Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KESEHATAN

PENYAKIT MENULAR

Disusun Oleh
Nama : Ahmad Farhan Hidayatullah
Kelas : XIMipa 2

Guru pembimbing Bahasa Indonesia


EKA ROSMAWATI ,M.PD

SMA NEGERI 6 PRABUMULIH


2021/2022
KATAPENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas

rida dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan hasil makalah

yang berjudul ‘Penyakit menular covid-19’.

Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eka Rosmawati

yang telah membimbing dan membantu kami dalam proses penyusunan

makalah ini sehingga tugas ini dapat terwujud.

Makalah ini akan menjelaskan tentang fenomena ‘covid 19’ dan

upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkannya. Fenomena ini

merupakan sebuah fenomena yang sedang menjadi perhatian di seluruh

dunia karena dampaknya yang luar biasa.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan

dalam karya tulis yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas

kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh

penulis guna meningkatkan kualitas tulisan ke depannya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah..................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................. 4


BAB II TUJUANPUSTAKA...................................................... 5
2.1 Definisi Covid 19................................................................ 5
2.2 Metode Penelitian............................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN............................................................ 14
BAB IV PENUTUP..................................................................... 18
4.1 Kesimpulan......................................................................... 18
4.2 Saran................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan coronavirus baru,

‘CO’ diambil dari corona, ‘VI’ virus, dan ‘D’ disease (penyakit).

Sebelumnya,penyakit ini disebut ‘2019 novel coronavirus’ atau ‘2019-

nCoV.’ Virus COVID-19adalah virus baru yang terkait dengan keluarga

virus yang sama dengan SevereAcuteRespiratorySyndrome (SARS) dan

beberapa jenis virus flu biasa (WHO,2020). Coronavirus 2019 (Covid-19)

adalah penyakit menular yang disebabkanoleh sindrom pernapasan akut

coronavirus 2 (Sars-CoV-2). Penyakit ini pertamakali ditemukan pada

Desember 2019 di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei China, dansejak itu

menyebar secara global diseluruh dunia, mengakibatkan

pandemicoronavirus 2019-2021. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

mendeklarasikanwabah koronavirus 2019-2020 sebagai Kesehatan

Masyarakat DaruratInternasional (PHEIC) pada 30 Januari 2020, dan

pandemi pada 3 Maret 2020.

Wabah penyakit ini begitu sangat mengguncang masyarakat dunia,

hinggahampir 200 Negara di Dunia terjangkit oleh virus ini termasuk

Indonesia. Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 pun

dilakukan oleh negara-negara di dunia guna memutusrantai Covid-19.

1
Sejak 31 Desember 2019 hingga 12Maret 2022 kasus ini meningkat pesat,

Ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 50 ribu kasus. Tidak sampai satu

bulan, Penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di China,

Thailand, Jepang, Dan Korea Selatan. Sampel yang diteliti menunjukkan

etiologi coronavirus baru, Awalnya, penyakit ini dinamakan sementara

sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO

mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu CoronavirusDisease

(COVID-19) yang disebabkan oleh virus SevereAcuteRespiratorySyndrome

Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat ditularkan Dari manusia ke

manusia dan telah menyebar secara luas. Kasus terbaru pada Tanggal 12

Maret 2022, WHO mengumumkan COVID-19, terdapat 453.162.474 Juta

kasus konfirmasi dan 6.307.417 Juta kasus meninggal dimana angka

kematian Berjumlah 3,7 % di seluruh dunia, sementara di Indonesia sudah

ditetapkan 5.856.954 juta kasus dengan spesimen diperiksa, dengan kasus

terkonfirmasi 151.138 (+2.098) dengan positif COVID-19 sedangkan kasus

meninggal ialah 5.968 kasus yaitu 4,5%.

COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga

besar coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003,

hanya Berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka

kematianSARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (saat ini kurang

dari 5%), Walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak dibanding

2
SARS. COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke

beberapa negara Dibanding SARS.

B. Rumusan Masalah

Mengingat ditemukannya jenis virus baru dan ditetapkannya

CoronavirusDisease 2019 (COVID-19 sebagai pandemi oleh WHO maka

berdasarkan latarbelakang masalah tersebut peneliti mengajukan rumusan

masalah:

Bagaimanakah penanganan pandemi CoronavirusDisease 2019 (COVID-

19)?

C. TujuanPenelitian

Tujuan Umum

Literatur ini bertujuan untuk memaparkan penanganan terkini pandemi

CoronavirusDisease 2019 (COVID-19) berdasarkan hasil penelitianTerkait

dari tahun 2004-2022.

Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi virologi CoronavirusDisease 2019 (COVID-19)

Mendeskripsikan transmisi serta patogenesis pada CoronavirusDisease

2019 (COVID-19)

b. Mengidentifikasi faktor risiko, manifestasi klinik dan komplikasi

padaCoronavirusDisease 2019 (COVID-19).

3
c. Memaparkan penanganan pada pandemi CoronavirusDisease 2019

(COVID-19).

d. Mengidentifikasi prognosis dan reaktivasi pada CoronavirusDisease

2019 (COVID-19)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan memberikan sumbangan informasi mengenai

CoronviusDisease 2019 (COVID-19). Informasi ini dapat digunakan

sebagai acuan dalamMengembangkan ilmu pengetahuan penelitian lebih

lanjut mengenaiCoronavirusDisease 2019 (COVID-19).

Manfaat praktik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

bagiMasyarakat umumnya, dan tenaga kesehatan yang merawat

pasienCoronavirusDisease 2019 (COVID-19) khususnya guna membantu

menekan penyebaranCoronavirusDisease 2019 (COVID-19).

4
BAB II

TUJUAN PUSTAKA

A. CoronaVirus Disease (Covid-19)

1. Pengertian Covid-19

Virus corona atau severeacuterespiratorysyndromecoronavirus 2

(SARSCoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit

karena infeksi Virus ini disebut Covid 19. Virus corona bisa menyebabkan

gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru- paru yang berat,

hingga kematian. SevereacuteRespiratorysyndromecorona virus 2 (SARS-

CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari

corona virus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja,

baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, Ibu hamil, maupun ibu

menyusui. Corona virus adalah Kumpulan virus yang bisa menginfeksi

sistem pernapasan(Kemenkes, 2020).

2. Manifestasi klinis

Gejala klinis umum yang terjadi pada pasien Covid19, diantaranya

yaitudemam, batuk kering, dispnea, fatigue, nyeri otot, dan sakit kepala.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Huangdkk (2020), gejala Klinis

yang paling sering terjadi pada pasien Covid19 yaitu demam (98%), batuk

5
(76%), dan myalgia atau kelemahan (44%). Gejala lain yang terdapat pada

pasien, namun tidak begitu sering ditemukan yaitu produksi sputum (28%),

sakit kepala8%, batuk darah 5%, dan diare 3%, sebanyak 55% dari pasien

yang ditelitimengalami dispnea.

3. Penularan

Penularan ini terjadi umumnya melalui droplet dan kontak dengan

virus kemudian virus dapat masuk ke dalam mukosa yang terbuka. Suatu

analisismencoba mengukur laju penularan berdasarkan masa inkubasi,

gejala dandurasi antara gejala dengan pasien yang diisolasi. Analisis

tersebut mendapatkan hasil penularan dari 1 pasien ke sekitar 3 orang di

sekitarnya, tetapi kemungkinan penularan di masa inkubasi menyebabkan

masa kontak pasien ke orang sekitar lebih lama sehingga risiko jumlah

kontak tertular dari 1 pasien mungkin dapat lebih besar.

4. Pencegahan

Masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata rantai

penularanCovid19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru.

Mengingat cara penularannya berdasarkan dropletinfection dari individu ke

individu, maka penularan dapat terjadi baik di rumah, perjalanan, tempat

kerja, tempat ibadah, tempat wisata maupun tempat lain dimana terdapat

orang berinteraksi sosial. Prinsipnya pencegahan dan pengendalian Covid19

7
di masyarakat dilakukan dengan (Kemenkes RI, 2020) pencegahan

penularan individu.

Penularan Covid19 terjadi melalui droplet yang mengandung

virusSARSCoV-2 yang masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut dan

mata, untuk itu pencegahan penularan Covid19 pada individu dilakukan

dengan beberapa tindakan, seperti (Kemenkes RI, 2020):

1. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan

air mengalir selama 40-60 detik atau menggunakan cairan antiseptik

berbasis alkohol(handsanitizer) minimal 20 – 30 detik.

2. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak

bersih. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi

hidung danmulut jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang

lain yang tidakdiketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat

menularkan Covid19).

3. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk

menghindariterkena droplet dari orang yang batuk atau bersin. Jika

tidak memungkinmelakukan jaga jarak maka dapat dilakukan dengan

berbagai rekayasaadministrasi dan teknis lainnya.

4. Membatasi diri terhadap interaksi / kontak dengan orang lain yang

tidakdiketahui status kesehatannya.

5. Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti

pakaiansebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah.

8
6. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih

dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik

minimal 30 menitsehari, istirahat yang cukup termasuk pemanfaatan

kesehatan tradisional.

7. Pemanfaatan kesehatan tradisional, salah satunya dilakukan

denganmelaksanakan asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui

pemanfaatanTaman Obat Keluarga (TOGA).

8. Mengelola penyakit penyerta/komorbid agar tetap terkontrol.

9. Mengelola kesehatan jiwa dan psikososial, apabila sakit menerapkan

etikabatuk dan bersin.

Jika berlanjut segera berkonsultasi dengan dokter/tenagakesehatan, dan

menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan melaksanakanprotokol

kesehatan dalam setiap aktivitas.

B. Metode Penelitian

Strategi Penelitian

Strategi penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Kualitatif

biasadisebut sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafatPostpositivisme,digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

alamiah.dimana penelitimerupakan sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan datadilakukan secara trigulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif ataukualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan

9
makna dari padaGeneralisasi. Strategi pada penelitian ini dimaksudkan

untuk memperoleh strategi respons bisnis di Indonesia pada saat pandemi

covid-19.

Analisispenelitian ini berfokus pada berita yang dipublikasikan

padaperiode antara Juli dan Desember 2020. Seperti yang ditunjukkan pada

tabel berikutIni, bahwa virus tersebut telah ditularkan di negara tetangga

(Malaysia, Singapura,Thailand) pada Januari 2020. Berikut ini merupakan

periode kronologi yangdipilih untuk memungkinkan analisis tentang

bagaimana bisnis di Indonesiamengatasi tantangan selama pandemi covid-

19 di negara tersebut.

Keterangan Tanggal

31 Desember 2019 Kasus pneumonia yang tidak tahu penyebabnya


yang terjadi di Wuhan yang dilaporkan ke
9 Januari 2020 WHO.
13 Januari 2020 Kematian pertama akibat Covid-19 di Wuhan.
21 Januari 2020 Kasus pertama di luar Cina terjadi di Thailand.
23 Januari 2020 AS konfirmasi kasus pertamanya.
23 Januari 2020 Wuhan melakukan lockdown.
23 Januari 2020 Singapura konfirmasi kasus pertamanya.
30 Januari 2020 Malaysia konfirmasi kasus pertamanya.
WHO menyatakan Covid-19 sebagai darurat
2 Maret 2020 kesehatan global.
11 Maret 2020 Indonesia konfirmasi kasus pertamanya.
WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemi

10
Data dan Metode penelitian

Jenis data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder.

DataSekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca,

mempelajari, dan memahami melalui media lain yang bersumber dari

dokumen perusahaan. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini

merupakan data mediaonline yang tersedia untuk umum dan dapat diakses

baik Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Peneliti membaca versi

elektronik karena data yang dibutuhkan mudah diakses. Fokus pada

penelitian ini adalah pada strategi bisnis selama pandemi Covid-19.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini

adalahmenggunakanmetode sejarah yang dikembangkan oleh (Golder,

2000).Pengelolaan datapada penelitian ini menggunakan microsoftexcel.

Berikut iniadalah langkah-langkah dalam melakukan pengumpulan data dan

analisa data:

Tahap pertama merupakan mengidentifikasi langkah-langkah

strategisdengan pemilihan topik utama yaitu strategi respons bisnis pada

saat pandemicovid-19 di Indonesia. Topik tersebut dipilih berdasarkan kasus

yang terjadi pada saat ini yang dialami seluruh perusahaan di Indonesia

11
dengan menerapkanberbagai strategi untuk dapat bertahan selama pandemi

covid19.

Tahap kedua merupakan penentuan atribut untuk setiap langkah

strategisdengan evaluasi sumber bukti dengan mengumpulkan data sesuai

dengan topikyang dipilih. Fokus penelitian ini seluruh perusahaan di

Indonesia yangmenerapkan strategi bisnis untuk bertahan dalam periode

bulan Juli hinggaDesember 2020.

Tahap ketiga adalah penugasan tema kunci untuk setiap atribut

denganmengevaluasi bukti Penelitian ini menggunakan tiga kriteria kritik

eksternal(orisinalitas, kepenulisan, dan klasifikasi) dipenuhi dengan berikut

ini:

1. Mengunduh dan memindai dokumen dari versi online dari materi yang

diterbitkan di media yang dipilih.

2. Memverifikasi penulis materi berdasarkan (penulis, tanggal publikasi,

publikasi, dan penerbit).

3. Mengklasifikasikan materi berdasarkan kronologis timeline. Pada tahap

ini kritik internal diperiksa dengan menggunakan sumber-sumber yang

mempunyai reputasi bagus di Indonesia (misalnya Republika,

KoranTempo).

12
Tahap keempat merupakan pengembangan tipologi strategi yaitu

dengananalisis dan interpretasi bukti dalam penelitian ini data yang telah

diperolehberdasarkan sumber-sumber dipilih melakukan analisis data

dengan melihatstrategi yang diterapkan perusahaan.

13
BAB III
PEMBAHASAN

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan

penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan

penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang

serius seperti MiSeverEastRespiratorySyndrome (MERS) dan Sindrom

Pernafasan Akut Berat/ SevereAcuteRespiratorySyndrome (SARS).

Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar

biasa muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan

Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020 yang kemudian diberi nama

SevereAcuteRespiratorySyndromeCoronavirus 2 (SARS-COV2), dan

menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). Hingga 12

Maret 2021, lebih dari 400 juta kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih

dari 210 negara dan wilayah seperti Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia,

Nepal, Sri Lanka, Kamboja, Jepang, Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan,

Filipina,India, Australia, Kanada, Finlandia, Prancis, dan Jerman. COVID-

19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua

kasus. Data31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi

berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian.10 Tingkat mortalitas

COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi

14
di Asia Tenggara. per12 Maret 2021, terdapat 693.224 kasus dan 33.106

kematian di seluruh dunia.

1. PSBB

PSBB diterangkan dalam pasal 1 ayat (11), dimana PSBB adalah

pembatasankegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga

terinfeksi penyakit dan atau sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan

penyebaran penyakit atau terkontaminasi.

Hal itu sesuai dengan kutipan Pasal (1) Ayat (11) UU Nomor 6

Tahun 2018 tentang karantina kesehatan sebagaimana dilansir dari

Kompas.com

1. Peliburan sekolah dan tempat kerja.

2. Pembatasan kegiatan keagamaan.

3. Pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas terkontaminasi umum.

Pada dasarnya banyak kegiatan masih berjalan, seperti modal

transportasi. Hanya saja, hal-hal seperti jumlah penumpang dibatasi.

Sementara dalam penerapan PSBB di pasal 59 UU tersebut tak

mencantumkan pemenuhan kebutuhan dasar, baik manusia maupun ternak

di zonakarantina/PSBB.

15
2. Karantina Wilayah

Merujuk pada undang-undang (UU)Nomor 6 tahun 2018 tentang

karantina kesehatan menyebutkan karantina kesehatan adalah upaya

pencegahan dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan faktor risiko

kesehatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan

masyarakat. UU tersebut diatur berbagai cara dalam penerapan karantina

kesehatan antara lain isolasi, karantina rumah sakit, karantina wilayah, dan

PSBB. Dalam pasal 1 ayat (10) berbunyi, “ Karantina wilayah adalah

pembatasan penduduk dalam suatu wilayah termasuk pintu masuk beserta

isisnya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian

rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau

terkontaminasi. Karantina wilayah dilaksanakan kepada seluruh masyarakat

di suatu wilayah laboratorium sudah mengonfirmasi terjadi penyebaran

penyakit antar warga di wilayah tersebut. Wilayah yang dikarantina diberi

garis karantina dan dijaga terus-menerus oleh pejabat Karantina Kesehatan

dan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berada di luar wilayah

karantina. selain itu, anggota masyarakat yang dikarantina tidak boleh

keluar masuk wilayah karantina.

3. Lockdown

Dilansir dari Kompas.com yang mengutip Cambridge, lockdown

adalah sebuah situasi di mana orang enggak diperbolehkan untuk masuk

16
atau meninggalkan sebuah bangunan atau kawasan dengan bebas karena

suatu alasan darurat. Keputusan lockdown bisa dibuat dan diterapkan baik di

tingkat kota ataupun negara. Beberapa negara yang menerapkan lockdown

akibat pandemi virus corona mempunyai sejumlah peraturan spesifik

masing-masing. Misalnya, lockdown di Wuhan mewajibkan seluruh warga

untuk tetap tinggal di rumah, akses keluar masuk wilayah ditutup, dan

seluruh alat transportasi umum dihentikan. Kalau di Italia, warga juga

diharuskan untuk tetap di rumah.

17
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Tingginya tingkat penularan dan kematian dari COVID-19

mendorong adanya strategi yang kuat dalam penanganannya. Belum

ditemukan terapiyang efektif dalam situasi ini akan memperparah dampak

yang diberikan oleh penyebaran COVID-19. Dipastikan bahwa vaksin

menjadi salah satu strategi untuk keluar dari pandemi ini. Produksi vaksin

COVID-19 memiliki peluang yang sangat besar dalam pengembangannya

dan tengah gencar dilakukan diseluruh dunia. Walaupun adanya

kemungkinan bahwa pandemi akan berakhir terlebih dahulu sebelum vaksin

berhasil dipasarkan tetapi pengembangan vaksin sangat potensial untuk

mencegah terjadinya kejadian yang sama ataupun gelombang kedua

pandemi. Namun dalam pengembangan produksi vaksin COVID-19 juga

ditemukan berbagai tantangan mulai dari pemilihan antigen, platform,

ketepatan hewan uji yang digunakan, kelengkapan fasilitaslaboratorium,

HCT, rute administrasi, stabilitas penyimpanan, imunitas mukosa,

pencegahan immunopathology, kemanjuran vaksin, durasi potensialdan

keamanan vaksin.

18
Saran

Saran yang diambil adalah memulai pola hidup baru, memulai

segalanya dari awal, lebih peduli, lebih serius menangani dan menanggapi

hal-hal kecil, tidak meremehkan informasi dan berita yang beredar, tetap

waspada, jaga diri sendiri, ikuti protokol Kesehatan, ikuti saran dan

prasarana di situasi dan kondisi pandemivirus corona, tetap lakukan

kegiatan sehari-hari namun tetap hati-hati dan untuk kedepannya masyarakat

semua bisa beradaptasi dengan apa yang terjadi sekarang di masa yang akan

datang.

19
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. (2015). Metode Penelitian Manajemen.

BayumediaPublishing:Malang.

Arikunto, Suharmisi. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

PraktekJakarta : Renika Cipta.

Azanella L. A. (2020). Apa itu PSBB Hingga Upaya Pencegahan Covid-19.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/13/153415265/apa-itu-psbb-

hingga-jadi-upaya-pencegahan-Covid-19. Diakses pada 10 Juni 2020.

Bender L. (2020). Pesan dan Kegiatan Utama Pencegahan dan Pengendalian

COVID-19. Publikasi UNICEF.

Budianto, Y. (2020). Memahami Karakter Virus dan Penyakit Covi-19.

https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/03/14/memahami-karakter-virus-

dan-penyakit-korona-Covid-19/. Diakses tanggal 1 Juni 2020.

Covid.kemkes.go.id. Status Harian Covid-19 di

Indonesia.https://Covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-

corona-virus/. Diakses pada 25 April 2020 – 12 Juli 2020.

Fadli, A. (2020). Mengenal Covid-19 Dan Cegah Penyebarannya Dengan

“Peduli Lindungi” Aplikasi Berbasis Andorid. Artikel Pengabdian

KepadaMasyarakat Jurusan Teknik Elektro

20
Health.detik.com.(2020). Cara Penyebaran Virus Corona Covid-19 menurut

WHO. Diakses pada 12 Juni 2020, dari https://theconversation.com/survei-

Pengetahuan-dan-partisipasi-masyarakat-selama-psbb-masih-rendah-perlu-

ada-perbaikan-selama-memulai-pelonggaran-140083.

Coronavirus.jhu.edu. Dashboardbythe Center for Systems Scienceand

Engineering (CSSE). https://coronavirus.jhu.edu/map.html. Diakses pada

Tanggal 8 Mei 2020.

21

Anda mungkin juga menyukai