Anda di halaman 1dari 15

DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENDIDIKAN DI INDONESIA

OLEH:

NAMA:SUMIRDA
NIM :22105006
JURUSAN: TEKNOLOGI HASILPERIKANAN

PRODI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan karena penulis telah menyelesaikan
tulisan yang bejudul “Dampak Covid-19 terhadap Pendidikan di Indonesia”
dengan baik.
Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah. Disamping itu makalah ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran
serta menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian tugas penulisan makalah ini. Disamping itu
penulis juga menyadari akan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan baik dari
segi penulisan maupun cara penyajiannya. Oleh sebab itu penulis dengan senang
hati menerima saran maupun kritik untuk memperbaiki kesalahan penulis dalam
penulisan karya selanjutnya di masa yang akan datang

Kendari, 26 Juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Manfaat....................................................................................................................5
BAB 2................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
A. PENDIDIKAN......................................................................................................6
a. Dampak Covid-19.................................................................................................9
b. Perkembangan Pendidikan...................................................................................12
Bab 3...............................................................................................................................14
Penutup...........................................................................................................................14
A. Kesimpulan............................................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 berbunyi, “Setiap warga negara berhak


mendapat pendidikan.” Pentingnya pendidikan menjadikan pendidikan dasar
bukan hanya menjadi hak warga negara, namun juga kewajiban negara. UUD
1945 melalui Pasal 31 Ayat 2 bahkan mewajibkan pemerintah untuk
membiayai pendidikan dasar (Prihatinah, 2011).
Pendidikan merupakan pengaruh yang penting untuk kehidupan manusia,
sebagai bentuk usaha normatif manusia dalam bentuk mengembangkan harkat
dan martabatnya. Pendidikan merupakan kebutuhan asasi manusia hal ini
menyebabkan hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia.
Pendidikan adalah semua pengalaman belajar yang terjadi dari segi
lingkungan manapun yang berlaku seumur hidup. Pendidikan juga merupakan
segala situasi hidup yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sosial individu
dan masyarakat.
Dengan demikian pendidikan dapat menjadikan manusia menjadi
memiliki kualitas. Namun karena adanya wabah penyakit yang menyerang
seluruh dunia dan mengakibatkan semua sektor di belahan dunia bukan hanya
di negara Indonesia menurun secara drastis.
Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
corona virus baru yaitu Sars-coV-2 ditemukan pertama kali di Wuhan,
Tiongkok pada tanggal 31 desember 2019. Virus corona biasa dikenal Covid-
19 ini bisa mengakibatkan gangguan terhadap sistem pernapasan, infeksi
paru-paru yang berat, bahkan kematian. Tercatat jumlah kasus Covid-19 di
Indonesia terus meningkat setiap harinya, per tanggal 30 maret 2021 jumlah
kasus Covid-19 mencapai 1.505.775 kasus dengan angka kematian 40.754
kasus (Covid-19, 2021).

Adanya wabah penyakit yang sulit untuk disembuhkan menjadikan


kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah masing-masing dengan
memanfaatkan alat kominikasi elektronik. Mengingat hal tersebut tenaga
pendidik harus lebih kreatif dan inivatif dalam menciptakan pembelajaran
agar peserta didik tidak bosan dalam melakukan kegiatan pembelajaran secara
daring (online)

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan?


2. Apa itu covid-19?
3. Mengetahui dampak apa saja yang di akibatkan oleh wabah penyakit
Covid-19?
4. Bagaimana Covid-19 bisa menurunkan sektor pendidikan?
5. Apakah yang terjadi terhadap pendidikan di Indonesia apabila covid-19
tidak mereda?
6. Solusi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi maslah penurunan
kualitas pendidikan di Indonesia?

C. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut:


1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pendidikan yang ada di
Indonesia dan apa itu wabah penyakit Covid-19 yang menyerang seluruh
belahan dunia dan mengakibatkan dampak negatif yang begitu besar.
2. Untuk mengetahui covid-19
3. Mengerti bahwa pentingnya pendidikan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Agar penulis mampu menulis tulisan ilmiah yang benar
5. Memberi sumbangan pemikiran atau mendukung perkembangan konsep
keilmuan atau pemecahan suatu masalah

D. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah.
2. Menjadikan wabah penyakit covid-19 bukan suatu rintangan yang besar
dalam dunia pendidikan dan mecari solusi yang sangat relevan untuk
dilakukan.

BAB 2

PEMBAHASAN

5
A. PENDIDIKAN

Dewasa ini, Pendidikan terus mengalami perubahan – perubahan yang


signifikan. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari perubahan
zaman, perubahan arah politik, perubahan kebiasaan dan masih banyak lagi.
Seperti hal nya pada kondisi wabah, pendidikan mengalami perubahan agar dapat
beradaptasi dan tetap terjaga keberlangsungan nya.

Lantas, apa sih yang dimaksud dengan pendidikan, apa sih pengertian
pendidikan?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pendidikan adalah


proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Atau
bahkan Pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses, cara dan perbuatan
mendidik.

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan


kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin
yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e,
berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”.

Serta setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir,
merasa, atau tindakan dapat dianggap pula sebagai pendidikan. Pendidikan formal
umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi.
Sedangkan pendidikan non-formal nya adalah seperti pengajian, pondok
pesantren.

Sedangkan menurut para ahli Pendidikan adalah..

Ki Hajar Dewantara. (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) : Pendidikan yaitu


tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan
yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Plato. Menurut Plato, pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu


perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat
memungkinkan tercapainya sebuah kesempurnaan.

6
Menurut Plato pendidikan direncanakan dan di program menjadi tiga tahap
dengan tingkat usia, tahap pertama adalah pendidikan yang diberikan kepada
murid hingga sampai dua puluh tahun; dan tahap kedua, dari usia dua puluh tahun
sampai tiga puluh tahun; sedangkan tahap ketiga, dari tiga puluh tahun sampai
usia empat puluh tahun.

Edgar Dalle. Pengertian pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh
keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat
untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam
berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.

H. Horne. Menurut Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi)
dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang
secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti ter manifestasi
dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

Dan Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan ter-
rencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan adalah


pemberian pemahaman, bimbingan dari seorang dewasa kepada murid untuk
mendapatkan kedewasaan dalam melaksanakan peranannya dalam kehidupan
secara mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

B. Covid-19

Covid-19 atau dikenal dengan virus corona adalah wabah penyakit yang
menular. Virus corona merebak sejak akhir tahun 2019, dengan adanya virus

7
ini mengakibatkan pendidikan di indonesia mengalami penurunan yang
sangat-sangat drastis. Dengan demikian peserta didik memiliki daya ingat
yang cukup lemah karena mereka hanya belajar dari rumah dan tidak
melakukan tatap muka secara langsung dengan tenanga pendidik maupun
teman-temannya. Melemahnya daya ingat pada peserta didik akan
mempengaruhi proses belajar mengajar yang akan terselengga di segala
lingkungan.

Dampak Covid-19 terhadap dunia pendidikan sangat besar dan dirasakan


oleh berbagai pihak, terutama para guru, kepala sekolah, peserta didik dan
juga orang tua. Akibat pandemi yang tinggi, universitas dan perguruan tinggi
seluruh dunia ditutup (Fredy et al.,2020) juga berlaku sampai tingkat sekolah
dasar.

Peserta didik melakukan kegiatan belajar semenjak awal tahun 2020


menggunkan alat komunikasi elektronik. Sistem belajar tersebut dinamakan
pembelajaran dalam jaringan (daring). Seluruh masyarakat dilarang untuk
melakukan tatap muka secara langsung dikarenakan wabah penyakit atau virus
corona ini adalah virus yang sangat mudah sekali untuk menular dan
penyembuhan atau pengobatannya sangat sulit.

Proses belajar bengajar sangat terganggu akibat adanya covid-19 atau


virus corona. Setelah 2 tahun peserta didik dan tenanga pendidik melakukan
kegiatan belajar mengajar secara daring (dalam jaringan) akhirnya pada tahun
2022 proses belajar mengajar diizinkan untuk melakukan pembelajaran luar
jaringan (luring). Namun pada saat proses belajar mengajar luring (luar
jaringan) dilakukannya pembatasan jarak dan pembatasan orang untuk dapat
belajar di sekolah.

Hanya 50% dari 1 kelas pada umumnya yang diberikan akses untuk
belajar tatap muka secara langsung dan setengahnya lagi akan mendapat
giliran di hari atau minggu berikutnya. Pada saat pembelajaran tatap muka
secara langsung peserta didik dan tenaga pendidik wajib mematuhi aturan
pemerintah untuk selau menggunakan masker dan selalu mencuci tangan
dengan besrsih.

a. Dampak Covid-19

8
Saat ini dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang
disebabkan oleh sebuah virus yang bernama corona atau dikenal dengan istilah
covid-19 (Corona Virus diseases-19). Virus yang disinyalir mulai mewabah 31
Desember 2019 di kota Wuhan Propinsi Hubei Tiongkok, saat ini menyebar
hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat, sehingga WHO tanggal 11
Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.

Ratusan ribu manusia terpapar virus ini di seluruh dunia, bahkan puluhan
ribu menjadi korban meninggal. Tercatat negara-negara yang memiliki kasus
tinggi terpapar covid-19 saat ini adalah Italia, Tiongkok, Spanyol, Amerika
Serikat, dan Iran dengan tingkat kematian mencapai ribuan orang. Penularan yang
sangat cepat dan sulitnya mendeteksi orang yang terpapar karena masa inkubinasi
covid-19 kurang lebih dua minggu menjadi penyebab banyaknya korban
berjatuhan.

Penularan lewat kontak antar manusia yang sulit diprediksi karena


kegiatan sosial yang tidak bisa dihindari merupakan penyebab terbesar
menyebarnya covid-19 ini. Obat penawar yang belum bisa ditemukan dan
membludaknya jumlah pasien terpapar covid-19 menjadi penyebab kematian yang
paling tinggi. Rumah sakit dan paramedis yang menagani merasa kewalahan
sehingga banyak pasien yang tidak tertangani dengan baik. Sulitnya Alat
Pelindung Diri (APD) bagi paramedis menjadi penyebab pasien berjatuhan
termasuk dokter dan paramedis lainnya yang juga terpapar covid-19 sehingga
akhirnya meninggal.

Rumitnya penanganan wabah ini membuat para pemimpin dunia


menerapkan kebijakan yang super ketat untuk memutus mata rantai penyebaran
covid-19. Social distancing menjadi pilihan berat bagi setiap negara dalam
menerapkan kebijakan untuk pencegahan penyebaran covid-19, karena kebijakan
ini berdampak negatif terhadap segala aspek kehidupan. Pembatasan interaksi
sosial masyarakat dapat menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dalam
berbagai bidang kehidupan, namun tidak ada pilihan lain, karena cara ini adalah
yang paling efektif.

Kebijakan social distancing berakibat fatal terhadap roda kehidupan


manusia, masalah ekonomi yang paling terasa dampaknya, karena hal ini
menyentuh berbagai lapisan masyarakat, tersendatnya laju ekonomi
mengakibatkan tertutupnya kebutuhan primer manusia untuk memenuhinya,
karena negara akan sangat terbebani kalau harus menanggung segala kebutuhan
pokok setiap penduduknya.

Tak terkecuali bidang pendidikan ikut juga terdampak kebijakan ini.


Keputusan pemerintah yang mendadak dengan meliburkan atau memindahkan
proses pembelajaran dari sekolah/madrasah menjadi di rumah, membuat
kelimpungan banyak pihak. Ketidaksiapan stakeholder sekolah/madrasah
melaksanakan pembelajaran daring menjadi faktor utama kekacauan ini, walaupun

9
sebenarnya pemerintah memberikan alternatif solusi dalam memberikan penilaian
terhadap siswa sebagai syarat kenaikan atau kelulusan dari lembaga pendidikan
disaat situasi darurat seperti saat ini.

Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti


alur yang sekiranya bisa ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung, dan yang
menjadi pilihan adalah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media
pembelajaran daring. Penggunaan teknologi ini juga sebenarnya bukan tanpa
masalah, banyak faktor yang menghambat terlaksananya efektifitas pembelajaran
daring ini antara lain :

Pertama, Penguasaan teknologi yang masih rendah Harus diakui bahwa


tidak semua guru melek teknologi terutama guru generasi X (lahir tahun 1980 ke
bawah) yang pada masa mereka penggunaan teknologi belum begitu masif.
Sebenarnya mereka bukan tidak bisa kalau mau belajar, pasti mampu karena
prinsipnya guru adalah manusia pemelajar yang harus selalu siap menghadapi
perubahan zaman sekaligus mengikuti perkembangannya.

Keadaan hampir sama juga di alami oleh para siswa, tidak semua sudah
terbiasa menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-harinya. Di sekolah pun
mereka harus rebutan dalam menggunakan perangkat teknologi pendukung
pembelajaran karena keterbatasan sarana yang dimiliki oleh sekolah/madrasah
bahkan mungkin mereka tidak dikenalkan teknologi dalam pembelajaran.

Kedua, keterbatasan sarana dan prasarana Kepemilikan perangkat


pendukung teknologi juga menjadi masalah tersendiri. Bukan rahasia umum
bahwa kesejahteran guru masih sangat rendah, jadi jangankan untuk memenuhi
hal-hal tersebut, untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya saja masih
banyak guru yang kesulitan.

Hal yang sama pun terjadi pada siswa, karena tidak semua orangtua
mereka mampu memberikan fasilitas teknologi kepada anak-anaknya. Bahkan
kalau pun mereka punya fasilitas namun tidak digunakan untuk media pendukung
pembelajaran, karena ketidaktahuan orang tua dalam membimbing anaknya untuk
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

Ketiga, jaringan internet Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari


penggunaan jaringan internet. Tidak semua sekolah/madrasah sudah terkoneksi ke
internet sehingga guru-gurunya pun dalam keseharian belum terbiasa dalam
memanfaatkannya. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang
jaringan yang tidak stabil karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan
sinyal seluler.

Keempat, biaya Jaringan internet yang sangat dibutuhkan dalam


pembelajaran daring menjadi masalah tersendiri bagi guru dan siswa. Kuota yang
dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara guru juga

10
orang tua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan
jaringan internet.

Metode pembelajaran daring ini sebenarnya sudah bukan barang baru,


sebab di beberapa negara terutama di negara maju kegiatan ini sudah terbiasa.
Proses pembelajaran di perguruan tinggi apalagi, tidak hanya di luar negeri namun
di Indonesia juga sudah terbiasa dilaksanakan, namun untuk pembelajaran pada
tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah belum begitu populer sehingga
diperlukan persiapan yang sungguh-sungguh agar bisa berjalan dengan baik.

Perkembangan zaman akan menuntut perubahan peradaban, dan hal ini


akan berdampak pada cara atau metode pembelajaran yang sudah biasa dilakukan.
Pada zaman yang serba teknologi seperti saat ini, tidak menutup kemungkinan
Proses Belajar Mengajar (PBM) selanjutnya akan dilaksanakan secara daring,
mengingat efektifitas dalam kegatan transfer ilmu pengetahuan yang sangat baik,
cepat, mudah dan murah.

Perubahan peradaban dan metode ini menuntut stakeholder pendidikan


untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti perkemabangan zaman seperti saat
ini. Tak ada seorangpun yang dapat membantah ataupun menolak pesatnya
perkembangan teknologi ini, bahkan kalau ada yang menolaknya, maka siap-siap
saja akan tertinggal, bahkan akan terlindas oleh orang lain.

Teknologi ibarat dua mata pisau yang masing-masing memiliki peran yang
sama besarnya, yaitu sisi positif dan negatif yang memberikan pengaruh terhadap
perubahan peradaban manusia. Seluruh aspek kehidupan saat ini tidak bisa lepas
dari teknologi, oleh karena itu literasi teknologi sangat penting bagi masyarakat,
agar penggunaan teknologi betul-betul bermanfaat tanpa merugikan dan juga
berdampak negatif terhadap tatanan kehidupan.

Setelah itu :

1. Menurunnya mutu pendidikan, akibat adanya virus corona atau


covid-19 yang menyerang seluruh dunia, negara kita (Indonesia)
mengalami penurunan mutu pendidikan karena tidak diperbolehkan
adanya pembelajaran tatap muka secara langsung yang
mengkakibatkan peserta didik mejadi kurang bersemangat dalam
menempuh sebuah pendidikan. Kurangnya tatap muka secara
langsung mengakibatkan pemberian materi pembelajaran yang
diberikan oleh tenaga pendidik kepada peserta didik susah untuk
dicermati dan dipahami.
2. Menjadikan kegiatan belajar menjadi lebih singkat karena peserta
didik hanya belajar dari rumah dan tidak tatap muka secara
langsung ke kesekolah dan berinterakasi secara langsung dengan
guru dan teman-temannya.

11
3. Menambahnya kebutuhan hidup namun menurunnya pemasukan
dalam keluarga. Selama peserta didik melaksanakan pembelajaran
secara daring (dalam jaringan) sudah pasti peserta didik sangat
memerlukan yang namanya alat komunikasi elektronik entah itu
komputer maupun smartphone sebagai salah satu penunjang
kegiatan belajar mengajar secara daring. Dengan demikian orang
tua peserta didik mau tidak mau harus memberikan sebuah
handphone sebagai penunjang kegiatan belajar agar dapat
tercapainya tujuan pembelajaran dalam jaringan (daring) atau biasa
disebut belajar secara online.
4. Pembelajaran menjadi terasa lebih praktis dan santai. Dengan
memanfsatkan media pembelajaran online, para tenaga pendidik
akan lebih mudah dalam memberika tugas untuk peserta didik. Dan
untuk peserta didik akan lebih mudah untuk menerima dan
mengakses tugas yang diberikan oleh tenaga pendidik (guru).

b. Perkembangan Pendidikan

Kualittas manusia dapat ditingkatkan dengan sebuah pendidikan yang


mereka tempuh. Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat
elektronik seperti handphone, computer, ataupun laptop yang harus terhubung
dengan koneksi jaringan internet. Kemudian tenaga pendidik juga dapat
memanfaatkan media online lain untuk membantu terlaksananya kegiatan
belajar dan mengajar seperti Whatssapp (WA), Zoom, Google Meet, Google
Form, Google Drive, Youtube, Google Classroom, dan masih banyak lagi
(Anugrahana, 2020).

Dengan aplikasi yang digunakan tenaga pendidik dapat mencari


pengetahuan dan memberikan pengajaran bahkan memantau aktifitas peserta
didik. Tujuan lainnya adalah agar anak antusias dalam mengikuti
pembelajaran dan mengurangi kejenuhan dalam belajar peserta didik.
Sehingga, tenaga pendidik dapat memastikan para peserta didik mengikuti
pembelajaran dalam waktu yang bersamaan meskipun di tempat yang berbeda
dan jarak yang jauh.

Nanum pembelajaran online ini juga menjadi masalah untuk peserta didik
yang kurang mampu, dimana peserta didik tidak memiliki sebuah alat
komunikasi elekstronik (smartphone) dan harus meminjam dan bergabung
bersama temannya yang lain padahal saat wabah covid sedang marak-
maraknya mereka harus mengikuti pemberajaran dalam daringan (daring) atau
disebut juga pembelajaran online.

Pembelajaran daring ini pun mempunyai kelebihan dan kenkurangnya


masing masing. Kelebihan dari pembelajaran daring ini terasa lebih santai dan
praktis. Terasa praktis karena pemberian tugas dan pelaporan tugas setiap saat.

12
Kemudian pembelajaran online ini pun dapat dilaksanakan kapanpun dan
dimanapun karena pembelajaran daring yang dilakukan secara online. Selain
itu penyampaian informasi atau hsl ysng berhubungan dengan materi
pembelajaran lebih cepat dan mudah didapatkan dan di akses oleh peserta
didik. Selanjutnya para orangtua peserta didik dapat memantau langsung dan
mendampingi anak-anak mereka pada saat proses kegiatan belajar
berlangsung.

Pembelajaran daring dengan kelemahannya yaitu keterbatasan koneksi


internet dan peserta didik terkadang tidak mempunyai paket data (kuota) untuk
mengakses aplikasi-aplikasi pembelajaran. Selain itu terkadang peserta didik
tidak mengerti bagaimana cara mengoprasikan sebuah aplikasi online yang
mungkin mereka tidak pernah membukanya bahkan terdengar asing untuk
mereka.

Namun masalah ini pernah di atasi oleh pemerintah dengan cara


memberikan kuota internet gratis untuk seluruh peserta didik mulai dari
peserta didik tingkat sekolah dasar hingga anak kuliahan mendaoatkan kuota
internet secara Cuma-Cuma yang diberikan oleh pemeritah untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar secara online atau dalam jaringan.

13
Bab 3

Penutup

A. Kesimpulan

Suatu pendidikan akan dapat merubah pola pikir manusia yang akan
mengembangkan kualitas pada dirinya. Melalui menempuh sebuah
pendidikan akan meningkatkan pemahaman tentang dunia baru yang
dipelajarinya. Dalam 2 tahun terakhir sejak awal tahun 2020 Indonesia
menggunakan metode pembelajran daring (dalam jaringan). Metode
pembelajaran ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Dimana pembelajaran daring atau online ini sangat dirasa lebih santai dan
praktis. Karena hanya menggungunakan aplikasi online lewat media
elektronik seperti hanphone, tenaga pendidik dapat memberikan tugas dan
materi dengan cara memafataankan aplikasi pembelajaran online tersebut.
Nanum metode pembelajaran ini juga memiliki kekurangan antara lain,
anak-anakmyang tidak mempunyai sebuah handphone, jaringan internet
maupun paket data akan sangat sulit sekali dalam mengangkses informasi
yang diberikan oleh guruya saat pembelajaran online atau pembelajaran
daring. Kekurangan itu pernah di atasi oleh pemerintah dengan memberikan
kuota internet gratis untuk para peserta didik sebagai penunjang kegiatan
proses belajar mengajar yang dilakukan secara online yang dapat dilakukan
dimana sja dan kapan saja.

B. Saran
Tenaga pendidik haru memiliki metode pembelajaran yang inovatif dan
kreatif dalam mengara secara online atau daring agar para peserta didikmya
tidak mudah bosan dan dapat memahami dengan mudah materi apa yang
disampaikan oleh tenaga pendidik tersebut. Para peserta didik harus
meningkatkan motivasi belajarnya walaupun pembelajaran secara daring ini
terasa sedikit membosankan karena tidak tatap muka secara langsung dengan
guru dan teman-teman lainnya. Selain itu peserta didik juga harus membeli
kuota internet yang harganya cukup mahal untuk dapat mengakses media
pembelajaran online seperti aplikasi zoom.

14
DAFTAR PUSTAKA

Prihatinah, T. L. (2011). Persepsi Pegiat Jender terhadap Konsep Pasal 31 Ayat


(3) Undang-Undang Perkawinan tentang Status Kepala Keluarga. Jurnal
Dinamika Hukum, 11(1), 22-37.
Nafrin, I. A., & Hudaidah, H. (2021). Perkembangan pendidikan Indonesia di
masa pandemi COVID-19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 456-462.
Pujilestari, Y. (2020). Dampak positif pembelajaran online dalam sistem
pendidikan Indonesia pasca pandemi covid-19. Adalah, 4(1), 49-56.
Aziizu, B. Y. A. (2015). Tujuan besar pendidikan adalah tindakan. Prosiding
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2).

15

Anda mungkin juga menyukai