OLEH :
NPM : 92111402111012
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .............................................................. 10
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yag disebabkan
oleh sebuah virus yang bernama Corona atau dikenal dengan istilah Covid-19 (Corona
Virus Diseases-19). Virus yang disinyalir mulai mewabah 31 Desember 2019 di kota
Wuhan Provinsi Hubei Tiongkok, saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia
dengan sangat cepat, sehingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah
ini sebagai pandemi global.
Virus Corona COVID-19 saat ini telah berdampak bagi seluruh masyarakat dan
bagi sektor pendidikan di Indonesia. hal ini telah diakui oleh (UNESCO) pada kamis
(5/3) bahwa wabah Virus Corona telah berdampak terhadap sektor pendidikan.
hampir 300 juta siswa terganggu kegiatan sekolahnya diseluruh dunia dan
mengancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan. Sejak Presiden Joko widodo
mengumumkan kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada (2/3), Jokowi
mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas diluar rumah demi menekan
penyebaran virus corona COVID-19 di Indonesia. Jokowi meminta masyarakat
Indonesia untuk melakukan social distancing untuk mencegah penyebaran Virus
Corona. Upaya untuk mencegah, menahan, atau memperlambat penularan corona
yaitu dengan social distancing atau menjaga jarak.
Menurut perspektif sosiologi Untuk belajar dirumah sudah tepat dilakukan dalam
kondisi seperti saat ini. karena Dalam Ilmu Sosiologi, interaksi antar manusia itu
tidak harus bertemu langsung, tidak harus bersentuhan atau bertatap muka langsung.
Interaksi bisa melalui media cetak, teknologi dan media sosial. oleh karena itu,
Instansi pendidikan mengalih pertemuan kelasnya dengan pertemuan daring ataupun
tugas rumah guna meminimalisir pertemuan satu sama lain di suatu ruangan yang
sama dalam jarak yang dekat serta menghindari kerumunan. Persekolahan mengganti
pertemuan kelas dengan pemberian tugas rumah kepada murid, pemberian tugas
bertujuan agar murid belajar dirumah.
Oleh sebab itu, dalam penulisan makalah ini, penulis akan membahas tentang
“Pendidikan di Masa Covid-19”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut:
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian virus corona.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengertian pendidikan.
3. Untuk mengetahui bagaimana tujuan pendidikan nasional.
4. Untuk mengetahui bagaimana peran pendidikan di masa Covid-19.
BAB II
PEMBAHASAN
Dikutip dari European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), pada
akhir Desember 2019, otoritas kesehatan masyarakat China melaporkan sejumlah
kasus sindrom pernafasan akut di Kota Wuhan, provinsi Hubei, China. Ilmuwan
China segera mengidentifikasi virus Corona baru sebagai agen penyebab utama.
Penyakit ini sekarang disebut sebagai Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19.
Penyebab COVID-19 disebut sindrom pernafasan akut parah Corona Virus 2 (SARS
CoV-2). Ini adalah jenis baru virus corona yang belum diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Wabah awal di Wuhan menyebar dengan cepat, memengaruhi wilayah lain
di China. Kasus-kasus serupa segera terdeteksi di beberapa negara lain. Hampir di
setiap benua terdapat negara yang terjangkit virus Corona seperti Asia, Eropa,
Australia, Afrika dan Amerika.
WHO menyarankan pada masyarakat untuk melindungi diri dan orang lain dari
infeksi COVID-19 dengan mencuci tangan, menggunakan pembersih tangan berbasis
alkohol dan tidak menyentuh wajah. Virus COVID-19 menyebar terutama melalui
tetesan air liur, cairan hidung saat bersin, dan batuk. WHO menginformasikan bahwa
saat ini belum ada vaksin atau perawatan khusus untuk COVID-19. Namun telah
banyak dilakukan uji klinis untuk mengevaluasi perawatan potensial.
B. Pengertian Pendidikan
Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk
berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek
kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk lebih memajukan
pemerintah ini, maka usahakan pendidikan mulai dari tingkat SD sampai pendidikan
di tingkat Universitas.
Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi disini pendidikan
hanya menekankan pada intelektual saja, dengan bukti bahwa adanya UN sebagai
tolak ukur keberhasilan pendidikan tanpa melihat proses pembentukan karakter dan
budi pekerti anak.
Tepatnya ada 6 (enam) kebijakan yang dipaparkan dengan jelas. Namun, yang
paling mendasar ialah merubah cara belajar mengajar siswa dan guru adalah
kebijakan belajar dari rumah. Kebijakan belajar dari rumah ini sangat merubah
kebiasaan, ataupun prilaku guru dan siswa selama ini. Bagaimana tidak, selama ini
guru mengajar di kelas dalam artian mengajar di sebuah bangunan sekolah yang
memiliki fungsi belajar mengajar, dengan didukung oleh sarana penunjang proses
belajar mengajar tersebut. Dengan kebijakan baru ini guru dibuat kelimpungan karena
masih mencari pola yang tepat bagaimana pembelajaran dari rumah itu bisa
dilakukan. Jalan terbaik yaitu melakukan atau mengupayakan pembelajaran berbasis
dalam jaringan. Nama lainnya adalah pembelajaran daring (online learning).
Kedua, Guru dan siswa harus mampu merubah gaya, strategi atau metode
mengajar dan belajar. Ketiga, guru dan siswa harus mampu merubah gaya
komunikasinya selama pembelajaran daring ini. Banyak guru yang tidak
memperhatikan bagian yang ketiga ini, yaitu kurangnya pemahaman dan penerapan
guru dalam berkomunikasi dengan siswanya. Guru biasanya berkomunikasi satu atau
dua arah di sekolah, dengan bertatap muka secara secara langsung melakukan diskusi
dan latihan secara bersama – sama. Guru akan lebih mudah memberikan pemaparan
dan penjelasan suatu materi, sedangkan siswa akan lebih mudah dalam memahami
dan berdiskusi langsung kepada gurunya.
Dengan kejadian pandemi ini, hal ini menjadi sangat sulit untuk tetap
mempertahankan kebiasaan gaya komunikasi guru tersebut. Maka dari itu, perlu
adanya perubahan gaya komunikasi guru selama atau saat pandemi Covid-19 ini.
Komunikasi yang dipakai tentunya, yang bersifat jarak jauh dalam hal ini dikenal
sebagai komunikasi daring. Komunikasi ini, memungkinkan guru sebagai
komunikator dan siswa sebagai komunikan melakukan komunikasi melalui jaringan
internet atau dunia maya (cyberspace).
Tujuannya ialah, bisa dikendalikan secara jarak jauh, efisiensi waktu jadi bisa
dilakukan kapan saja dan dimana saja. Sangat mendukung kebijakan pemerintah
dalam menanggulangi penyebaran pandemi ini. Di samping itu terdapat hal positif
lainnya yang bisa didapatkan, seperti efisiensi biaya, sumber belajar yang luas,
pengelolaan yang mudah, dan integrasi data. Namun, masih banyak yang belum
menyadari kemudahan komunikasi daring ini. Ada dua jenis komukasi daring bisa
dilakukan oleh guru dan siswa.
Kedua, terdapat informasi yang tidak penting, atau informasi yang didapat akan
sangat banyak dan sulit untuk disaring dan dikontrol, sehingga penerima informasi
akan menjadi bingung.
Ketiga, sangat menyita konsentrasi karena tidak sesuai dengan tempat dan
waktunya, sehingga time management harus dikedepankan. Guru sebagai fasilitator
informasi semestinya mampu membangun komunikasi daring yang efektif.
Komunikasi yang efektif di sini adalah komunikasi yang senantiasa terjalin antara
guru dan siswa sehingga nantinya dapat menimbukan perubahan sikap atau karakter
kearah yang lebih baik bagi siswa.
Pertama, membuat aturan kelas daring, termasuk waktu dan aplikasi yang
digunakan. Kedua, membangun suasana yang baik dalam berdiskusi dalam kelas
daring, walaupun agak susah dilakukan namun usahakan siskusi dilakukan baik
secara sinkron atau asinkron. Jangan sampai siswa yang bertanya atau membutuhkan
penguatan tidak dilayani. Ketiga, walaupun dalam pembelajaran daring, guru
semestinya tetap menggunakan ekpresi-ekpresi verbal maupun non-verbal dalam
memberikan feedback, reward dan punishment. Di sini bisa menggunakan emoticon,
sticker, atau kalimat yang memotivasi siswa. Keempat, guru harus mampu
mengaitkan materi dengan situasi terkini atau kekinian, sehingga akan mudah
dipahami oleh siswa. Kelima, menggunakan video atau animasi yang yang
mendukung materi sehingga tidak membosankan.
Disamping itu juga, di dalam membangun sebuah komunikasi, guru juga perlu
memperhatikan beberapa hal seperti berikut. Pertama, menggunakan bahasa yang
simple, yang mudah dipahami dan juga dapat memotivasi psikis siswa. Kedua, guru
harus mampu memahami kondisi atau keadaan siswanya. Ketiga, makna dari pesan
atau informasi haruslah jelas dan bermanfaat. Keempat, guru harus mampu
menanamkan sifat respek dan saling menolong apabila ada siswa lain yang
mengalami kesulitan. Bisa saja dalam situasi ini siswa yang menolong guru dalam
berbagai hal, misalnya kesulitan dalam menggunakan aplikasi. Kelima, guru juga
harus menanamkan jiwa demokratis kepada siswa nya. Demokratis ditunjukkan
dengan memberikan kebebasan saling memberikan masukan selama pembelajaran
daring, saling mendengar atau mengerti dengan keadaan dan mampu memberikan
solusi dari setiap masalah yang dialami dalam pembelajaran daring saat pandemi
Covid-19 ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Virus Corona COVID-19 saat ini telah berdampak bagi seluruh masyarakat dan
bagi sektor pendidikan di Indonesia. Pandemi Covid-19 ini mengakibatkan terjadinya
perubahan kebijakan secara mendasar dalam dunia pendidikan tanah air. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim telah mengeluarkan
beberapa kebijakan untuk mengatur kegiatan pembelajaran dari rumah selama masa
pandemi ini.
Dengan kebijakan baru ini guru dibuat kelimpungan karena masih mencari pola
yang tepat bagaimana pembelajaran dari rumah itu bisa dilakukan. Jalan terbaik yaitu
melakukan atau mengupayakan pembelajaran berbasis dalam jaringan. Nama lainnya
adalah pembelajaran daring (online learning).
DAFTAR PUSTAKA
https://kabar-priangan.com/dampak-pandemi-covid-19-terhadap-dunia-pendidikan/
diakses pada tanggal 29 April 2020
https://www.kompasiana.com/rezzawidiautami3362/5e7ded93097f36393028cec2/damp
ak-virus-corona-berimbas-bagi-pendidikan-saat-ini-di-indonesia diakses pada tanggal 29
April 2020
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/22/183000269/apa-itu-virus-corona page
= all diakses pada tanggal 29 April 2020
https://radarbali.jawapos.com/read/2020/04/24/190653/online-learning-di-tengah-
pandemi-covid-19 diakses pada tanggal 29 April 2020
http://hasan-habiburrahman.blogspot.com/2020/03/peran-keluarga-dalam-
pendidikan.html diakses pada tanggal 29 April 2020