Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH VARIAN COVID 19

TERHADAP KEGIATAN BELAJAR-


MENGAJAR DI BALI 

 Nama Kelompok :
- Komang Listia Dewi (19)
- Made Devi Witarsih (20)
- Ni Putu Ayu Nita Dian Pratiwi (26)
- Putu Diah Paramitha Iswari Giri (29)
 Kelas : XI Mipa 3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas
segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat meyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengaruh Varian Covid-19 Terhadap Kegiatan Belajar- Mengajar di Bali” dengan baik tanpa
adanya kendala apapun.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas proyek Bahasa Indonesia
Semester II . Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang telah membimbing penyusunan makalah ini. Tidak lupa juga kepada pihak-
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan penulis. Penulis sangat mengharapkan segala
bentuk kritik maupun saran yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan proses pembelajaran di masa pandemi
ini.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………....……...…i

DAFTAR ISI……………………………………………………………….......ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………….........…...........1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………........….......2

1.3 Tujuan Makalah..………………………………………….……................2

1.4 Manfaat Makalah.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Dampak Covid-19 terhadap proses belajar- mengajar............................3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……..........……………………………………........................4

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO, Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit Covid-19. Covid-
19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan.
Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di
Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Covid-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi
yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia.
Covid- 19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada 31 Desember 2019. Pada
penghujung tahun 2019, kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapat
pemberitahuan tentang adanya wabah yang belum diketahui pasti penyebabnya. Menurut
pihak berwenang beberapa dari pasiaen yang terpapar merupakan pedagang yang beroperasi
di Pasar Ikan Huanan. Data awal, tercatat tanggal 16 Desember 2019, dimana seorang
dokter di Rumah Sakit Pusat Wuhan melakukan pengujian laboratorium dengan sampel
untuk pasien demam persisten. Hasilnya, ditemkan virus menyerupai sindrom pernapasan
akut. Kemudian di tanggal 30 Desember 2019, A i Fen, Kepala Departemen darurat di
rumah sakit tersebut mengunggah hasil laporan laboratorium dan diedarkan ulang oleh
dokter Li Wenliang yang kemudian dokter Li Wenliang dikenal sebagai Whistleblower
Covid-19. Dari data yang dimiliki pemerintah China sejak 17 November 2019 diduga
seorang penduduk provinsi Hubei berusia 55 tahun merupakan pasien pertama yang
terjangkit virus ini. Sejak 3 Januari 2020 pemerintah China melaporkan wabah Pneumonia
akut ke WHO. Perkembangan dan pelaporan virus ini mendapat perhatian khusus perhatian
WHO. Di tanggal 30 Januari 2020 WHO mengumumkan darurat kesehatan masyarakat
global tepatnya tanggal 11 Februari 2020, WHO mengumumkan adanya virus baru yang di
sebut “Covid-19”

1
Di Indonesia sendiri, kasus Covid-19 pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko
Widodo pada tanggal 2 Maret 2020, yang diawali dengan dua warga negara Indonesia yang
melakukan kontak dengan warga Jepang yang datang ke Indonesia. Di tanggal 11 Maret
2020 untuk pertama kalinya warga negara Indonesia meninggal akibat Covid-19 dan adanya
pasien pertama yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada tanggal 13 Maret 2020. Setelah
masuknya virus ini ke Indonesia pemerintah dan pihak-pihak yang berwenang telah
melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan mengatasi penyebaran virus ini. Salah
satunya adalah dengan menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh dan menerapkan WFH
atau Work From Home bagi sebagian besar pekerja.
1.2 Rumusan Masalah
Apa dampak yang ditimbulkan Covid-19 terhadap proses belajar- mengajar,
khususnya di Bali?
1.3 Tujuan Makalah
Mengetahui dampak yang ditimbulkan Covid-19 terhadap proses belajar- mengajar,
khususnya di Bali?
1.4 Manfaat Makalah
- Memenuhi nilai tugas proyek mata pelajaran Bahasa Indonesia di semester II.

- Adanya makalah ini diharapkan dapat menjelaskan bagaimana proses belajar-


mengajar di Bali setelah adanya Covid-19.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dampak Covid-19 Terhadap Proses Belajar- Mengajar

Adanya wabah menular Covid-19 mengharuskan pemerintah menerapkan sistem


pembelajaran daring, atau proses pembelajaran jarak jauh. Dimana hal ini mengharuskan
siswa memiliki sarana prasarana pembelajaran berupa smartphone, laptop dan lain sebagainya
untuk melakukan proses pembelajaran. Pengajar dan siswa dituntut untuk tanggap terhadap
kemajuan teknologi.
Pada awal diterapkannya sistem pembelajaran jarak jauh ini, pemerintah Indonesia
telah memberikan bantuan kepada siswa di seluruh Indonesia berupa pemberian kuota gratis
untuk mendukung proses pembelajaran mereka. Namun, kendala terbesar dari sistem
pembelajaran ini adalah masih banyaknya siswa yang belum memiliki smartphone dan tidak
mampu untuk membelinya. Sehingga banyak guru yang kesulitan untuk membantu siswanya
belajar. Bahkan ada guru di Indonesia yang rela mendatangi satu persatu siswanya demi
membantu siswanya belajar. Kendala lain yang menghambat proses pembelajaran ini adalah
terbatasnya akses internet di daerah- daerah terpencil di Indonesia. Hal ini tentunya membuat
sebagian besar guru dan siswa menganggap sistem pembelajaran jarak jauh tidak efektif
karena berbagai faktor, baik itu biaya, jaringan maupun ilmu yang diperoleh menjadi tidak
maksimal.
Disisi lain, proses pembelajaran jarak jauh ini mengenalkan kepada siswa dan guru
tentang bagaimana cara menggunakan teknologi- teknologi yang semakin hari semakin
canggih. Dimulai dari guru dan siswa yang awalnya hanya bisa berkomunikasi lewat aplikasi
bernama WhatsApp kini sudah bisa mengakses Google Classrom yang memang
diperuntukkan untuk menunjang proses pembelajara siswa secara online.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Proses Pembelajaran jarak jauh yang diterapkan selama pandemi Covid-19 memiliki

dampak positif dan negatif bagi siswa dan guru. Seperti yang dijelaskan pada bab

sebelumnya, dampak positif dari sistem pembelajaran ini yaitu siswa dan guru dapat

mengetahui dan menggunakan teknologi- teknologi yang ada, sehingga di masa depan

teknologi- teknologi tersebut dapat mempermudah proses pembelajaran.

Sedangkan, dampak negatifnya yaitu siswa yang memiliki keterbatasan sarana

prasarana baik itu smartphone maupun layanan internet menjadi sulit mengikuti proses

pembelajaran ini. Hal ini tentu membuat ilmu pengetahuan yang diperoleh siswa tersebut

menjadi terbatas dan tidak maksimal.

3.2 Saran

Melalui makalah ini penulis penyampaikan saran kepada siswa, terutama siswa yang

sudah memiliki sarana prasarana lengkap untuk menunjang proses pembelajaran jarak jauh

agar dapat memanfaatkannya dengan baik demi memaksimalkan ilmu pengetahuan yang

diperoleh dan mempermudah guru untuk membimbing proses pembelajaran.

Juga saran untuk seluruh warga Indonesia agar selalu mmatuhi protokol kesehatan

untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini.

Anda mungkin juga menyukai