Marketplace Shopee di Jombang. Kedua, Apakah ada pengaruh
signifikan kepercayaan merek terhadap loyalitas pelanggan pada Pengguna
Marketplace Shopee di Jombang. Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat,
khususnya bagi pihak manajemen marketplace shopee.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan apakah
terdapat pengaruh yang signifikan promosi penjualan dan kepercayaan merek
terhadap loyalitas pelanggan pada pengguna marketplace shopee di Jombang.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ataupun manfaat
bagi perusahaan khususnya tenaga pemasaran dalam menentukan strategi yang
harus ditetapkan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualannya dalam jangka
panjang serta dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan sangat penting artinya bagi perusahaan yang ingin
menjaga kelangsungan hidup maupun keberhasilan usahanya (Samsudin, 2018).
Menurut (Samsudin, 2018) Pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa
untuk membeli dari produsen atau penyedia jasa layanan. Kebiasaan itu terbentuk
melalui pembelian dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu. Tanpa
adanya sejarah perjalanan hubungan yang kuat dan pembelian berulang,
konsumen tersebut bukanlah pelanggan, atau lebih mudah disebut pembeli.
Konsumen sejati tumbuh seiring dengan waktu. Loyalitas pelanggan sangat
diperlukan di dalam keberlangsungan suatu perusahaan, dimana citra,
kepercayaan, reputasi perusahaan yang baik merupakan faktor penting dalam
terciptanya loyalitas pelanggan. Loyalitas dari pelanggan terhadap perusahaannya
mutlak dipertahankan demi terciptanya hubungan yang saling menguntungkan di
antara kedua belah pihak. Sehingga perusahaan harus selalu fokus kepada
pelanggan, untuk memenuhi harapan, keinginan dan kebutuhan serta menghargai
mereka sehingga dapat menjalin hubungan sampai ke tingkat emosional di antara
pelanggan dengan perusahaan.
Menurut (Kotler & Keller, 2008) membangun loyalitas pelanggan dengan
menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua
pemasar dan hal ini menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang.
Beberapa uraian di atas dapat disimpulkan loyalitas pelanggan merupakan
kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa dimana
pembelian tersebut selang selama periode tertentu dengan secara teratur dan
adanya sikap yang baik untuk merekomondasikan produk tersebut ke orang lain.
Menurut (Griffin, 2009) ada empat aspek dalam pengukuran loyalitas
pelanggan, diantaranya yaitu :
1. Melakukan pembelian ulang secara teratur, yaitu pelanggan yang merasa
puas dengan produk atau jasa yang dibelinya akan melakukan pembelian
kembali.
2. Membeli secara antar lini produk dan jasa, yaitu selain melakukan
pembelian produk dan jasa utama pelanggan juga membeli produk dari lini
produk lainnya.
3. Merekomendasikan kepada orang lain, yaitu memberikan rekomendasi
kepada orang lain mengenai pembelian produk dan jasa pada perusahaan
tersebut.
4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing, yaitu pelanggan tidak
mudah beralih pada perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa
serupa.
2. Promosi Penjualan
Menurut (Kotler & Keller, 2016) promosi penjualan merupakan alat-alat
insentif yang berjangka pendek dan dirancang untuk menstimulus pembelian
produk atau jasa tertentu secara lebih besar dan lebih cepat oleh penjual atau
konsumen.
Menurut (Tjiptono, 2008) promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli
pelanggan.
Tujuan promosi penjualan menurut (Alma, 2007) merupakan petunjuk dalam
melakukan promosi penjualan yang tepat dan juga sebagai dasar evaluasi
pelaksanaan, sebagai berikut :
1. Menarik para pembeli baru
2. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen-konsumen atau
pelanggan lama.
3. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama.
4. Menghindarkan konsumen lari ke produk lain.
5. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas.
6. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas
market share jangka panjang.
Menurut (Haryani, 2019) promosi penjualan memiliki indikator - indikator
sebagai berikut:
1. Monetary, merupakan promosi penjualan yang berkaitan dengan uang,
promosi penjualan ini dilakukan dengan memberikan potongan harga
secara intensif pada konsumen saat melakukan pembelian.
2. Non-Monetary, merupakan promosi penjualan yang tidak berkaitan dengan
uang, promosi penjualan ini tidak memberikan intensif secara langsung
dan lebih berdasar pada hubungan dengan konsumen.
Menurut penelitian (C. R. Sari, 2016) membuktikan bahwa variabel promosi
penjualan memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
3. Kepercayaan Merek
Menurut (W. Y. T. B. Sari dkk., 2010) kepercayaan merek adalah kesedian
seseorang untuk menggantungkan dirinya pada suatu merek dan risikonya karena
adanya harapan bahwa merek itu akan memberikan hasil yang positif.
Sedangkan menurut (Tjiptono, 2008) kepercayaan merek sebagai kesediaan
atau kemauan konsumen untuk mempercayai atau mengandalkan merek dalam
situasi segala resikonya karena ada harapan bahwa merek bersangkutan akan
memberikan hasil positif bagi konsumen.
Dari penjelasan di atas dapat dimpulkan bahwa kepecayaan merek merupakan
kesediaan konsumen untuk meyakini suatu merek dengan seluruh resikonya
karena adanya keinginan di benak konsumen bahwa merek yang dipercayai akan
memberikan hasil yang positif kepada konsumen, sehingga akan menimbulkan
kesetiaan dan loyalitas terhadap suatu merek.
Menurut (Mayer dkk., 2010) faktor yang membentuk kepercayaan seseorang
terhadap merek suatu perusahaan ada tiga, sebagai berikut:
1. Kesungguhan atau Ketulusan (Benevolence), merupakan kemauan penjual
dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya
dengan konsumen. Profit yang diperoleh penjual dapat dimaksimumkan,
tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan semata-mata
mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memiliki perhatian
yang besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen.
2. Kemampuan (Ability), Kemampuan mengacu pada kompetensi dan
karakteristik penjual atau organisasi dalam mempengaruhi dan mengotori
wilayah yang spesifik. Dalam hal ini, bagaimana penjual mampu
menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaksi dari gangguan
pihak lain. Artinya bahwa konsumen memperoleh jaminan kepuasan dan
keamanan dari penjual dalam melakukan transaksi.
3. Integritas (Integrity), Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau
kebiasaan penjual dalam menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan
kepada konsumen apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kualitas
produk yang dijual apakah dapat dipercaya atau tidak.
Menurut penelitian (Warusman & Untarini, 2016) membuktikan bahwa
variabel kepercayaan merek memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas
pelanggan.
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah disampaikan diatas
maka kerangka konseptual pada penelitian ini adalah :
Promosi Penjualan
(X1)
Loyalitas Pelanggan
v
(Y)
Kepercayaan
v
Merek
(X2)
Berdasarkan gambar 2,
menunjukkan bahwa pergerakan
grafik scatter plot tidak mempunyai
penyebaran yang jelas dan titik-titik
tersebut menyebar di atas dan
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
gangguan heteroskedatistas pada model regresi sehingga model regresi
tersebut layak digunakan.
Uji Autokorelasi
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
Square the Estimate
1 .635 a
.403 .391 2.261 2.150
a. Predictors: (Constant), Kepercayaan Merek (X2), Promosi Penjualan (X1)
b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan (Y)
Sumber : Lampiran SPSS, Data Primer Diolah, 2021