Anda di halaman 1dari 12

MINIRISET

POLA HIDUP BERSIH SEHAT MENJADI KUNCI


PENCEGAHAN COVID-19
Dosen Pengampu :
Dr. USIONO, MA.

Mata Kuliah :
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

Disusun Oleh :
NAMA : SALSABILA HASIBUAN
NIM : 0306181057
KELAS : PGMI-2, SEMESTER IV (2018)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
ucapkan syukur atas kehadiat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan semesta alam, sebaik-baik
tempat bersandar, tumpuan harapan, yang selalu memberikan rahmat, semangat untuk terus
belajar, berkarya, berfikir, sehingga dapat menyelesaikan laporan Tugas Proyek dengan judul
“POLA HIDUP BERSIH SEHAT MENJADI KUNCI PENCEGAHAN COVID-19”.
Tugas Proyek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi penilaian tugas
matakuliah Pendidikan Kepramukaan.

Dalam kesempatan ini penulis sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang


telah membantu penulis dalam menyusun Tugas Proyek, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Terkhususnya penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Usiono, MA.,
selaku dosen pengampu di matakuliah Pengembangan Kurikulum yang telah memberikan
arahan dan bimbingannya dan rekan-rekan mahasiswa PGMI-2 Semester IV angkatan tahun
2018, yang memberikan transfer semangat untuk terus berusaha serta bekerjasama satu
dengan yang lainnya, memberikan makna tersendiri baik dalam pengerjaan sampai selesainya
laporan tugas proyek.

Penulis menyadari bahwa tugas proyek ini masih jauh dari sempurna, dan masih
terdapat kekurangan sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Penulis juga berharap semoga laporan tugas proyek ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang membaca terhadap informasi perkembangan pengetahuan
dan terutama bagi almamater Universitas Islam Sumatera Utara.

Medan, Mei 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang ................................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................1

BAB II KONSEP DAN HIPOTESIS.................................................................................3

BAB III TEKNIK PENGUMPULAN DATA....................................................................5

BAB IV ANALISIS DATA.................................................................................................6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau
radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar
hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak
biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan
tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang
dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia
kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga
menjadi penyakit radang paru.

Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang juga
berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini
saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona
berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain:
1. Bagaimana proses penyebaran Covid-19 di Indonesia?
2. Mengapa Covid-19 menjadi wabah pandemi?
3. Dari mana awal mula persebaran Covid-19?
4. Bagaimana dampak wabah Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi penduduk
di Indonesia?
5. Bagaimana cara pencegahan Covid-19 oleh penduduk?

C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari pembuatan makalah ini
antara lain:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses penyebaran Covid-19 di Indonesia
2. Untuk mengetahui mengapa Covid-19 menjadi wabah pandemi?
3. Untuk mengetahui dari mana awal mula persebaran Covid-19?

1
4. Untuk mengetahui bagaimana dampak wabah Covid-19 terhadap kondisi sosial dan
ekonomi penduduk di Indonesia?
5. Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan Covid-19 oleh penduduk?

2
BAB II
KONSEP DAN HIPOTESIS

Di awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu corona
virus jenis baru dan penyakitnya disebut Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Diketahui,
asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir Desember tahun
2019. Sampai saat ini sudah dipastikan terdapat 65 negara yang telah terjangkit virus satu ini.

Pada awalnya data epidemiologi menunjukkan 66% pasien berkaitan dengan satu
pasar seafood atau live market di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok. Sampel isolat dari pasien
diteliti dengan hasil menunjukkan adanya infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus tipe
baru, diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV). Pada tanggal 11 Februari 2020,
World Health Organization memberi nama virus baru tersebut Severe acuterespiratory
syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease
2019 (COVID-19).

Pada mulanya transmisi virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat melalui antara
manusia-manusia. Jumlah kasus terus bertambah seiring dengan waktu. Selain itu, terdapat
kasus 15 petugas medis terinfeksi oleh salah satu pasien. Salah satu pasien tersebut dicurigai
kasus “super spreader”. Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat menular
dari manusia ke manusia. Sampai saat ini virus ini dengan cepat menyebar masih misterius
dan penelitian masih terus berlanjut.

Menurut data WHO per tanggal 2 Maret 2020 jumlah penderita 90.308 terinfeksi
Covid-19. Di Indonesia pun sampai saat ini terinfeksi angka kematian mencapai 3.087 atau
2,3% dengan agka kesembuhan 45.726 orang. Terbukti pasien konfirmasi Covid-19 di
Indonesia berawal dari suatu acara di Jakarta dimana penderita kontak dengan seorang warga
negara asing (WNA)asal Jepang yang tinggal di Malaysia. Setelah pertemuan tersebut
penderita mengeluh demam, batuk dan sesak napas

Berdasarkan data sampai dengan 2 maret 2020, angka mortalitas di seluruh dunia
2,3% sedangkan khusus di Kota Wuhan adalah 4,9% dan di Provinsi Hubei 3,1%. Angka ini
di provinsi lain di Tiongkok adalah 0,16%. Berdasarkan penelitian terhadap 41 pasien
pertama di Wuhan terdapat 6 orang meninggal (5 orang pasien di ICU dan 1 orang pasien
non-ICU). Kasus kematian banyak pada orang tua dan dengan penyakit penyerta. Kasus

3
kematian pertama pasien lelaki usia 61 tahun dengan penyakit penyerta tumor intraabomen
dan kelainan di liver.

4
BAB III
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dalam Mini Riset ini dalah dengan metode kualitatif.
pengumpulan data dilakukan dari data pemeriksaan Covid-19 dari sejumlah laboratorium di
bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). Kemudian dari data-
data yang dari lab, spesimen dan sebagainya kemudian dikoordinasi oleh teman-teman yang
ada di Badan Litbangkes. Dan semua kompilasi, compare di sana. Setelah itu, Balitbangkes
akan melakukan validasi dan verifikasi data yang diterima dari laboratorium lainnya. Validasi
diperlukan karena ada orang yang diperiksa lebih dari satu kali. Begitu selesai diverifikasi
dan divalidasi, data tersebut akan dikirim ke Public Health Emergency Operation Center
(PHEOC)milik Kementerian Kesehatan.

Ia menjelaskan, PHEOC tidak hanya menerima data dari Balitbangkes, tetapi juga
data lainnya dari Dinas Kesehatan. Data tersebut berupa jumlah orang dalam pemantauan
(ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) hingga jumlah pasien sembuh dan diverifikasi.
"Kemudian setelah diverifikasi masuk ke dalam data warehouse di pusat data dan informasi
KementerianKesehatan.

5
BAB IV
ANALISIS DATA
Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan.
Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai
dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut
dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan
penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada
mulut dan hidung orang lain yang berada di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam
paru-paru orang tersebut melalui hidungnya.

  Gejalanya yaitu demam, batuk, dan napas yang pendek. The Center for Disease
Control and Prevention (CDC) percaya bahwa pasien Virus Corona dapat mengalami gejala-
gejala ini 2 dari 2 hari sampai 14 hari setelah terpapar virusnya.

Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah seseorang terinfeksi Virus
Corona. Cara terbaik untuk melindungi diri kita adalah dengan menghindari kondisi atau
tempat dimana Anda berpotensi terpapar virus tersebut. Sebuah lembaga pencegahan
penyakit di Amerika, Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan Anda
sejumlah hal-hal di bawah ini untuk mencegah penyebaran penyakit pernapasan, yaitu:

 Perbanyak cuci tangan menggunakan air dan sabun paling tidak selama 20 detik,
terutama sebelum Anda keluar kamar mandi; sebelum makan; dan setelah Anda
buang ingus, atau batuk, atau bersin.
 Jika air dan sabun tidak tersedia, gunakanlah pembersih tangan alkohol dengan
kandungan alkohol sebanyak minimal 60%
 Hindari menyentuh wajah sebelum Anda cuci tangan
 Hindari kontak dekat dengan orang-orang sakit
 Tinggal di rumah jika Anda sakit
 Tutupi mulut Anda saat batuk dan bersin dengan menggunakan tisu
 Perbanyak membersihkan barang-barang Anda serta perabotan di rumah Anda

6
Untuk pencegahan penyebaran virus corona, Laura sebut, tidak hanya selesai dengan
social distancing. Menurutnya social distancing ini perlu dibarengi dengan penerapan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Covid-19 merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan terinfeksinya 90.308


orang per tanggal 2 maret 2020. Virus ini bermula di Wuhan, China pada 31 Desember 2019.
Virus yang merupakan virus RNA strain tunggal positif ini menginfeksi saluran pernapasan.
Penegakan diagnosis dimulai dari gejala umum berupa demam, batuk, sulit bernapas hingga
adanya kontak erat dengan negara-negara yang sudah terinfeksi. Pengambilan swab
tenggorokan dan saluran napas menjadi dasar penegakan diagnosis coronavirus disease.
Penata laksanaan berupa isolasi harus dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

8
DAFTAR PUSTAKA
Yuliana. (2020). Corona Virus Disease (COVID-19) Sebagai Tinjauan Literatur. Wellness
And Healthy Magazine. Volume 2 Nomor 1 ISSN 2655-9951.
https://wellness.journalpress.id/wellness/article/view/21026/pdf. Sabtu, 16 Mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai