Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


“E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19”

OLEH

WAHYU PURWANDI

048292502

FAKULTAS KEARSIPAN

UNIVERSITAS TERBUKA

SAMARINDA

2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bontang, 02 Nopember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.............................................................................................................1

B.Rumusan Masalah........................................................................................................2

C.Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN

A.Apa itu covid-19 serta bahayanya dan cara pengobatannya........................................3

B.Bagaimana agar bejalar mengajar tetap berlangsung meski saat pandemi..................5

C.Apakah E- learning pada masa pandemi covid-19 menjadi solusi dalam dunia

Pendidikan............................................................................................................................6

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sesuatu hal yang penting untuk kemajuan suatu bangsa. Proses
belajar mengajar secara formal dapat diperoleh dari sekolah. Sedangkan Pendidikan
informal bisa didapatkan melalui pengalaman sehari-hari. Pendidikan dapat diperoleh
baik secara formal dan non formal

Pendidikan secara formal diperoleh dengan mengikuti program-program yang


telah direncanakan, terstruktur oleh suatu insititusi, departemen atau kementrian suatu
negara seperti di sekolah. pendidikan memerlukan sebuah kurikulum untuk melaksanakan
perencanaan belajar mengajar. Sedangkan pendidikan non formal adalah pengetahuan
yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari dari berbagai pengalaman baik yang dialami
atau dipelajari dari orang lain. Proses belajar mengajar yang lakukan seumur hidup.

Tujuan  Pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi para


peserta didik. Dengan begitu, diharapkan anak bangsa memiliki ilmu, kepribadian baik,
kreatifitas, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri. Pendidikan
merupakan jalan perbaikan dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas untuk
masa depan bangsa. Tujuan nasional Pendidikan diatur dalam undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 pasal 3, tentang system Pendidikan nasional. Dalam UU tersebut dapat
dijabarkan lima tujuan Pendidikan, yakni membentuk manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah, memiliki akhlak yang baik, menjadi kreatif dan mandiri.

Di masa pandemik COVID-19 saat ini, mahasiswa maupun dosen sangat


membutuhkan pembelajaran secara daring karna, kondisi wabah virus corona yang sudah
menyebar luas. Maka e-learning adalah langkah tepat untuk memudahkan mahasiswa dan
dosen dalam mengakses pembelajaran mata kuliah di Universitas Terbuka (UT)

Di masa saat ini dosen dan mahasiswa di tuntut untuk menguasai teknologi,
informasi dan komunikasi agar dapat menjamin terlaksananya proses belajar mengajar
bagi peserta didik secara daring. perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat
berkembang mengharuskan mahasiswa dan dosen menguasai dunia IT. penggunaan e-
learning sebagai media pemebelajaran pada masa pandemik COVID-19 ini, sangat cocok
untuk di terapkan dan menjadi sebuah kebutuhan untuk setiap pengguna. E-learning ini
bisa di gunakan untuk media pembelajaran jarak jauk baik pada saat pandemik COVID-
19 maupun setelah pandemik berakhir.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu covid-19 serta bahayanya dan cara pengobatannya
2. Bagaimana agar bejalar mengajar tetap berlangsung meski saat pandemi
3. Apakah E- learning pada masa pandemi covid-19 menjadi solusi dalam dunia
pendidikan

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu covid-19
2. Mengetahui Bagaimana agar belajar mengajar berlangsung meski saat pandemi
3. Mengetahui Bahwa E-learning pada masa pandemi covid-19 menjadi solusi dalam
dunia pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Apa itu covid-19 serta bahayanya dan cara pengobatannya


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit akibat infeksi virus
ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau yang


lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari Coronavirus yang
menular ke manusia. Virus ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari lansia (golongan
usia lanjut), orang dewasa, anak-anak dan bayi, sampai ibu hamil dan ibu menyusui.

Infeksi virus Corona yang disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019)


pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini
menular dengan sangat cepat dan menyebar ke hampir semua negara, termasuk
Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan penyebaran virus ini. Namun, saat ini
kebijakan PPKM sudah dilonggarkan menjadi PPKM level 1 pada sejumlah wilayah,
misalnya DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak


kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus
ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia).

Tingkat Kematian Akibat Virus Corona (COVID-19)


Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, jumlah
kasus terkonfirmasi positif hingga 21 Juni 2022 adalah 6.069.255 orang, dengan jumlah
kematian 156.695 jiwa.
Dari angka tersebut, diketahui tingkat kematian (case fatality rate) akibat COVID-19
adalah sekitar 2,6%. Jumlah ini menurun dari 3,4% pada bulan Januari 2022 lalu.
3
Meski jumlah kematian akibat COVID-19 tergolong tinggi, angka kesembuhan dari
COVID-19 juga terus bertambah. Data terakhir menyebutkan, jumlah penyintas atau
orang yang pernah terinfeksi virus Corona kemudian sembuh adalah 5.903.461 orang.
Gejala Virus Corona (COVID-19)
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat
hilang dan sembuh atau malah memberat.
Penderita COVID-19 dengan gejala berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak
bahkan berdarah, sesak napas, atau nyeri dada. Keluhan tersebut muncul ketika tubuh
bereaksi melawan virus Corona.
Secara umum, ada tiga gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu:
 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
 Batuk kering
 Sesak napas
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun
lebih jarang, yaitu:
 Diare
 Sakit kepala
 Konjungtivitis
 Hilangnya kemampuan mengecap rasa
 Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)
 Ruam di kulit
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus Corona
bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apa pun. Kondisi ini
disebut happy hypoxia.
Guna memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona,
diperlukan rapid test atau PCR.

Penyebab Virus Corona (COVID-19)


Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh Coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan.

4
Pada sebagian besar kasus, Coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan
sampai sedang, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan
berat, seperti pneumonia, MERS (Middle-East Respiratory Syndrome) dan SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome).
Pengobatan Virus Corona (COVID-19)
Pada pasien bergejala ringan atau tanpa gejala, dokter akan menyarankan untuk isolasi
mandiri di rumah sambil tetap melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran
infeksi virus Corona. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah:
 Meresepkan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai dengan kondisi
pasien
 Menganjurkan pasien untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
 Menganjurkan pasien untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan
tubuh
Sementara, pada pasien dengan gejala berat, dokter akan memberikan rujukan untuk
menjalani karantina di rumah sakit rujukan. Metode perawatan yang dapat diberikan
antara lain:
 Pemberian infus cairan agar tetap terhidrasi
 Pemasangan ventilator atau alat bantu napas
 Pemberian obat, seperti obat antiperadangan dan obat pencegah penggumpalan darah
Beberapa jenis antivirus, yaitu favipiravir, molnupiravir, dan remdesivir, telah diteliti
untuk melawan virus corona. Namun, hingga saat ini, hasil penelitian menunjukkan
bahwa obat antivirus tidak efektif dalam mengobati COVID-19 serta tidak efektif dalam
menurunkan angka kematian.

B. Bagaimana agar bejalar mengajar tetap berlangsung meski saat pandemi


Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk
meliburkan mahasiswa dan mulai menerapkan metode perkuliahan dengan sistem daring
(dalam jaringan) atau online dan pembelajaran Luring. Kebijakan pemerintah ini mulai
efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret
2020 yang juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya dan pemerintah
memberlakukan PPKM di Jawa-Bali mulai Senin 11 Januari 2021.
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran
tanpa tatap muka secara langsung antara dosen dan mahasiswa tetapi dilakukan melalui
online yang menggunakan jaringan internet. Dosen harus memastikan kegiatan belajar
5
mengajar tetap berjalan, meskipun mahasiswa berada di rumah. Solusinya, Dosen
dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan
media daring (online).

Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC)


atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet atau melalui perangkat
handphone. Dosen dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama
menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram,
aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian,
dosen dapat memastikan mahasiswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang
bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda. Serta jika dalam keadaan terpaksa, jika
ada kendala dalam pembelajaran daring maka dosen dengan terpaksa tetap menjembatani
pembelajaran agar tetap berjalan dengan mempersiapkan pembelajaran Luar Jaringan
(Luring).

C. Apakah E- learning pada masa pandemi covid-19 menjadi solusi dalam dunia pendidikan

Tentu saja E-learning menjadi solusi mahasiswa maupun dosen sangat


membutuhkan pembelajaran secara daring karna, kondisi wabah virus corona yang sudah
menyebar luas. Maka e-learning adalah langkah tepat untuk memudahkan mahasiswa
dan dosen dalam mengakses pembelajaran mata kuliah di Universitas Terbuka (UT)

Di masa saat ini dosen dan mahasiswa di tuntut untuk menguasai teknologi,
informasi dan komunikasi agar dapat menjamin terlaksananya proses belajar mengajar
bagi peserta didik secara daring. perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat
berkembang mengharuskan mahasiswa dan dosen menguasai dunia IT. penggunaan e-
learning sebagai media pemebelajaran pada masa pandemik COVID-19 ini, sangat cocok
untuk di terapkan dan menjadi sebuah kebutuhan untuk setiap pengguna. E-learning ini
bisa di gunakan untuk media pembelajaran jarak jauk baik pada saat pandemik COVID-
19 maupun setelah pandemik berakhir.
6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menciptakan generasi penerus bangsa, dengan Pendidikan mampu untuk


menciptakan generasi penerus yang ahli dalam berbagai bidang. Hal ini berhubungan
dengan tersediannya berbagai macam jenjang Pendidikan dan jurusan yang tersedia
diberbagai sekolah ataupun universitas. sehingga dapat membantu melahirkan banyak
sekali generasi muda yang berguna untuk banyak orang.Membentuk Pola Pikir yang
Ilmiah, dengan Pendidikan maka pola pikirakan tertata lebih baik. Dunia pendidikan
memungkinkan seseorang memiliki jalan dan pola pikir yan ilmiah, yaitu terstruktur dan
berdasarkan fakta-fakta yang ada.

Mengenai Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2


(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit akibat infeksi
virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada
sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

. perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat berkembang


mengharuskan mahasiswa dan dosen menguasai dunia IT. penggunaan e-learning sebagai
media pemebelajaran pada masa pandemik COVID-19 ini, sangat cocok untuk di
terapkan dan menjadi sebuah kebutuhan untuk setiap pengguna. E-learning ini bisa di
gunakan untuk media pembelajaran jarak jauk baik pada saat pandemik COVID-19
maupun setelah pandemik berakhir.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud, Surat edaran Nomor 4 Tahun 2020, yaitu tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19), tertanggal 24
Maret 2020
Aydin & Tasci. 2005. Measuring Readiness for e-learning. Reflections from an Emerging
Country, International Forum of Educational Technology & Society (IFETS), Vol 8 No. 4,
hal. 244-257
Huang, et al. (2020). Clinical Features of Patients Infected with 2019 Novel Coronavirus in
Wuhan,China.TheLancet,6736(20),pp.1-10.
Wang, et al. (2020). A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health Concern. The Lancet,
6736(20),pp.1-4.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel Coronavirus, Wuhan, China.
World Health Organization (2021). COVID-19 Advice for the Public: Getting Vaccinated.
World Health Organization (2021). Tracking SARS-CoV-2 Variants
World Health Organization (2020). Coronavirus.
World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor
HK.02.02/4/1/2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Anda mungkin juga menyukai