ABSTACT
This study aims to determine the factors that influence consumer behavior among students in
e-commerce transactions, especially in Shopee. By using a qualitative approach, the theory of
consumer behavior and the research object of the students of Anwar Futuhiyyah Islamic
boarding school, this study concluded that the consumption behavior of students when making
purchase decisions on E- Commerce Shopee is influenced by various transactions, namely Cash
on Delivery (COD), Shopee pay, bank transfer, spayletter. Every decision and behavior of every
consumer, namely the students of the Anwar Futuhiyyah Islamic boarding school, is a concrete
manifestation of the factors that surround them.
ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen di kalangan santri dalam bertransaksi di e-commerce, khususnya di Shopee. Dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, teori perilaku konsumen, dan obyek penelitian santri di
pondok pesantren anwar futuhiyyah, penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa perilaku
konsumsi santri dalam pengambilan keputusan pembelian di E-Commerse Shopee yang di
pengaruhi beberapa transaksi yaitu cash on delivery (COD), Shopee pay, transfer bank,
spayleter. Setiap keputusan maupun perilaku setiap konsumen yaitu santri pondok pesantren
anwar futuhiyyah merupakan sebuah wujud nyata dari faktor-faktor yang ada disekitarnya.
Latar Belakang
E-commerce saat ini merupakan tempat proses transaksi jual beli yang paling sering
digunakan karna kemudahan dan efisiensi dalam bertransaksi. Untuk meningkatkan efisiensi
dan kenyamanan konsumen, e-commerce menyediakan berbagai macam layanan keuangan
agar memfasilitasi pembayaran pada transaksi e-commerce lebih mudah salah satunya
pembayaran menggunakan fitur Cash On Delivery (COD). Cash On Delivery (COD)
merupakan alternatif metode pembayaran yang dilakukan langsung di situs setelah pembeli
menerima pesanan dari kurir.
Perkembangan zaman saat ini menuntut konsumen bersikap pintar, cermat, efisien dan
efektif dalam memilih produk yang diinginkan. Dengan adanya sikap itu, maka konsumen tidak
akan kecewa dengan apa yang telah mereka beli (action). Oleh karena itu pelanggan
menjalankan pengaruh dominan pada semua yang dilakukan perusahaan. Tidak mengherankan
bahwa studi perilaku konsumen memiliki akar utamanya di dalam bidang ekonomi, dan yang
lebih baru, dalam bidang pemasaran. Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapi dengan
berbagai kebutuhan yang tiada henti, salah satunya kebutuhan dalam memilih sebuah produk.
Karena memang pada dasarnya manusia tidak lepas dari kebutuhan dan tidak akan terpuaskan
dari kebutuhan mereka. Dengan meningkatnya permintaan konsumen dari berbagai produk,
maka produsen berusaha akan memenuhi kebutuhan yang konsumen inginkan. Dengan itu,
produsen menciptakan berbagai produk yang bervariatif serta barbagai pilihan produk itu
sendiri. Bahkan produsen akan menciptakan produk yang sebelumnya belum pernah
dibutuhkan oleh konsumen. Inovasi-inovasi inilah yang menjadi dilema bagi konsumen,
apakah mereka akan mengambil keputusan berdasarkan keinginan atau kebutuhan. Masing-
masing pihak memberikan sesuatu yang bernilai kepada pihak lain dengan tujuan memenuhi
kebutuhan mereka masing-masing. Maka, konsumen akan melihat faktor-faktor apakah yang
cocok bagi mereka, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dan bermanfaat
bagi kehidupannya.
Tujuan penelitian
Manfaat Penelitian
Landasan Teori
Model Penelitian
Dalam hal ini, kuesioner dapat digunakan untuk mengukur perubahan perilaku
konsumen dalam suatu populasi, dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan tertentu tentang
perilaku konsumen yang ingin diketahui. Data yang diperoleh dari kuesioner dapat dianalisis
secara statistik untuk menemukan perbedaan dalam perilaku konsumen sebelum dan sesudah
perubahan, serta untuk menentukan apakah perubahan tersebut signifikan secara statistik.
Hepotesis Penelitian
Hipotesis: Terdapat pengaruh positif yang signifikan dari perubahan transaksi konvensional ke
digital terhadap perilaku konsumen Shopee di Pondok Pesantren Anwar Futuhiyyah.
Penelitian ini akan berfokus pada pengaruh perubahan transaksi dari cara konvensional
ke digital terhadap perilaku konsumen Shopee di Pondok Pesantren Anwar Futuhiyyah. Dalam
hipotesis tersebut, diasumsikan bahwa perubahan transaksi tersebut memiliki pengaruh positif
yang signifikan terhadap perilaku konsumen di lingkungan tersebut. Untuk menguji hipotesis
tersebut, peneliti dapat melakukan survei atau wawancara kepada konsumen Shopee di Pondok
Pesantren Anwar Futuhiyyah untuk memperoleh data tentang perilaku konsumen dan
perubahan transaksi. Selanjutnya, data yang telah dikumpulkan dapat dianalisis menggunakan
metode statistik untuk menguji hipotesis tersebut.
Sampel : 33 Orang
Untuk mengumpulkan informasi tentang perubahan perilaku konsumen dalam suatu populasi,
terdapat beberapa model kuesioner yang dapat digunakan, tergantung pada tujuan dan variabel
yang ingin diukur.
Model kuesioner yang kami gunakan untuk mengumpulkan informasi tentang perubahan
perilaku konsumen adalah Kuesioner demografis: Kuesioner demografis mengumpulkan
informasi tentang karakteristik demografis responden, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan,
dan pekerjaan. Kuesioner ini dapat membantu dalam mengidentifikasi kelompok-kelompok
yang berbeda dalam populasi dan perubahan perilaku konsumen yang mungkin terjadi dalam
kelompok-kelompok tersebut.
Kuesioner demografis biasanya termasuk dalam metode penelitian kuantitatif karena bertujuan
untuk mengukur karakteristik demografis responden dengan menggunakan data numerik yang
dihasilkan dari alat pengumpulan data seperti kuesioner. Data yang diperoleh dari kuesioner
demografis dapat dianalisis secara statistik untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok yang
berbeda dalam populasi, seperti kelompok usia atau kelompok pendidikan, dan untuk
menentukan perubahan perilaku konsumen yang mungkin terjadi dalam kelompok-kelompok
tersebut.
Berikut adalah hasil serta analisis dari kuesioner yang kami kumpulkan.
Diagram Kuesioner 1
Kuesioner yang kami kumpulkan diikuti oleh 33 responden yang ada di Pondok Pesantren Anwar
Futuhiyyah yang terdiri dari santri, alumni, ustadz-ustadzah, hingga pengasuh pondok pesantren.
Diagram Kuesioner 2
Responden dari kuesioner ini 66,7% (22 responden) di rentang usia 16-20 tahun; 30,3% (10 responden)
nya di rentang usia 21-25 tahun; dan 3% (1 responden) nya di usia lebih dari 25 tahun. Mayoritas
responden pada kuesioner ini berusia 16-20 tahun.
Diagram Kuesioner 3
Dari hasil kuesioner tersebut, didapatkan informasi bahwa 97% (32 orang) dari responden di Pondok
Pesantren Anwar Futuhiyyah adalah pengguna Shopee. Dan 3% (1 orang) respondennya bukanlah
pengguna Shopee.
Diagram Kuesioner 4
Salah satu survey yang kami lakukan adalah untuk mengetahui metode pembayaran yang
sering digunakan para responden. 66,7% jawaban responden memilih Cash on Delivery sebagai
metode pembayaran; 48,5% jawaban responden memilih Shopeepay sebagai metode
pembayaran; 15,2% jawaban responden memilih Transfer Bank sebagai metode pembayaran;
dan 0 suara untuk metode pembayaran S-Payletter.
Diagram Kuesioner 5
Dari kuesioner di atas 42,4% (14 responden) lebih sering berbelanja online dengan
menggunakan metode cashless karena memudahkan pembeli atau penggunaan di pondok
pesantren Anwar Futuhiyyah dan 39,4% (13 responden) dalam metode cashless tidak
berpengaruh bagi penggunanya, Tentunya responden memilih metode pembayaran tersebut
bukan tanpa alasan. Dalam kuesioner, responden memberikan alasan mengapa mereka memilih
metode pembayaran tersebut, dan mengapa tidak memilihnya. 3% (1 responden) lebih jarang
berbelanja online karena adanya pembayaran metode cashless sehingga membuat pengguna
atau pembeli ribet dikarenakan harus mengisi saldo dahulu sebelum bertransaksi. Dan
tanggapan dari lainya metode cashless nampaknya akan sangat berguna, salah satunya
berbelanja online sekiranya sulit di dapat atau mahal di pasaran offline, agar pengeluran untuk
berbelanja lebih tepat dan bermanfaat.
Diagram Kuesioner 6
Dari kusioner diatas 72,7% (24 responden) memilih pembayaran cashless karena lebih
memudah kan pengguna dan dapat lebih nyaman karena tidak perlu membawa uang tunai
dalam jumlah tertentu atau menukar uang saat melakukan pembelian, adapun 9,1% (3
responden) tidak suka atau kesulitan dalam memakai metode pembayaran chasless dikarenakan
sangat menyulitkan dan 18,2% responden tidak berdampak dalam pembayaran cashless.
Diagram Kuesioner 7
Dari kusioner diatas 55,5% (18 responden) lebih memilih menggunakan metode cashless
dikarenakan banyak nya voucher gratis ongkir sehingga membuat kenyamanan pengguna dan
45,5% (15 responden) memilih pembayaran Cash on Delivery (COD) karena lebih mengurangi
resiko penipuan pembayaran dan bisa dibayar ketika barang sampai tujuan dan ada jugaa 3%
(1 responden) yang lebih memilih membeli barang tersebut ketika mendapat kan voucher gratis
ongkir dan ketika bisa cash on delivery (COD).
Diagram Kuesioner 8
Dalam kuesioner ini banyak yang memilih metode cashless (Shopee Pay/Transfer Bank, dll)
dengan 69,7% ( 23 responden) Metode cashless akan lebih banyak digunakan kedepannya
karena lebih praktis serta kita dapat melakukan transaksi di manapun, karena memudahkan
para pengguna Zaman sekarang yang tidak mau keluar rumah (males), karena melihat jaman
sekarang serba canggih dan instan maka pembayaran dengan metode cashless. Metode
pembayaran cashless lebih mudah dan praktis dan tentunya lebih banyak promo yang tersedia
kedepannya perekonomian akan lebih mudah dilakukan dengan kecanggihan tekhnologi dan
tentunya hal tersebut akan mempermudah transaksional dalam jual beli lebih praktis karena
lebih efektif dan mudah baik dari segi pemesan, penjual dan kurir yang lagi buru – buru. 30,3%
( 10 Responden ) memilih Cash on Delivery (COD) lebih simpel dan Tidak perlu khawatir jika
barang tidak sampai hanya membayar jika barang sudah diterima dengan baik. Karena sangat
memudahkan pembayaran, tidak ribet, banyak diskon,ya karena zaman sekarang memang
semua serba mudah. Tetapi dengan pembayaran metode tersebut banyak terjadi kekeliruan yg
mengakibatkan pembayaran bisa salah atau nominalnya berlibihan lebih mudah karena
membayarnya pada saat barang datang karena banyak diskon disetiap bulannya, jadi saya
sangat menyukainyaa lebih mudah dan praktis. Dan 0% Responden dalam SpayLatter
merupakan metode pembayaran yang cara membayarnya dengan mencicil ketika membeli
sesuatu melalui suatu platform.