Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENGGUNAAN SHOPEE PAYLATER TERHADAP PERILAKU

KONSUMTIF MASYARAKAT DESA TRUTUP


Moch Irfan Febri Mubarok1, Chucuk Dwi Alfian2

Program Study Manajemen, STIE Cendekia Bojonegoro

Mubarokirfan66@gmail.com

ABSTRAK

ShopeePayLater adalah jasa yang diberikan oleh Shopee kepada pengguna untuk mendapatkan produk
terlebih dahulu tetapi pembayaran bisa dilakukan pada awal bulan berikutnya. Berdasarkan pra riset yang
dilakukan terhadap 50 masyarakat di Desa Trutup melalui kuisioner online google form, ditemukan bahwa 32
masyarakat dengan sistem pembayaran ShopeePayLater dalam waktu 4 bulan pada bulan Agustus samapai
Desember justru meningkatkan perilaku konsumennya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel penggunaan ShopeePayLater berpengaruh signifikan terhadap
perilaku konsumen masyarakat di Desa Trutup. Dalam perspektif bisnis syariah, hal ini diperbolehkan dalam
Islam karena pembayarannya tidak dicicil tetapi pada awal bulan berikutnya dimana jumlah tambahan yang
harus dibayar saat checkout berupa biaya layanan atau margin penjualan dan tidak berupa bunga pinjaman
(qardh).
Kata Kunci : Sistem Pembayaran, ShopeePayLater, Perilaku Konsumtif

ABSTRACK

ShopeePayLater is a service provided by Shopee to users to get products first but payment can be made
at the beginning of the following month. Based on pre-research conducted on 50 communities in Trutup Village
via an online Google Form questionnaire, it was found that 32 communities with the ShopeePayLater payment
system within 4 months from August to December actually increased their consumer behavior. This research
uses a quantitative approach. The results of the research show that the variable using ShopeePayLater has a
significant effect on consumer behavior in Trutup Village. From a sharia business perspective, this is permissible
in Islam because the payment is not paid in installments but at the beginning of the following month where the
additional amount that must be paid at checkout is in the form of a service fee or sales margin and not in the
form of loan interest (qardh).
Keywords: Payment System, ShopeePayLater, Consumptive Behavior
Pendahuluan
Kemajuan zaman dapat membuat kebutuhan dan gaya kehidupan individu yang
semakin berkembang. Dengan memberikan kemajuan inovasi yang sangat cepat dan berguna
dapat memenuhi kebutuhan dan cara hidup mereka. Teknologi seperti ini adalah jenis
teknologi baru yang dapat memungkinkan pengguna dengan mudah memperoleh data dan
bisa digunakan dalam berbagai kebutuhan, contohnya, mengirim pesan, membaca data yang
diinginkan, berbagi data, meringankan pekerjaan, bahkan sampai berbelanja secara online
atau tidak perlu datang ke toko penjualnya yang biasa kita kenal dengan sebutan e-commerce.
E-commerce menurut McLeod Perason yaitu penggunaan internet untuk transaksi bisnis jual
beli (1).
Sekarang ini metode bisnis yang berbasis internet sudah mengalami perubahan
menjadi gaya sesorang untuk berbelanja karena dengan belanja online bisa mempermudah
pembeli dalam mendapatkan produk yang mereka perlukan, pembeli tidak perlu datang ke
toko dalam waktu yang lama dan dapat menjadi keputusan efektif bagi pembeli karena
dengan berbelanja online lebih membantu daripada belanja offline yang terkait dengan
adanya kemacetan, tempat parkir terbatas, tempat ramai, dan waktu yang terbatas. Dengan
adanya keefektifan dan kenyamanan yang diperoleh dapat menyebabkan para pembeli suka
melakukan transaksi lewat internet untuk mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan,
misalnya makanan, pakaian, buku, sepatu, skin care, barang elektronik, hijab, tas, dan lain-
lain (2).

Gambar 1
Diagram Pengguna Marketplace di Indonesia
Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/10/11/tren-pengunjung-e-
commerce-kuartal-iii-2023
Menurut data SimilarWeb, 5 situs e-commerce kategori marketplace dengan
pengunjung terbanyak di Indonesia kuartal III 2023 adalah Shopee, Tokopedia, Lazada,
Blibli, dan Bukalapak. Adapun dari 5 situs tersebut, pertumbuhan pengunjung hanya terjadi
di situs Shopee dan Blibli, sedangkan para pesaingnya cenderung melemah. Situs Shopee
tercatat meraih rata-rata 216 juta kunjungan per bulan sepanjang kuartal III 2023. Capaian ini
melesat sekitar 30% dibanding rata-rata kunjungan pada kuartal II 2023 (quarter-on-
quarter/qoq). Dalam periode sama, rata-rata kunjungan ke situs Blibli naik 5% (qoq),
sedangkan Tokopedia turun 9% (qoq), Lazada anjlok 30% (qoq), dan Bukalapak merosot
21% (qoq). (3)
Shopee telah hadir di pasar Indonesia pada akhir Mei 2015 dan dimulai beroperasi
pada Juni 2015. Shopee adalah anak perusahaan Garena yang bertempat di Singapura.
Semakin meluasnya penyusupan klien alat peraga telah membuat PT Shopee Internasional
Indonesia melihat kesempatan yang baru terbuka di dunia bisnis yang berbasis internet.
Sekarang ini Shopee sudah menyebar ke berbagai negara di kawasan Asia Tenggara seperti
Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Indonesia.(4) Untuk mendapatkan
barang dan membeli barang secara online tidaklah sulit, selain itu saat ini sedang ada
pandemi covid-19 yang membuat kita tidak bisa terhubung untuk menghindari penyebaran
virus covid-19 alangkah baiknya berbelanja di internet.
Berbagai prestasi yang telah dicapai, Shopee tidak henti – hentinya dalam
meningkatkan pelayanan untuk mengatasi masalah pembeli. Hal ini dapat dibuktikan dengan
memberikan strategi mulai dari pembayaran lewat transfer bank, kartu kredit, ShopeePay,
hingga Shopee secara resmi meluncurkan komponen terbarunya, ShopeePayLater. Hal ini
sesuai pandangan Aryani, Dwi dan Febrina, bahwasan Nya kualitas layanan mendorong
pengguna untuk bertanggung jawab terhadap barang dan pelayanan suatu organisasi sehingga
dapat mempengaruhi peningkatan bagian dari suatu barang. Kualitas pelayanan sangat
mendesak dalam menahan pengguna cukup lama.(5).
ShopeePayLater adalah jasa yang diberikan oleh pihak Shopee dalam bentuk saldo
yang dimana saldo tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan produk terlebih dahulu
tetapi pembayaran dapat dilakukan diawal bulan selanjutnya melalui tahapan sebagaimana
tertuang dalam POJK No. 77/2016. Jasa yang diberikan oleh Shopee dapat digunakan sebagai
strategi cicilan saat melakukan belanja di e-commerce pada aplikasi Shopee. Kehadiran
ShopeePayLater tidak hanya dirasakan oleh penjual di Shopee saja tetapi juga dapat dirasakn
oleh beberapa pengguna Shopee tergantung perjanjian yang tidak umum. Shopee PayLater
memberikan kemudahan dengan barang yang dapat diterima terlebih dahulu tetapi
pembayaran dapat menyusul dibulan depan dengan tagihan ”bayar nanti”.(6) Berikut ini
adalah data metode pembayaran yang digunakan masyarakat Desa Trutup pada aplikasi
Shopee:
Konsumsi menurut Rosyidi adalah pemenuhan kebutuhan esensial sesuai apa yang
dibutuhkan. Konsumsi yang bergantung pada keinginan mengarah pada perilaku konsumtif.
Perilaku konsumtif biasanya menggambarkan keinginan seseorang untuk menghabiskan
barang secara berulangulang dan berlebihan yang sebenarnya tidak diperlukan dan bukan
merupakan kebutuhan pokok, sehingga perilaku yang tidak wajar pada umumnya akan
memicu berlebihan (memboroskan uang) yang mendahulukan keinginan dari pada kebutuhan
pokok.(7)
Berdasarkan Pra Riset yang peneliti lakukan terhadap 50 masyarakat di Desa Trutup
dari berbagai Daerah melalui kuisioner yang disebar secara online melalui google form
didapat hasil bahwa, 69,6% atau 32 mahasiswa dengan adanya sistem pembayaran
ShopeePayLater dalam rentang empat bulan justru menaikkan perilaku konsumtif mereka
sebagai pengguna. Dan juga hasil dari pra riset yang peneliti lakukan juga didapat bahwa
84% atau 42 masyarakat Desa Trutup menggunakan ShopeePayLater dengan tagline “bayar
nanti”. Berikut adalah gambar kuisioner pra riset yang dilakukan oleh peneliti:
Metodelogi Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pendekatan kuantitatif
mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel
tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing.(8)
Metodelogi ini menggunakan data primer yang bersumber langsung dari wawancara
dan responden kuisioner. Sumber data primer adalah sumber data yang mengacu pada
informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel
minat untuk tujuan spesifik studi. Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat
perhaatian, yang terkandung informasi yang ingin diketahui. (9) Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh masyarakat Desa Trutup. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi
objek penelitian. Jumlah sampel dalam penelitain ini adalah sebanyak 50 masyarakat Desa
Trutup. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dan koesioner.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Dari 36 sampel responden, didapat bahwa terdapat 9 masyarakat yang berjenis
kelamin laki-laki dan 27 masyarakat yang berjenis kelamin perempuan pengguna
ShopeePayLater “bayar nanti”. Dalam penelitian yang dilakukan, responden berasal
dari masyarakat berusia 20 tahun 5 responden, 23 tahun 16 responden, 26 tahun 2
responden, 22 tahun 2 responden, 25 tahun 1 responden, 32 tahun 1 responden, 18
tahun 22 responden, 28 tahun 1 responden.
Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Rumus : df = n - 2
Tabel 1
Hasil Uji Validitas Variabel X
(Penggunaan Shopee Paylater)
Keteranga Sig. α0,05 Kesimpulan
n
Shopee 0,329 0,05 Valid
Lazada 0,878 0,05 Valid
Bukalapak 0,707 0,05 Valid
Tokopedia 0,997 0,05 Valid

Berdasarkan tabel di atas maka item pernyataan mengenai perilaku konsumtif


yang dinyatakan valid berjumlah 4 yaitu Shopee, Lazada, Bukalapak, dan Tokopedia
item sehingga instrumen penelitian dapat mengukur variabel X penggunaan Shopee
Paylater.
Tabel 2
Hasil Uji Validitas Variabel Y
(Perilaku Konsumtif)
Keteranga Sig. α 0,05 Kesimpulan
n
Shopee 0,349 0,05 Valid
Paylater
Shopee 0,950 0,05 Valid
Pay
Cod 0,878 0,05 Valid
Transfer 0,754 0,05 Valid
Bank
Indomaret 0,950 0,05 Valid

Berdasarkan tabel di atas maka penggunaan Shopee Paylater yang dinyatakan valid
berjumlah 5 item sehingga instrumen penelitian dapat mengukur variabel Y perilaku
konsumtif.
b. Uji Reabilitas Data
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel Cronbach Nilai Kritik Keterangan
Alpha
Penggunaan 5,508 0,50
Shopee Paylater Reliabel
(x)
Perilaku 15,345 0,50 Reliabel
Konsumtif
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel memiliki nilai Alpha
Cronbach lebih dari 0,50 maka instrumen konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Artinya
item penelitian ini dapat dikatakan reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpul data
dalam penelitian.
Uji Asumsi Klasik
a. Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen,
independen, atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal, atau tidak.
Bila data berdistribusi normal, maka dapat digunakan uji nonparametik.
Dengan pedoman jika nilai sig atau signifikasi > 0,05 maka distribusi
data adalah normal dan apabila jika nilai signifikasi < 0,05 maka dapat
dikatakan distribusi tidak normal. Model regresi yang baik hendaknya
berdistribusi normal atau mendekati normal.
Mendekati apakah data berdistribusi normal atau tidak normal dapat
diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya,
model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji kenormalan data juga bisa
dilakukan tidak berdasarkan grafik, misalnya dengan uji Kalmograv-smimov,
yaitu dengan prinsip kerjanya membandingkan frekuensi kumulatif distribusi
teoritik dengan distribusi kumulatif distribusi empirik.

Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan proporsi yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan suatu
jawaban sementara atas pernyataan penelitian. Hipotesis dalam penelitian kuantitatif dapat
berupa hipotesis satu variabel dan hipotesis dua variabel atau lebih yang dikenal sebagai
hipotesis kasual.(10)
Untuk mengetahui apakah pengaruh Shopee PayLatter terhadap perilaku konsumtif
Masyarakat Desa Trutup, yaitu dapat dianalisi sebagai berikut:
1. Apabila thitung lebih kecil dari pada ttabel maka Ho diterima artinya, masing-masing
variabel penggunaan Shopee PayLater tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku
konsumtif masyarakat Desa trutup.
2. Apabila thitung lebih besar dari pada ttabel maka Ho ditulak dan Ha diterima artinya,
masing-masing variabel penggunaan Shopee PayLater tidak berpengaruh signifikan
terhadap perilaku konsumtif masyarakat Desa trutup.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian data dan analisis data yang telah dilakukan pada 50
sampel responden dalam penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan Sistem Pembayaran
ShopeePayLater “Bayar Nanti” Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Desa Trutup”,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Penggunaan shopee paylater terhadap masyarakat di Desa Trutup terlihat sudah lama,
dikarenakan penggunaannya lebih dari 3 bulan, dan intensitas penggunaan cukup
rendah yaitu kurang dari 3 kali selama 1 bulan dan menghabiskan rata-rata Rp
100.000,00 – Rp 300.000,00 dalam sebulan bertransaksi menggunakan
ShopeePayLater pada periode tersebut. Dari beberapa enis produk yang ada di
Shopee, kategori yang sering dibeli menggunakan ShopeePayLater adalah
Handphone, Fashion & Kecantikan.
b. Perilaku konsumtif masyarakat di Desa Trutup adalah bersikap negatif Transaksi
konsumtif yang dilakukan karena adanya pembelian tanpa pertimbangan, kemudahan
yang diberikan dan manfaat yang mereka rasakan Semakin mudah dan banyaknya
manfaat yang mereka rasakan maka akan semakin sering mereka melakukan
transaksi, hal ini memicumunculnya sikap boros.
c. Berdasarkan hasil dari tabel diatas diketahui nilai Signifikansi (Sig) sebesar 0,062 >
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis H0 yang menyatakan penggunaan
ShopeepayLater berpengaruh positif terhadap Prilaku Konsumtif masyarakat di Desa
Trutup diterima. Sedangkan Ha ditolak, berarti tidak dapat pengaruh penggunaan
Shopeepaylater (X) terhadap prilaku konsumtif mahasiswa muslim (Y).

Daftar Pustaka
(1) Pearson, McLeod. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba.
(2) Cashman, Selly. 2007. Discovering Computers: Menjelajah Dubia Komputer.
(3) Databoks. ”Rata-rata Jumlah Kunjungan ke 5 Situs E-Commerce Terbesar di
Indonesia (Kuartal I-Kuartal III 2023)’’.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/10/11/tren-pengunjung-e-commerce-
kuartal-iii-2023.
(4) Wardoyo, W, and Intan Andini. 2017. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Keputusan Pembelian Secara Online Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma.”
Jurnal Manajemen Dayasaing 19 (1): 12.
https://doi.org/10.23917/dayasaing.v19i1.5101.
(5) Aryani, Dwi, and Febrina Rosinta. 2010. “Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan Dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan.” Jurnal Ilmu
Administrasi Dan Organisasi 17 (2): 114–26.
(6) Otoritas Jasa Keuangan. 2016. “Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 77
/POJK.01/2016 Tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi
Informasi.” Otoritas Jasa Keuangan, 1–29. https://www.ojk.go.id/id/regulasi/otoritas-
jasa-keuangan/peraturan ojk/Documents/Pages/POJK-Nomor-77-POJK.01-
2016/SAL - POJK Fintech.pdf.
(7) Rosyidi, Suherman. 2011. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori
Ekonomi Mikro & Makro. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
(8) Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
(9) Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
(10) Bambang prasetyo, Lina M.J, Metode penelitian kuantitatif, teori dan aplikasi,
(Jakarta: PT Raja grafindo, 2008) hal.76

Anda mungkin juga menyukai