Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN INDONESIA


DI MASA PANDEMI COVID-19

Disusun untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Pengantar Pendidikan

Dosen Pengampu: Desi Nurhikmahyanti, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 13:

1. Syahid Ma’ruf Amir (2110303030)

2. Rima Wijianti (2120303043)

3. Wildan Mubarok (2120303072)

PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Pengantar Pendidikan, dengan judul “Perkembangan
Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Desi Nurhikmahyanti selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengantar Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat keterbatasan pengetahuan yang kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca sehingga bisa diimplementasikan dan bermanfaat untuk
para pembaca.

Magelang, 23 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Perkembangan Pendidikan ................................................................................ 3
2.2 Perkembangan Pendidikan di Indonesia ............................................................................. 4
2.3 Perkembangan Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 .................................... 5
2.4 Dampak Negatif Pandemi COVID-19 Terhadap Perkembangan Pendidikan .................... 8
2.5 Dampak Positif Pandemi COVID-19 Terhadap Perkembangan Pendidikan ...................... 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 11
3.2 Saran ................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan. Sifatnya mutlak untuk setiap orang, baik di lingkup keluarga maupun
bangsa dan negara. Perkembangan suatu bangsa bisa dilihat dari bagaimana perkembangan
pendidikan dari bangsa tersebut. Pendidikan merupakan upaya secara sadar dan terencana
untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi peserta didik.
Pada tahun 2020 ini seluruh dunia mengalami wabah yaitu pandemi Covid- 19.
Pandemi Covid-19 adalah krisis kesehatan yang melanda hamper di seluruh penjuru dunia
(Purwanto et al., 2020:1). Pandemi ini berdampak pada berbagai bidang, salah satunya di
pendidikan. Banyak negara memutuskan untuk sementara menutup sekolah, kampus
selama masa pandemi covid-19 berlangsung.
Untuk mengatasi wabah pandemi Covid -19 negara Indonesia menerapkan sebuah
tindakan salah satunya dengan melakukan gerakan social distancing yaitu jarak sosial yang
dirancang untuk mengurangi interaksi orang-orang dalam komunitas yang lebih luas
(Wilder-Smith & Freedman, 2020:2). Dengan adanya social distancing maka pembelajaran
di sekolah menjadi terhambat dan tidak bisa dilakukan secara langsung hal ini juga juga
berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian perkembangan pendidikan?
2. Bagaimana perkembangan pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana perkembangan pendidikan Indonesia di masa pandemic Covid-19?
4. Apa saja dampak negatif dari pandemi COVID-19 terhadap perkembangan
pendidikan?
5. Apa saja dampak positif dari pandemi COVID-19 terhadap perkembangan
Pendidikan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan Pendidikan.
2. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan di Indonesia

1
3. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan Indonesia di masa pandemi Covid-19
4. Untuk mengetahui dampak negatif dari pandemi COVID-19 terhadap perkembangan
Pendidikan.
5. Untuk mengetahui dampak positif dari pandemic COVID-19 terhadap perkembangan
pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangan Pendidikan


Kata “Pendidikan” dalam bahasa Inggris sepadan dengan kata education yang
secara etimologi diserap dari bahasa Latin eductum. Kata eductum terdiri dari dua kata
yaitu E yang bermakna perkembangan dari dalam ke luar atau dari sedikit ke banyak
dan Duco yang bermakna sedang berkembang sehingga secara etimologi pendidikan
adalah proses pengembangan dalam diri individu (Notoadmojo, 2012). Sedangkan
menurut kamus bahasa Indonesia pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan.
Pendidikan adalah usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam
masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003).
Menurut Azhari (2013:2) menyatakan bahwa pendidikan menentukan
perkembangan dan perwujudan sumber daya manusia khususnya pembangunan bangsa
dan negara. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam membentuk sumber daya
manusia yang cerdas, cakap, kreatif, beriman, dan berakhlak mulia. Pendidikan sekolah
dasar adalah pendidikan awal dari anak untuk mengembangkan pengetahuan (Muhroji
& Yusrina, 2018:1).
Pendidikan merupakan hak setiap anak bangsa yang sudah tertera dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada
alinea ke-4 yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial. Selain itu juga tertera pada Pasal 31 Ayat 1 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu “setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan”. Dalam pasal tersebut pemerintah seharusnya mengawasi

3
seksama bagaimana proses perkembangan pendidikan di Indonesia agar mengurangi
hilangnya hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan (Putri, 2020).

2.2 Perkembangan Pendidikan di Indonesia


Secara singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat. Pendidikan tidak
lain merupakan proses tranmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan dan
aspek perilaku-perilaku lainnya kepada generasi kegenerasi. Dengan pengertian
tersebut, sebenarnya upaya diatas sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-
kekuatan masyarakat. Hampir segala sesuatu yang kita pelajari adalah hasil dari
hubungan kita dengan orang lain, baik dirumah, sekolah, tempat bermain, pekerjaan
dan lainnya. Dengan kata lain dimanapun kita berada kita pasti akan belajar dan
mendapatkan ilmu pengetahuan.

Bagi suatu masyarakat, hakikat pendidikan diharapkan mampu berfungsi


menunjang kelangsungan kemajuan hidupnya, agar masyarakat itu dapat melanjutkan
eksistensinya, maka diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, ketrampilan dan bentuk tata
perilaku lainnya bagi generasi muda. Tiap masyarakat selalu berupaya meneruskan
kebudayaannya dengan proses adaptasi tertentu sesuai coraknya masing-masing
periode zamannya kepada generasi muda melalui pendidikan atau secara khusu
melalui interaksi social. Dengan demikian fungsi pendidikan tidak lain adalah sebagai
proses sosialisai (Nasution, 1999).

Dalam pengertian sosialisasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktifitas


pendidikan sebenarnya sudah dimulai sejak ia dilahirkan kedunia yaitu keluarga.
Didalam keluargalah anak pertama menerima pendidikan dan pendidikan yang
diperoleh dalam keluarga ini merupakan pendidikan utama atau terpenting terhadap
perkembangan pribadi anak. Pada didalam kehidupan keluarga memberi corak pola
kepribadian anak yang hidup di dalam keluarga. Alam keluarga adalah pusat
pendidikan yang pertama sejak timbulnya adapt kemanusiaan hingga sekarang, hidup
keluarga itu selalu mempengaruhi bertumbuhnya budi pekerti dari tiap-tiap manusia
(Dewantara dalam Suwarno, 1972: 72)

Akan tetapi tidak dapat dipungkiri pula ternyata masyarakat dunia secara global
telah ikut mempengaruhi iklim pendidikan. Pengaruh modernisasi di berbagai sektor

4
kehidupan telah melahirkan karakter pendidikan yang hampir sama di seluruh dunia,
memiliki mempunyai ciri khas tertentu di tiap- tiap Negara. Dalam masyarakat yang
sudah maju, proses pendidikan sebagian dilaksanakan dalam lembaga pendidikan yang
disebut sekolah dan pendidikan dalam lembaga tersebut merupakan suatu kegiatan
yang lebih teratur dan terdeferensiasi. Inilah pendidikan formal yang biasa dikenal oleh
masyarakat sebagai ’’Schooling‘’(Tilaar : 2003).

2.3 Perkembangan Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19


Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang serius bagi setiap orang. Berbagai
bidang terkena dampak akibat adanya pandemi ini, salah satunya yaitu pada bidang
pendidikan yang ada di Indonesia.

Sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) dari rumah
masing-masing yang cenderung memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran
terkadang terdapat hambatan dalam penerapannya. Selama pembelajaran daring,
peserta didik memiliki keleluasaan waktu untuk belajar. Peserta didik dapat belajar
kapan pun dan di mana pun, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Peserta didik juga
dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan seperti menggunakan
video call atau live chat (Ermayulis, 2020). Oleh karena itu peran guru menjadi sangat
penting mengingat para guru harus bekerja lebih ekstra demi mengajarkan mata
pelajaran kepada para peserta didiknya. Guru harus memastikan bahwa peserta didik
tetap mendapatkan meteri pembelajaran meskipun kegiatan belajar mengajar
dilakukan secara online atau dirumah.

Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan tidak


bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat membantu proses
belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh. Tujuan dari adanya
pembelajaran daring ialah memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan
yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar agar lebih
banyak dan lebih luas (Sofyana & Rozaq, 2019). Namun masih ada beberapa sekolah
memilih proses pembelajaran secara luring (luar jaringan) dalam artian pembelajaran
dilakukan secara tatap muka antara guru dan peserta didik dengan tetap menerapkan

5
protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Hal ini banyak dilakukan oleh
sekolah-sekolah yang ada di daerah pedesaan maupun di didaerah pegunungan.

Media pembelajaran online atau disebut e-learning sebagai media penunjang


pendidikan dan bukan sebagai media penggantu pendidikan (Arsyad, 2009). Dimana
peran guru yang lebih bersifat “fasilitator” dan peserta didik sebagai “peserta aktif”
dalam kegitan belajar-mengajar. Oleh karena itu guru dituntut untuk menghadirkan
model pembelajaran yang baik dan peserta didik dituntut untuk berperan aktif dalam
proses belajar. E-Learning merupakan Sistem pembelajaran yang Open Source,
merupakan Sistem pembelajaran yang menggunakan aplikasi web yang dapat
dijalankan di server dan dapat diakses dengan web browser. Pada prinsipnya server
dapat diakses tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, sepanjang terdapat koneksi internet
antara client dengan server (Noveandini & Wulandri, 2010). E-learning banyak
digunakan pada perguruan tinggi dalam menunjang kegiatan belajar dan mengajar
yang dilakukan secara daring.

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat elektronik seperti handphone,


computer, ataupun laptop yang harus terhubung dengan koneksi jaringan internet.
Kemudian guru juga dapat memanfaatkan media online lain untuk menunjang kegiatan
belajar dan mengajar seperti Whatssapp (WA), Zoom, Google Meet, Google Form,
Google Drive, Youtube, Google Classroom, dan masih banyak lagi (Anugrahana,
2020). Seperti contoh guru dapat menggunakan Whatssapp(WA) dimana guru
membuat video pembelajaran dan dikirimkan ke grup untuk dipelajari dan dipahami
peserta didik. Tugas-tugas diberikan melalui Whatsapp dan siswa dapat memfoto tugas
yang diberikan dan mengirimkannya kepada guru. Selain itu untuk mengganti
pertemuan tatap muka guru dapat menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet
untuk dapat menyampaikan materi secara langsung sehingga para peserta didik dapat
bertanya langsung kepada guru terkait materi yang dipelajari.

Melalui aplikasi yang digunakan guru mengeksplorasi pengetahuan


anak,memberikan pengajaran,bahkan memantau aktifitas peserta didik. Tujuan lainnya
adalah agar anak antusias dalam mengikuti pembelajaran dan mengurangi kejenuhan
dalam belajar peserta didik. Dengan demikian, guru dapat memastikan para peserta

6
didik mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan meskipun di tempat yang
berbeda. Selain itu banyak hambatan dalam pembelajaran daring yang dilakukan
diantaranya tidak semua para peserta didik mempunyai alat elektronik seperti
handphone atau laptop, akses internet yang belum merata, dan terkadang para murid
yang merasa lelah atau bosan karena harus seharian berhadapan dengan layar
handphone atau laptop. Tidak semua para peserta didik mempunyai alat elektronik
seperti handphone sehingga terkadang mereka harus meminjam bahkan bergabung
dengan temannya yang lain. Selain tidak mempunyai ada kemungkinan juga peserta
didik tidak mengerti mengoperasikan alat elektronik. (Dewi, 2020).

Keterbatasan koneksi internet pun menjadi hambatan saat pembelajaran daring.


Akibatnya para peserta didik terkadang terhambat dalam pengumpulan tugas karena
terkendala susah sinyal. Kemudian keterbatasan kuota internet pun menjadi
penghambat pembelajaran daring. Tidak sedikit terkadang para peserta didik
menghabiskan banyak kuota internet pada saat pembelajaran daring berlangsung.
Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara
orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan
jaringan internet (Evayanti, 2020). Kejenuhan dan kebosanan belajar secara daring pun
terkadang membuat para peserta didik menjawab pertanyaan guru secara asal-asalan.
Oleh karena itu guru harus memikirkan strategi yang efektif bagaimana caranya agar
para peserta didik bisa keluar dari rasa bosan dan jenuh mereka. Pada pembelajaran
normal sebelum pandemi rasa bosan dan stress dari peserta didik ketika belajar di
dalam kelas dapat berefek kepada tujuan dan target pembelajaran, maka guru harus
berupaya agar suasana belajar tidak monoton dapat membuat semua peserta didik
tertarik dan semangat terhadap pembelajaran yang sedang diikuti (Jatira & Neviyarni,
2021). Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam menciptakan model pembelajaran
daring yang menarik perhatian para peserta didik. Segala upaya pemerintah sudah
dilakukan demi membantu pembelajaran daring ini seperti dengan memberikan kuota
gratis bagi para guru dan para peserta didik. Hal ini diharapkan dapat sedikit
mengurangi hambatan dalam kegiatan dan belajar secara daring (dalam jaringan).
Guru pun tetap berusaha memberikan pengajaran kepada peserta didik dengan

7
mendatangi rumah para peserta didik untuk mengajar karena kondisi dan keterbatasan
yang ada (Yunitasari & Hanifah, 2020).

2.4 Dampak Negatif Pandemi COVID-19 Terhadap Perkembangan Pendidikan


Pada saat ini disrupsi teknologi terjadi di dunia Pendidikan, pembelajaran tatap
muka yang dilaksanakan 100 persen di sekolah, secara tiba-tiba mengalami perubahan
yang sangat drastis. Dan, tak bisa dipungkiri di atas 50 persen pelajar dan mahasiswa
berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.

Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan


inimerupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan
segala pekerjaan di rumah. Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang
yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan
interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu
dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Dengan menggunakan sistem
pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi
oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh
guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan
bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak.

Permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara online ini adalah akses
informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses
informasi. Siswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang
memadai. Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang
diberikan oleh guru. Belum lagi bagi guru yang memeriksa banyak tugas yang telah
diberikan kepada siswa, membuat ruang penyimpanan gadget semakin terbatas.
Penerapan pembelajaran online juga membuat pendidik berpikir kembali, mengenai
model dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Yang awalnya seorang guru
sudah mempersiapkan model pembelajaran yang akan digunakan, kemudian harus
mengubah model pembelajaran tersebut.

8
2.5 Dampak Positif Pandemi COVID-19 Terhadap Perkembangan Pendidikan
Di balik masalah dan keluhan, ternyata juga terdapat berbagai hikmah bagi
pendidikan di Indonesia. Diantaranya, siswa maupun guru dapat menguasai teknologi
untuk menunjang pembelajaran secara online ini. Di era disrupsi teknologi yang
semakin canggih ini, guru maupun siswa dituntut agar memiliki kemampuan dalam
bidang teknologi pembelajaran. Penguasaan siswa maupun guru terhadap teknologi
pembelajaran yang sangat bervariasi, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.
Dengan adanya kebijakan Work From Home (WFH), maka mampu memaksa dan
mempercepat mereka untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai
suatu kebutuhan bagi mereka. Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat mereka dapat
mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di
kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target
pencapaian dalam pembelajaran. Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun dicoba
dan digunakan. Sarana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran online antara
lain, e-learning, aplikasi zoom, google classroom, youtube, maupun media sosial
whatsapp. Sarana-sarana tersebut dapat digunakan secara maksimal, sebagai media
dalam melangsungkan pembelajaran seperti di kelas. Dengan menggunakan media
online tersebut, maka secara tidak langsung kemampuan menggunakan serta
mengakses teknologi semakin dikuasai oleh siswa maupun guru.

Setelah pendidik mampu menguasai berbagai sarana pembelajaran online, maka


akan tercipta pemikiran mengenai metode dan model pembelajaran lebih bervariasi
yang belum pernah dilakukan oleh pendidik. Misalnya, guru membuat konten video
kreatif sebagai bahan pengajaran. Dalam hal ini, guru lebih persuasif karena membuat
peserta didik semakin tertarik dengan materi yang diberikan oleh guru melalui video
kreatif tersebut. Peserta didik tentu akan dapat memahami apa yang dijelaskan oleh
guru melalui video kreatif yang dibuat oleh guru tersebut. Sehingga dengan adanya
penerapan model pembelajaran di rumah ini, membuat siswa tidak merasa bosan dalam
mengikuti pembelajaran secara online.

Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas pada siswa, juga dapat


menimbulkan kreativitas dikalangan siswa dalam mengembangkan pengetahuan yang

9
telah mereka miliki. Dengan metode pembelajaran yang bervariasi dari guru, mereka
dapat menciptakan suatu produk pembelajaran kreatif yang dapat mengembangkan
pemikiran melalui analisis mereka sendiri, tanpa keluar dari pokok bahasan materi
yang telah disampaikan oleh guru. Adanya pandemi covid-19 juga memberikan
hikmah yang lainnya. Pembelajaran yang dilakukan di rumah, dapat membuat orang
tua lebih mudah dalam memonitoring atau mengawasi terhadap perkembangan belajar
anak secara langsung. Orang tua lebih mudah dalam membimbing dan mengawasi
belajar anak dirumah. Hal tersebut akan menimbulkan komunikasi yang lebih intensif
dan akan menimbulkan hubungan kedekatan yang lebih erat antara anak dan orang tua.
Orang tua dapat melakukan pembimbingan secara langsung kepada anak mengenai
materi pembelajaran yang belum dimengerti oleh anak. Dimana sebenarnya orang tua
adalah institusi pertama dalam pendidikan anak. Dalam kegiatan pembelajaran secara
online yang diberikan oleh guru, maka orang tua dapat memantau sejauh mana
kompetensi dan kemampuan anaknya. Kemudian ketidakjelasan dari materi yang
diberikan oleh guru, membuat komunikasi antara orang tua dengan anak semakin
terjalin dengan baik. Orang tua dapat membantu kesulitan materi yang dihadapi anak.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pandemi Covid-19 telah banyak mengubah berbagai sektor kehidupan manusia,
termasuk dalam pendidikan. Dalam perkembangannya, pendidikan Indonesia di masa
pandemi mengalami banyak sekali peningkatan, terutama dalam pemahaman tentang
teknologi. Akan tetapi, hal tersebut juga memberikan dampak negatif.

3.2 Saran
Dampak negatif Covid-19 terhadap perkembangan pendidikan perlu diwaspadai. Peran
orang tua dan guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Diharapkan agar
guru dan orang tua bekerja sama untuk mengawasi perkembangan pada anak.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nafrin, I. A., & Hudaidah, H. (2021). Perkembangan Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi
Covid-19. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 3(2).
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i2.324

Sari, I. (2012). Perkembangan Pendidikan di Indonesia. Retrieved from


https://karyatulisilmiah.com/perkembangan-pendidikan-di-indonesia/ Diakses tanggal 23
November 2021

Matdio.Siahaan. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia . Jurnal Kajian Ilmiah
(JKI).http://repository.ubharajaya.ac.id/4842/2/Jurnal%20PANDEMIC%20MATDIO%20S.
pdf.

Yunitasari, R., & Hanifah, U. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar
Siswa pada Masa COVID 19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(3), 236–240.
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di
Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55–61.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89

12

Anda mungkin juga menyukai